PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 15/1 hlm. 27-31
  • Keadilan Ilahi​—Alasan untuk Bersukacita!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Keadilan Ilahi​—Alasan untuk Bersukacita!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Berbahagialah Orang-Orang yang Berpegang Pada Hukum”
  • ”Terimalah Disiplin yang Memberikan Pengertian”
  • ”Benar dan Adil Segala PenghakimanNya”
  • ”Semata-mata Keadilan, Itulah yang Harus Kaukejar”
  • Kebaktian-Kebaktian yang Menggetarkan Memajukan Pengajaran Ilahi
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • No. 112—Meniru Yehuwa dengan Berlaku Adil
    Pelayanan Kerajaan Kita—1988
  • Yehuwa—Sumber Keadilan dan Keadilbenaran Sejati
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
  • Tirulah Yehuwa—Menjalankan Keadilan dan Keadilbenaran
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1998
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 15/1 hlm. 27-31

Keadilan Ilahi​—Alasan untuk Bersukacita!

”AYO nyanyi, ’Yehuwa tlah Memerintah; Bumi, . . . Bersoraklah.’” Kata-kata tersebut adalah bagian dari lagu yang dinyanyikan oleh kira-kira 9.000 utusan berkebangsaan Arab, Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol, di Kebaktian Distrik ”Keadilan Ilahi” di Montreal, Kanada. Para hadirin kebaktian berbondong-bondong menuju ke lapangan Stadion Olimpiade pada saat-saat penutupan dari kebaktian empat hari ini, untuk ikut bernyanyi bersama 36.900 utusan yang sudah berada di sana.

Kelompok-kelompok bahasa lain telah hadir untuk acara kebaktian yang sama di arena-arena dan beberapa auditorium yang berdekatan dengan tempat itu. Sekarang mereka bergabung dengan hadirin kebaktian yang berbahasa Perancis dan Inggris dalam suatu pertunjukan persaudaraan dan keloyalan yang menggugah hati—sesuatu yang dapat terwujud hanya di kalangan hamba-hamba dari Allah keadilan yang sejati, Yehuwa. Mengingat betapa meluasnya ketidakadilan dalam dunia modern, tema kebaktian—”Keadilan Ilahi”—benar-benar cocok dan tepat pada waktunya. Tema ini yang dijalin dalam seluruh acara meningkatkan penghargaan kita terhadap sifat Allah Yehuwa yang utama ini.

”Berbahagialah Orang-Orang yang Berpegang Pada Hukum”

Inilah tema pada hari pertama kebaktian. (Mazmur 106:3) (Di luar negeri kebaktian diadakan empat hari.) Kata sambutan ketua menyatakan dengan jelas bahwa keadilan ilahi bukan hanya pelaksanaan fungsi peradilan berdasarkan hukum dan tanpa perasaan. Sebaliknya, ini adalah dipertahankannya apa yang benar dengan cara yang tidak berat sebelah dan adil menurut standar-standar Allah. Yehuwa menetapkan standar-standar yang sangat luhur dan Ia sempurna dalam keadilan karena Ia berpaut kepada hal-hal tersebut. Karena itu, dapat dikatakan bahwa ”segala jalanNya adil.”—Ulangan 32:4.

Ini ditonjolkan lebih jauh dalam khotbah utama yang berjudul ”Keadilan Menandai Semua Jalan Allah.” Yehuwa tidak pernah menyimpang dari standar-standar-Nya yang benar tetapi selalu menggunakan cara yang adil dalam berurusan dengan semua manusia yang tidak sempurna. (Maleakhi 3:6) Walaupun ada orang yang dengan tidak benar menuduh Allah tidak adil karena mereka melihat betapa sangat kurangnya keadilan dalam masyarakat manusia, Ia tidak bertanggung jawab atas kekacauan umat manusia yang bejat.

Karena Yehuwa mencintai keadilan, Ia mengharapkan agar kita mempraktekkan sifat ini dengan melakukan apa yang benar dan adil. Kita harus berbuat demikian terhadap sesama dan keluarga kita, dalam sidang, dan dalam semua segi ibadat kita. Ini mendatangkan berkat yang limpah, seperti dapat terlihat dari apa yang dipersembahkan pada acara selama tiga hari berikutnya dari Kebaktian Distrik ”Keadilan Ilahi.”

”Terimalah Disiplin yang Memberikan Pengertian”

Hari kedua dari kebaktian bertemakan kata-kata di atas, yang didasarkan pada Amsal 1:3. (NW) Kita dianjurkan untuk ”Terimalah Disiplin dan Jadilah Bijaksana,” yaitu judul dari bagian awal acara hari itu. Disiplin dari Yehuwa menandai jalan hidup yang mencakup dimurnikannya kemampuan mental dan mutu moral kita. Ini juga pernyataan dari kasih Allah terhadap kita. (Ibrani 12:4-11) Disiplin sedemikian membuat kita tetap peka terhadap standar-standar keadilan yang paling tinggi—keadilan ilahi.

Pernyataan positif tersebut disusul dengan khotbah ”Hendaklah Bersih dalam Pikiran dan Tubuh.” Benar-benar sangat menggugah pikiran! Khotbah itu menekankan kepada kita perlunya mempersembahkan diri kepada Allah sebagai umat yang murni, bersih, dan suci. Mengapa? Karena Yehuwa sangat unggul dalam kebersihan dan kesucian—suatu keadaan yang membuat Dia terpisah dari semua ilah yang najis dari bangsa-bangsa. Merenungkan khotbah ini, seorang saudara muda menyatakan, ”Segala sesuatu berkenaan kebersihan mental, moral, fisik, dan rohani kita diteliti. Pakaian, dandanan, rumah, mobil, dan kepribadian kita semua diberi perhatian.” Seorang penatua menyatakan, ”Dengan mempraktekkan nasihat tersebut saudara-saudara kita akan lebih berbeda lagi di antara orang-orang di sekitar mereka dan akan menghasilkan tingkat kesehatan yang tidak dikenal dunia pada umumnya.”

Drama modern ”Ditandai untuk Selamat” menambah perasaan mendesak kepada acara, karena keadilan ilahi harus segera dipenuhi. Pementasan yang mengharukan ini dengan sangat jelas memperlihatkan bahwa mendesak agar semua membuka mata mereka kepada arti penting dari jaman kita. Sesungguhnya, sebelum agama palsu dihancurkan, kita harus lari ke tempat perlindungan dan dengan pasti ditandai untuk selamat.

Pada siang hari, sebuah simposium dari beberapa pembicara menegaskan perlunya ”Disiplin yang Adil-Benar Dalam Lingkungan Keluarga.” Para suami dan ayah dinasihati untuk mempunyai acara rohani di rumah, mengambil pimpinan dalam doa, pelajaran, dan dinas suci. Sifat-sifat jantan dari sang ayah dan cara ia menangani kekepalaannya mempunyai pengaruh yang jitu atas pandangan seorang anak terhadap wewenang ilahi maupun manusiawi. Karena itu, para ayah Kristen harus adil dan konsisten dalam disiplin mereka. Mereka perlu memperlihatkan timbang rasa dan kehangatan, dengan demikian tetap membuka saluran komunikasi dengan anak-anak mereka.

Para orangtua dianjurkan untuk menyesuaikan pengajaran mereka dengan anak-anak. Penting untuk memberikan pengertian kepada anak-anak dengan mempertimbangkan cara mengajar dan apa yang harus diajarkan untuk mencapai hati mereka. Tujuannya adalah agar kebenaran mempengaruhi seluruh keluarga dengan cara yang sehat.

Pembicara terakhir dari simposium ini mengutarakan permohonan yang hangat kepada anak-anak untuk melakukan apa yang Yehuwa harapkan dari mereka dalam penyelenggaraan keluarga. Kaum remaja dianjurkan untuk menghindari semangat memberontak dari masyarakat yang serba boleh dewasa ini dan agar bersukacita dalam disiplin yang memberikan pengertian.

Dalam pernyataan-pernyataan yang didasarkan atas Amsal 2:1-9, para hadirin kebaktian dianjurkan, ”Kejarlah Seperti Mengejar Harta Terpendam.” Digambarkan bahwa batu-batu permata rohani dapat ditemukan melalui pelajaran dan penelitian yang sungguh-sungguh. Pembicara berikut membahas pokok ”Berpaling kepada Yehuwa untuk Pengertian,” yang menjelaskan bahwa pengertian adalah kesanggupan untuk melihat hal-hal yang tersembunyi dalam suatu keadaan, melihat di balik apa yang tampak dan mendapatkan pengertian tentang sesuatu. (Matius 13:13-15; Roma 3:11; Efesus 5:17) Maka hari yang menggembirakan ini mencapai puncaknya ketika Stadion Olimpiade ini dihubungkan melalui telepon dengan banyak kota-kota lain di Kanada dan Amerika Serikat. Simposium dua bagian ini mencapai puncaknya dengan diumumkannya penerbitan publikasi dua jilid Insight on the Scriptures (Pemahaman Alkitab) yang berisi lebih dari 2.500 halaman dengan artikel-artikel keterangan dan gambar-gambar yang akan memperdalam penghargaan kita terhadap hal-hal rohani.

”Benar dan Adil Segala PenghakimanNya”

Pada hari ketiga, yang mempunyai tema di atas yang didasarkan atas Wahyu 19:2, ada banyak hal yang membuat kita bersukacita. Khotbah ”Kebersihan Moral Merupakan Keindahan Masa Remaja” berisi seruan yang tegas kepada kaum remaja. Mereka dianjurkan untuk benar-benar menghargai keindahan yang dihubungkan dengan dipeliharanya standar-standar Allah berkenaan kebersihan fisik, moral, dan rohani. Lagu-lagu dengan lirik yang menggambarkan seks secara gamblang, acara televisi yang imoral, film-film dan bacaan porno, dan tekanan dari teman-teman sebaya terus membombardir kaum remaja Kristen. Menurut suatu sumber, hanya seorang muda yang benar-benar luar biasa yang tidak pernah mengadakan hubungan seks sebelum perkawinan sebelum usia 19 tahun. Namun para hadirin bertepuk tangan dengan hangat ketika pembicara memuji ribuan remaja Saksi yang memperlihatkan diri mereka benar-benar luar biasa dengan memelihara standar kebenaran yang tinggi. Perkawinan dini penuh dengan problem, maka diperlihatkan bahwa kata-kata Paulus untuk menikah daripada ”hangus karena hawa nafsu,” tidak ditujukan kepada kaum remaja tetapi kepada mereka yang sudah ’lepas akil-balig.’ (Bode)—1 Korintus 7:9, 36.

”Jangan Memikul Kuk Bersama Orang Tidak Beriman” adalah topik berikutnya. Menaati perintah Allah untuk kawin ”dalam Tuhan sahaja” akan meluputkan kita dari akibat-akibat yang menyedihkan. (1 Korintus 7:39, Bode) Lagi pula, tidak ada yang lebih menguatkan ikatan perkawinan daripada sama-sama berbakti kepada Yehuwa dan berpaut kepada standar-standar-Nya yang benar. Kita selanjutnya dibantu untuk melihat bagaimana kita harus ”Menunjukkan Respek dan Rasa Takut yang Saleh.”

Setelah itu suatu pokok penting yang menggetarkan—khotbah ”Baptisan yang Menuntun Kepada Vonis yang Menguntungkan,” yang diikuti dengan baptisan orang-orang yang baru membaktikan diri. Ditekankan bahwa lebih banyak yang diharapkan dari mereka daripada sekedar menyingkirkan kenajisan jasmani. Pertobatan, berganti agama, dan dinas suci seumur hidup harus dikaitkan dengan pembaktian dan baptisan agar dapat memperoleh vonis yang menguntungkan dari Yehuwa.

Acara pada siang hari pasti tidak akan terlupakan. Sekali lagi melalui hubungan telepon, para anggota Badan Pimpinan dari Saksi-Saksi Yehuwa menggetarkan hadirin di seluruh Amerika Utara dengan persembahan yang menggugah dalam simposium ”Waktu yang Ditentukan Sudah Dekat.” Selama puluhan tahun, saksi-saksi yang terurap dari Yehuwa telah mengumumkan berita-berita penghukuman ilahi atas Babel Besar, imperium agama palsu sedunia. Namun, pada kebaktian ini, berita-berita tersebut diungkapkan dengan nada yang lebih keras. Babel Besar telah bersalah melanggar perintah-perintah Yehuwa yang benar. Ia layak dibinasakan, karena ”dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.” Jadi, seperti dinyatakan oleh malaikat Yehuwa, ”segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan [Yehuwa, NW] Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat.”—Wahyu 18:5, 8.

Berbicara mengenai pokok ”’Pelacur’ yang Keji—Kejatuhan dan Kebinasaannya,” pembicara terakhir dari simposium ini menarik perhatian kepada klimaks yang menakjubkan dari buku Wahyu. Klimaks ini dicapai dengan perkawinan Anak Domba, yang bersatu dengan pengantin perempuannya, kota suci, dalam memberkati umat manusia dengan kehidupan kekal. Nama Yehuwa disucikan! Simposium ini diakhiri dengan pernyataan yang menggugah bahwa waktu yang sudah ditentukan sudah lebih dekat daripada yang kita kira! Benar, klimaks yang menakjubkan dari buku Wahyu sudah di ambang pintu!

Seraya hadirin masih bertepuk tangan, muncul pengumuman diterbitkannya buku baru 320 halaman Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat! Benar-benar alasan untuk bersukacita! Publikasi ini pasti akan menjadi alat yang jitu untuk mengumumkan bahwa Babel Besar sudah divonis mati, bahwa bangsa-bangsa sekarang menghadapi Armagedon, dan bahwa Yehuwa akan melaksanakan penghukuman. Biarlah semua orang yang menghargai hal ini menjawab undangan ”roh dan pengantin perempuan” untuk ”datang” ke mata air kehidupan. (Wahyu 21:2, 9; 22:17) Buku baru yang menggetarkan ini diikuti oleh alasan lain untuk bersukacita. Dengan keyakinan yang penuh sukacita, para hadirin kebaktian dengan suara bulat menyetujui resolusi yang sangat jelas dan terus-terang yang menyatakan perasaan muak kita terhadap Babel Besar.

”Semata-mata Keadilan, Itulah yang Harus Kaukejar”

Didasarkan atas Ulangan 16:20, inilah tema untuk hari terakhir. Para pembicara pada pagi hari menandaskan kenyataan bahwa untuk mendapat manfaat dari keadilan ilahi, kita harus berbeda dari dunia. Pertimbangkan khotbah ”Memelihara Kesehatan Rohani dalam Dunia yang Sakit.” Diperlihatkan bagaimana kita dapat menghindari pencemaran dari dunia yang sakit rohani dengan tetap waspada terhadap kelemahan jasmani, pengaruh duniawi, dan ”tipu muslihat Iblis.” (Efesus 6:11, 12; Roma 7:21-25; 1 Yohanes 2:15-17) Khotbah ”Apakah Iman Saudara Menghukum Dunia?” memperlihatkan bahwa jika kita mempunyai iman seperti iman Nuh, kita akan benar-benar berbeda dari dunia. Pada jaman Nuh, ada perbedaan yang mencolok antara mereka yang selamat melampaui Air Bah dan mereka yang binasa. Demikian pula halnya dewasa ini.

Pokok penting ini ditonjolkan dalam drama Alkitab ”Penghukuman Yehuwa Terhadap Orang-Orang yang Melawan Hukum.” Dengan sangat jelas orang-orang yang melawan hukum pada jaman Nuh dan Lot dibandingkan dengan mereka yang hidup pada jaman kita. Nuh dan Lot dengan mencolok sangat berbeda dengan orang-orang pada jaman mereka, dan iman mereka mengutuk orang-orang tersebut. Apakah kita secara pribadi benar-benar berbeda dari orang-orang dewasa ini yang sibuk sekali dengan perkara-perkara materi dan mencintai apa yang jahat?

Khotbah umum, ”Keadilan bagi Semua oleh Hakim yang Ditunjuk Allah,” merupakan analisa yang sangat menarik mengenai khotbah rasul Paulus kepada orang-orang di Atena di Areopagus, atau Bukit Mars. Karena kita sekarang dikelilingi oleh ketidakadilan yang keji dan agama palsu, kata-kata sang rasul sangat berarti bagi kita. Kita terutama mempunyai alasan untuk bersukacita karena kita sekarang hidup pada masa penghakiman yang genting manakala kita dapat mengambil tindakan untuk memperoleh perkenan Allah. Ya, seperti Paulus katakan, Yehuwa bermaksud untuk ’dengan adil menghakimi dunia oleh seorang [Yesus Kristus] yang telah ditentukanNya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang-orang mati.’—Kisah 17:31.

Seraya acara mendekati akhir, kita dianjurkan untuk ”Teruslah Kejar Keadilan Seraya Klimaks Itu Mendekat.” Kebaktian empat hari yang sangat bagus ini memenuhi diri kita dengan tekad untuk berbuat demikian. Acara juga mengesankan dalam diri kita luasnya persaudaraan internasional. Sebagai contoh, betapa senang mendengar dari para utusan injil yang sedang berkunjung yang selama bertahun-tahun telah melayani dengan setia di tempat penugasan mereka!

Kita meninggalkan kebaktian dengan tekad yang diperbarui untuk tetap terpisah dari dunia ini dan menjaga diri bersih secara rohani, moral, mental, dan fisik. Seraya kita dengan harmonis bergabung dalam nyanyian penutup, dengan senang hati kita menyanyikan puji-pujian bagi Yehuwa, dengan rasa syukur bahwa keadilan ilahi memberi kita alasan yang besar untuk bersukacita.

Dalam lebih dari 125 kebaktian di Amerika Serikat dan Kanada saja, hadirin berjumlah 1.440.932 dan 19.878 yang dibaptis

[Gambar di hlm. 29]

1, 2. Publikasi-publikasi Insight on the Scriptures dan Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat! diumumkan di Yankee Stadium, New York City, oleh anggota Badan Pimpinan J. E. Barr dan W. L. Barry

3, 4. Adegan dari drama Alkitab ”Penghukuman Yehuwa Terhadap Orang-Orang yang Melawan Hukum”

5. Ribuan dibaptis sebagai lambang pembaktian mereka kepada Allah Yehuwa

6. Adegan dari drama modern ”Ditandai untuk Selamat”

7. Para utusan injil yang sedang berkunjung, seperti John Cutforth dari Papua Nugini, menceritakan pengalaman mereka kepada hadirin kebaktian

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan