PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Gerizim, Gunung”
  • Gerizim, Gunung

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Gerizim, Gunung
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Ebal, Gunung
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Gunung Gerizim
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • Gerizim​—’Di Gunung Ini Kami Beribadat’
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Sikhem​—Sebuah Kota di Lembah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Gerizim, Gunung”

GERIZIM, GUNUNG

Gunung Gerizim, sekarang dikenal sebagai Jabal et Tur (Har Gerizim), terletak di jantung distrik Samaria, bersama G. Ebal di sebelah timur laut. Kedua gunung yang berhadap-hadapan ini paling mencolok di wilayah itu dan menjulang di atas sebuah jalan-pas yang penting dari timur ke barat. Di antara keduanya terdapat lembah yang subur, Lembah Syikhem, yang menjadi lokasi kota Nablus modern. Syikhem, sebuah kota yang kuat dan penting di Kanaan sebelum orang Israel memasuki Tanah Perjanjian, berada di ujung timur lembah itu, kira-kira 1,5 km di sebelah tenggara Nablus. Karena letaknya strategis, G. Gerizim dan G. Ebal memiliki peranan yang sangat penting secara militer, politik, dan juga keagamaan.—GAMBAR, Jil. 1, hlm. 331.

Puncak G. Gerizim menjulang lebih dari 850 m di atas permukaan L. Tengah. Meskipun G. Gerizim kira-kira 60 m lebih rendah daripada G. Ebal, dari Gerizim kita dapat melihat pemandangan yang sangat indah di sekelilingnya. Dari situ seseorang dapat melihat puncak G. Hermon yang bersalju di sebelah utara, Lembah Yordan yang subur di sebelah timur, pegunungan di wilayah Efraim di sebelah selatan, dan Dataran Syaron serta L. Tengah yang biru di sebelah barat.

Abram (Abraham) pernah berkemah ”dekat pohon-pohon besar More” di antara G. Gerizim dan G. Ebal, dan di sana ia menerima janji Yehuwa: ”Kepada benihmu aku akan memberikan tanah ini.” (Kej 12:6, 7) Yakub juga berkemah di sekitar tempat ini.—Kej 33:18.

Selaras dengan instruksi-instruksi yang Musa berikan, suku-suku Israel berkumpul di G. Gerizim dan G. Ebal di bawah pengarahan Yosua tidak lama setelah mereka menaklukkan Ai. Di sana bangsa itu mendengar dibacakannya semua berkat yang akan mereka terima jika menaati Yehuwa dan semua laknat yang akan menimpa mereka jika tidak menaati Dia. Suku-suku Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Yusuf, dan Benyamin berdiri di depan G. Gerizim. Orang-orang Lewi dan tabut perjanjian ditempatkan di lembah, dan enam suku lainnya berdiri di depan G. Ebal. (Ul 11:29, 30; 27:11-13; Yos 8:28-35) Tampaknya, suku-suku yang ditempatkan di depan G. Gerizim menanggapi semua berkat yang dibacakan ke arah mereka, sedangkan suku-suku lainnya menanggapi semua laknat yang dibacakan ke arah G. Ebal. Meskipun ada yang memperkirakan bahwa semua berkat itu dibacakan ke arah G. Gerizim karena gunung itu lebih indah dan subur dibandingkan dengan G. Ebal yang berbatu-batu dan sebagian besar tandus, Alkitab tidak memberikan keterangan apa pun tentang masalah ini. Hukum itu dibacakan dengan suara keras ”di hadapan seluruh jemaat Israel, termasuk para wanita, anak-anak, dan penduduk asing yang ada di tengah-tengah mereka”. (Yos 8:35) Kumpulan orang banyak ini dapat mendengar kata-kata itu dari posisi mereka di depan salah satu gunung. Hal ini kemungkinan besar disebabkan, paling tidak sebagian, oleh akustik yang bagus di daerah itu.—Lihat EBAL, GUNUNG.

Pada zaman Hakim-Hakim Israel, putra Gideon yang bernama Yotam berbicara kepada para pemilik tanah Syikhem sementara ia berdiri ”di puncak Gunung Gerizim”. (Hak 9:7) Bahkan sampai sekarang ada sebuah batu kira-kira di pertengahan jalan menuju puncak gunung itu yang disebut mimbar Yotam, tetapi semata-mata berdasarkan kisah turun-temurun.

Bait Samaria. Sebuah bait Samaria yang menyaingi bait di Yerusalem dibangun di atas G. Gerizim mungkin pada abad keempat SM dan dihancurkan pada tahun 128 SM. Menurut kisah turun-temurun, bait itu dihancurkan oleh Yohanes Hirkanus. (Jewish Antiquities, XI, 310, 311, 324 [viii, 2, 4]; XIII, 254-256 [ix, 1]; The Jewish War, I, 63 [ii, 6]) Bahkan sampai zaman modern, orang-orang Samaria masih memperingati perayaan-perayaan seperti Paskah di G. Gerizim, di tempat yang mereka yakini adalah lokasi bait kuno itu. Tampaknya dengan menunjuk kepada G. Gerizim inilah seorang wanita Samaria memberi tahu Yesus Kristus, ”Bapak-bapak leluhur kami beribadat di gunung ini; tetapi kamu sekalian mengatakan bahwa di Yerusalem sajalah tempat orang beribadat.”—Yoh 4:5, 19, 20.

Seperti digambarkan pada koin-koin kuno yang ditemukan di Nablus, sebuah kuil Zeus dahulu berdiri di bagian timur laut G. Gerizim, yang dapat dicapai melalui 1.500 anak tangga. Sebuah gereja dibangun di puncak gunung itu pada abad kelima M, dan gereja lain didirikan oleh Kaisar Yustinianus dari Bizantium. Diperkirakan bahwa reruntuhan yang kini ditemukan di sana berasal dari zaman Yustinianus.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan