PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • od bab 13 hlm. 130-140
  • ”Lakukan Segala Sesuatu Demi Kemuliaan Allah”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Lakukan Segala Sesuatu Demi Kemuliaan Allah”
  • Diorganisasi untuk Melakukan Kehendak Yehuwa
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • KEBERSIHAN ROHANI DAN MORAL
  • KEBERSIHAN JASMANI
  • REKREASI DAN HIBURAN YANG SEHAT
  • KEGIATAN DI SEKOLAH
  • PEKERJAAN DAN PERGAULAN
  • HIDUP DENGAN DAMAI DAN BERSATU
  • Allah Mengasihi Orang yang Bersih
    ”Tetaplah Berada dalam Kasih Allah”
  • Rekreasi yang Sehat dan Menyegarkan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Apakah Rekreasi Saudara Bermanfaat?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Hendaklah Bersih dalam Pikiran dan Tubuh
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
Lihat Lebih Banyak
Diorganisasi untuk Melakukan Kehendak Yehuwa
od bab 13 hlm. 130-140

BAB 13

”Lakukan Segala Sesuatu Demi Kemuliaan Allah”

SEBAGAI hamba Allah yang berbakti, perkataan dan tindakan kita harus sesuai dengan sifat-sifat Yehuwa yang mulia. Rasul Paulus menunjukkan prinsipnya dengan berkata, ”Tidak soal kalian makan atau minum atau melakukan apa pun, lakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah.” (1 Kor. 10:31) Ini berarti kita harus mengikuti standar Yehuwa yang benar, yang menunjukkan bahwa Dia sempurna. (Kol. 3:10) Sebagai umat yang kudus, kita harus meniru Allah.​—Ef. 5:1, 2.

2 Rasul Petrus menasihati orang Kristen tentang hal itu, ”Sebagai anak-anak yang taat, jangan lagi dipengaruhi oleh keinginan kalian yang dulu, yang kalian miliki sebelum punya pengetahuan. Sebaliknya, seperti Allah yang kudus yang memanggil kalian, kalian harus kudus dalam seluruh tingkah laku kalian, karena ada tertulis, ’Kalian harus kudus, karena Aku kudus.’” (1 Ptr. 1:14-16) Seperti orang Israel zaman dulu, semua orang di sidang Kristen harus tetap kudus. Artinya, mereka harus tetap tidak tercemar oleh dosa dan hal-hal di dunia ini. Jadi, mereka dikhususkan untuk melayani Yehuwa.​—Kel. 20:5.

3 Kita bisa tetap kudus dengan mengikuti prinsip dan hukum Yehuwa, yang disebutkan dalam Alkitab. (2 Tim. 3:16) Dengan belajar Alkitab, kita bisa tahu tentang Yehuwa dan cara Dia bertindak. Kita pun semakin dekat dengan-Nya. Kita yakin bahwa kita perlu menomorsatukan Kerajaan Allah dan kehendak Yehuwa dalam hidup kita. (Mat. 6:33; Rm. 12:2) Maka, kita perlu memiliki kepribadian yang baru.​—Ef. 4:22-24.

KEBERSIHAN ROHANI DAN MORAL

4 Mengikuti standar Yehuwa tidak selalu mudah. Musuh kita, Setan si Iblis, berupaya menjauhkan kita dari kebenaran. Kadang, pengaruh buruk dari dunia ini dan keinginan kita yang salah mempersulit upaya kita. Kita perlu berjuang agar bisa tetap setia kepada Allah. Alkitab berkata bahwa kita tidak perlu heran kalau kita ditentang atau menderita. Karena selalu ingin melakukan apa yang benar, kita akan dianiaya. (2 Tim. 3:12) Tapi, kita bisa tetap bahagia, karena kita tahu itu adalah bukti bahwa kita melakukan kehendak Allah.​—1 Ptr. 3:14-16; 4:12, 14-16.

5 Meski sempurna, Yesus belajar ketaatan dari hal-hal yang dia derita. Dia tidak pernah menyerah pada godaan Setan atau menginginkan hal-hal di dunia. (Mat. 4:1-11; Yoh. 6:15) Yesus tidak pernah berpikir untuk menjadi tidak setia kepada Allah. Meski dunia membencinya karena dia setia, dia tetap mengikuti standar Yehuwa yang benar. Tidak lama sebelum kematiannya, Yesus memperingatkan murid-muridnya bahwa dunia akan membenci mereka juga. Sejak itu, mereka terus menghadapi kesengsaraan. Tapi, mereka tetap tabah karena tahu bahwa Putra Allah sudah menaklukkan dunia.​—Yoh. 15:19; 16:33; 17:16.

6 Agar tetap terpisah dari dunia, kita perlu mengikuti standar yang benar dari Yehuwa, seperti yang Tuan kita lakukan. Kita tidak mau terlibat dalam masalah politik dan sosial. Selain itu, kita harus menolak moral yang bejat dari dunia ini. Kita mengikuti nasihat di Yakobus 1:21 ini: ”Buanglah segala kenajisan dan setiap keburukan. Terimalah dengan rendah hati ketika firman yang bisa menyelamatkan kalian itu ditanamkan.” Dengan belajar Alkitab dan berhimpun, firman kebenaran bisa ditanamkan dalam hati dan pikiran kita. Kita sama sekali tidak menginginkan apa yang ditawarkan dunia ini. Yakobus berkata, ”Apa kalian tidak tahu bahwa bersahabat dengan dunia berarti bermusuhan dengan Allah? Jadi siapa pun yang ingin menjadi sahabat dunia sebenarnya menjadikan dirinya musuh Allah.” (Yak. 4:4) Karena itulah, Alkitab memberikan nasihat yang tegas agar kita mengikuti standar yang benar dari Yehuwa dan tetap terpisah dari dunia.

7 Firman Allah memperingatkan kita untuk tidak melakukan apa yang cabul dan memalukan. Alkitab berkata, ”Jangan sampai kalian membicarakan perbuatan cabul dan segala kenajisan atau keserakahan, karena ini tidak pantas bagi orang-orang suci.” (Ef. 5:3) Kita tidak mau terus memikirkan apa yang cabul, memalukan, atau bejat. Dan, kita tentu tidak mau hal-hal itu masuk dalam pembicaraan kita. Dengan begitu, kita membuktikan bahwa kita ingin mengikuti standar moral Yehuwa yang bersih dan benar.

KEBERSIHAN JASMANI

8 Selain kebersihan rohani dan moral, orang Kristen juga menganggap penting kebersihan jasmani. Di Israel zaman dulu, Allah yang kudus ingin agar perkemahan tetap bersih. Kita juga harus bersih agar Yehuwa ”tidak melihat apa pun yang tidak pantas” pada diri kita.​—Ul. 23:14.

9 Dalam Alkitab, kekudusan dan kebersihan jasmani saling berhubungan. Contohnya, Paulus menulis, ”Mari kita membersihkan diri dari apa pun yang mencemari tubuh dan pikiran kita, supaya kesucian kita menjadi semakin sempurna karena takut kepada Allah.” (2 Kor. 7:1) Pria dan wanita Kristen perlu menjaga kebersihan tubuh mereka dengan mandi setiap hari dan mencuci baju mereka. Meski keadaan di setiap negeri berbeda, biasanya ada cukup sabun dan air untuk menjaga tubuh kita dan anak kita tetap bersih.

10 Karena sering mengabar, kita biasanya dikenal di lingkungan kita. Kalau rumah kita rapi dan bersih, di dalam dan di luarnya, itu sendiri sudah menjadi kesaksian bagi para tetangga. Semua anggota keluarga bisa ikut membantu. Para saudara perlu sangat memperhatikan rumah mereka dan sekitarnya. Mereka tahu bahwa halaman yang bersih dan rumah yang terawat memberikan kesan yang baik. Kalau mereka melakukan itu, juga menjadi teladan dalam hal rohani, itu berarti mereka memimpin keluarganya dengan baik. (1 Tim. 3:4, 12) Para saudari juga punya tanggung jawab untuk mengurus berbagai hal, khususnya di dalam rumah. (Tit. 2:4, 5) Anak-anak yang dilatih dengan baik menjaga kamar dan tubuh mereka tetap bersih dan rapi. Jadi, keluarga bekerja sama untuk selalu menjaga kebersihan, yang cocok dengan dunia baru di bawah Kerajaan Allah.

11 Sekarang, banyak dari umat Yehuwa menggunakan mobil atau sepeda motor untuk berhimpun. Di beberapa daerah, kendaraan ini sangat penting untuk mengabar. Kendaraan kita harus tetap bersih dan dalam keadaan baik. Rumah dan kendaraan kita harus menunjukkan bahwa kita adalah bagian dari umat Yehuwa yang bersih dan kudus. Prinsip itu juga berlaku untuk tas dan Alkitab kita.

12 Pakaian dan dandanan kita harus sesuai dengan prinsip Allah. Kalau kita mau menemui orang penting, kita pasti tidak akan memakai pakaian yang tidak rapi atau terlalu santai. Terlebih lagi saat kita mewakili Yehuwa dalam pengabaran atau di mimbar! Gaya berpakaian dan dandanan kita bisa memengaruhi pandangan orang tentang ibadah kepada Yehuwa. Pakaian dan dandanan kita tidak boleh berlebihan atau membuat orang lain tersandung. (Mi. 6:8; 1 Kor. 10:31-33; 1 Tim. 2:9, 10) Jadi, sewaktu bersiap-siap untuk mengabar, berhimpun, menghadiri kebaktian wilayah, atau kebaktian regional, kita perlu memikirkan apa yang Alkitab katakan tentang kebersihan jasmani dan penampilan yang pantas. Kita selalu ingin menghormati dan memuliakan Yehuwa.

Sebagai hamba Allah yang berbakti, perkataan dan tindakan kita harus sesuai dengan sifat-sifat Yehuwa yang mulia

13 Hal yang sama juga berlaku saat kita berkunjung ke kantor pusat atau kantor cabang Saksi-Saksi Yehuwa. Ingatlah, nama Betel berarti ”Rumah Allah”. Maka, pakaian dan tingkah laku kita harus sama seperti saat kita berhimpun di Balai Kerajaan.

14 Bahkan saat jalan-jalan, kita perlu memperhatikan pakaian dan dandanan kita. Pikirkanlah, ’Apakah saya akan malu untuk memberikan kesaksian tidak resmi karena pakaian saya?’

REKREASI DAN HIBURAN YANG SEHAT

15 Agar kita tetap sehat dan hidup kita seimbang, kita perlu istirahat dan rekreasi. Yesus pernah mengajak murid-muridnya ke tempat yang sepi untuk ”istirahat sebentar”. (Mrk. 6:31) Beristirahat dan menikmati rekreasi atau hiburan yang sehat bisa menyenangkan dan menyegarkan kita, supaya kita bisa bekerja lagi.

16 Sekarang, ada banyak sekali bentuk rekreasi. Jadi, orang Kristen perlu menggunakan hikmat dari Allah agar bisa memilih rekreasi yang sehat. Meski rekreasi itu perlu, itu bukan hal terpenting dalam hidup kita. Kita diperingatkan bahwa pada ”hari-hari terakhir”, orang-orang akan ”mencintai kesenangan bukannya mencintai Allah”. (2 Tim. 3:1, 4) Ada banyak rekreasi dan hiburan yang tidak pantas bagi orang yang ingin mengikuti standar yang benar dari Yehuwa.

17 Orang Kristen abad pertama harus melawan pengaruh buruk dari lingkungan sekitar mereka yang hanya mencari kesenangan. Penonton di stadion Romawi dihibur dengan menonton orang-orang yang disiksa. Kekerasan, penumpahan darah, dan hal-hal cabul dipertunjukkan untuk menghibur rakyat, tapi orang Kristen abad pertama menjauhi hal-hal seperti itu. Sekarang, banyak hiburan juga berisi hal-hal yang sama dan memuaskan nafsu manusia yang bejat. Kita perlu ’memperhatikan baik-baik’ cara hidup kita, dan menjauhi hiburan yang bisa melemahkan iman kita. (Ef. 5:15, 16; Mz. 11:5) Hiburan itu sendiri mungkin tidak salah, tapi suasana di tempat itu bisa jadi tidak cocok untuk kita.​—1 Ptr. 4:1-4.

18 Ada banyak bentuk hiburan dan rekreasi yang bisa dinikmati orang Kristen. Banyak yang telah merasakan manfaatnya mengikuti nasihat Alkitab dan saran yang bijak dari publikasi kita.

19 Kadang, beberapa keluarga diundang ke rumah rekan Kristen mereka untuk bergaul. Atau, saudara-saudari mungkin diundang ke acara pernikahan atau ramah tamah. (Yoh. 2:2) Tuan rumah perlu bertanggung jawab atas apa yang berlangsung di situ. Dia perlu waspada kalau ada banyak orang yang hadir. Karena suasananya santai, ada yang mungkin bertingkah laku tidak pantas, makan dan minum berlebihan, dan bahkan melakukan perbuatan salah yang serius. Mengingat hal ini, orang Kristen yang bijaksana akan membatasi jumlah orang yang berkumpul dan lamanya acara itu. Kalau minuman beralkohol disediakan, jangan sampai ada yang minum berlebihan. (Flp. 4:5) Kalau kita sudah berusaha agar acara ramah tamah itu sehat dan menyegarkan secara rohani, makanan dan minuman bukanlah hal yang terpenting.

20 Bermurah hati itu bagus. (1 Ptr. 4:9) Sewaktu mengundang rekan Kristen ke rumah kita untuk makan, minum, bersantai, dan bergaul, kita tidak ingin melupakan saudara-saudari yang berkekurangan. (Luk. 14:12-14) Kalau kita yang menjadi tamu, tingkah laku kita harus sesuai dengan nasihat di Markus 12:31. Kita perlu berterima kasih atas kebaikan hati orang lain.

21 Orang Kristen menikmati berkat yang limpah dari Allah dan tahu bahwa mereka bisa ”makan dan minum, serta menikmati semua hasil kerja keras [mereka]”. (Pkh. 3:12, 13) Kalau kita ’melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah’, tuan rumah dan juga tamu akan selalu mengenang acara ramah tamah itu sebagai acara yang menyegarkan secara rohani.

KEGIATAN DI SEKOLAH

22 Anak dari Saksi-Saksi Yehuwa mendapat manfaat dari pendidikan dasar. Di sekolah, mereka ingin belajar membaca dan menulis dengan baik. Pelajaran lain di sekolah bisa berguna bagi anak muda untuk mendukung cita-cita rohani mereka. Selama bersekolah, mereka tentu akan terus berupaya ’mengingat Pencipta mereka yang Agung’ dengan menomorsatukan hal-hal rohani.​—Pkh. 12:1.

23 Kalau kamu anak muda Kristen yang masih bersekolah, jangan banyak bergaul dengan anak-anak di dunia ini. (2 Tim. 3:1, 2) Karena Yehuwa sudah menyediakan perlindungan yang diperlukan, ada banyak hal yang bisa kamu lakukan agar tidak terpengaruh oleh dunia ini. (Mz. 23:4; 91:1, 2) Jadi untuk menjaga diri, manfaatkanlah persediaan Yehuwa.​—Mz. 23:5.

24 Agar tetap terpisah dari dunia, banyak anak muda Saksi tidak mengikuti kegiatan di luar jam sekolah. Ini mungkin sulit dimengerti oleh teman sekelas dan guru mereka. Tapi, menyenangkan Allah itu lebih penting. Itu berarti kamu menggunakan hati nuranimu yang terlatih Alkitab dan bertekad untuk menolak semangat bersaing atau nasionalisme. (Gal. 5:19, 26) Dengan mendengarkan nasihat orang tua yang berdasarkan Alkitab dan memanfaatkan pergaulan yang baik di sidang, kamu bisa mengikuti standar yang benar dari Yehuwa.

PEKERJAAN DAN PERGAULAN

25 Menurut Alkitab, kepala keluarga bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. (1 Tim. 5:8) Tapi sebagai pelayan Allah, mereka menganggap kegiatan mendukung Kerajaan Allah lebih penting daripada pekerjaan mereka. (Mat. 6:33; Rm. 11:13) Karena mengabdi kepada Allah dan puas dengan makanan dan pakaian yang ada, mereka terhindar dari kekhawatiran dan gaya hidup yang mementingkan harta benda.​—1 Tim. 6:6-10.

26 Orang Kristen terbaptis yang bekerja harus selalu mengingat prinsip Alkitab. Mencari nafkah dengan jujur berarti kita tidak mau melakukan hal-hal yang melanggar hukum Allah atau hukum di negeri kita. (Rm. 13:1, 2; 1 Kor. 6:9, 10) Kita selalu ingat bahayanya pergaulan buruk. Sebagai prajurit Kristus, kita tidak melakukan bisnis yang melanggar hukum Allah, membuat kita tidak netral, dan merusak hubungan kita dengan Yehuwa. (Yes. 2:4; 2 Tim. 2:4) Dan, kita tidak mau terlibat dengan musuh Allah, ”Babilon Besar”.​—Why. 18:2, 4; 2 Kor. 6:14-17.

27 Kalau kita mengikuti standar yang benar dari Allah, kita tidak akan memanfaatkan acara teokratis untuk mengembangkan bisnis kita atau mendapatkan keuntungan pribadi. Tujuan kita berhimpun dan menghadiri kebaktian hanyalah untuk beribadah kepada Yehuwa. Kita menikmati makanan rohani yang Dia sediakan dan ”saling menguatkan”. (Rm. 1:11, 12; Ibr. 10:24, 25) Acara seperti itu hanya untuk hal rohani.

HIDUP DENGAN DAMAI DAN BERSATU

28 Sesuai standar yang benar dari Yehuwa, umat-Nya harus ”menjaga persatuan yang diberikan melalui kuasa kudus, dan hidup dalam ikatan perdamaian yang mempersatukan”. (Ef. 4:1-3) Mereka tidak hanya menyenangkan diri sendiri, tapi berupaya melakukan apa yang baik untuk orang lain. (1 Tes. 5:15) Saudara pasti melihat sikap ini di sidang Saudara. Tidak soal ras, kebangsaan, kedudukan di masyarakat, keadaan ekonomi, atau pendidikan kita, kita semua dibimbing oleh standar yang sama. Orang luar pun bisa melihat ciri yang luar biasa ini di antara umat Yehuwa.​—1 Ptr. 2:12.

29 Untuk menandaskan dasar dari persatuan ini, Alkitab berkata, ”Hanya ada satu tubuh dan satu kuasa kudus, sama seperti hanya ada satu harapan yang Allah ulurkan kepada kalian yang dipanggil oleh-Nya. Ada satu Tuan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapak bagi semua, yang berkuasa atas semua, yang bekerja melalui semua dan di dalam semua.” (Ef. 4:4-6) Ayat ini menunjukkan bahwa kita perlu memiliki pemahaman yang sama tentang ajaran dasar dan ajaran Alkitab yang lebih dalam. Dengan begitu, kita menunjukkan bahwa kita mengakui Yehuwa sebagai penguasa kita. Yehuwa memberi umat-Nya bahasa murni berupa kebenaran sehingga mereka bisa melayani bahu membahu.​—Zef. 3:9.

30 Persatuan dan perdamaian di sidang Kristen menyegarkan semua yang beribadah kepada Yehuwa. Kita telah merasakan benarnya janji Yehuwa, ”Aku akan mempersatukan mereka seperti domba dalam kandang.” (Mi. 2:12) Kita ingin menjaga persatuan dan perdamaian itu dengan mengikuti standar yang benar dari Yehuwa.

31 Sungguh bahagia orang-orang yang diterima dalam sidang Yehuwa yang bersih! Kita rela mengorbankan apa pun demi menyandang nama Yehuwa. Sambil menjaga hubungan kita yang berharga dengan Yehuwa, kita akan terus berupaya mengikuti standar-Nya yang benar dan membantu orang lain melakukan hal yang sama.​—2 Kor. 3:18.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan