PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-2 “Mesya”
  • Mesya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mesya
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bahan Terkait
  • Batu Moab—Dihancurkan tetapi Tidak Hilang
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Moab
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Khemos
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Dibon
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 2
it-2 “Mesya”

MESYA

1. Putra sulung ”Kaleb putra Hezron” dari suku Yehuda. Mesya adalah bapak, atau pendiri, Zif.—1Taw 2:18, 42.

2. Raja Moab pada zaman raja-raja ini: Yehosyafat dari Yehuda, dan Ahab, Ahazia, serta Yehoram dari Israel. Orang Moab, yang takluk kepada kerajaan Israel di utara, membayar kepada Raja Ahab upeti sebanyak 100.000 anak domba dan 100.000 domba jantan yang belum dipangkas bulunya, tampaknya dari jenis yang terkenal mutu wolnya. Setelah Ahab mati, Mesya memberontak terhadap Ahazia, raja Israel. Tetapi Ahazia mati tidak lama setelah mulai memerintah dan digantikan oleh Yehoram, saudaranya, yang mengadakan aliansi dengan Yehosyafat dari Yehuda dan seorang raja Edom yang tidak disebutkan identitasnya, untuk kembali menundukkan Mesya. Karena menempuh jalur yang sulit di sebelah selatan L. Mati, pasukan mereka kehabisan air. Tetapi nabi Elisa meyakinkan mereka bahwa jika mereka menggali selokan-selokan di wadi yang kering itu, Yehuwa akan memenuhinya dengan air.—2Raj 1:1; 3:4-19.

Hal itu terjadi, dan pantulan sinar matahari pagi pada air membuat orang Moab mengira itu darah, mungkin karena tanah liat merah dalam selokan-selokan yang baru digali. Mereka teperdaya oleh ilusi tersebut sehingga mengira bahwa pasukan Israel, Yehuda, dan Edom yang bersekutu itu telah saling menyerang. Pemikiran demikian bukannya tidak masuk akal, mengingat fakta bahwa mereka mengetahui adanya kecemburuan di antara Israel dan Yehuda. Selain itu, orang Edom juga tidak bersahabat dengan orang Yehuda, yang kali ini bersekutu dengan Israel.—2Raj 3:20-23; bdk. 2Taw 20:10, 11, 24, 25.

Karena mengira bahwa musuh mereka telah saling membantai, orang Moab berseru, ”Maka sekarang, mari menjarah, hai, Moab!” dan memasuki perkemahan Israel, tetapi kemudian terpaksa melarikan diri. Selanjutnya, Israel menghancurkan kota-kota Moab, menutup mata-mata air, dan memenuhi petak-petak tanah dengan batu, sampai mereka tiba di kota Kir-hareset (Kir-Moab).—2Raj 3:23-25.

Sewaktu mendapati dirinya terjebak, Raja Mesya membawa 700 orang yang bersenjatakan pedang dan mencoba membalas serangan dengan menerobos ke arah raja Edom (mungkin karena mengira bahwa di sanalah perlawanan paling lemah), tetapi dia tidak berhasil. ”Akhirnya dia mengambil putra sulungnya yang akan memerintah menggantikan dia dan mempersembahkannya sebagai korban bakaran di atas tembok.”—2Raj 3:26, 27.

Kebanyakan komentator setuju bahwa Mesya mempersembahkan putranya sendiri sebagai korban kepada dewanya, Khemos. Hanya sedikit yang berpendapat lain, yang mengatakan bahwa yang dipersembahkan adalah putra raja Edom yang ditawan. Mereka mengutip Amos 2:1 sebagai bukti, yang menyebutkan bahwa Moab ”membakar tulang-tulang raja Edom untuk dijadikan kapur”. Walaupun menurut tata bahasa Ibraninya penafsiran demikian bisa saja dibuat, pendapat terakhir itu kelihatannya bertentangan dengan fakta-fakta lain yang telah diketahui. Sebagai contoh, tidak pernah terdengar bahwa para tetangga Israel, orang Moab dan orang Ammon, mempersembahkan musuh-musuh mereka sebagai korban kepada para dewa, tetapi merupakan hal yang umum dalam agama mereka untuk mempersembahkan anak-anak mereka sendiri sebagai korban bakaran guna menenangkan kemarahan para dewa. (Ul 12:30, 31; Mi 6:6, 7) Karena itu, dapat dimengerti mengapa Mesya, sebagai penyembah Khemos, akhirnya menempuh cara yang radikal tersebut ketika terancam kalah.

Batu Moab. Batu Moab ditemukan di Diban (Dibon) pada tahun 1868. Batu ini umumnya diakui didirikan oleh Mesya, dan inskripsinya biasa dikaitkan dengan periode yang dimulai dengan terjadinya peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ketiga buku Dua Raja-Raja. Dalam inskripsi yang terkenal itu, Mesya memperingati keberhasilannya mematahkan dominasi Israel, yang menurutnya bertahan selama 40 tahun. Dicantumkan juga berbagai komentar tentang tempat-tempat yang direbut oleh Mesya (Medeba, Atarot, Nebo, Yahaz). Mesya memegahkan diri dengan mengatakan bahwa ia sangat religius, bahwa ia membangun kota-kota dan jalan raya, dan mengaku telah memenangkan perang melawan Israel. Semua itu dianggapnya berasal dari dewa Khemos. Mesya juga mengenal Allah Israel, Yehuwa, sebab di baris ke-18 dokumen itu terdapat Tetragramaton. Di situ Mesya menyombongkan diri, ”Aku mengambil dari sana [bejana-bejana] Yahweh, menyeretnya ke hadapan Khemos.” (GAMBAR, Jil. 1, hlm. 946) Akan tetapi, sebagaimana dapat diduga, ia tidak mencantumkan kekalahannya dan peristiwa ketika ia mempersembahkan putranya. Biblical Archaeology Review (Mei/Juni 1986, hlm. 57) menyatakan, ”Inskripsi yang terdapat pada monumen batu atau pada dinding kuil dibuat demi tujuan propaganda dan demi kemuliaan dewa nasionalnya dan penguasa negeri tersebut. Karena itu, tidaklah mengherankan bahwa Mesya tidak menyebutkan kampanye militer raja-raja Israel, Yehuda dan Edom terhadap negerinya, yang diceritakan secara terperinci oleh Alkitab.”

3. [Ibr., Meh·syaʼʹ]. Putra dari Syaharaim dan istrinya, Hodes. Mesya menjadi salah satu kepala keluarga dalam suku Benyamin.—1Taw 8:1, 8-10.

4. [Ibr., Me·syaʼʹ]. Salah satu batas dari daerah yang dihuni keturunan Yoktan. (Kej 10:29, 30) Septuaginta Yunani menerjemahkan nama Mesya menjadi Mas·seʹ. Karena itu, ”Mesya” dianggap sebagai variasi dari ”Masa”, nama seorang keturunan Ismael. Keturunan orang ini tampaknya menetap di Arab.—Kej 25:13, 14.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan