PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w85_s-17 hlm. 3-4
  • Perdamaian dan Keamanan—Perlunya Hal Itu

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Perdamaian dan Keamanan—Perlunya Hal Itu
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-17)
  • Bahan Terkait
  • Ancaman Perang Nuklir—Apa Kata Alkitab?
    Topik Menarik Lainnya
  • Siapa yang Dapat Mendatangkan Perdamaian yang Tahan Lama?
    Sedarlah!—1996
  • Perang Nuklir​—Siapa Saja Pengancamnya?
    Sedarlah!—2004
  • ”Perang yang Mengakhiri Segala Perang”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-17)
w85_s-17 hlm. 3-4

Perdamaian dan Keamanan—Perlunya Hal Itu

”Peperangan dalam abad kedua puluh makin lebih kejam, lebih menghancurkan, lebih kotor dalam semua coraknya. . . . Bom-bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki mengakhiri suatu peperangan. Bom-bom tersebut juga membuat jelas sekali agar jangan ada peperangan lagi. Inilah pelajaran yang harus ditarik oleh manusia dan para pemimpin di mana-mana, dan saya percaya bahwa bila mereka belajar dari padanya mereka akan menemukan jalan ke arah perdamaian yang bertahan lama. Tidak ada pilihan lain.”—Henry L. Stimson, ”The Decision to Use the Atomic Bomb”, Majalah Harper, Pebruari 1947.

BARU satu tahun setelah dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa Tn. Stimson, menteri urusan peperangan A.S. pada tahun 1940-45, mengucapkan kata-kata tersebut di atas. Nah, setelah 40 tahun, apakah manusia sudah menarik ”pelajaran”? Apakah Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah membuat saudara menikmati kehidupan ini dalam ”perdamaian dan keamanan yang bertahan lama”? Ya, pertimbangkan betapa besarnya kerugian yang harus dibayar umat manusia untuk peperangan dan persiapan perang sejak Perang Dunia II.

KORBAN MANUSIA: Bagaimana dengan korban manusia dalam peperangan-peperangan sejak Perang Dunia II, meskipun usaha-usaha yang diadakan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendatangkan perdamaian? ”Sejak berkobarnya Perang Dunia II, telah terjadi 105 perang besar ([dihitung dari] 1.000 kematian atau lebih tiap tahun) yang diperjuangkan di 66 negeri dan daerah. . . . Peperangan-peperangan sejak 1945 telah menyebabkan kematian 16 juta jiwa, lebih banyak lagi di kalangan sipil dari pada di antara angkatan bersenjata yang terlibat. (Jumlahnya, terutama dari orang-orang sipil, tidak lengkap; tidak ada catatan resmi yang disimpan dari kebanyakan peperangan.)”—World Military and Social Expenditures 1983 (Biaya Militer dan Sosial Sedunia, 1983) oleh Ruth Sivard.

Perdamaian dan keamanan sebenarnya semakin menjauh—frekwensi peperangan naik terus. Sivard menjelaskan, ”Pada tahun 1950-an rata-rata [jumlah peperangan] ialah 9 setahun; pada tahun 60-an, 11 setahun; pada tahun 70-an dan sejauh ini dalam tahun 80-an, 14 setahun.”

KERUGIAN PSIKOLOGIS: Sejak Hiroshima, manusia hidup dalam ketakutan terhadap perang nuklir. Karena, beberapa senjata nuklir dari tahun 1945, menjelang tahun 1983 telah bertambah menjadi 50.000 di seluruh dunia. Dan lebih banyak lagi yang diproduksi! Jelaslah, dengan bertambahnya jumlah senjata nuklir dan bangsa-bangsa yang memilikinya, bertambah pula resiko perang nuklir. Tetapi, bagaimana akibat-akibat psikologis dari hidup dalam ketakutan terhadap perang nuklir?

Buku Preparing for Nuclear War—The Psychological Effects (Bersiap untuk Perang Nuklir—Akibat-Akibat Psikologisnya) menjawab, ”Akibat dari hidup dalam bayangan senjata-senjata nuklir atas cita-cita dan tingkah laku anak-anak dan orang dewasa secara mendesak perlu diselidiki lebih lanjut . . . Inilah kerugian yang besar sekali, dan tidak henti-hentinya atas masyarakat kita, berlipatganda seraya generasi-generasi menjadi matang. Berapa harga impian seorang anak?”

Sesungguhnya, kaum muda terutama mudah terkena pengaruh oleh tidak adanya masa depan yang aman. Suatu penelitian yang baru-baru ini diadakan atas anak-anak sekolah di Australia dari usia 10 sampai 12 tahun menghasilkan komentar-komentar seperti, ”Bila saya menjadi dewasa saya kira akan ada perang dan setiap orang di Australia akan mati.” ”Dunia ini akan menjadi rongsokan—akan ada makhluk-makhluk tak bernyawa di mana-mana, dan AS akan hancur dan lenyap dari muka bumi ini.” Lebih dari 70 persen dari anak-anak itu ”menyebut perang nuklir sebagai kemungkinan yang dapat terjadi”. Para peneliti sosial kuatir bahwa tidak adanya masa depan yang aman mungkin sebagian menjadi penyebab sikap ’semau gue’ ([berbuat sesuka hati]) dari banyak anak muda, dengan akibat mencari sensasi.

KERUGIAN EKONOMI: Sebelum pertengahan tahun 1930-an, biaya militer dunia kira-kira 4,5 milyar dolar (A.S.) per tahun. Tetapi pada tahun 1982 angka itu naik menjadi 660 milyar dolar. Dan, seperti saudara ketahui, angka itu terus naik. Untuk mendapatkan pandangan tentang biaya-biaya tersebut, World Military and Social Expenditures 1983 menjelaskan, ”Setiap menit 30 anak meninggal karena kekurangan makanan dan vaksin yang tidak mahal dan setiap menit anggaran belanja militer dunia menyerap 1,3 juta dolar uang masyarakat.” (Cetak miring red.) Dan kini, setelah dua tahun kemudian, jumlahnya mencapai 2 juta dolar tiap menit.

Bila saudara memikirkan kerugian besar yang harus dibayar manusia untuk peperangan dan kesiapsiagaan perang, satu hal sudah pasti: Dengan caranya sendiri, manusia tidak menemukan ”jalan ke arah perdamaian dan keamanan yang bertahan lama”. Namun, tanyakan diri saudara: Apakah ada suatu jalan ke arah perdamaian dan keamanan seluas dunia dalam umur hidup kita ini? Dari sumber manakah itu dapat datang? Apakah saudara harus berharap kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa? Jika tidak, bagaimana perdamaian dan keamanan akan tercapai?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan