PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Lipas”
  • Lipas

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Lipas
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Jangkrik
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Belalang
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Belalang-lompat
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Hari Yehuwa Sudah Dekat
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Lipas”

LIPAS

[Ibr., kha·silʹ].

Tidak dapat dipastikan serangga mana khususnya yang dimaksudkan oleh kata Ibrani kha·silʹ, yang dianggap berasal dari kata dasar yang artinya ”melahap”. (Bdk. Ul 28:38.) Kata ini telah diterjemahkan secara beragam menjadi ”ulat bulu”, ”jangkrik”, ”pengupas”, ”pemangkas”, ”belalang pelahap”, ”belalang-lompat”, dan ”lipas”. (Bdk. Yes 33:4 dan Yl 1:4 dalam TB, BIS, AS, AT, JB, Le, dan NW.) Menurut kamus Ibrani dan Aram karya Koehler dan Baumgartner (hlm. 319), serangga menjijikkan yang dimaksudkan oleh kata Ibrani kha·silʹ itu berbeda dari belalang (ʼar·behʹ) dan mungkin adalah lipas atau kecoak (Periplaneta furcata dan Blatta orientalis).

Lipas mempunyai kaki yang panjang dan kuat sehingga mampu berlari dengan kecepatan yang menakjubkan. Bahkan, lipas adalah salah satu serangga pelari yang tercepat. Serangga ini memiliki muka yang rata dan kepala yang pendek, mempunyai antena, atau organ peraba, yang panjang seperti benang dan tampak agak merunduk. Karena bentuk badannya yang padat berisi, lipas dapat menyelusup ke dalam lubang yang sempit. Kebanyakan spesiesnya berwarna hitam atau cokelat kusam dan memiliki tubuh yang rata dan licin, terlindung dalam cangkang luar yang mengilap. Karena tidak suka cahaya terang, lipas biasanya keluar hanya pada malam hari untuk makan.

Nabi Yoel menubuatkan suatu serangan gencar yang menghancurkan oleh sekawanan serangga yang akan menelantarkan negeri dan menyebutkan kha·silʹ pada urutan yang terakhir, sebagai serangga yang memakan habis apa pun yang disisakan oleh serangga lainnya. (Yl 1:4) Belakangan, sang nabi memberi tahu saat manakala akan ada berkat dan pengampunan. Penyerbu itu akan kembali dan membayar ganti rugi atas apa pun yang telah dimakan oleh kha·silʹ dan anggota-anggota lain dari ’pasukan militer yang besar’ milik Allah. (Yl 2:25) Berkenaan dengan tulah serangga yang Allah timpakan tersebut, termasuk tulah kha·silʹ, Salomo berdoa agar Yehuwa mau mengampuni umat-Nya jika mereka bertobat dari dosa-dosa mereka. (1Raj 8:37-40; 2Taw 6:28-31) Kata kha·silʹ juga disebutkan dalam kehancuran yang Yehuwa datangkan ke atas Mesir sewaktu terjadi tulah belalang.—Mz 78:46.

Di pasal 33 buku Yesaya, sang nabi mencatat datangnya hari-hari yang sangat menakutkan sewaktu orang-orang Asiria melakukan agresi militer. Pasukan Raja Sanherib telah menjarah kota-kota, dan Yesaya memohon perkenan Allah, sambil mengingat bagaimana Yehuwa telah bangkit melawan bangsa-bangsa dahulu. Ia meyakinkan bangsanya bahwa Yang Mahakuasa akan menghantam musuh, memaksa mereka meninggalkan jarahan yang besar, yang akan dikumpulkan oleh orang Israel. Sebagaimana kha·silʹ tersebar di seluruh negeri, bergerak ke sana kemari tanpa gangguan, mengumpulkan apa pun yang mereka temukan, melahap segala sesuatu—demikianlah umat Allah akan mengumpulkan jarahan dari bala tentara Asiria. (Yes 33:1-4) Untuk suatu negeri yang mengenal kehancuran semacam itu oleh kawanan kha·silʹ, perumpamaan ini tentunya sangat mencengangkan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan