PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w90 1/9 hlm. 18-23
  • Apakah Saudara Berupaya Meraih?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Saudara Berupaya Meraih?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Beberapa Bahaya bagi Para Penatua
  • Keinginan yang Kita Peroleh dari Allah untuk Melayani
  • Dengan Riang Melayani menurut Kehendak Allah
  • Pandanglah ke Masa Depan
  • Saudara-Saudara​—Menaburlah demi Roh dan Raihlah Hak Istimewa!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • Latihlah Pria-Pria Meraih Hak Istimewa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Apakah Saudara ’Berupaya Meraih Pekerjaan yang Baik’?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
  • Apakah Saudara Memenuhi Syarat untuk Melayani?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
w90 1/9 hlm. 18-23

Apakah Saudara Berupaya Meraih?

”Jika seorang pria berupaya meraih jabatan sebagai pengawas, ia menginginkan pekerjaan yang mulia.”—1 TIMOTIUS 3:1, ”NW”.

1. Memenuhi tujuan apa merupakan hal yang paling penting di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa?

UMAT YEHUWA mempunyai tujuan-tujuan yang baik yang mereka tekuni dan laksanakan dengan cara ilahi. Ini tidak mengherankan, karena Allah mereka mempunyai tujuan yang luhur dan selalu berhasil melaksanakan maksud-tujuan-Nya. (Yesaya 55:8-11) Hamba-hamba Yehuwa hendaknya tidak seperti orang-orang yang tidak mempunyai tujuan yang baik dan menjalani hidup dengan sikap tidak peduli, tidak berbuat apa-apa demi kefaedahan orang lain kecuali diri sendiri. Yang paling penting bagi Saksi-Saksi Allah ialah memenuhi tujuan yang luhur, yaitu mengumumkan berita Kerajaan dan membagikan kepada orang lain pengetahuan yang memberikan kehidupan dari Firman Allah.—Mazmur 119:105; Markus 13:10; Yohanes 17:3.

2. Tujuan apa bagi pria-pria Kristiani disebutkan oleh Paulus dalam 1 Timotius 3:1?

2 Dalam organisasi Yehuwa, ada juga tujuan-tujuan luhur lainnya. Rasul Paulus menyebutkan salah satu di antaranya ketika ia menulis, ”Pernyataan itu benar. Jika seorang pria berupaya meraih jabatan sebagai pengawas, ia menginginkan pekerjaan yang mulia.” (NW) Orang yang demikian ingin melakukan sesuatu demi kebaikan orang lain. Ia menginginkan ”pekerjaan yang mulia”, bukan hidup bersenang-senang dan kehormatan. Terjemahan lain berbunyi, ”Memang benar untuk mengatakan bahwa seorang pria yang bertekad bulat untuk menjadi pemimpin mempunyai ambisi yang patut dipuji.”—1 Timotius 3:1, Phillips.

Beberapa Bahaya bagi Para Penatua

3, 4. Mengapa seorang pria yang berupaya meraih jabatan sebagai pengawas perlu menjaga hatinya?

3 Dalam hal apa seorang pria yang bertekad untuk menjadi pengawas Kristiani mempunyai ”ambisi yang patut dipuji”? Nah, ambisi adalah keinginan yang berapi-api untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Memang, ada ambisi yang luhur maupun ambisi yang tercela. Tetapi jika seorang pria dengan rendah hati berupaya meraih jabatan pengawas karena ia ingin melayani orang lain, dinasnya akan dilaksanakan dengan motif yang benar dan ini dapat menghasilkan berkat-berkat rohani. Tetapi ia perlu menjaga hatinya.—Amsal 4:23.

4 Ada orang-orang yang ambisius yang mencari kehormatan. Yang lain ingin berkuasa atas sesamanya. Ketamakan akan kehormatan atau kekuasaan adalah bagaikan akar yang busuk yang dapat menumbangkan bahkan sebuah pohon yang kelihatannya sehat. Seorang Kristiani juga dapat mengikuti ambisi dengan motif yang salah seperti itu. (Amsal 16:18) ”Aku telah menulis sedikit kepada jemaat,” kata rasul Yohanes, ”tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka [”yang hendak menjadi kepala atas mereka”, Bode], tidak mau mengakui kami. Karena itu, apabila aku datang, aku akan meminta perhatian atas segala perbuatan yang telah dilakukannya, sebab ia meleter melontarkan kata-kata yang kasar terhadap kami; dan belum merasa puas dengan itu, ia sendiri bukan saja tidak mau menerima saudara-saudara yang datang, tetapi juga mencegah orang-orang, yang mau menerima mereka dan mengucilkan orang-orang itu dari jemaat.” (3 Yohanes 9, 10) Ambisi Diotrefes tidak sesuai dengan ajaran Kristen. Keangkuhan dan secara ambisius mengejar kekuasaan atas orang lain tidak mendapat tempat di kalangan para pengikut Yesus yang sejati.—Amsal 21:4.

5. Dengan sikap apa para pengawas harus melaksanakan tugas mereka?

5 Seorang pengawas Kristiani yang melaksanakan tugasnya dengan motif yang benar tidak akan mengejar ambisi yang bersifat mementingkan diri. Ia akan menganggap pekerjaan yang mulia sebagai pengawas Kristiani suatu hak istimewa yang ia peroleh dari Allah dan akan menggembalakan kawanan Allah ’bukan karena terpaksa, tetapi dengan senang hati, dan tidak karena hendak beroleh laba yang keji, melainkan dengan sebulat hati, tidak seolah-olah mau memerintah atas mereka yang diserahkan kepadanya, tetapi menjadi teladan bagi kawanan domba’. (1 Petrus 5:2, 3, Bode) Ya, para pengawas hendaknya waspada agar tidak memupuk keangkuhan dan mencoba menyalahgunakan kekuasaan.

6. Mengapa seorang penatua tidak boleh memerintah umat Allah?

6 Seorang penatua tidak boleh memerintah atas orang-orang Kristiani lain, karena ia rekan sekerja mereka, ia tidak ’memerintah iman mereka’. (2 Korintus 1:24, Bode) Ketika beberapa rasul mengupayakan kedudukan terkemuka, Yesus berkata, ”Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:20-28) Seorang penatua bukan Gembala Kepala tetapi hanya gembala bawahan. Jika ia memerintah kawanan, ia memperlihatkan semangat keangkuhan. Terlebih lagi akibatnya pasti akan merugikan jika ia membujuk orang lain untuk membantu dia memajukan ambisinya yang angkuh. Sebuah amsal berbunyi, ”Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi [Yehuwa]; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.”—Amsal 16:5.

7, 8. (a) Mengapa para penatua Kristiani harus rendah hati? (b) Berikan contoh dari seorang penatua yang rendah hati.

7 Maka, para penatua Kristiani harus ’merendahkan diri mereka di bawah tangan Allah yang kuat’. Keangkuhan akan menghalangi seseorang untuk digunakan secara rohani, karena hanya mereka yang rendah hati memiliki keadaan hati dan pikiran yang benar untuk melakukan kehendak ilahi. ”Allah menentang orang yang sombong, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (1 Petrus 5:5, 6, BIS) Ya, Yehuwa memberkati orang-orang yang menilai dirinya dengan rendah hati. Dari antara orang-orang inilah pria-pria yang memenuhi syarat dipilih untuk dilantik menjadi penatua-penatua Kristiani.

8 Sejarah Saksi-Saksi Yehuwa zaman modern dipenuhi dengan catatan tentang dinas yang rendah hati dari pribadi-pribadi yang saleh. Sebagai contoh, pertimbangkan W. J. Thorn, yang lemah lembut. Ia pernah menjadi seorang musafir, atau pengawas keliling, dan pekerja Betel untuk waktu yang lama. Mengenai dia, seorang Kristiani berkata, ”Saya benar-benar tidak pernah akan melupakan kata-kata Saudara Thorn yang telah membantu saya sampai sekarang. Ia berkata, dan saya kutip, ’Bilamana saya mulai terlalu banyak memikirkan diri sendiri, saya seolah-olah pergi ke sudut ruangan, dan berkata, ”Hai kamu, setitik debu. Apa yang kau miliki sehingga kau begitu angkuh?”’” Benar-benar sifat yang patut dipuji yang harus diperlihatkan oleh para penatua dan orang-orang lain! Ingat, ”ganjaran kerendahan hati dan takut akan [Yehuwa] adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan”.—Amsal 22:4.

Keinginan yang Kita Peroleh dari Allah untuk Melayani

9. Mengapa dapat dikatakan bahwa keinginan untuk melayani sebagai pengawas diperoleh dari Allah?

9 Apakah keinginan untuk melayani sebagai pengawas diperoleh dari Allah? Ya, karena roh Yehuwa menyediakan motivasi, ketabahan, dan kekuatan untuk memberikan dinas suci kepada-Nya. Sebagai contoh, apa yang terjadi ketika para pengikut Yesus yang dianiaya berdoa memohonkan keberanian untuk mengabar? ”Goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” (Kisah 4:27-31) Karena dapat menghasilkan hal-hal demikian, roh suci juga dapat menggerakkan seseorang untuk berupaya meraih jabatan sebagai pengawas.

10. (a) Apa satu alasan mengapa seorang pria Kristiani tidak membuat upaya untuk meraih? (b) Jika Allah mengaruniai kita hak istimewa dalam dinas, mengenai apa kita dapat yakin?

10 Mengapa seorang Kristiani yang matang mungkin tidak membuat upaya untuk meraih hal itu? Bisa jadi ia seorang pria yang rohani tetapi merasa tidak cakap. (1 Korintus 2:14, 15) Tentu, kita perlu memiliki pandangan yang bersahaja tentang diri kita sendiri, menyadari keterbatasan kita. (Mikha 6:8, NW) Sebaliknya daripada dengan sombong menganggap diri orang yang paling memenuhi syarat untuk tanggung jawab tertentu, sebaiknya mengingat bahwa ”hikmat ada pada orang yang rendah hati [”bersahaja”, NW]”. (Amsal 11:2) Tetapi kita juga perlu menyadari bahwa jika Allah mengaruniai kita hak istimewa dalam dinas, Ia juga akan memberikan kekuatan yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. Sebagaimana Paulus katakan, ”Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”—Filipi 4:13.

11. Apa yang dapat dilakukan oleh seorang Kristiani yang tidak berupaya meraih karena ia merasa kekurangan hikmat yang memadai untuk memberikan nasihat?

11 Seorang Kristiani mungkin tidak berupaya meraih karena ia merasa kekurangan hikmat untuk dapat memberikan nasihat. Nah, mungkin ia dapat memperoleh hikmat dengan menjadi siswa yang lebih rajin dari Firman Allah, dan tentu ia perlu berdoa memohonkan hikmat. Yakobus menulis, ”Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit—, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan [”Yehuwa”, NW]. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.” (Yakobus 1:5-8) Sebagai jawaban atas doa Salomo, Allah memberinya ”hati yang penuh hikmat dan pengertian” agar ia dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat pada waktu mengadili. (1 Raja 3:9-14) Kasus Salomo memang istimewa, tetapi dengan sungguh-sungguh belajar dan dengan bantuan Allah, pria-pria yang mendapat tanggung jawab di sidang dapat menasihati orang lain dengan benar. ”[Yehuwa]-lah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian [”pengertian”, NW].”—Amsal 2:6.

12. Jika karena perasaan khawatir seorang pria tidak berupaya meraih, apa yang dapat membantu dia?

12 Kekhawatiran dapat menahan seseorang sehingga tidak berupaya meraih. Ia mungkin berpikir bahwa ia tidak akan sanggup memikul tanggung jawab berat sebagai penatua. Bahkan Paulus mengakui, ”Setiap hari saya cemas juga akan keadaan semua jemaat.” (2 Korintus 11:28, BIS) Tetapi sang rasul tahu apa yang harus dilakukan bila ia merasa cemas, karena ia menulis, ”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6, 7) Ya, doa dan percaya kepada Allah dapat membantu mengurangi kekhawatiran.

13. Bagaimana seorang pria dapat berdoa jika ia merasa cemas untuk berupaya meraih?

13 Jika kekhawatiran tidak kunjung hilang, seorang pria yang merasa cemas untuk berupaya meraih dapat berdoa seperti Daud, ”Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku [yang tidak tenang, NW]; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mazmur 139:23, 24) Apapun yang membuat pikiran kita ”tidak tenang” atau ”gelisah”, Allah dapat membantu kita mengatasinya sehingga kita dapat membuat kemajuan rohani. (Lihat The New International Version.) Halnya dengan tepat dinyatakan dalam sebuah mazmur lain, ”Ketika aku berpikir: ’Kakiku goyang,’ maka kasih setiamu, ya [Yehuwa], menyokong aku. Apabila bertambah banyak pikiran [yang menggelisahkan, NW] dalam batinku, penghiburanMu menyenangkan jiwaku.”—Mazmur 94:18, 19.

Dengan Riang Melayani menurut Kehendak Allah

14. Mengapa seorang pria yang tidak berupaya meraih patut berdoa memohonkan roh suci Allah?

14 Jika karena khawatir, merasa diri tidak cakap, atau kekurangan motivasi seorang pria Kristiani tidak membuat upaya untuk meraih, pasti akan tepat untuk berdoa memohonkan roh Allah. Yesus berkata, ”Jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya.” (Lukas 11:13) Karena damai sejahtera dan pengendalian diri termasuk di antara buah-buah roh, roh ini dapat membantu kita mengatasi kekhawatiran atau perasaan tidak cakap.—Galatia 5:22, 23.

15. Doa macam apa dapat membantu mereka yang kekurangan motivasi untuk menyediakan diri bagi hak-hak istimewa dalam dinas?

15 Bagaimana dengan kurangnya motivasi? Sebagai orang Kristiani yang sudah dibaptis, kita perlu berdoa agar Allah mendorong kita untuk melakukan apa yang menyenangkan Dia. Daud memohon, ”Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya [Yehuwa] . . . Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku.” (Mazmur 25:4, 5) Doa seperti ini akan membantu kita menghindari jalan yang salah, dan kita dapat berdoa dengan cara yang sama jika kita kurang memiliki motivasi untuk berupaya meraih. Kita dapat memohon kepada Yehuwa agar membuat kita ingin menerima hak-hak istimewa dalam dinas. Sesungguhnya, jika kita berdoa memohonkan roh Allah dan tunduk kepada bimbingannya, kita pasti akan merelakan diri jika hak-hak istimewa dalam dinas ditawarkan kepada kita. Bagaimanapun juga, hamba-hamba Allah tentu tidak ingin menolak roh-Nya.—Efesus 4:30.

16. Sikap apa merupakan motivasi yang kuat untuk berupaya meraih tanggung jawab di sidang?

16 Karena memiliki ”pikiran Kristus”, kita merasa senang melakukan kehendak ilahi. (1 Korintus 2:16) Yesus mempunyai sikap yang sama seperti pemazmur, yang berkata, ”Aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku; TauratMu ada dalam dadaku.” (Mazmur 40:9) Kristus berkata, ”Sungguh aku datang untuk melakukan kehendakMu,” dan hal itu ia lakukan sampai mati pada tiang siksaan. (Ibrani 10:9, 10) Keinginan untuk melakukan segala sesuatu sebisa-bisanya dalam dinas Yehuwa memberikan motivasi yang kuat untuk berupaya meraih tanggung jawab dalam sidang.

Pandanglah ke Masa Depan

17. (a) Mengapa pria-pria yang sekarang tidak lagi melayani sepenuhnya seperti dulu tidak perlu merasa kecil hati? (b) Apa hak istimewa yang paling besar?

17 Karena alasan kesehatan atau alasan lain, beberapa orang yang dulu menangani tugas-tugas penting di sidang sekarang tidak lagi memegang hak-hak istimewa tersebut. Mereka hendaknya tidak merasa kecil hati. Kita tahu bahwa banyak pria yang setia yang sekarang tidak dapat lagi melayani sepenuhnya seperti dulu, masih tetap teguh sebagai pemelihara integritas. (Mazmur 25:21) Sesungguhnya, para penatua yang rendah hati dan sudah lama melayani dapat terus menyediakan pengalaman-pengalaman mereka dengan tetap duduk dalam badan penatua. Walaupun dihalangi oleh usia atau kelemahan jasmani, mereka tidak perlu mengundurkan diri. Sementara itu, semoga setiap Saksi dari Yehuwa menghargai hak istimewa yang paling baik, yaitu sebagai penjunjung nama suci-Nya ’memberitakan tentang kemuliaan kedudukan Allah sebagai raja’ (NW).—Mazmur 145:10-13.

18. (a) Jika seorang penatua atau pelayan sidang telah diturunkan, apa yang dibutuhkan? (b) Sikap yang baik apa diperlihatkan seorang penatua yang diturunkan?

18 Jika saudara pernah menjadi penatua atau pelayan sidang namun sekarang tidak lagi melayani dalam kedudukan itu, yakinlah bahwa Allah masih mengasihi saudara, dan mungkin Ia akan mengaruniai saudara hak-hak istimewa yang tidak saudara duga di masa depan. (1 Petrus 5:6, 7) Jika saudara perlu membuat penyesuaian, hendaklah saudara rela mengakui kesalahan dan berupaya memperbaikinya dengan bantuan Allah. Beberapa yang telah diturunkan dari kedudukan sebagai penatua mengambil sikap yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen, dan ada yang telah menjadi tidak aktif atau menyimpang dari kebenaran. Namun betapa bijaksana untuk berlaku seperti orang-orang yang memperlihatkan semangat yang baik! Sebagai contoh, ketika seorang penatua yang telah melayani selama bertahun-tahun di Amerika Tengah diturunkan, ia berkata, ”Saya merasa sangat pedih kehilangan hak istimewa yang benar-benar saya hargai untuk waktu yang begitu lama. Tetapi saya akan berupaya keras dalam bidang apapun saudara-saudara ingin menggunakan saya dan berupaya memulihkan hak istimewa saya dalam dinas.” Pada waktunya, saudara ini kembali mendapat hak istimewa melayani sebagai penatua.

19. Nasihat yang tepat apa diberikan kepada seorang saudara yang telah diturunkan dari kedudukan sebagai penatua atau pelayan sidang?

19 Jika saudara diturunkan dari kedudukan sebagai penatua atau pelayan sidang, maka, pertahankanlah semangat rendah hati. Hindari sikap marah yang akan membuat saudara tidak memenuhi syarat untuk hak-hak istimewa di masa depan. Semangat ilahi akan mendatangkan respek. Sebaliknya dari merasa kecil hati, renungkan bagaimana Yehuwa telah memberkati pelayanan saudara atau keluarga saudara. Binalah keluarga saudara secara rohani, kunjungilah mereka yang sakit, dan anjurkan mereka yang lemah. Yang terutama, hargailah hak istimewa saudara untuk memuji Allah dan memberitakan kabar baik sebagai salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa.—Mazmur 145:1, 2; Yesaya 43:10-12.

20. Bagaimana badan penatua dapat membantu seseorang yang dulunya adalah pengawas atau pelayan sidang?

20 Badan penatua hendaknya menyadari bahwa dengan diturunkan, seseorang yang dulu adalah pengawas atau pelayan sidang dapat merasa sangat tertekan, bahkan meskipun ia sendiri secara sukarela mengundurkan diri. Jika ia tidak dipecat, namun para penatua melihat bahwa saudara itu mengalami depresi, mereka wajib memberikan bantuan rohani dengan kasih. (1 Tesalonika 5:14) Mereka patut membantu dia menyadari bahwa ia dibutuhkan dalam sidang. Bahkan jika nasihat ternyata perlu diberikan, mungkin tidak dibutuhkan waktu begitu lama bagi seorang pria yang rendah hati dan memperlihatkan rasa terima kasih untuk kembali menerima hak-hak istimewa tambahan dalam dinas di sidang.

21. Siapa yang menunggu untuk mendapat hak-hak istimewa dalam dinas, dan apa yang disarankan kepada mereka yang sekarang sedang menunggu?

21 Jika saudara sedang berupaya meraih, saudara mungkin harus menunggu beberapa waktu sebelum menerima hak-hak istimewa lebih lanjut dalam dinas. Jangan menjadi tidak sabar. Musa menunggu selama 40 tahun sebelum Allah menggunakan dia ketika membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir. (Kisah 7:23-36) Sebelum diangkat sebagai pengganti Musa, Yosua untuk waktu yang lama melayani sebagai pembantunya. (Keluaran 33:11; Bilangan 27:15-23) Daud menunggu selama beberapa waktu sebelum dinobatkan di atas takhta Israel. (2 Samuel 2:7; 5:3) Petrus dan Yohanes Markus pasti menjalani masa-masa pemurnian. (Matius 26:69-75; Yohanes 21:15-19; Kisah 13:13; 15:36-41; Kolose 4:10) Maka jika saudara sekarang tidak memiliki tugas tertentu dalam sidang, Yehuwa mungkin membiarkan saudara dibentuk melalui lebih banyak pengalaman. Bagaimanapun juga, mintalah bantuan Allah seraya saudara berupaya meraih, maka Ia akan memberkati saudara dengan hak-hak istimewa tambahan dalam dinas. Sementara itu, berupayalah dengan sungguh-sungguh agar memenuhi syarat untuk tanggung jawab di sidang dan perlihatkan semangat seperti Daud, yang menyatakan, ”Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada [Yehuwa] dan biarlah segala makhluk memuji namaNya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.”—Mazmur 145:21.

Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

◻ Terhadap bahaya apa saja para penatua Kristiani perlu waspada?

◻ Apa yang dapat membantu mereka yang karena khawatir atau merasa diri tidak cakap, tidak berupaya meraih?

◻ Apa yang dapat mendorong seseorang untuk menyediakan diri bagi tanggung jawab di sidang?

◻ Dengan sikap apa mereka yang dulunya menjadi penatua dan pelayan sidang perlu memandang ke masa depan?

[Gambar di hlm. 19]

W. J. Thorn memberikan teladan sebagai penatua yang rendah hati

[Gambar di hlm. 21]

Seperti Yesus, apakah saudara mau melakukan apa saja sebisa-bisanya dalam dinas Yehuwa?

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan