PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w85_s-18 hlm. 19-23
  • Jangan Tersangkut dalam Dosa Orang Lain

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Jangan Tersangkut dalam Dosa Orang Lain
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-18)
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Dosa Kita Sendiri
  • Dosa Orang Lain
  • Tersangkut dalam Dosa Orang Lain
  • Kebersihan dan Perlindungan Penting
  • Suatu Problem untuk Dipertimbangkan oleh Semua
  • Hikmat dari Mempertahankan Keadaan Tidak Bersalah
  • Mengapa Melaporkan Hal yang Buruk?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Terimalah Selalu Disiplin dari Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Menentukan Kelemahan, Kefasikan, dan Pertobatan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Menjaga Sidang Tetap Damai dan Bersih
    Diorganisasi untuk Melakukan Kehendak Yehuwa
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1985 (s-18)
w85_s-18 hlm. 19-23

Jangan Tersangkut dalam Dosa Orang Lain

”Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul.”—MAZMUR 26:4.

1. Mengapa Yudas mengubah maksudnya dalam menulis kepada sesama Kristennya?

SEMBILAN belas abad yang lalu, Yudas, sang murid, semula bermaksud menulis kepada saudara-saudara seimannya mengenai ’keselamatan mereka bersama’. Namun ia merasa perlu menganjurkan mereka agar ”berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus”. Mengapa? Karena ada ’orang-orang fasik’ tertentu menyusup ke dalam sidang dan ”menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka”.—Yudas 3, 4.

2. Meskipun menyegarkan untuk membahas tentang keselamatan, kadang-kadang apa yang harus kita pikirkan dengan sungguh-sungguh?

2 Betapa menyegarkan untuk membahas tentang keselamatan bersama! Merenungkan berita itu mendatangkan kepuasan yang besar, dan kita merasa senang sewaktu menantikan semua berkat dari keselamatan itu. Meskipun demikian, ada waktu-waktu di mana, sebaliknya dari berbicara tentang keselamatan, kita harus menghadapi kebutuhan untuk memikirkan soal-soal lain yang serius. Jika tidak diperbaiki, hal ini dapat merusak iman kita dan membuat kita kalah dalam perlombaan untuk kehidupan. Peringatan Yudas terhadap kelakuan yang salah memang keras dan tegas, demikian pula orang-orang Kristen dewasa ini kadang-kadang harus dengan sungguh-sungguh memikirkan nasihat Alkitab yang bersifat langsung, yang betul-betul kena pada sasarannya.

Dosa Kita Sendiri

3. Mengapa kita membutuhkan disiplin, dan bagaimana hendaknya disiplin diterima?

3 Penulis mazmur Daud mengatakan, ”Dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” (Mazmur 51:7) Kita semua dilahirkan sebagai pedosa. (Roma 5:12) Rasul Yohanes menulis, ”Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.” (1 Yohanes 1:8) Sebagai pedosa-pedosa, ada waktu-waktu di mana kita membutuhkan disiplin untuk memperbaiki haluan kita. Disiplin sedemikian datang dari Yehuwa melalui FirmanNya, Alkitab, dan organisasiNya. DisiplinNya mengoreksi dan membantu kita untuk berjalan dengan lurus di hadapanNya. Seperti dikatakan rasul Paulus, ”Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” (Ibrani 12:11) Mengingat buah yang memberikan damai dari disiplin sedemikian, kita tentu harus menerimanya dengan rasa syukur.

4. Bilamana disiplin mungkin diberikan, dan kemungkinan apa hasil dari padanya?

4 Disiplin dari Yehuwa mungkin diberikan sewaktu kita baru mulai menempuh suatu haluan yang dapat mengarah kepada perbuatan salah yang lebih besar. (Galatia 6:1) Pada waktu-waktu lain, disiplin mungkin datang setelah kita terlibat lebih jauh dalam suatu haluan yang salah. Disiplin sedemikian mungkin harus keras, sama seperti rasul Paulus dengan keras mendesak orang-orang Korintus untuk mengambil tindakan terhadap seorang yang melakukan percabulan di sidang. (1 Korintus 5:1-5) Dalam hal apapun, disiplin diberikan supaya orang yang berbuat salah dapat bertobat, berbalik, dan menempuh haluan yang mantap menjauh dari keinginan-keinginan salah yang mengarah kepada perbuatan salah yang serius. (Bandingkan Kisah 3:19.) Hamba-hamba Yehuwa berterima kasih untuk disiplin sedemikian, sebagaimana orang yang ditegur di Korintus purba mendapat manfaat dan rupanya dipulihkan kepada persekutuan yang pengasih dengan sidang.—2 Korintus 2:5-8.

5. Orang-orang Kristen yang terlibat dalam dosa serius biasanya melakukan apa?

5 Bagian terbesar dari mereka yang berbakti kepada Yehuwa sangat menyadari perlunya berjalan dengan cara yang benar di hadapan Allah. Jika mereka terlibat dalam dosa yang serius, mereka segera berpaling dari haluan yang buruk, pergi ke penatua-penatua yang dilantik, dan membuktikan pertobatan yang sungguh-sungguh. (Yakobus 5:13-16) Fakta bahwa secara relatif sedikit saja dari Saksi-Saksi Yehuwa yang dipecat tiap tahun adalah bukti bahwa mereka membenci apa yang jahat dan ingin melakukan apa yang baik.—Mazmur 34:15; 45:8.

Dosa Orang Lain

6, 7. Bagaimana beberapa orang yang berbuat salah berusaha mempengaruhi orang-orang lain?

6 Namun ada orang yang jelas mengasihi apa yang benar yang nampaknya membiarkan diri diperdayakan oleh hati mereka, karena mereka rupanya tidak membenci apa yang jahat. (Mazmur 97:10; Amos 5:15) Akibatnya, mereka terlibat dalam perbuatan-perbuatan yang berdosa dan tidak terus berjuang untuk melakukan apa yang benar. Kadang-kadang, mereka mungkin bahkan bertindak lebih jauh, berusaha melibatkan orang-orang lain dalam haluan mereka yang berdosa. Betapa penting agar kita menolak saran-saran sedemikian!—Bandingkan Amsal 1:10-15.

7 Kadang-kadang orang-orang yang rupanya tidak membenci apa yang jahat berbicara sedemikian fasihnya sehingga keinginan yang besar untuk melakukan apa yang salah mungkin berkembang dalam hati orang-orang yang mendengarkan kepada mereka. Mungkin ini berupa anjuran untuk melakukan imoralitas atau suatu tindakan yang mendekati tingkah laku yang tidak diperkenan Allah. Atau seseorang bisa jadi dianjurkan untuk melibatkan diri dalam keadaan yang kemungkinan besar berbahaya secara rohani. Mereka yang dengan cara demikian mencoba membujuk orang-orang lain mungkin menyatakan bahwa Yehuwa adalah Allah yang pengasih yang akan menunjukkan belas kasihan jika kita berdosa. Hati yang menipu sedemikian dapat mengakibatkan kerugian yang berlangsung lama. (Yeremia 17:9; Yudas 4) Maka pastilah kita harus ’menahan kaki kita dari pada jalan mereka’!—Amsal 1:15.

Tersangkut dalam Dosa Orang Lain

8. Pertanyaan-pertanyaan apa perlu dipertimbangkan?

8 Tetapi andai kata kita menyadari bahwa haluan tindakan yang disarankan itu salah. Apakah dengan menolak haluan itu kita pasti dibebaskan dari tanggung jawab lebih lanjut dalam soal ini? Jika kita tahu bahwa orang yang menyarankan perbuatan salah itu melakukan hal tersebut, apa yang hendaknya kita lakukan?

9. Mengapa mungkin ada yang tidak melaporkan perbuatan salah yang dilakukan orang-orang lain, tetapi mengapa ini suatu hal yang serius?

9 Ada orang yang mengetahui perbuatan salah yang dilakukan orang lain tetapi cenderung untuk tidak mengatakan apa-apa mengenai hal itu kepada mereka yang mempunyai tanggung jawab utama dalam menjaga kebersihan sidang. Mengapa? Mungkin mereka tidak ingin dianggap suka mengadu. Atau, disebabkan perasaan loyal yang salah, mereka mungkin mendiamkan soal itu atau mungkin hanya berbicara kepada orang-orang yang berjanji untuk merahasiakannya. Hal ini sangat serius. Mengapa? Karena sebenarnya dapat mengakibatkan seseorang tersangkut dalam dosa orang lain.

10, 11. (a) Apa yang dikatakan rasul Yohanes mengenai tersangkut dalam dosa orang lain? (b) Jika kita mendengar tentang perbuatan salah dari seorang anggota sidang, apa yang dapat kita tanyakan pada diri sendiri?

10 Rasul Yohanes memperlihatkan bahwa ada kemungkinan kita tersangkut dalam dosa orang lain. Ia menulis, ”Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. . . . Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.” (2 Yohanes 9-11) Seorang yang murtad dari ”ajaran Kristus” bukan seorang rekan yang baik, dan bahkan dengan tidak memberi salam kepadanya, seorang Kristen yang loyal tidak tersangkut dalam kejahatannya.

11 Karena halnya demikian dengan seorang yang murtad, tentu kita tidak ingin tersangkut dalam kejahatan orang lain yang tindakan imoralnya kita ketahui. Maka, bagaimana jika kita tahu bahwa seorang anggota sidang telah menjadi pencuri atau pemabuk? Jika kita tidak menganjurkan orang tersebut untuk memohon pengampunan Yehuwa dan mengakui dosanya kepada para penatua, apakah kita bebas sama sekali dari kesalahan? Tidak, karena kita mempunyai tanggung jawab yang serius.

Kebersihan dan Perlindungan Penting

12. Mengapa kita harus memperlihatkan keprihatinan akan kebersihan rohani dari sidang?

12 Kita secara pribadi harus memperlihatkan perhatian untuk kebersihan rohani sidang. Betapa bagusnya hal ini ditandaskan ketika para tawanan Yahudi akan meninggalkan Babel pada abad keenam S.M.! Perintah yang diberikan Allah ialah, ”Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah [Yehuwa]!”—Yesaya 52:11.

13. Bagaimana Yudas memperlihatkan bahwa kita harus prihatin berkenaan melindungi umat Yehuwa dari orang-orang yang berbuat salah?

13 Kita juga harus prihatin dalam melindungi umat Yehuwa dari orang-orang yang berusaha memikat mereka kepada perbuatan salah. ’Orang-orang fasik’ pada jaman Yudas berusaha ’menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu’, tetapi murid yang loyal itu bertindak untuk memperingatkan saudara-saudara seimannya dan dengan demikian melindungi mereka. Ia mengingatkan mereka akan contoh-contoh peringatan yang diberikan oleh orang-orang Israel yang tidak setia, malaikat-malaikat yang tidak taat, dan orang-orang lain. Bacalah suratnya yang diilhami ilahi, dan saudara akan melihat bahwa orang-orang Kristen yang loyal tidak dapat berdiam diri jika kebersihan sidang terancam atau umat Allah perlu dilindungi terhadap orang-orang imoral yang mempunyai motif-motif tidak bersih.

14. Jika seorang yang berbuat salah tidak mengaku kepada para penatua, bagaimana Mazmur 26:4 dapat membantu kita untuk memutuskan apa yang harus kita lakukan?

14 Namun, andai kata kita telah menganjurkan seseorang yang berbuat salah agar memohon pengampunan dari Allah dan mengaku kepada para penatua, tetapi ia terus menunda hal ini atau tidak merasa perlu untuk mengambil langkah-langkah ini. Dapatkah kita membiarkan hal itu dan tidak mempersoalkannya lagi? Ada yang mungkin berdalih bahwa mereka tidak ingin terlibat. Mereka mungkin tidak ingin mengambil resiko kehilangan persahabatan dengan orang yang bersalah. Dan mereka mungkin tidak ingin dianggap sebagai orang yang membuka rahasia dengan mengatakan hal itu kepada para penatua. Tetapi cara berpikir ini salah. Penulis mazmur Daud mengatakan, ”Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul.” (Mazmur 26:4) Tentu kita tidak ingin menjadi kaki tangan dari ”orang munafik”.

15. Bagaimana Imamat 5:1 memperlihatkan tanggung jawab kita setelah memberi seseorang yang bersalah cukup banyak waktu untuk mendekati para penatua mengenai perbuatan salahnya?

15 Maka, setelah cukup banyak waktu kita berikan kepada pribadi yang bersalah itu untuk mendekati para penatua berkenaan kesalahannya, kita bertanggung jawab di hadapan Yehuwa agar tidak tersangkut dalam dosanya. Kita harus memberitahu para pengawas yang bertanggung jawab bahwa orang tersebut telah menyingkapkan perbuatan salah yang serius yang patut diselidiki. Ini akan selaras dengan Imamat 5:1, ”Apabila seseorang berbuat dosa, yakni jika ia mendengar seorang mengutuki, dan ia dapat naik saksi karena ia melihat atau mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi keterangan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.” Tentu, kita harus menjaga agar tidak bertindak tergesa-gesa hanya berdasarkan dugaan adanya perbuatan salah.

16. Apa yang jauh lebih penting dari pada keloyalan kepada seorang teman yang tidak mau menyingkapkan perbuatan salahnya yang serius kepada para penatua yang dilantik?

16 Dalam dunia dewasa ini, menutupi perbuatan salah dari orang lain sudah umum. Banyak orang akan membisu seperti tembok jika harus menyingkapkan perbuatan salah dari orang lain kepada mereka yang harus mengetahui tentang tindakan-tindakan sedemikian. Dibutuhkan kekuatan Kristen untuk memberitahu para penatua yang dilantik mengenai dosa serius dari seorang saudara seiman. Tetapi jika kita ingin mendapat perkenan Yehuwa, kita tidak boleh membiarkan persahabatan pribadi membutakan kita terhadap perbuatan salah dari pribadi lain. Hubungan kita dengan Allah jauh lebih penting dari pada keloyalan kepada seorang teman yang bersalah karena melakukan kesalahan yang serius dan tidak mau menyampaikan soal itu kepada penatua yang dilantik.

Suatu Problem untuk Dipertimbangkan oleh Semua

17. Contoh apa yang menunjukkan bahwa beberapa remaja di antara kita perlu waspada agar tidak tersangkut dalam dosa orang lain?

17 Problem ikut tersangkut dalam dosa orang lain kadang-kadang timbul di antara remaja-remaja tertentu di tengah-tengah kita. Remaja-remaja ini mungkin berdiam diri dan tidak mau menyampaikan kepada mereka yang harus diberitahu jika orang lain melakukan hal-hal yang dapat memberikan pengaruh yang merusak kepada sidang dan dapat mengakibatkan Yehuwa tidak senang. Menutupi perbuatan salah dari orang lain umum sekali dalam sistem-sistem sekolah duniawi. Tetapi jika pandangan ini menyebar sampai ke sidang, banyak problem dapat timbul. Bahkan ada laporan mengenai anak-anak remaja yang bersekongkol melakukan perbuatan salah dan bersumpah merahasiakannya sehingga para penatua dan orangtua tidak tahu tentang kegiatan sedemikian. Menyerah kepada tekanan dari teman-teman sebaya dan keinginan untuk diterima oleh suatu kelompok telah menimbulkan banyak kesedihan atas remaja-remaja ini, orangtua mereka, dan orang-orang lain di sidang pada waktu perbuatan salah itu ketahuan. Kita harus ingat bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan disingkapkan, dan salah satu tanggung jawab kita yang utama di hadapan Yehuwa ialah membantu menjaga bersih organisasiNya.—Lukas 8:17.

18. Para orangtua Kristen harus berbuat apa jika anak-anak mereka berbuat salah?

18 Semua hamba Yehuwa hendaknya sangat hati-hati agar tidak tersangkut dalam dosa orang lain. Ada orangtua yang berusaha membenarkan kelakuan yang salah dari anak-anak mereka, berusaha melindungi mereka. Tetapi para orangtua Kristen hendaknya tidak mempunyai sikap bahwa setiap orang akan memusuhi anak-anak mereka jika anak-anak ini berbuat salah. Sebaliknya, orangtua yang saleh hendaknya membantu anak-anak mereka yang bersalah untuk menerima, dan mendapat manfaat dari setiap disiplin yang perlu yang diuraikan dalam Firman Allah.

19. (a) Berkenaan dosa-dosa yang serius, terhadap apa pasangan-pasangan Kristen yang sudah menikah harus berhati-hati? (b) Apa yang harus dilakukan para penatua jika salah seorang dari mereka atau seorang pelayan sidang melakukan dosa yang serius?

19 Pasangan-pasangan Kristen yang sudah menikah juga perlu berhati-hati agar mereka tidak melanggar hukum-hukum Allah dengan menutupi dosa masing-masing yang serius. Mereka hendaknya ingat kasus Ananias dan Safira, yang bersekongkol namun tidak berhasil dalam usaha untuk menutupi dosa yang serius. (Kisah 5:1-11) Para penatua juga harus waspada agar tidak saling melindungi satu sama lain atau para pelayan sidang jika salah satu dari mereka telah melakukan suatu dosa yang serius yang dapat mengakibatkan pemecatan. Mereka harus mengikuti prinsip yang diuraikan oleh Paulus, yang menulis, ”Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah kemurnian dirimu.”—1 Timotius 5:22.

Hikmat dari Mempertahankan Keadaan Tidak Bersalah

20. Sebaliknya dari menutupi atau ikut tersangkut dalam dosa yang serius dari orang lain, apa yang hendaknya kita lakukan?

20 Hamba-hamba Yehuwa hendaknya jangan ikut tersangkut ataupun meniru jalan-jalan yang buruk dari dunia ini. Ketika menulis kepada Gayus, rasul Yohanes mengatakan, ”Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.” (3 Yohanes 11) Betapa baiknya untuk dibimbing oleh Firman Allah yang pasti dan dengan demikian melakukan apa yang baik! Maka, hendaknya kita tidak menutupi atau ikut tersangkut dalam kesalahan serius dari orang-orang lain, melainkan kita hendaknya bertekad untuk bercahaya sebagai penerang, tidak bercela dan tidak bersalah. (Filipi 2:14, 15) Tiap hamba Allah bertanggung jawab untuk menjaga sidang bersih, seraya tetap tidak bercela secara pribadi. (2 Petrus 3:14) Tetapi bagaimana jika saudara merasa terganggu dengan layak tidaknya perbuatan orang lain? Saudara hendaknya merasa bebas untuk berbicara kepada para penatua dan mendapatkan petunjuk mengenai haluan yang benar yang harus diikuti.

21. (a) Bagaimana kasih Kristus untuk sidangnya suatu teladan bagi kita? (b) Berkenaan perbuatan salah dari orang lain, tanggung jawab apa hendaknya kita pikul?

21 Kasih kita kepada organisasi Yehuwa hendaknya sama seperti kasih dari Yesus Kristus kepada pengantin rohaninya, yaitu sidang jemaat. Ia ”mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diriNya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diriNya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela”. (Efesus 5:25-27) Demikian pula, kasih kita terhadap organisasi Yehuwa hendaknya menggerakkan kita berbuat sedapat mungkin untuk menjaganya bersih. Jangan sekali-kali kita melakukan sesuatu sehingga mencela Allah atau organisasiNya atau menyetujui perbuatan salah dari orang-orang lain di sidang. Tetapi, marilah kita menganjurkan orang-orang yang berbuat salah agar memperbaiki kelakuan mereka dan memohonkan bantuan dari para penatua. Jika mereka tidak melakukan hal ini dalam jangka waktu yang cukup lama, marilah kita memikul tanggung jawab kita untuk memberitahu para pengawas yang dilantik. Dengan demikian, kita tidak akan ikut tersangkut dalam dosa orang lain dan memikul tanggung jawab atas kelakuan mereka yang salah!

22. (a) Untuk mendapat keselamatan, apa yang harus kita lakukan? (b) Pertanyaan-pertanyaan apa yang masih harus dipertimbangkan?

22 Keselamatan yang kita miliki bersama adalah suatu harta yang tidak ada bandingnya. Untuk mencapainya kita harus terus berjalan di hadapan Yehuwa dengan cara yang benar. Maka, marilah kita saling membantu satu sama lain untuk berbuat demikian, sekali-kali tidak ikut tersangkut dalam dosa orang lain. Yehuwa dengan penuh kasih telah menyediakan suatu penyelenggaraan organisasi untuk membantu kita dalam usaha-usaha ini, dan dalam hal ini para penatua yang terlantik memainkan peranan yang penting. Namun bagaimana mereka meniru Yehuwa dan PutraNya, Gembala yang Baik? Bantuan apa yang dapat diberikan para penatua kepada kita pada jalan menuju kehidupan? Artikel berikut akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Dapatkah Saudara Ingat?

◻ Bagaimana hendaknya saudara memandang disiplin?

◻ Jika seorang saudara seiman mengatakan kepada saudara bahwa ia telah melakukan dosa serius, saudara hendaknya mendesak dia untuk melakukan apa?

◻ Apa yang hendaknya saudara lakukan jika saudara tahu bahwa seorang yang berbuat salah tidak mengakui dosanya kepada para penatua yang terlantik?

◻ Tidak soal apakah kita adalah penatua, suami atau istri, atau anak-anak, bagaimana kita dapat menghindar agar tidak ikut tersangkut dalam dosa orang lain?

[Gambar di hlm. 21]

Rasul Yohanes memperingatkan agar tidak tersangkut dalam dosa orang lain

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan