PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Raja-Raja, Buku-Buku”
  • Raja-Raja, Buku-Buku

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Raja-Raja, Buku-Buku
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Buku Alkitab Nomor 11​—1 Raja-Raja
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Buku Alkitab Nomor 12​—2 Raja-Raja
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
  • Makna Dari Kedua Buku Raja-Raja
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-11)
  • Garis Besar 1 Raja-Raja
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Raja-Raja, Buku-Buku”

RAJA-RAJA, BUKU-BUKU

Buku-buku dalam Tulisan-Tulisan Kudus yang menceritakan sejarah Israel mulai hari-hari terakhir Raja Daud sampai dibebaskannya Raja Yehoyakhin dari penjara di Babilon.

Pada mulanya kedua buku Raja-Raja merupakan satu gulungan yang disebut Raja-Raja (Ibr., Mela·khimʹ), dan dalam Alkitab bahasa Ibrani sekarang keduanya tetap dianggap sebagai satu buku, yang keempat dalam bagian yang dikenal sebagai Nabi-Nabi yang Terdahulu. Dalam Septuaginta Yunani kedua Buku Raja-Raja disebut Kerajaan-Kerajaan Ketiga dan Keempat, sedangkan kedua Buku Samuel disebut Kerajaan-Kerajaan Pertama dan Kedua. Dalam Vulgata Latin keempat buku tersebut dikenal sebagai empat buku Raja-Raja karena Yerome lebih menyukai nama Regum (Raja-Raja), selaras dengan judul Ibraninya, daripada terjemahan harfiah judul di Septuaginta, yaitu Regnorum (Kerajaan-Kerajaan). Pembagian menjadi dua buku dalam Septuaginta dianggap praktis karena terjemahan bahasa Yunani, yang berhuruf hidup, membutuhkan ruang hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan bahasa Ibrani, yang tidak menggunakan huruf hidup sampai paruh kedua milenium pertama Tarikh Masehi. Pemisahan antara Dua Samuel dan Satu Raja-Raja tidak selalu di tempat yang sama dalam terjemahan-terjemahan bahasa Yunani. Misalnya, dalam pembagian yang Lusianus buat pada resensinya tentang Septuaginta, Satu Raja-Raja dimulai dengan apa yang dalam Alkitab kita sekarang adalah 1 Raja-Raja 2:12.

Penulisan Kedua Buku. Meskipun nama penulis Raja-Raja tidak disebutkan dalam kedua catatan itu, Tulisan-Tulisan Kudus dan kisah turun-temurun orang Yahudi menunjuk kepada Yeremia. Banyak kata dan istilah Ibrani yang terdapat dalam kedua buku ini tidak ditemukan dalam bagian-bagian lain Alkitab kecuali dalam nubuat Yeremia. Kedua buku Raja-Raja dan buku Yeremia saling melengkapi; biasanya, suatu peristiwa yang dalam catatan yang satu hanya dibahas secara singkat, diuraikan selengkapnya dalam catatan lainnya. Yeremia tidak disebutkan dalam Raja-Raja, meskipun ia nabi yang sangat terkemuka, dan hal ini tidak mengherankan jika Yeremia adalah penulisnya, mengingat kegiatannya dibahas secara terperinci dalam buku yang menyandang namanya. Kedua buku Raja-Raja menceritakan keadaan di Yerusalem setelah pembuangan dimulai, yang menunjukkan bahwa si penulis tidak dibawa ke Babilon, seperti Yeremia yang juga tidak dibawa ke negeri itu.—Yer 40:5, 6.

Beberapa pakar menganggap bahwa dalam buku-buku Raja-Raja terdapat bukti adanya lebih dari seorang penulis atau penyusun. Akan tetapi, kecuali perbedaan karena sumber yang digunakan, hendaknya diperhatikan bahwa bahasa, gaya penulisan, kosakata, dan tata bahasa dalam seluruh catatan itu sama.

Buku Satu Raja-Raja meninjau periode kira-kira 129 tahun, dimulai dengan hari-hari terakhir Raja Daud, sekitar tahun 1040 SM, terus sampai kematian Raja Yehosyafat dari Yehuda sekitar tahun 911 SM. (1Raj 22:50) Buku Dua Raja-Raja dimulai dengan pemerintahan Ahazia (± 920 SM) sampai akhir tahun ke-37 pembuangan Yehoyakhin, tahun 580 SM, periode yang panjangnya kira-kira 340 tahun. (2Raj 1:1, 2; 25:27-30) Maka gabungan catatan kedua buku Raja-Raja meninjau kira-kira empat setengah abad sejarah Ibrani. Mengingat peristiwa-peristiwa yang dicatat di dalamnya juga mencakup peristiwa yang terjadi sampai tahun 580 SM, kedua buku ini tidak mungkin rampung sebelum tahun tersebut, dan karena akhir pembuangan di Babilon tidak disebutkan, buku-buku tersebut, sebagai satu gulungan, pasti selesai ditulis sebelum waktu itu.

Kedua buku tampaknya sebagian besar ditulis di Yehuda karena kebanyakan sumber rujukan tersedia di sana. Akan tetapi, masuk akal bahwa Dua Raja-Raja dirampungkan di Mesir, karena ke sanalah Yeremia dibawa setelah Gedalia dibunuh di Mizpa.—Yer 41:1-3; 43:5-8.

Kedua buku Raja-Raja selalu menjadi bagian dari kanon Yahudi dan diakui kanonis. Halnya tepat demikian, karena kedua buku ini memperkembangkan tema Alkitab yang paling utama, yakni pembenaran kedaulatan Yehuwa dan penggenapan lengkap maksud-tujuan-Nya bagi bumi, dengan perantaraan Kerajaan-Nya di bawah Kristus, Benih yang dijanjikan. Selain itu, tiga nabi yang terkemuka, yakni Elia, Elisa, dan Yesaya, ditonjolkan, dan nubuat mereka diperlihatkan telah digenapi secara akurat. Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam Raja-Raja disebutkan dan diperjelas di ayat-ayat lain dalam Tulisan-Tulisan Kudus. Yesus tiga kali merujuk ke isi buku-buku itu, ketika ia menyebutkan tentang Salomo (Mat 6:29), ratu dari selatan (Mat 12:42; bdk. 1Raj 10:1-9), serta janda dari Zarefat dan Naaman (Luk 4:25-27; bdk. 1Raj 17:8-10; 2Raj 5:8-14). Paulus menyebutkan peristiwa tentang Elia dan ke-7.000 pria yang tidak berlutut kepada Baal. (Rm 11:2-4; bdk. 1Raj 19:14, 18.) Yakobus menyebutkan doa-doa yang Elia panjatkan untuk meminta kekeringan dan hujan. (Yak 5:17, 18; bdk. 1Raj 17:1; 18:45.) Rujukan-rujukan kepada tindakan orang-orang tersebut, yang diuraikan dalam Raja-Raja, meneguhkan kekanonisan tulisan-tulisan itu.

Kedua buku Raja-Raja sebagian besar disusun dari sumber-sumber tertulis, dan si penulis memperlihatkan dengan jelas bahwa beberapa keterangannya berasal dari sumber-sumber luar tersebut. Ia merujuk kepada ”buku catatan peristiwa berkenaan dengan Salomo” (1Raj 11:41), ”buku catatan peristiwa pada masa raja-raja Yehuda” (1Raj 15:7, 23), dan ”buku catatan peristiwa pada masa raja-raja Israel” (1Raj 14:19; 16:14).

Salah satu manuskrip Ibrani tertua yang masih ada yang memuat buku-buku Raja-Raja secara keseluruhan berasal dari tahun 1008 M. Manuskrip Vatikanus No. 1209 dan Manuskrip Aleksandrinus memuat buku-buku Raja-Raja (dalam bhs. Yunani), tetapi Manuskrip Sinaitikus tidak memuatnya. Fragmen-fragmen kedua buku Raja-Raja yang tampaknya berasal dari periode SM telah ditemukan dalam gua-gua di Qumran.

Kerangka buku-buku tersebut memperlihatkan bahwa si penulis atau penyusunnya memberikan fakta-fakta yang relevan mengenai setiap raja dengan tujuan menyediakan keterangan untuk kronologi dan untuk menyingkapkan penilaian Allah, baik atau buruk, atas setiap raja. Hubungan antara pemerintahan mereka dengan ibadat kepada Yehuwa terlihat jelas sebagai faktor yang terpenting. Setelah membahas pemerintahan Salomo, ada pola yang tetap, kecuali dalam beberapa kasus, untuk menggambarkan setiap pemerintahan, seraya dua alur sejarah yang sejajar terjalin erat. Catatan tentang raja-raja Yehuda biasanya dimulai dengan kata pengantar yang sinkron dengan raja Israel yang sezaman, lalu keterangan mengenai usia sang raja, lamanya ia memerintah, tempat pemerintahan, dan nama serta tempat asal ibunya, yang merupakan keterangan yang menarik dan penting karena setidaknya beberapa raja Yehuda berpoligami. Pada akhir catatan mengenai setiap raja, sumber informasi, penguburan sang raja, dan nama penerusnya disebutkan. Beberapa perincian yang sama diberikan bagi setiap raja Israel, tetapi usia sang raja sewaktu ia naik takhta serta nama dan tempat asal ibunya tidak diberikan. Informasi yang diberikan di Satu dan Dua Raja-Raja sangat bermanfaat untuk mempelajari kronologi Alkitab.—Lihat KRONOLOGI.

Kedua buku Raja-Raja bukan sekadar catatan sejarah atau uraian peristiwa-peristiwa seperti halnya dalam suatu tawarikh. Buku-buku ini melaporkan fakta-fakta sejarah serta penjelasan mengenai maknanya. Yang tidak dimuat dalam catatan ini tampaknya adalah segala sesuatu yang tidak secara langsung mempengaruhi perkembangan maksud-tujuan Allah dan yang tidak menggambarkan prinsip-prinsip yang Yehuwa gunakan dalam berurusan dengan umat-Nya. Kesalahan Salomo dan raja-raja lainnya dari Yehuda dan Israel tidak disamarkan tetapi diceritakan dengan sangat terus terang.

Bukti Arkeologis. Ditemukannya banyak prasasti memberikan bukti yang pasti bahwa kedua buku Raja-Raja akurat dari segi sejarah dan geografi. Arkeologi, serta bukti hidup dewasa ini, meneguhkan adanya hutan-hutan aras Lebanon, yang kayunya digunakan Salomo untuk proyek pembangunannya di Yerusalem. (1Raj 5:6; 7:2) Bukti adanya kegiatan industri ditemukan di cekungan S. Yordan, di bekas lokasi Sukot dan Zaretan.—1Raj 7:45, 46.

Penyerbuan Syisyak ke Yehuda pada zaman Rehoboam (1Raj 14:25, 26) diteguhkan oleh catatan Firaun sendiri pada tembok kuil Karnak di Mesir. Pada sebuah obelisk batu kapur hitam milik Raja Syalmaneser III dari Asiria yang ditemukan di Nimrud pada tahun 1846 terdapat lukisan yang kemungkinan adalah mengenai seorang utusan Yehu yang membungkuk di hadapan Syalmaneser; meskipun tidak disebutkan dalam kedua buku Raja-Raja, peristiwa itu menambah bukti kebenaran sejarah tentang Raja Yehu dari Israel. Pembangunan ekstensif yang dilakukan Ahab, termasuk ”rumah gading yang ia bangun” (1Raj 22:39), diteguhkan dengan pasti oleh reruntuhan yang ditemukan di Samaria.

Pada Batu Moab diceritakan beberapa peristiwa yang berkaitan dengan pemberontakan Raja Mesya melawan Israel, namun ini adalah menurut versi raja Moab itu. (2Raj 3:4, 5) Inskripsi alfabetis itu juga memuat Tetragramaton.

Nama Pekah ditemukan pada sebuah teks catatan sejarah yang dianggap dibuat oleh Tiglat-pileser III. (2Raj 15:27) Kampanye militer Tiglat-pileser III melawan Israel disebutkan dalam catatan sejarah kerajaannya dan dalam inskripsi pada sebuah bangunan orang Asiria. (2Raj 15:29) Nama Hosyea juga diterjemahkan dari sebuah inskripsi tentang kampanye militer Tiglat-pileser.—2Raj 15:30; Ancient Near Eastern Texts, diedit oleh J. Pritchard, 1974, hlm. 282-284.

Meskipun beberapa kampanye militer Raja Sanherib dari Asiria disebutkan dalam catatan sejarahnya, pembinasaan 185.000 tentaranya oleh seorang malaikat sewaktu pasukan itu mengancam Yerusalem tidak disebutkan (2Raj 19:35), dan kita juga tidak mengharapkan bahwa dalam catatannya yang penuh bualan akan ada laporan tentang kekalahan yang luar biasa tersebut. Bukti arkeologis terkenal yang meneguhkan pernyataan terakhir dalam kedua buku Raja-Raja telah ditemukan pada lempeng-lempeng berhuruf paku yang digali di Babilon. Lempeng-lempeng tersebut menunjukkan bahwa Jaʼukinu (Yehoyakhin) dipenjarakan di Babilon dan menyebutkan bahwa ia diberi jatah makanan dari perbendaharaan kerajaan.—2Raj 25:30; Ancient Near Eastern Texts, hlm. 308.

Penggenapan Nubuat. Kedua buku Raja-Raja memuat berbagai nubuat dan menunjuk kepada penggenapannya yang mencolok. Misalnya, 1 Raja-Raja 2:27 memperlihatkan penggenapan firman Yehuwa mengenai keluarga Eli. (1Sam 2:31-36; 3:11-14) Nubuat-nubuat mengenai Ahab dan keluarganya digenapi. (Bdk. 1Raj 21:19-21 dengan 1Raj 22:38 dan 2Raj 10:17.) Apa yang dinubuatkan mengenai Izebel dan mayatnya menjadi kenyataan. (Bdk. 1Raj 21:23 dengan 2Raj 9:30-36.) Dan fakta-fakta sejarah meneguhkan kebenaran pembinasaan Yerusalem yang dinubuatkan.—2Raj 21:13.

Di antara banyak pokok yang ditonjolkan dalam kedua buku Raja-Raja adalah pentingnya berpaut pada tuntutan Yehuwa dan akibat yang sangat buruk karena mengabaikan hukum-hukum-Nya yang adil. Kedua buku Raja-Raja dengan tegas meneguhkan akibat yang akan dialami karena ketaatan dan ketidaktaatan terhadap Allah Yehuwa, sesuai dengan yang telah diramalkan.

[Kotak di hlm. 615]

POKOK-POKOK PENTING SATU RAJA-RAJA

Ikhtisar yang padat tentang sejarah kerajaan Yehuda dan juga kerajaan Israel mulai dari hari-hari terakhir Daud hingga kematian Yehosyafat

Pada mulanya buku Raja-Raja yang pertama merupakan satu gulungan dengan buku Dua Raja-Raja

Salomo terkenal karena hikmat yang menonjol pada awal masa pemerintahannya, tetapi pada akhirnya ia murtad

Melalui tindakan yang tegas, Natan menghalangi upaya Adoniya untuk menjadi raja di Israel; Salomo ditakhtakan (1:5–2:12)

Sewaktu Yehuwa menanyakan apa yang ia inginkan, Salomo meminta hikmat; selain itu, ia dikaruniai kekayaan dan kemuliaan (3:5-15)

Hikmat yang Allah berikan nyata ketika Salomo menangani kasus dua pelacur, yang masing-masing mengaku sebagai ibu dari bayi laki-laki yang sama (3:16-28)

Raja Salomo dan Israel di bawah pemerintahannya menjadi makmur; hikmat sang raja yang tak tertandingi termasyhur ke seluruh dunia (4:1-34; 10:14-29)

Salomo membangun bait Yehuwa dan belakangan sebuah kompleks istana; lalu semua tua-tua Israel berkumpul untuk penahbisan (5:1–8:66)

Yehuwa menyucikan bait itu, meyakinkan Salomo bahwa kerajaan akan tetap dalam garis keturunannya, tetapi memperingatkan terhadap ketidaksetiaan (9:1-9)

Ratu dari Syeba datang untuk menyaksikan sendiri hikmat dan kemakmuran Salomo (10:1-13)

Pada masa tuanya, Salomo dipengaruhi oleh banyak istri asingnya dan mengikuti allah-allah asing (11:1-8)

Bangsa itu terbagi menjadi dua; penyembahan anak lembu ditetapkan agar orang-orang di kerajaan utara tidak pergi ke Yerusalem

Karena kemurtadan Salomo, Yehuwa menubuatkan perpecahan bangsa itu (11:11-13)

Setelah Salomo meninggal, putranya, Rehoboam, mengancam akan membebankan kuk yang lebih berat kepada rakyat; sepuluh suku memberontak dan mengangkat Yeroboam sebagai raja (12:1-20)

Yeroboam menetapkan penyembahan anak lembu emas di kerajaan utara agar rakyatnya tidak pergi ke Yerusalem untuk beribadat dan mungkin ingin menyatukan kembali kerajaan (12:26-33)

Kerajaan selatan, Yehuda, memiliki raja-raja yang baik maupun yang jahat

Rehoboam dan setelah dia, Abiyam, membiarkan ibadat palsu yang memuakkan (14:21-24; 15:1-3)

Putra Abiyam, Asa, dan putranya, Yehosyafat, giat mendukung ibadat sejati (15:9-15; 22:41-43)

Kerajaan utara, Israel, hancur oleh perebutan kekuasaan, pembunuhan, dan penyembahan berhala

Putra Yeroboam, Nadab, menjadi raja; Baasya membunuhnya dan merebut takhta (15:25-30)

Putra Baasya, Elah, naik takhta menggantikannya dan dibunuh oleh Zimri; Zimri bunuh diri sewaktu akan dikalahkan oleh Omri (16:6-20)

Kemenangan Omri memicu perang sipil; Omri akhirnya menang, menjadi raja, dan belakangan membangun Samaria; dosanya malah lebih buruk daripada dosa raja-raja sebelumnya (16:21-28)

Ahab menjadi raja dan menikahi putri Etbaal, raja orang Sidon; ia memperkenalkan ibadat Baal di Israel (16:29-33)

Peperangan antara Yehuda dan Israel berakhir dengan suatu aliansi

Yeroboam berperang melawan Rehoboam dan juga melawan Abiyam; Baasya berperang melawan Asa (15:6, 7, 16-22)

Yehosyafat beraliansi dengan Ahab (22:1-4, 44)

Yehosyafat dan Ahab bertempur bersama melawan Ramot-gilead; Ahab tewas (22:29-40)

Kegiatan sebagai nabi di Israel dan Yehuda

Ahiya menubuatkan bahwa dari keturunan Daud, sepuluh suku akan dikoyakkan; belakangan ia mengumumkan penghakiman Yehuwa atas Yeroboam (11:29-39; 14:7-16)

Syemaya menyampaikan firman Yehuwa bahwa Rehoboam dan rakyatnya tidak boleh berperang melawan sepuluh suku yang memberontak (12:22-24)

Seorang abdi Allah mengumumkan penghakiman Yehuwa atas mezbah untuk penyembahan anak lembu di Betel (13:1-3)

Yehu, putra Hanani, mengumumkan penghakiman Yehuwa atas Baasya (16:1-4)

Elia menubuatkan kemarau yang panjang di Israel; selama kemarau itu, Elia mengadakan mukjizat sehingga persediaan makanan seorang janda tidak habis dan sang nabi membangkitkan putranya (17:1-24)

Elia mengusulkan ujian di G. Karmel untuk menentukan siapa Allah yang benar; sewaktu Yehuwa terbukti sebagai Allah yang benar, para nabi Baal dibunuh; Elia lari menyelamatkan diri dari Izebel, istri Ahab, tetapi Yehuwa mengutus Elia untuk mengurapi Hazael, Yehu, dan Elisa (18:17–19:21)

Mikaya menubuatkan kekalahan Ahab dalam pertempuran (22:13-28)

[Kotak di hlm. 616]

POKOK-POKOK PENTING DUA RAJA-RAJA

Lanjutan sejarah Yehuda dan Israel yang dimulai dalam buku Satu Raja-Raja; buku ini menjangkau sampai kehancuran Samaria dan kemudian Yerusalem, akibat ketidaksetiaan

Penulisan buku ini mungkin diselesaikan di Mesir kira-kira 27 tahun setelah kehancuran Yerusalem oleh Babilon

Setelah Elia, Elisa melayani sebagai nabi Yehuwa

Elia meramalkan kematian Ahazia; ia juga memanggil api turun dari langit untuk memakan habis dua panglima militer yang bersikap tidak respek serta ke-50 anak buah mereka yang diutus untuk menangkap sang nabi (1:2-17)

Elia dibawa pergi dalam suatu badai; Elisa menerima pakaian kebesaran Elia (2:1-13)

Elisa membelah S. Yordan dan membuat air di Yerikho menjadi sehat; nasihatnya yang terilham menyelamatkan pasukan gabungan Israel, Yehuda, dan Edom dari kebinasaan akibat kekurangan air dan sebagai hasilnya orang Moab dikalahkan; ia menambah persediaan minyak seorang janda, membangkitkan putra seorang wanita Syunem, membuat bubur yang beracun dapat dimakan lagi, melipatgandakan roti dan biji-bijian yang dihidangkan, menyembuhkan Naaman dari penyakit kusta, menyatakan bahwa kusta Naaman akan menimpa Gehazi yang tamak dan keturunannya, dan menyebabkan kepala kapak pinjaman mengambang (2:14–6:7)

Elisa memperingatkan raja Israel jauh di muka akan serangan mendadak orang Siria; suatu pasukan Siria datang untuk menangkapnya tetapi ditimpa kebutaan mental sementara; orang Siria mengepung Samaria, dan Elisa dipersalahkan karena bala kelaparan yang timbul; ia menubuatkan akhir bala kelaparan itu (6:8–7:2)

Tugas yang diberikan kepada Elia terlaksana sewaktu Elisa memberi tahu Hazael bahwa dia akan menjadi raja Siria dan mengirim utusan untuk mengurapi Yehu sebagai raja atas Israel (8:7-13; 9:1-13)

Yehu bertindak melawan keluarga Ahab, menyingkirkan ibadat Baal dari Israel (9:14–10:28)

Menjelang kematiannya, Elisa didatangi Raja Yehoas, cucu Yehu; ia menubuatkan tiga kemenangan atas Siria (13:14-19)

Sikap Israel yang tidak merespek Yehuwa mengakibatkan pembuangan di Asiria

Penyembahan anak lembu yang diprakarsai oleh Yeroboam terus berlanjut selama pemerintahan Yehu dan keturunannya—Yehoahaz, Yehoas, Yeroboam II, dan Zakharia (10:29, 31; 13:6, 10, 11; 14:23, 24; 15:8, 9)

Selama hari-hari terakhir Israel, Raja Zakharia dibunuh oleh Syalum, Syalum dibunuh oleh Menahem, Pekahia putra Menahem dibunuh oleh Pekah, dan Pekah dibunuh oleh Hosyea (15:8-30)

Pada masa pemerintahan Pekah, Raja Tiglat-pileser III dari Asiria membawa banyak orang Israel ke pembuangan; pada tahun kesembilan masa pemerintahan Hosyea, Samaria dibinasakan dan Israel dibawa ke pembuangan karena tidak merespek Yehuwa; daerah Israel dihuni oleh bangsa-bangsa lain (15:29; 17:1-41)

Reformasi agama di Yehuda tidak mendatangkan perubahan yang bertahan lama; Babilon membinasakan Yerusalem dan membawa umat Allah ke pembuangan

Yehoram dari Yehuda menikahi Atalia, putri dari Ahab dan Izebel; Yehoram murtad, demikian pula Ahazia, putranya, yang memerintah setelah dia (8:16-27)

Ketika Ahazia mati, Atalia berupaya untuk membunuh semua keturunan Daud agar dia saja yang memerintah; Yehoas, putra Ahazia, diselamatkan oleh bibinya dan akhirnya menjadi raja; Atalia dibunuh (11:1-16)

Selama Imam Besar Yehoyada hidup dan menjadi penasihatnya, Yehoas memulihkan ibadat sejati, tetapi ’persembahan korban di tempat-tempat tinggi’ terus berlangsung selama masa pemerintahan dia dan penerusnya—Amazia, Azaria (Uzzia), dan Yotam (12:1-16; 14:1-4; 15:1-4, 32-35)

Ahaz, putra Yotam, mempraktekkan penyembahan berhala; Hizkia, putra Ahaz, membuat reformasi yang bagus, tetapi semua itu dirusak oleh pemerintahan buruk Manasye dan Amon setelah itu (16:1-4; 18:1-6; 21:1-22)

Yosia, putra Amon, mengambil tindakan tegas untuk membebaskan negerinya dari penyembahan berhala; ia tewas dalam pertempuran melawan Firaun Nekho (22:1–23:30)

Empat raja Yehuda yang terakhir berlaku tidak setia: Yehoahaz, putra Yosia, mati di tempat penawanan di Mesir; Yehoyakim, saudara Yehoahaz, memerintah setelah dia; Yehoyakhin, putra dan penerus Yehoyakim, dibawa ke pembuangan di Babilon; Zedekia, saudara Yehoyakim, memerintah sampai Yerusalem ditaklukkan oleh orang Babilonia dan kebanyakan orang yang selamat dari penaklukan itu dibawa ke pembuangan (23:31–25:21)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan