PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/4 hlm. 30
  • Pertanyaan Pembaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pertanyaan Pembaca
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Bahan Terkait
  • Oholiba
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Ohola
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Kakak Beradik yang Menjadi Pelacur
    Ibadah yang Murni kepada Yehuwa—Akhirnya Dipulihkan!
  • Yehuwa Mencabut Pedang-Nya!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-52)
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/4 hlm. 30

Pertanyaan Pembaca

◼ Mengapa Pelajaran Alkitab Seri 52, mengatakan bahwa Protestanisme telah lebih mencemarkan dirinya daripada Katolik Roma?

Hal ini dikemukakan karena sesuai dengan nubuat maupun fakta. Dalam kitab Yehezkiel pasal 23, Ohola dan Oholiba yang bersifat lambang digambarkan sebagai kakak beradik perempuan yang tidak bermoral. Kerajaan Israel sepuluh suku digambarkan oleh Ohola, sedangkan Oholiba menggambarkan kerajaan dua suku Yehuda. Dalam pembahasan mengenai wanita-wanita simbolis ini, Pelajaran Alkitab Seri 52 berkata di halaman 24:

”Karena menempuh haluan yang lebih berdosa dari kakak perempuannya [Ohola, atau Israel], Oholiba (Yehuda) menderita kehancuran nasional di tangan orang Babel pada tahun 607 S.M. Anak-anaknya mati oleh pedang atau dibawa sebagai tawanan, dan ia dipermalukan di antara bangsa-bangsa. Seperti Ohola dan Oholiba, Susunan Kristen melakukan perzinahan rohani, suatu dosa di hadapan Allah yang diakui disembahnya. Protestanisme, dengan banyak sekte-sektenya, telah menajiskan dirinya dengan kuasa-kuasa komersial dan politik dunia lebih daripada kakak perempuannya, Katolik Roma. Dengan demikian, Yehuwa akan memastikan bahwa seluruh Susunan Kristen dihancurkan.”

Bermula dari Konsili di Nicea pada tahun 325 S.M., Kaisar Konstantin melebur cara ibadat negara Roma yang menyembah berhala dengan Kekristenan yang murtad dan menjadi kepala dari Gereja Katolik yang baru. Jadi Gereja Katolik Roma dapat menelusuri asal-usulnya ke abad keempat Tarikh Masehi. Protestanisme bermula dari Reformasi abad ke-16. Jadi, karena Ohola (Israel) lebih tua dari Oholiba (Yehuda), Menara Pengawal dengan tepat menyebut Katolik Roma kakak perempuan dari Protestanisme.

Tetapi, mengapa dapat dikatakan bahwa ”Protestanisme . . . telah menajiskan dirinya dengan kuasa-kuasa komersial dan politik dunia lebih daripada kakak perempuannya, Katolik Roma”? Karena faktanya sesuai dengan nubuat, yang berkata, ”Walaupun hal itu dilihat oleh adiknya, Oholiba, ia lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi dari kakaknya.”—Yehezkiel 23:11.

Sebagai bagian dari Babel Besar, imperium agama palsu sedunia, Katolik Roma maupun Protestanisme sangat terlibat dalam unsur-unsur komersial dan politik dari dunia ini. (Wahyu 17:1-6; 18:1-19) Memang, satu sekte Protestan tertentu mungkin kurang berpengaruh dibanding dengan Gereja Katolik Roma yang kuat. Tetapi gereja-gereja Protestan yang digabung, secara keseluruhan lebih besar kekuatan dan pengaruhnya daripada satu Gereja Katolik. Sebagai contoh, Protestanisme mempunyai pengaruh yang besar di negara-negara industri yang terkemuka, beberapa pendeta Protestan mencari kedudukan politik yang tinggi. Jadi inilah satu cara bagaimana Protestanisme, dengan banyak sekte-sektenya, lebih mencemarkan dirinya daripada Katolikisme.

Tetapi, dalam cara lain lagi, Protestanisme telah ”lebih berahi lagi dan persundalannya melebihi lagi” dan lebih patut dicela dari Katolikisme. Bagaimana demikian? Ya, gerakan Reformasi setidaknya memberikan harapan akan penerangan rohani yang lebih besar kepada Protestanisme. Sebenarnya, beberapa tokoh pembaharuan membuat tindakan-tindakan yang tulus dan besar dengan maksud tersebut. Tetapi ketika segalanya selesai, doktrin-doktrin yang tidak berdasarkan Alkitab seperti Tritunggal, kekekalan jiwa manusia, dan api neraka diteruskan tanpa perubahan di antara kaum Protestan. Seperti halnya agama Katolik, mereka juga telah bersalah karena melakukan ibadat kepada makhluk ciptaan dan mendahulukan tradisi manusia daripada kebenaran Alkitab.—Matius 15:1-9; 23:9, 10.

Yang menarik sehubungan dengan ini adalah apa yang dinyatakan dalam buku Vindication, Jilid Satu, pada tahun 1931. Pada halaman 309, publikasi Menara Pengawal ini (sekarang persediaan sudah habis) berkata mengenai Yehezkiel 23:11-13: ”’Agama terorganisasi’ Protestan melihat bagaimana Katolik Roma telah mencemarkan dirinya dengan kuasa-kuasa komersial dan politik dari dunia ini, dan melancarkan banyak kecaman terhadap agama Katolik karena alasan itu; tetapi Protestanisme setelah itu juga berbuat hal yang sama, dan bahkan lebih buruk lagi. . . . Keduanya telah mengambil haluan yang sama; tetapi Protestanisme tadinya memiliki terang yang lebih besar dari Romaisme, dan karena itu lebih patut dicela.”

[Gambar di hlm. 30]

Kaisar Konstantin meleburkan Kekristenan yang murtad dengan cara ibadat negara Roma yang kafir, dan dengan itu ia menjadi paus yang pertama, meskipun tidak secara resmi

[Keterangan]

The Metropolitan Museum of Art, Bequest of Mrs. F. F. Thompson, 1926. (26.229)

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan