PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w89 1/11 hlm. 4-7
  • Aturan Emas​—Mengapa Masih Berlaku?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Aturan Emas​—Mengapa Masih Berlaku?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ”Isi Seluruh Hukum Taurat dan Kitab para Nabi”
  • Kristus Memimpin Sidang-Nya
  • Masih Berlaku, Masih Ampuh
  • Menerapkan Aturan Emas
  • Apa Itu Aturan Emas?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Aturan Emas—Ajaran yang Praktis
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Aturan Emas—Suatu Ajaran Universal
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Terapkan Aturan Emas dalam Pelayanan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
w89 1/11 hlm. 4-7

Aturan Emas​—Mengapa Masih Berlaku?

EMAS murni tidak pernah pudar, maka perhiasan yang dibuat dari emas dinilai tinggi. Sebaliknya daripada membuang perhiasan emas yang rusak, pandai emas akan mengolah kembali logam berharga itu untuk membuat karya seni yang baru karena emas tidak susut nilainya.

Demikian juga, walaupun Yesus menyatakan Aturan Emas kira-kira dua ribu tahun yang lalu, nilainya tidak berkurang. Dengan menguji atau memastikan alasan-alasan keabsahannya, kita dapat lebih menghargai nilainya bagi kita dewasa ini.

Ketika Yesus memberi kita Aturan Emas, ”segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka,” ia menambahkan: ”Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 7:12) Bagaimana murid-murid Yesus dan orang-orang lain yang mendengarkannya memahami hal ini?

”Isi Seluruh Hukum Taurat dan Kitab para Nabi”

”Hukum Taurat” memiliki sebagai referensi, tulisan-tulisan awal yang merupakan lima buku pertama dalam Alkitab, Kejadian sampai Ulangan. Buku-buku ini menyatakan maksud-tujuan Yehuwa untuk menghasilkan benih yang akan menyingkirkan kejahatan. (Kejadian 3:15) Yang termasuk dalam buku-buku pertama Alkitab itu adalah Taurat, atau rangkaian perintah, yang diberikan oleh Yehuwa kepada bangsa Israel pada tahun 1513 S.M. melalui Musa sebagai pengantara di Gunung Sinai.

Hukum ilahi memisahkan Israel dari bangsa-bangsa kafir di sekelilingnya, dan bangsa Israel sepatutnya tidak melakukan apapun yang akan membahayakan kedudukan mereka yang diperkenan di hadapan Yehuwa. Mereka adalah milik-Nya secara eksklusif dan harus tetap demikian agar menerima berkat-berkat-Nya. (Keluaran 19:5; Ulangan 10:12, 13) Tetapi selain kewajiban mereka kepada Allah, hukum Taurat Musa menjelaskan tanggung jawab bangsa Israel untuk berbuat baik kepada penduduk asing di Israel. Misalnya, hukum itu menyatakan: ”Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah [Yehuwa], Allahmu.” (Imamat 19:34) Pada zaman raja-raja Israel, penduduk asing menikmati banyak hak istimewa, seperti ambil bagian dalam pembangunan bait Allah di Yerusalem.—1 Tawarikh 22:2.

Taurat yang diberikan kepada Israel melarang perzinahan, pembunuhan, pencurian dan iri hati. Perintah-perintah ini, bersama dengan ”firman lain manapun juga,” dapat diringkaskan dalam aturan, ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Rasul Paulus menambahkan: ”Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.”—Roma 13:9, 10.

Jika hukum Taurat menguraikan dasar dari Aturan Emas, bagaimana dengan ”kitab para nabi”?

Buku-buku nubuat dari Kitab-Kitab Ibrani juga meneguhkan nilai dari Aturan Emas. Diperlihatkan bahwa Yehuwa adalah Allah yang setia menepati maksud-tujuan-Nya. Ia memberkati hamba-hamba-Nya yang setia, yang walaupun tidak sempurna, berupaya melakukan kehendak-Nya dan memperlihatkan pertobatan yang sungguh-sungguh dari tindakan-tindakan mereka yang sesat. ”Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!”—Yesaya 1:16, 17.

Bila umat Allah melakukan apa yang benar kepada orang lain dan kepada Allah, Yehuwa menjamin dukungan-Nya. ”Beginilah firman [Yehuwa]: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, . . .. Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya.”—Yesaya 56:1, 2.

Kristus Memimpin Sidang-Nya

Kristus datang untuk menggenapi Taurat dan kitab para nabi, dan sejak zamannya, maksud-tujuan kekal Yehuwa terus bergerak maju. (Matius 5:17; Efesus 3:10, 11, 17-19) Taurat Musa yang lama diganti dengan perjanjian baru, yang mencakup orang Kristen terurap dari bangsa Yahudi maupun bangsa Kafir. (Yeremia 31:31-34) Meskipun demikian sidang Kristen dewasa ini masih mengikuti Aturan Emas. Dan ada alasan lebih jauh untuk menerima keabsahan aturan itu: Kristus adalah Kepala yang aktif dari sidang Kristen zaman modern. Ia tidak mengubah instruksi-instruksinya. Nasihatnya yang terilham masih tetap berlaku.

Sebelum meninggalkan bumi ini, Yesus memerintahkan pengikut-pengikutnya untuk menjadikan murid dari segala bangsa dan mengajar mereka ”melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Perintah itu termasuk Aturan Emas. Yesus menjamin murid-muridnya: ”Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”—Matius 28:19, 20.

Sebagaimana dicatat dalam Lukas 6:31, Yesus memerintahkan: ”Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.” Betapa bagus teladan yang Yesus berikan dalam mengambil prakarsa untuk berbuat baik kepada orang lain!

Selama pelayanannya di bumi, Yesus dengan saksama mengamati hal-hal yang harus dialami manusia, dan ia merasa simpati kepada mereka. Dalam salah satu perjalanan pengabarannya, ia melihat orang banyak dan merasa kasihan kepada mereka. Tetapi lebih dari itu, ia membuat penyelenggaraan untuk membantu mereka. Bagaimana? Dengan mengorganisasi kampanye pengabaran intensif yang membawa murid-muridnya ke rumah orang-orang. Sebagaimana ia perintahkan: ”Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.” Bahwa pekerjaan ini mendapat dukungannya dan berkat dari Bapanya nyata terlihat dari kata-kata Yesus selanjutnya: ”Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. . . . Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia muridKu, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”—Matius 9:36–10:42.

Bahwa Aturan Emas menyatakan tindakan positif demi kepentingan orang lain terlihat dari penalaran Yesus pada kesempatan lain: ”Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik . . . maka upahmu akan besar.” (Lukas 6:32, 33, 35) Sebagai hasilnya, menerapkan Aturan Emas yang masih berlaku akan menggerakkan kita mengambil prakarsa untuk berbuat baik bahkan kepada orang-orang yang tidak kita kenal secara pribadi.

Masih Berlaku, Masih Ampuh

Mungkin bukti yang paling meyakinkan bahwa Aturan Emas masih berlaku berasal dari pengalaman-pengalaman nyata dari mereka yang menerapkannya. Orang-orang Kristen yang tiap hari berkelakuan selaras dengan hukum-hukum Allah memperoleh sukacita besar dan, sering kali berkat-berkat yang tak terduga. Dengan berlaku sopan dan ramah kepada staf klinik tempat ia berobat, seorang wanita Kristen mendapati bahwa ia memperoleh manfaat dari cara para perawat dan dokter memberikan perawatan istimewa kepadanya.

Saksi-Saksi Yehuwa yang ambil bagian dalam proyek pembangunan kilat Balai Kerajaan dapat juga membuktikan nilai dari Aturan Emas. Kunjungan ramah tamah kepada orang-orang yang tinggal dekat lokasi pembangunan untuk memberi tahu apa yang sedang direncanakan sering kali mendapat tanggapan positif. Dengan demikian, orang-orang yang sebelumnya menentang Saksi-Saksi melihat bagaimana Saksi-Saksi tersebut berbuat baik kepada sesama mereka, dan mereka melihat sendiri cara umat Allah bekerja sama dalam pekerjaan mereka. Hasilnya, beberapa orang menawarkan bantuan untuk pembangunan tersebut, secara langsung atau dengan menyediakan perlengkapan-perlengkapan.—Bandingkan Zakharia 8:23.

Ketika seorang Saksi Iran yang tinggal di London, Inggris, membeli makanan di sebuah toko, pemilik toko mengejeknya karena ia orang asing. Tanpa merasa tersinggung, Saksi itu dengan ramah dan bijaksana menjelaskan bahwa ia, sebagai salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, tidak berprasangka buruk kepada orang-orang dari bangsa lain. Sebaliknya, ia mengunjungi semua tetangganya dengan berita Alkitab. Hasilnya? Pemilik toko itu memberi tambahan makanan lezat kepada makanan yang dipesan Saksi tersebut.

Tentu, Aturan Emas tidak terbatas kepada perbuatan baik yang sederhana seperti itu saja. Pasti, pernyataan yang jauh lebih besar dari itu adalah kebaikan yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa seluas dunia dengan tetap tentu mengunjungi rumah sesama mereka dengan berita injil Kerajaan Allah.

Menerapkan Aturan Emas

Menerapkan Aturan Emas berarti memberikan perhatian kepada orang lain. Ini adalah haluan yang positif. Saudara perlu mencari kesempatan untuk berbuat baik kepada orang-orang di sekitar saudara. Bersikaplah ramah dan prihatin, perlihatkan minat pribadi kepada mereka! (Filipi 2:4) Dengan melakukan hal ini, saudara akan menuai berkat-berkat yang limpah. Saudara akan mengikuti nasihat Yesus: ”Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16) Sebaliknya, Yehuwa akan menjadi Pemberi Upah saudara seraya saudara dengan sungguh-sungguh mencari Dia dan setiap hari hidup dengan menerapkan Aturan Emas.—Ibrani 11:6.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan