PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Ayub, Buku”
  • Ayub, Buku

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ayub, Buku
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Buku Alkitab Nomor 18​—Ayub
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Integritas Ayub​—Mengapa Begitu Luar Biasa?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-22)
  • Pokok-Pokok Penting Buku Ayub
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Ayub Menjunjung Tinggi Nama Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Ayub, Buku”

AYUB, BUKU

Menurut para cendekiawan Yahudi maupun Kristen masa awal, buku ini ditulis oleh Musa dan pada mulanya ditulis dalam bahasa Ibrani sebagaimana terlihat dari puisi, bahasa, dan gaya penulisannya. Dalam bagian prosa buku ini terdapat banyak persamaan dengan Pentateukh, sehingga ada kecenderungan untuk menganggap Musa sebagai penulisnya. Selama 40 tahun berada di Midian, Musa mungkin dapat mengetahui fakta-fakta tentang cobaan Ayub, dan ia bisa jadi mendengar tentang akhir kehidupan Ayub sewaktu Israel berada di dekat Uz dalam perjalanan ke Tanah Perjanjian, pada tahun 1473 SM.

Susunan. Buku Ayub ini unik karena sebagian besar terdiri dari catatan perdebatan antara hamba Allah Yehuwa yang sejati dan tiga orang lainnya yang mengaku melayani Allah tetapi membuat kekeliruan dalam hal doktrin ketika berupaya mengoreksi Ayub; mereka berpikir bahwa Ayub sedang dihukum oleh Allah karena dosa tertentu yang tersembunyi dan serius. Jadi, karena berdebat atas dasar pemikiran demikian, mereka sebenarnya menjadi penganiaya Ayub. (Ayb 19:1-5, 22) Debat tersebut terdiri dari serangkaian ceramah tiga babak, dan keempat-empatnya berbicara, tetapi Zofar tidak berbicara lagi pada babak terakhir setelah dibungkamkan oleh argumentasi Ayub. Setelah itu, semuanya dikoreksi oleh juru bicara Yehuwa, Elihu, dan akhirnya oleh Allah sendiri.

Karena itu, jelaslah bahwa sewaktu membaca atau mengutip dari buku ini, kita harus mengingat bahwa argumentasi-argumentasi yang dikemukakan oleh Elifaz, Bildad, dan Zofar banyak kekeliruannya. Adakalanya ketiga teman Ayub ini menyatakan fakta-fakta yang benar, tetapi dalam konteks dan dengan penerapan yang salah. Setan menggunakan taktik ini terhadap Yesus Kristus sewaktu ia ”membawa dia ke kota kudus itu, dan menempatkan dia di atas pagar tembok di atap bait dan mengatakan kepadanya, ’Jika engkau putra Allah, campakkan dirimu ke bawah; karena ada tertulis, ”Ia akan memberikan perintah kepada malaikat-malaikatnya berkenaan dengan dirimu, dan mereka akan membawamu di atas tangan mereka, agar tidak sekali-kali kakimu terantuk batu.”’ Yesus mengatakan kepadanya, ’Juga ada tertulis, ”Jangan menguji Yehuwa, Allahmu.”’”—Mat 4:5-7.

Teman-teman Ayub mengatakan bahwa Allah menghukum orang fasik. Hal ini memang benar. (2Ptr 2:9) Tetapi mereka menyimpulkan bahwa semua penderitaan yang dialami seseorang adalah akibat dosa-dosanya sendiri—bahwa dengan cara itu Allah menghukumnya. Menurut mereka, penderitaan adalah bukti bahwa seseorang secara khusus telah sangat berdosa. Mereka mengatakan hal yang tidak benar mengenai Allah. (Ayb 42:7) Mereka memfitnah Dia, menggambarkan Dia sebagai Allah yang tidak berbelaskasihan. Mereka menyatakan bahwa Allah tidak merasa senang dengan pria yang berintegritas ini dan bahwa Ia tidak menaruh kepercayaan kepada hamba-hamba-Nya, bahkan kepada para malaikat. Hal ini menyangkal banyak pernyataan dalam Alkitab yang menyingkapkan kasih Yehuwa bagi hamba-hamba-Nya yang berakal budi. Allah menaruh keyakinan dan kepercayaan kepada para penyembah-Nya yang setia dan contoh mengenai hal ini jelas dari percakapan-Nya dengan Setan, sewaktu Ia menarik perhatian kepada Ayub dan menyatakan bahwa Ia sangat yakin akan keloyalan Ayub dengan memberikan izin kepada si Iblis untuk menguji Ayub. Namun, perhatikan bahwa Ia melindungi kehidupan Ayub. (Ayb 2:6) Mengenai cara Allah berurusan dengan Ayub, penulis Kristen bernama Yakobus mengatakan, ”Yehuwa sangat lembut dalam kasih sayang dan ia berbelaskasihan.”—Yak 5:11.

Buku yang Penting. Buku Ayub sangat penting, dalam kaitannya dengan Kejadian 3:1-6 dan ayat-ayat lain, karena menyingkapkan sengketa utama mengenai keadilbenaran Allah dalam menjalankan kedaulatan, dan juga bagaimana integritas hamba-hamba Allah di bumi terkait dalam sengketa tersebut. Meskipun Ayub tidak memahami sengketa ini, ia tidak membiarkan ketiga temannya membuatnya ragu-ragu bahwa ia telah berintegritas. (Ayb 27:5) Ia tidak mengerti alasannya malapetaka menimpa dirinya, mengingat ia tidak mempraktekkan dosa. Ia membenarkan diri secara berlebihan, pastilah karena ia semakin jauh terdorong ke arah itu akibat tuduhan bertubi-tubi yang dilontarkan oleh ketiga temannya itu. Ia juga bersalah karena berkukuh ingin mendapatkan jawaban dari Allah mengenai alasannya ia menderita, sedangkan ia seharusnya sadar bahwa tidak seorang pun dapat dibenarkan untuk berkata kepada Yehuwa, ”Mengapa engkau membuat aku seperti ini?” (Rm 9:20) Meskipun demikian, Yehuwa dengan berbelaskasihan menjawab Ayub, melalui hamba-Nya, Elihu, dan juga dengan berbicara kepada Ayub dari dalam badai angin. Karena itu, buku ini dengan tegas menekankan bahwa upaya membenarkan diri di hadapan Allah adalah salah.—Ayb 40:8.

Keautentikan dan Nilai. Yehezkiel merujuk kepada Ayub, Yakobus juga menyebutkan dia. (Yeh 14:14, 20; Yak 5:11) Bukti ampuh tentang kekanonisan buku ini adalah fakta bahwa orang Yahudi mengakuinya sebagai buku yang sama berwenangnya seperti buku-buku terilham lainnya dari Kitab-Kitab Ibrani, meskipun Ayub bukan orang Israel.

Bukti terkuat tentang kesejatian buku ini mungkin adalah keselarasannya dengan bagian-bagian lain dari Alkitab. Buku ini juga banyak menyingkapkan tentang kepercayaan dan kebiasaan masyarakat patriarkat. Lagi pula, siswa Alkitab sangat dibantu untuk memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai maksud-tujuan Yehuwa dengan membandingkan buku ini dengan pernyataan-pernyataan lain dalam Alkitab. Ada banyak sekali pokok yang alur penalarannya sejajar dengan ayat-ayat lain dalam Alkitab, dan beberapa di antaranya dicantumkan dalam tabel terlampir.

[Kotak di hlm. 230]

POKOK-POKOK PENTING AYUB

Catatan tentang pengalaman Ayub ketika Setan menantang keteguhan integritasnya di hadapan Yehuwa

Kemungkinan besar dicatat oleh Musa selama pengembaraan Israel di padang belantara, sekalipun ujian atas Ayub sudah terjadi beberapa tahun sebelum Musa lahir

Kemakmuran dan kesejahteraan Ayub berakhir sewaktu Yehuwa mengizinkan Setan menguji Ayub (1:1–2:10)

Setan menyatakan bahwa kelurusan hati Ayub semata-mata dimotivasi oleh sifat mementingkan diri

Ayub kehilangan seluruh kawanan ternak dan kesepuluh anaknya dalam satu hari, tetapi ia tetap berintegritas

Ia kemudian ditimpa penyakit yang menyakitkan dan sangat menjijikkan tetapi ia tidak mau mengutuki Allah; dengan demikian, Ayub tetap setia

Elifaz, Bildad, dan Zofar, ketiga teman Ayub, datang bersama-sama berdasarkan perjanjian untuk ”menunjukkan simpati” kepadanya (2:11–3:26)

Mereka duduk bersamanya tanpa mengatakan sepatah kata pun selama tujuh hari

Ayub memecahkan keheningan itu dan mengutuki hari lahirnya

Ia bertanya-tanya mengapa Allah membiarkannya tetap hidup

Ketiga orang penghibur palsu berdebat panjang lebar dengan Ayub (4:1–31:40)

Mereka menyatakan bahwa ia menderita akibat dosa-dosanya, dengan berargumentasi bahwa Ayub pasti telah melakukan suatu kesalahan mengingat Allah memperlakukannya sebagai musuh

Mereka berupaya meyakinkan Ayub mengenai hal ini dengan menggunakan penalaran yang tidak benar serta fitnah dan dengan menarik perhatian kepada kisah turun-temurun serta penglihatan-penglihatan yang mereka akui telah mereka lihat

Ketiga teman itu mendesak Ayub untuk mengakui perbuatan salahnya dan mengubah haluannya; mereka mengatakan bahwa baru setelah itu ia akan memperoleh kembali kemakmuran yang dahulu dimilikinya

Ayub berkukuh bahwa ia lurus hati; ia tidak mengerti mengapa Yehuwa mengizinkannya menderita, tetapi ia membungkam ketiga temannya yang memberikan nasihat yang keliru

Dalam kata-kata terakhirnya, Ayub mengontraskan hari-hari kehidupannya sebagai tua-tua yang disegani dengan masa hidupnya sekarang yang penuh penderitaan dan kehinaan; ia menandaskan bahwa ia sudah sangat berhati-hati agar tidak berbuat dosa

Elihu, seorang pengamat yang masih muda, mengoreksi Ayub dan teman-temannya (32:1–37:24)

Ia memperlihatkan bahwa Ayub bersalah sewaktu dia membenarkan dirinya dan bukannya membenarkan Allah, dan ia mencela ketiga teman Ayub karena tidak memberikan jawaban yang tepat kepada Ayub

Elihu menjunjung keadilan, sikap tidak berat sebelah, kemuliaan, dan kemahakuasaan Yehuwa

Yehuwa sendiri kini berbicara dari dalam badai (38:1–42:6)

Yehuwa bertanya di manakah Ayub berada ketika bumi diciptakan, dan apakah dia mengerti proses-proses alam yang menakjubkan, dan dengan demikian mempertunjukkan betapa kecilnya manusia dibanding kebesaran Allah

Ia kemudian bertanya apakah Ayub sepantasnya mengecam Allah

Ayub mengakui bahwa ia telah berbicara tanpa pengertian yang benar; ia bertobat ”dalam debu dan abu”

Ujian Ayub berakhir, dan integritasnya mendapat imbalan (42:7-17)

Yehuwa menyatakan perasaan tidak senang kepada Elifaz, Bildad, dan Zofar karena mereka mengucapkan dusta; Ia memerintahkan mereka untuk mempersembahkan korban dan untuk meminta Ayub berdoa bagi mereka

Ayub disembuhkan ketika ia berdoa bagi teman-temannya

Ia diberkati dengan kawanan ternak dua kali lipat yang dimiliki sebelumnya, dan dengan sepuluh anak lagi, tujuh putra dan tiga putri

[Tabel di hlm. 231]

Buku Ayub

Pokok perbandingan

Rujukan lain dalam Alkitab

3:17-19

Orang mati tidak tahu apa-apa, tetapi seperti orang tidur

Pkh 9:5, 10; Yoh 11:11-14; 1Kor 15:20

10:4

Allah tidak menghakimi menurut sudut pandangan manusia

1Sam 16:7

10:8, 9, 11, 12

Kepedulian Allah yang besar sewaktu membentuk manusia

Mz 139:13-16

12:23

Allah membiarkan bangsa-bangsa menjadi perkasa dan bahkan membiarkan mereka bersatu menentang diri-Nya sehingga pantas dibinasakan oleh-Nya dengan satu pukulan

Pny 17:13, 14, 17

14:1-5

Manusia dilahirkan dalam dosa dan terbelenggu kematian

Mz 51:5; Rm 5:12

14:13-15

Kebangkitan orang mati

1Kor 15:21-23

17:9

Orang adil-benar tidak akan tersandung, tidak soal apa yang orang lain lakukan

Mz 119:165

19:25

Maksud-tujuan Yehuwa untuk menebus (membeli kembali, membebaskan) umat manusia yang setia

Rm 3:24; 1Kor 1:30

21:23-26

Semua orang takluk kepada kesudahan yang sama; dalam kematian semuanya sama

Pkh 9:2, 3

24:3-12

Penderitaan oleh orang fasik; orang Kristen diperlakukan demikian

2Kor 6:4-10; 11:24-27

24:13-17

Orang fasik mengasihi kegelapan sebaliknya daripada terang; terang menakutkan bagi mereka

Yoh 3:19

26:6

Segala sesuatu terbuka di depan mata Yehuwa

Ibr 4:13

27:8-10

Orang murtad tidak akan berseru dengan tulus kepada Allah dan juga tidak akan didengar oleh-Nya

Ibr 6:4-6

27:12

Orang yang melihat ”penglihatan” dari hatinya sendiri, bukan dari Allah, mengucapkan hal-hal yang sia-sia

Yer 23:16

27:16, 17

Orang adil-benar akan mewarisi kekayaan yang dikumpulkan orang fasik

Ul 6:10, 11; Ams 13:22

Psl. 28

Manusia tidak dapat menemukan hikmat sejati dari ’buku ciptaan Allah’, hanya dari Allah dan karena takut akan Dia

Pkh 12:13; 1Kor 2:11-16

30:1, 2, 8, 12

Para penganggur yang tidak berguna dan tidak berakal digunakan untuk menganiaya hamba-hamba Allah

Kis 17:5

32:22

Memberi gelar-gelar yang tidak berdasarkan Alkitab adalah salah

Mat 23:8-12

34:14, 15

Kehidupan semua makhluk ada dalam tangan Yehuwa

Mz 104:29, 30; Yes 64:8; Kis 17:25, 28

34:19

Yehuwa tidak berat sebelah

Kis 10:34

34:24, 25

Yehuwa menurunkan, menetapkan para penguasa sesuai dengan kehendak-Nya

Dan 2:21; 4:25

36:24; 40:8

Yang penting adalah menyatakan keadilbenaran Allah

Rm 3:23-26

42:2

Bagi Allah semua hal mungkin

Mat 19:26

42:3

Hikmat Allah tidak terselidiki

Yes 55:9; Rm 11:33

Perbandingan mencolok lainnya adalah: Ayb 7:17 dan Mz 8:4; Ayb 9:24 dan 1Yoh 5:19; Ayb 10:8 dan Mz 119:73; Ayb 26:8 dan Ams 30:4; Ayb 28:12, 13, 15-19 dan Ams 3:13-15; Ayb 39:30 dan Mat 24:28.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan