PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w85_s-16 hlm. 8-13
  • Suatu ”Pembinasa Keji” Gagal Mendatangkan Perdamaian

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Suatu ”Pembinasa Keji” Gagal Mendatangkan Perdamaian
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-16)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Orang-Orang Yahudi Membuat Pilihan
  • Lebih Dari Satu Penggenapan
  • Pilihan Susunan Kristen
  • ”Pembinasa Keji” Dewasa Ini
  • Bahaya bagi Susunan Kristen
  • Lari ke Pegunungan
  • Yerusalem dan Susunan Kristen
  • Larilah ke Keselamatan Sebelum ”Kesengsaraan Besar”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • ”Hendaklah Pembaca Menggunakan Daya Pengamatan”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
  • Perkara yang Menjijikkan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Tanda dari Hari-Hari Terakhir
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-16)
w85_s-16 hlm. 8-13

Suatu ”Pembinasa Keji” Gagal Mendatangkan Perdamaian

”“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, . . . Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan.”—LUKAS 21:20, 21.

1, 2. (a) Mengapa manusia tidak pernah akan mendatangkan perdamaian melalui organisasi-organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa? (b) Bagaimana Allah akan mendatangkan perdamaian atas bumi?

BETAPAPUN kerasnya manusia berusaha untuk mendatangkan perdamaian dan keamanan melalui lembaga-lembaga seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka tidak pernah akan berhasil. Mengapa? Karena umat manusia dewasa ini tidak berdamai dengan Allah, sedangkan keamanan yang bertahan lama hanya dapat didasarkan atas hubungan damai antara manusia dengan Penciptanya. (Mazmur 46:2-10; 127:1; Yesaya 11:9; 57:21) Bagaimana problem ini dapat diselesaikan? Untunglah, Yehuwa sendiri sudah menangani masalah tersebut. Perdamaian dan keamanan akhirnya akan didatangkan atas bumi ini melalui Kerajaan Allah di bawah PutraNya, Yesus. Ketika ia lahir, para malaikat bernyanyi, ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya [yang mendapat perkenan, NW].”—Lukas 2:14; Mazmur 72:7.

2 Pada abad pertama, Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menawarkan kepada orang-orang yang cinta damai kesempatan untuk menjadi putra-putra Allah dan rekan-rekan penguasa bersama dia dalam Kerajaan itu. (Matius 4:23; 5:9; Lukas 12:32) Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah itu sangat serupa dengan peristiwa-peristiwa di abad kita ini. Mempelajari peristiwa-peristiwa tersebut akan mengajar kita banyak hal tentang haluan di masa depan dari organisasi ”perdamaian dan keamanan” bikinan manusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Orang-Orang Yahudi Membuat Pilihan

3. Siapa berusaha memelihara perdamaian dan keamanan internasional pada jaman Yesus, dan mengapa hal ini sama sekali tidak akan berhasil?

3 Di jaman Yesus, Kekaisaran Roma memerintah sebagian besar dari bumi dan mempunyai gagasannya sendiri tentang perdamaian dan keamanan. Melalui pasukan-pasukannya, ia telah memaksakan Pax Romana (Perdamaian Roma) di sebagian besar dari dunia yang dikenal waktu itu. Namun Pax Romana itu tidak pernah dapat menghasilkan perdamaian yang kekal, karena Roma kafir dan pasukan-pasukannya tidak pernah dapat mendamaikan kembali manusia dengan Allah. Jadi, Kerajaan yang Yesus beritakan jauh lebih unggul.

4. Bagaimana reaksi sebagian besar orang Yahudi terhadap pengabaran Yesus? Meskipun demikian, apa yang lambat-laun berkembang pada abad pertama?

4 Meskipun demikian, kebanyakan dari orang-orang senegeri Yesus menolak Kerajaan Allah. (Yohanes 1:11; 7:47, 48; 9:22) Penguasa-penguasa mereka, yang menganggap Yesus sebagai suatu ancaman terhadap keamanan nasional mereka, menyerahkan dia untuk dihukum, dan berkeras, ”Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” (Yohanes 11:48; 19:14, 15) Namun, ada orang-orang Yahudi, belakangan banyak orang Kafir, yang dengan senang hati mengakui Yesus sebagai Raja pilihan Allah. (Kolose 1:13-20) Mereka mengabarkan tentang dia di banyak negeri, dan Yerusalem menjadi pusat dari suatu persekutuan orang-orang Kristen internasional.—Kisah 15:2; 1 Petrus 5:9.

5, 6. (a) Bagaimana hubungan antara orang-orang Yahudi dan Roma berkembang? (b) Peringatan apa diberikan Yesus, dan bagaimana hal itu menyelamatkan kehidupan orang-orang Kristen pada tahun 70 M.?

5 Meskipun fakta bahwa orang-orang Yahudi telah memilih Kaisar dan bukan Kristus, hubungan antara Yerusalem dan Roma tidak lama kemudian memburuk. Orang-orang Yahudi yang fanatik memimpin kampanye-kampanye gerilya melawan kekaisaran itu sampai akhirnya, pada tahun 66 M., perang terbuka meletus. Pasukan-pasukan Roma berusaha memulihkan Pax Romana, dan tidak lama kemudian Yerusalem dikepung. Bagi orang-orang Kristen hal ini mempunyai arti penting: Bertahun-tahun sebelumnya, Yesus telah memperingatkan, ”Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi.” (Lukas 21:20, 21) Yerusalem kini dikepung, dan orang-orang Kristen menantikan suatu kesempatan untuk lari.

6 Tidak lama kemudian kesempatan ini tiba. Orang-orang Roma merobohkan tembok bait, dan banyak orang Yahudi sudah siap untuk menyerah ketika panglima Roma, Cestius Gallus, tiba-tiba menarik mundur pasukan-pasukannya dan pergi. Orang-orang Yahudi Zealot [kelompok yang menentang penjajah Romawi] mengambil kesempatan ini untuk mengorganisasi kembali pertahanan mereka, tetapi orang-orang Kristen meninggalkan kota yang akan binasa itu. Pada tahun 70 M., pasukan-pasukan Roma datang lagi, berkemah di sekitar tembok-tembok Yerusalem, dan kali ini kota tersebut dibinasakan. Bagaimana tragedi sejarah ini mempengaruhi kita? Dalam hal ini: Peringatan Yesus yang menyelamatkan kehidupan para pengikutnya juga mempunyai arti bagi kita dewasa ini.

Lebih Dari Satu Penggenapan

7-9. (a) Bagaimana kita tahu bahwa nubuat Yesus tentang dikepungnya Yerusalem oleh tentara-tentara akan mempunyai lebih dari satu penggenapan? (b) Bagaimana membaca buku Daniel dengan pengertian mendukung hal ini?

7 Peringatan ini adalah bagian dari sebuah nubuat yang panjang yang diucapkan oleh Yesus sebagai jawaban atas suatu pertanyaan yang penting. Para pengikutnya bertanya, ”Bilamanakah [kehancuran bait Yahudi] akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?” Sebagai jawaban, Yesus memberikan sebuah tanda yang terdiri dari banyak corak, termasuk dikepungnya Yerusalem. (Matius 24; Markus 13; Lukas 21) Dalam tahun-tahun setelah kematian Yesus, banyak corak dari nubuat ini digenapi, yang mencapai puncaknya dalam kebinasaan Yerusalem dan sistem Yahudi pada tahun 70 M.—Matius 24:7, 14; Kisah 11:28; Kolose 1:23.

8 Namun, murid-murid itu juga bertanya tentang ”kedatangan [kehadiran, NW]” Yesus, yang dalam Alkitab dihubungkan dengan akhir dari suatu sistem seluruh dunia. (Daniel 2:44; Matius 24:3, 21) Karena kehadiran Yesus dalam roh dan akhir dari sistem seluas dunia ini tidak terjadi di abad pertama, dapat diharapkan akan terjadi suatu penggenapan dari nubuat Yesus di masa depan, yang lebih besar, dan peristiwa-peristiwa pada abad pertama merupakan pola untuk penggenapan yang lebih luas. Ini akan mencakup penggenapan yang lebih luas atas peringatan Yesus tentang kehancuran Yerusalem.

9 Hal ini menjadi lebih nyata jika kita memeriksa caranya peringatan ini dicatat dalam kedua buku Alkitab yang lain di mana ini muncul. Dalam Matius pasukan-pasukan yang mengepung digambarkan sebagai ”Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel”. (Matius 24:15) Dalam kisah Markus ”Pembinasa keji” berdiri ”di tempat yang tidak sepatutnya”. (Markus 13:14) Kisah Matius mengatakan bahwa ”Pembinasa keji” itu juga disebutkan dalam buku Daniel. Sebenarnya, ungkapan ”kekejian” muncul tiga kali dalam buku itu: satu kali di Daniel 9:27 [Alkitab Inggris, dalam bentuk jamak] di mana ia menjadi bagian dari nubuat yang digenapi ketika Yerusalem dihancurkan pada tahun 70 M., dan kemudian di Daniel 11:31 dan Daniel 12:11. Menurut kedua ayat yang terakhir ini, ”kekejian” akan ada selama ”waktu yang ditetapkan”, atau ”akhir zaman”. (Daniel 11:29; 12:9) Kita telah hidup pada ”akhir zaman” sejak 1914; maka, peringatan Yesus berlaku dewasa ini juga.—Matius 24:15.

Pilihan Susunan Kristen

10, 11. Bagaimana kejadian-kejadian di abad kita sama dengan peristiwa-peristiwa di abad pertama?

10 Di abad kita ini, kejadian-kejadian telah mengikuti suatu pola yang serupa dengan peristiwa-peristiwa pada abad pertama. Dewasa ini, seperti pada waktu itu, ada suatu kerajaan yang menguasai dunia ini. Kerajaan yang modern ialah kuasa dunia Anglo-Amerika, yang berusaha keras untuk memaksakan gagasan-gagasannya sendiri mengenai perdamaian dan keamanan atas umat manusia. Di abad pertama, Israel jasmani menolak Yesus sebagai Raja yang diurapi Allah. Pada tahun 1914 ”kehadiran” Yesus sebagai Raja yang ditakhtakan Yehuwa mulai. (Mazmur 2:6; Wahyu 11:15-18) Tetapi bangsa-bangsa, termasuk bangsa-bangsa Susunan Kristen, tidak mau mengakui dia. (Mazmur 2:2, 3, 10, 11) Sebenarnya, mereka terlibat dalam suatu perang dunia yang keji demi kedaulatan internasional. Para pemimpin agama Susunan Kristen—sama seperti para pemimpin Yahudi—telah mengambil pimpinan dalam menolak Yesus. Sejak 1914 mereka terus berperan dalam arena politik dan menentang pemberitaan kabar baik dari Kerajaan.—Markus 13:9.

11 Meskipun demikian, seperti pada jaman Yesus, banyak orang dewasa ini dengan senang hati mengakui Raja dari Yehuwa dan menyiarkan kabar baik tentang Kerajaannya di seluruh dunia. (Matius 24:14) Lebih dari dua setengah juta Saksi Yehuwa kini menyatakan keloyalan kepada Kerajaan Allah. (Wahyu 7:9, 10) Dengan berlaku netral dalam politik dunia ini, mereka mempunyai iman yang penuh dalam penyelenggaraan Yehuwa untuk mendatangkan perdamaian dan keamanan.—Yohanes 17:15, 16; Efesus 1:10.

”Pembinasa Keji” Dewasa Ini

12. Apa ”Pembinasa keji” jaman modern ini?

12 Maka, apa sebenarnya ”Pembinasa keji” pada jaman modern ini? Di abad pertama ia adalah pasukan-pasukan Roma yang dikirim untuk memaksakan kembali Pax Romana di Yerusalem. Tetapi, pada jaman modern, bangsa-bangsa yang berjuang dalam Perang Dunia I akhirnya kecewa terhadap manfaat dari suatu perang total untuk memaksakan perdamaian dan mengadakan percobaan dengan sesuatu yang baru: suatu organisasi internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1919 sebagai Liga Bangsa-Bangsa dan sekarang masih ada sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa. Inilah ”Pembinasa keji” jaman modern.

13, 14. (a) Pernyataan yang bersifat menyanjung apa telah dibuat oleh Susunan Kristen mengenai ”Pembinasa keji” itu? (b) Mengapa ini adalah penyembahan berhala, dan di mana ia menaruh ”Pembinasa keji” itu?

13 Menarik sekali, kata Ibrani yang diterjemahkan ”kekejian” dalam Daniel ialah shiq·qutsʹ. Dalam Alkitab, kata ini digunakan terutama untuk berhala-berhala dan penyembahan berhala. (1 Raja 11:5, 7) Dengan mengingat ini, bacalah beberapa komentar dari para pemimpin agama tentang Liga itu:

”Apa gerangan gambaran tentang suatu federasi kemanusiaan sedunia . . . kalau bukan gambaran tentang Kerajaan Allah?” ”Liga Bangsa-Bangsa berakar dalam Injil.” (Dewan Federal dari Gereja-Gereja Kristus di Amerika) ”Setiap obyek dan kegiatan dari [Liga Bangsa-Bangsa] dapat dinyatakan sebagai menggenapi kehendak Allah seperti yang diberitakan dalam ajaran Yesus Kristus.” (Uskup-Uskup dari Gereja Inggris) ”Karena itu rapat tersebut mempercayakan, dengan dukungan dan doa-doa semua orang Kristen, Liga Bangsa-Bangsa sebagai satu-satunya sarana yang ada untuk mencapai [perdamaian di bumi].” (General Body of Baptists, Congregationalists, and Presbyterians di Inggris). ”[Liga Bangsa-Bangsa] adalah satu-satunya usaha yang diorganisasi yang telah diciptakan untuk mewujudkan keinginan-keinginan yang berulang-ulang dari Takhta Suci (Vatikan).”—Kardinal Bourne, Uskup Agung dari Westminster.

14 Pada waktu bangsa-bangsa tidak hanya menolak Kerajaan Allah tetapi juga mendirikan organisasi mereka sendiri untuk mendatangkan perdamaian, itu berarti pemberontakan. Ketika para pemimpin agama Susunan Kristen menyamakan organisasi itu dengan Kerajaan Allah dan Injil, dengan menyatakannya sebagai ”satu-satunya sarana yang ada” untuk mendatangkan perdamaian, itu adalah penyembahan berhala. Mereka menaruhnya dalam kedudukan dari Kerajaan Allah, ”di tempat kudus”. Tentu, ia ”berdiri di tempat yang tidak sepatutnya”. (Matius 24:15; Markus 13:14) Dan para pemimpin agama terus mendukung pengganti Liga Bangsa-Bangsa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan tidak mengarahkan manusia kepada Kerajaan Allah yang telah didirikan.

Bahaya bagi Susunan Kristen

15, 16. Bagaimana perkembangan hubungan di antara Susunan Kristen dan bangsa-bangsa yang mendukung ”Pembinasa keji” itu?

15 Meskipun agama-agama Susunan Kristen memilih Liga Bangsa-Bangsa serta penggantinya dan tidak memilih Kerajaan Allah, hubungan mereka dengan bangsa-bangsa anggota dari organisasi-organisasi ini telah memburuk. Hal ini sama dengan apa yang terjadi antara orang-orang Yahudi dan Roma. Sejak 1945 Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencakup makin lebih banyak negara yang bukan Kristen maupun anti Kristen, dan hal ini bukan suatu tanda yang baik bagi Susunan Kristen.

16 Selain itu, di banyak negeri terdapat ketegangan agama-agama Susunan Kristen dan Negara. Di Polandia Gereja Katolik dianggap sebagai lawan dari resim pemerintahan di sana. Di Irlandia Utara dan Libanon, agama-agama Susunan Kristen telah memperburuk problem-problem perdamaian dan keamanan. Selain itu, agama-agama Susunan Kristen telah menghasilkan agama-agama yang, seperti orang-orang Yahudi Zelot, menganjurkan kekerasan. Jadi, Dewan Gereja Protestan Sedunia telah memberikan dana kepada organisasi-organisasi teroris, sedangkan imam-imam Katolik berjuang di hutan-hutan sebagai gerilya dan bekerja pada pemerintahan-pemerintahan yang revolusioner.

17. (a) Apa Yerusalem jaman modern ini? (b) Apa yang akhirnya akan terjadi atasnya?

17 Hanya waktu yang akan menyingkapkan betapa jauh hubungan akan memburuk antara agama-agama Susunan Kristen dan bangsa-bangsa, namun kejadian-kejadian di abad pertama sudah menggambarkan sebelumnya bagaimana ini semua akan berakhir. Seperti dinubuatkan Yesus, di abad pertama bala tentara Roma akhirnya menghancurkan Yerusalem dengan banyak kesengsaraan. Tepat seperti pola nubuat itu, bangsa-bangsa bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan menyerang dan menghancurkan ”Yerusalem”, yaitu sistem agama Susunan Kristen.—Lukas 21:20, 23.

Lari ke Pegunungan

18. Apa yang harus dilakukan orang-orang yang taat bila mereka menyadari bahwa ”Pembinasa keji” itu sudah ada di tempat?

18 Di abad pertama, setelah ”Pembinasa keji” itu muncul, orang-orang Kristen mempunyai kesempatan untuk lari. Yesus menasihati mereka untuk segera berbuat demikian karena mereka tidak tahu berapa lama kesempatan itu akan terbuka. (Markus 13:15, 16) Dengan cara yang sama, bila orang-orang yang taat dewasa ini mengerti bahwa ”Pembinasa keji” itu ada, mereka harus segera lari dari wilayah agama Susunan Kristen. Tiap detik mereka berada di dalamnya, kehidupan rohani mereka berada dalam bahaya, dan siapa tahu berapa lama kesempatan untuk lari itu akan terbuka bagi mereka?

19, 20. (a) Apa yang dilakukan orang-orang Kristen abad pertama ketika mereka melihat Yerusalem dikelilingi oleh tentara-tentara Roma? (b) Apa yang dewasa ini digambarkan oleh ”pegunungan”, dan apa yang seharusnya mendorong orang-orang yang taat dewasa ini untuk lari ke sana?

19 Injil Lukas memperingatkan orang-orang Kristen pada jamannya untuk lari bila mereka melihat ”Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara”. Seperti sudah kita perhatikan, bala tentara itu datang pada tahun 66 M., dan kesempatan untuk lari terbuka pada tahun yang sama ketika Cestius Gallus menarik kembali pasukan-pasukannya. Setelah orang-orang Kristen lari, perang berlangsung terus antara orang-orang Yahudi dan Roma—meskipun tidak di sekitar Yerusalem. Vespasianus diutus oleh Kaisar Nero ke Palestina, dan kampanye-kampanye yang sukses diadakan di sana pada tahun 67 dan 68. Kemudian Nero wafat dan Vespasianus terlibat dalam pergantian Kekaisaran. Tetapi setelah ia dijadikan kaisar pada tahun 69 M., ia mengutus putranya Titus untuk mengakhiri perang Yudea. Pada tahun 70 M., Yerusalem dihancurkan.

20 Namun, orang-orang Kristen tidak menunggu di Yerusalem untuk menyaksikan semua hal itu. Segera setelah mereka pertama kali melihat tentara yang mengepung, mereka tahu bahwa kota itu berada dalam bahaya yang mematikan. Demikian pula dewasa ini, sarana untuk kehancuran Susunan Kristen telah muncul. Maka, segera setelah kita menyadari bahaya yang menimpa Susunan Kristen, kita harus ”melarikan diri ke pegunungan”, tempat perlindungan Yehuwa dengan organisasi teokratisNya. Nubuat-nubuat lain tidak memberikan dasar untuk percaya bahwa akan ada suatu selang waktu antara serangan pertama atas Susunan Kristen dan kehancurannya yang terakhir. Sebenarnya, tidak perlu ada selang waktu sedemikian dalam peperangan. Orang-orang yang taat berlaku bijaksana dengan lari dari Susunan Kristen sekarang.

Yerusalem dan Susunan Kristen

21. Mengapa ”Pembinasa keji” itu muncul pada akhir dari akhir jaman Yerusalem, sedangkan di abad ini ia muncul menjelang awal dari akhir jaman sistem ini?

21 Apakah kita harus merasa heran bahwa di abad pertama ”Pembinasa keji” itu muncul tepat sebelum kehancuran Yerusalem, sedangkan dewasa ini ia muncul tepat pada awal dari akhir jaman dunia ini? Tidak. Dalam setiap kejadian, ”Pembinasa keji” itu muncul pada saat Yehuwa ingin agar umatNya lari. Pada abad pertama, orang-orang Kristen harus tetap berada di Yerusalem selama suatu waktu untuk memberitakan di sana. (Kisah 1:8) Baru pada tahun 66 M., ketika kebinasaan itu sudah dekat, suatu ”Pembinasa keji” muncul, memperingatkan mereka untuk lari. Tetapi berada ”dalam” Yerusalem jaman modern berarti menjadi bagian dari wilayah agama Susunan Kristen.a Kita tidak mungkin dapat melayani Yehuwa dan diperkenan olehNya dalam suatu lingkungan yang demikian bejat dan murtadnya. Maka, pada awal dari akhir jaman dunia ini, ”Pembinasa keji” itu muncul, memperingatkan orang-orang Kristen untuk lari. Lari ke luar dari Susunan Kristen ini terus berlangsung, masing-masing mendapat peringatan untuk lari segera setelah ia menyadari bahwa ”Pembinasa keji” itu berada di tempat.

22. Pertanyaan-pertanyaan apa masih harus dijawab?

22 Namun, kita mungkin bertanya, apa yang mengarah kepada tindakan yang sangat tidak diduga ini, kehancuran Susunan Kristen oleh unsur-unsur militer dari dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa? Bilamana hal itu akan terjadi? Dan bagaimana hal ini kemungkinan dapat menyumbang kepada perdamaian dan keamanan di bumi kita? Kita akan membahas pertanyaan-pertanyaan ini dalam artikel berikut.

[Catatan Kaki]

a Suatu perbandingan yang agak serupa dapat dibuat antara kota Babel, tempat dari mana orang-orang Yahudi lari pada tahun 537 S.M., dan Babel Besar modern, dari mana orang-orang Kristen lari dewasa ini.—Yesaya 52:11; Yeremia 51:45; Wahyu 18:4.

Apakah saudara ingat?

◻ Mengapa nubuat Yesus tentang ”Pembinasa keji” itu harus mempunyai penggenapan pada jaman modern?

◻ Apa ”Pembinasa keji” itu dewasa ini, dan sejak kapan ia ada?

◻ Apa Yerusalem jaman modern dalam nubuat Yesus?

◻ Bagaimana Lukas 21:20, 21 membantu kita menyadari betapa mendesaknya untuk lari?

◻ Apa ”pegunungan” itu ke mana orang-orang yang taat lari?

[Blurb di hlm. 11]

Pada waktu para pemimpin agama Susunan Kristen menyamakan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan Kerajaan Allah dan Injil, ini berarti penyembahan berhala

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan