PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Keputusan Hukum”
  • Keputusan Hukum

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Keputusan Hukum
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Penghakiman
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Sanhedrin
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Para Penatua, Berilah Keputusan yang Adil-Benar
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Peranan Iman dalam Membuat Keputusan yang Benar
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2017
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Keputusan Hukum”

KEPUTUSAN HUKUM

Penghakiman yang diberikan oleh orang(-orang) yang berwenang. (2Sam 8:15; 1Raj 3:16-28; 10:9; 2Raj 25:6; 2Taw 19:8-10) Allah Yehuwa, sebagai Hakim, Pemberi Ketetapan, dan Raja (Yes 33:22), memberikan kaidah hukum yang ekstensif kepada bangsa Israel. Keputusan-Nya tentang masalah-masalah hukum menjadi pedoman untuk memutuskan masalah yang menyangkut pribadi-pribadi dan urusan intern serta ekstern bangsa itu.—Lihat HUKUM; KASUS HUKUM; PENGADILAN.

Banyak keputusan hukum diberikan kepada bangsa Israel di G. Sinai. (Neh 9:13) Tetapi adakalanya situasi tertentu menuntut keputusan hukum yang khusus. Misalnya, ketika Zelofehad, orang Manasye, mati dan hanya meninggalkan anak-anak perempuan, pertanyaan timbul mengenai apakah mereka harus menerima warisan. Pada waktu itu Yehuwa memberikan keputusan yang menyelesaikan kasus itu dan yang kemudian menjadi ketetapan untuk menangani situasi serupa. (Bil 27:1-11; 36:1-12; lihat juga Im 24:10-16.) Demikian pula, keputusan hukum yang dibuat oleh Daud tentang pembagian jarahan perang menjadi preseden hukum.—1Sam 30:23-25.

Adanya ketetapan bahwa tindakan-tindakan tertentu yang bersifat umum tetapi sangat merugikan merupakan pelanggaran dengan vonis hukuman mati, membuat keputusan hukum ilahi kelihatan unik di antara hukum-hukum yang dimiliki bangsa-bangsa pada zaman itu. Bangsa-bangsa di sekeliling Israel melakukan bestialitas, sodomi, inses, dan praktek-praktek keji lainnya yang membahayakan kesejahteraan mental, fisik, dan rohani. (Im 18:6-30; 20:10-23) Karena itu, ketaatan kepada keputusan hukum Yehuwa akan meninggikan status bangsa Israel. Dengan berkat Yehuwa, keterpautan Israel yang teguh kepada perintah-perintah-Nya akan menghasilkan manfaat yang nyata, yang menyebabkan bangsa-bangsa lain mengatakan, ”Bangsa yang besar ini tidak diragukan lagi adalah bangsa yang bijaksana dan berpengertian.” (Ul 4:4-6) Keputusan-keputusan hukum Yehuwa benar-benar suatu berkat bagi Israel (Im 25:18, 19; Ul 4:1; 7:12-15; 30:16), sehingga tidak mengherankan bahwa sang pemazmur berdoa agar hal itu diajarkan kepadanya. (Mz 119:108) Ia begitu menghargai keputusan-keputusan hukum-Nya sehingga ia memuji Yehuwa tujuh kali sehari (Mz 119:164), dan bahkan bangun tengah malam serta bersyukur kepada Allah untuk hal itu.—Mz 119:62.

Akan tetapi, meskipun baik, adil-benar, dan kudus, keputusan-keputusan hukum yang terdapat dalam Hukum hanya berfungsi sebagai pembimbing yang menuntun kepada Kristus. Perjanjian Hukum itu digantikan oleh perjanjian baru. (Rm 7:12; Gal 3:24; Ibr 8:7-13) Jadi, bisa diharapkan bahwa ketaatan kepada perintah-perintah, atau keputusan-keputusan hukum, yang berkaitan dengan perjanjian baru akan menghasilkan berkat yang jauh lebih mulia daripada yang dinikmati Israel jasmani di bawah Hukum.—Yoh 13:34, 35; 1Kor 6:9-11; 1Ptr 1:14, 15, 22, 23; 2:9, 10; 1Yoh 5:3.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan