PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/6 hlm. 3-4
  • Apakah Perasaan Takut Selalu Buruk?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Perasaan Takut Selalu Buruk?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Takut kepada Allah Bukan kepada Manusia?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Belajar Mendapatkan Kesenangan dalam Takut akan Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Takut Akan Allah​—Dapatkah Itu Bermanfaat bagi Saudara?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1987 (s-43)
  • Kembangkan Hati Saudara untuk Takut kepada Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/6 hlm. 3-4

Apakah Perasaan Takut Selalu Buruk?

PERASAAN itu dapat merusak kebahagiaan dan mematahkan harapan. Ia disebut sebagai racun mental, penghancur akal sehat, dan dikatakan lebih merusak daripada penyakit jasmani yang paling parah sekalipun. Ya, perasaan takut adalah emosi yang kuat. Namun, apakah itu selalu buruk?

Bayangkan saudara sedang mengendarai mobil di jalan yang belum pernah saudara lalui. Jalan itu mendaki pegunungan dan mulai berkelok-kelok. Malam tiba, dan bersamaan dengan itu hujan gerimis turun. Mobil saudara selip sedikit, dan saudara menyadari bahwa saudara telah sampai ke suatu ketinggian yang jalannya licin.

Sekarang saudara harus berhati-hati sekali. Seraya saudara dengan teliti melintasi setiap tikungan yang licin, saudara memikirkan betapa mudahnya kehilangan kendali atas mobil itu dan jatuh ke jurang di bawah. Selain itu, saudara sama sekali tidak tahu bahaya lain apa lagi yang mengintai di kegelapan malam. Seraya pikiran seperti ini muncul, mulut saudara mulai kering dan jantung saudara berdetak lebih cepat. Saudara waspada betul. Tidak soal apa yang saudara pikirkan sebelumnya, sekarang pikiran saudara sepenuhnya disita oleh tugas yang sedang dihadapi: menjaga mobil tetap di jalan dan menghindari kecelakaan.

Akhirnya, jalan itu menurun ke tempat yang lebih rendah. Ada lampu-lampu jalan, dan hujan sudah berhenti. Perlahan-lahan, ketegangan mulai hilang. Saudara rileks dan merasa lega. Semua perasaan takut itu ternyata percuma!

Tetapi apakah memang percuma? Sebenarnya tidak. Kegelisahan yang masuk akal dalam keadaan seperti itu adalah reaksi yang wajar. Hal itu membuat saudara waspada, berhati-hati. Perasaan takut yang sehat dapat membantu kita untuk tidak melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa, sehingga mencelakakan diri sendiri. Ya, perasaan takut tidak selalu menghancurkan akal sehat atau menjadi racun mental. Di bawah keadaan tertentu, hal itu bahkan dapat bermanfaat.

Alkitab berbicara mengenai perasaan takut dan menarik perhatian kita kepada dua jenis yang khusus. Salah satu memang adalah racun mental. Tetapi yang satunya tidak saja wajar dan sehat tetapi penting bagi keselamatan kita. Apa gerangan dua jenis perasaan takut itu? Dan bagaimana kita dapat belajar memupuk jenis yang satu seraya menghindari jenis yang lain? Hal ini akan dibahas dalam artikel berikut.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan