PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • it-1 “Bawasir”
  • Bawasir

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bawasir
  • Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Bahan Terkait
  • Penguasa Kota Poros
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Filistia
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Ekron
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Sampar Hitam Bukanlah Akhir Dunia
    Sedarlah!—1997
Lihat Lebih Banyak
Pemahaman Alkitab, Jilid 1
it-1 “Bawasir”

BAWASIR

Hemoroid; pembengkakan pembuluh darah balik di anus, sering kali disertai perdarahan. Pada gangguan kesehatan yang sering kali menyakitkan ini, ada pembengkakan pembuluh darah di bawah selaput lendir rektum, entah di dalam sfingter eksternal (hemoroid internal) atau di sisi luarnya (hemoroid eksternal), atau kedua-duanya.

Yehuwa memperingatkan bangsa Israel bahwa seandainya mereka tidak taat, mereka akan menderita berbagai penyakit, termasuk bawasir. (Ul 28:15, 27) Ia memukul orang Filistin di Asdod dan daerah sekitarnya, Gat dan Ekron, dengan bawasir sewaktu Tabut suci ada di tangan mereka.—1Sam 5:6-12.

Kata Ibrani yang diterjemahkan ”bawasir” (Harkavy; NW), ”hemoroid” (Le), ”tumor” (AS; RS), dan ”borok-borok” (TB, AT), seperti di 1 Samuel 5:6, adalah ʽofa·limʹ, menunjukkan pembengkakan atau benjolan yang matang, hemoroid, atau tumor di anus. Di 1 Samuel 6:11, 17 dalam teks Masoret, pembengkakan yang menimpa orang Filistin disebut tekho·rimʹ, artinya ”tumor”. Dalam keenam pemunculan kata ʽofa·limʹ (bawasir) di Alkitab, kaum Masoret Yahudi menandai kata ini dengan huruf hidup untuk tekho·rimʹ (tumor) dan memperlihatkan istilah kedua ini di catatan pinggir sebagai kata yang hendaknya dibaca menggantikan ʽofa·limʹ.

Kelima penguasa kota poros Filistia mengembalikan Tabut kepada Israel disertai persembahan kesalahan kepada Yehuwa, yang di antaranya berupa lima patung bawasir emas, yakni bentuk tiruan benjolan atau pembengkakan ini. (1Sam 6:4, 5, 11, 17) Dengan cara yang mirip, beberapa orang zaman dahulu (khususnya orang Yunani dan Romawi) memohon penyembuhan dari dewa-dewi mereka dengan mempersembahkan tiruan bagian tubuh yang sakit, atau mempersembahkan model tersebut sebagai rasa syukur karena merasa telah disembuhkan.

Karena jerboa (binatang pengerat mirip tikus yang suka melompat) membawa kebinasaan atas negeri itu (1Sam 6:5), beberapa pakar berpendapat bahwa orang Filistin dilanda wabah penyakit bubo, penyakit menular yang sangat fatal dengan gejala-gejala seperti demam, menggigil, lemas, dan pembesaran yang menyakitkan pada kelenjar getah bening, atau bubo. Wabah ini terutama ditularkan melalui gigitan kutu yang telah menggigit tikus yang terinfeksi atau binatang pengerat lain yang sedang sekarat atau telah mati.

”Kekacauan yang mematikan” terjadi sewaktu Tabut itu ada di Ekron, tempat ”orang-orang yang tidak mati, diserang penyakit bawasir”. (1Sam 5:10-12) Baik patung bawasir maupun patung jerboa disebutkan di 1 Samuel 6:4 yang mengutip kata-kata para imam dan penenung Filistin, ”kamu semua dan para penguasa kota porosmu mendapat bala yang sama”. Tetapi hal ini mungkin hanya memaksudkan bahwa seluruh bangsa itu, para penguasa kota poros maupun rakyatnya, mengalami malapetaka yang sama, ”bala yang sama”, bukan bahwa binatang pengerat dan bawasir terkait dalam satu epidemi penyakit atau wabah. Alkitab tampaknya hanya menunjukkan bahwa jerboa menghancurkan tumbuh-tumbuhan di seluruh Filistia sehingga membinasakan negeri itu, dan tidak secara spesifik menyatakan bahwa jerboa adalah pembawa infeksi kepada orang Filistin yang mendapat pukulan dari Yehuwa.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan