PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • ypq pertanyaan 3 hlm. 9-11
  • Bagaimana Supaya Orang Tuaku Mengerti Aku?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Supaya Orang Tuaku Mengerti Aku?
  • Jawaban atas 10 Pertanyaan Anak Muda
  • Bahan Terkait
  • Bagaimana Aku Bisa Bicara dengan Orang Tuaku?
    Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis, Jilid 1
  • Bagaimana Aku Bisa Bicara dengan Orang Tuaku?
    Sedarlah!—2009
  • Hasrat untuk Dikasihi
    Sedarlah!—2006
  • Lea
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Jawaban atas 10 Pertanyaan Anak Muda
ypq pertanyaan 3 hlm. 9-11
Seorang anak muda terlihat kesal saat ayahnya berbicara

PERTANYAAN 3

Bagaimana Supaya Orang Tuaku Mengerti Aku?

KENAPA INI PENTING

Kalau kamu akur dengan orang tuamu, kamu akan lebih bahagia.

APA YANG AKAN KAMU LAKUKAN?

Coba bayangkan: Ini hari Rabu sore. Jefri, 17 tahun, sudah selesai melakukan tugas-tugasnya. Akhirnya dia bisa santai. Dia duduk di sofa lalu menyalakan TV.

Tiba-tiba, ayahnya masuk. Dia kelihatan kesal.

”Jefri! Kenapa kamu malas-malasan? Harusnya kamu bantu adikmu mengerjakan PR. Kamu tidak pernah nurut sama orang tua!”

Jefri bergumam, ”Mulai lagi, deh.” Tapi, ayahnya dengar.

”Apa kamu bilang?” kata ayahnya.

”Enggak,” kata Jefri sambil menghela napas dengan muka kesal.

Ayahnya langsung marah. ”Jangan kurang ajar ya sama Papa!” katanya.

Kalau kamu jadi Jefri, bagaimana kamu bisa menghindari pertengkaran ini?

COBA PIKIRKAN!

Berkomunikasi dengan orang tua itu seperti menyetir mobil. Kalau ada hambatan, kamu bisa cari jalan lain.

CONTOH:

”Aku merasa sulit bicara sama Papa,” kata seorang gadis bernama Lea. ”Kadang, waktu aku bicara, Papa suka tidak memperhatikan terus bilang, ’Apa? Kamu bilang apa tadi?’”

LEA PUNYA SETIDAKNYA TIGA PILIHAN.

  1. Marah kepada ayahnya.

    Lea membentak ayahnya, ”Papa dengar, dong. Ini penting!”

  2. Mogok bicara.

    Lea tidak mau lagi bercerita kepada ayahnya.

  3. Membicarakan itu pada waktu yang lebih cocok.

    Lea bisa bercerita pada lain waktu atau menuliskan perasaannya pada selembar kertas lalu memberikannya kepada sang ayah.

Menurut kamu, apa yang harus Lea lakukan?

PIKIRKAN: Ayah Lea sedang memikirkan hal lain. Dia tidak sadar bahwa Lea sedang bercerita. Jadi, kalau Lea pakai Pilihan A, ayahnya mungkin jadi bingung kenapa Lea membentaknya. Akibatnya, ayahnya mungkin tidak mau mendengarkan Lea. Tindakan Lea juga tidak menghormati sang ayah. (Efesus 6:2) Pilihan ini tidak ada manfaatnya untuk dia ataupun ayahnya.

Sebuah mobil tidak bisa melewati sebuah jalan karena ada hambatan

Waktu ada hambatan di jalan, kamu akan cari jalan lain. Jadi, kamu pasti bisa cari cara untuk cerita kepada orang tuamu

Pilihan B sepertinya paling mudah dilakukan, tapi itu sebenarnya tidak bagus. Supaya bisa menyelesaikan masalahnya, Lea harus bicara dengan ayahnya. Dan supaya ayahnya bisa bantu, dia harus tahu apa masalahnya. Jadi, mogok bicara sama sekali tidak ada gunanya.

Kalau Lea memilih Pilihan C, dia tidak menyerah meski ada hambatan. Lea berusaha bicara lagi pada waktu yang lebih cocok. Dan, kalau dia memilih untuk mengungkapkan perasaannya lewat tulisan, Lea mungkin bisa langsung merasa lega.

Selain itu, Lea bisa menceritakan perasaannya dengan lebih jelas lewat tulisan. Waktu sang ayah membaca tulisan Lea, dia akan tahu perasaan Lea dan lebih paham masalahnya. Jadi, melalui kata-kata ataupun tulisan, Pilihan C bermanfaat untuk Lea dan ayahnya. Dan, ini sesuai dengan nasihat Alkitab untuk ”mengejar hal-hal yang menghasilkan perdamaian”.​—Roma 14:19.

Apa lagi yang bisa Lea lakukan?

Coba pikirkan pilihan lain. Pikirkan juga apa yang bisa terjadi kalau itu dilakukan.

NASIHAT BAGUS DARI ALKITAB

”Hormatilah bapakmu dan ibumu.”​—Efesus 6:2.

”Hendaklah ucapanmu selalu menyenangkan.”​—Kolose 4:6.

”Setiap orang harus cepat mendengar, lambat berbicara, lambat murka.”​—Yakobus 1:19.

JANGAN BUAT ORANG TUAMU SALAH PAHAM

Ingatlah, apa yang kamu katakan belum tentu sama dengan apa yang dipikirkan orang tuamu.

MISALNYA:

Orang tuamu bertanya kenapa kamu kelihatannya sedih. Kamu jawab, ”Malas ah bicara soal itu.”

Tapi, yang orang tuamu tangkap, ”Papa Mama tidak akan mengerti. Aku lebih suka cerita sama teman-teman.”

Bayangkan kalau kamu punya masalah dan orang tuamu mau membantu. Tapi, kamu bilang, ”Aku bisa sendiri, kok.”

  • Apa yang mungkin orang tuamu tangkap?

  • Mungkin, apa yang seharusnya kamu katakan?

RENCANAKU

  • Kalau aku merasa tidak mau bicara kepada orang tuaku, apa yang akan aku lakukan?

  • Kalau aku malas membicarakan sesuatu tapi orang tuaku memaksa, apa yang akan aku lakukan?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan