PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Imperium Asiria”
  • Imperium Asiria

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Imperium Asiria
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Asyur yang Kejam​—Kuasa Dunia Termasyhur yang Kedua
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-46)
  • Asiria
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Kala
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Buku yang Dapat Anda Percayai—Bagian 2
    Sedarlah!—2010
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Imperium Asiria”

FITUR

Imperium Asiria

ASIRIA adalah imperium yang sejarahnya dipenuhi aksi penaklukan, dan sering dibarengi perlakuan sadis terhadap para tawanan. Salah satu hal yang sangat mempengaruhi kehidupan orang Asiria adalah agama, dan perang dianggap sebagai cara yang tepat untuk mengekspresikan agama mereka. Sejarawan W. B. Wright melaporkan, ”Bertempur adalah pekerjaan sehari-hari bangsa itu, dan para imamnya terus menghasut mereka untuk berperang. Sebagian besar tunjangan untuk para imam berasal dari jarahan perang; mereka selalu diberi bagian tertentu sebelum orang lain, karena ras penjarah ini sangat religius.”—Ancient Cities, 1886, hlm. 25.

Alkitab maupun sejarah sekuler melaporkan bahwa Israel dan Asiria sering mengadakan kontak. Setelah beberapa waktu, Israel dipaksa membayar upeti kepada raja Asiria. Lalu pada tahun 740 SM, Samaria, ibu kota kerajaan Israel di utara, ditaklukkan, dan setelah itu ribuan penduduknya dibawa ke pembuangan. Fakta bahwa Yehuwa mengizinkan hal ini menggambarkan betapa parahnya kemurtadan Israel. Tetapi ketika Sanherib berupaya menjadikan Yerusalem salah satu kota taklukannya, malaikat Yehuwa membinasakan 185.000 prajurit Asiria dalam satu malam. (Yes 36:1–37:38) Sebagaimana dinubuatkan para nabi Yehuwa, Asiria akhirnya menjadi puing-puing yang ditelantarkan, dan Babilon menggantikan dia di panggung dunia.—Yes 23:13; Zef 2:13.

KOTA-KOTA TERKEMUKA

Niniwe: Ibu kota utama; Sanherib membuatnya megah dari segi arsitektur, tetapi kota ini menjadi ”kota penumpahan darah”.—Nah 3:1

Kala: Belakangan dikenal sebagai Nimrud; dipilih oleh Asyurnasirpal II sebagai kota kerajaan dan ibu kota militer

Khorsabad: Ibu kota nomor dua, dibangun oleh Sargon II tetapi ditelantarkan segera setelah ia mati

Assyur: Ibu kota kuno dalam hal keagamaan; Sanherib menyatakan adanya 34 kuil di kota ini

Babilon: Pusat perdagangan dan administrasi di Mesopotamia Selatan

[Peta di hlm. 954]

PETA: Imperium Asiria

[Gambar di hlm. 955]

Lukisan karya arkeolog A. H. Layard; menggambarkan kemegahan istana Raja Asyurnasirpal II di Nimrud (Kala)

[Gambar di hlm. 955]

Lembu raksasa yang bersayap dan berkepala manusia ini pernah menghiasi istana Sargon II

[Gambar di hlm. 955]

Dari dinding istana Asyurnasirpal II di Nimrud. Berburu singa merupakan olahraga para raja Asiria; Niniwe sendiri disebut ”sarang singa” (Nah 2:11)

[Gambar di hlm. 956]

Raja Asyurnasirpal II bersama pelayan dan roh pelindung; dari istananya di Nimrud (Kala), dipajang di British Museum. Agama sangat berperan dalam politik Asiria

[Gambar di hlm. 956]

Raja Asyurnasirpal II terlihat bergegas menuju pertempuran bersama dewanya, Assyur, yang terbang mendahuluinya dan juga melepaskan anak panah. Dipajang di British Museum

[Gambar di hlm. 956]

Raja Asyurnasirpal II dikelilingi lambang-lambang para dewanya. Ketopong bertanduk konon menggambarkan Assyur; cakram bersayap di sini melambangkan dewa matahari, Syamas; bulan sabit adalah lambang dewa bulan, Sin; garpu tala menggambarkan petir dari Adad; dan bintang menggambarkan Istar

[Gambar di hlm. 957]

Wakil Sanherib menantang Yehuwa dan menuntut agar Yerusalem menyerah

[Gambar di hlm. 957]

Prisma Sanherib (Prisma Taylor di British Museum), salah satu catatan sejarah terakhir Sanherib yang berisi bualannya tentang penyerbuannya ke Yehuda tetapi tidak menyebutkan bencana yang menimpa pasukannya

[Gambar di hlm. 958]

Kekejaman orang Asiria tergambar di dinding-dinding istana mereka. Kiri, orang Khaldea dikuliti hidup-hidup dan dipotong lidahnya. Bawah dan kanan, para tawanan dari Lakhis dikuliti hidup-hidup dan ditusuk dengan tiang tajam lalu dibiarkan tergantung di tiang itu

[Gambar di hlm. 958]

Sesuai dengan nubuat Alkitab, Niniwe (gundukan Kuyunjik di bagian depan) menjadi ”kota yang ditelantarkan”. (Nah 2:10)

[Gambar di hlm. 958]

Salah satu lempeng dari Tawarikh Babilonia (atas) memuat perincian tentang bagaimana orang Babilonia menjarah kota yang dulu megah itu (Tawarikh Babilonia B.M. [British Museum] 21901, yang juga disebut Tawarikh Gadd atau Tawarikh Kejatuhan Niniwe)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan