PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 15/1 hlm. 15-20
  • Carilah Orang-Orang yang Layak Menerima Hidup Kekal

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Carilah Orang-Orang yang Layak Menerima Hidup Kekal
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Orang-Orang yang Percaya ”Murni Hatinya”
  • Kata Pengantar yang Membuat Orang Berpikir
  • Mengajarkan Firman Allah dengan Tepat
  • Upaya untuk Meyakinkan Ada Tempatnya
  • Hendaklah Logis dan Meyakinkan
  • Gunakan Ilustrasi yang Mengandung Pelajaran
  • Akhiri dengan Motivasi
  • Pelayanan Yang Efektif Menghasilkan Lebih Banyak Murid
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (s-2)
  • Menggunakan Sekolah untuk Memperbaiki Dinas Pengabaran
    Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis
  • Bagaimana Caranya Menjadi Rohaniwan-Rohaniwan Yang Efektif
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1984 (s-2)
  • Bantulah Orang yang Memiliki ”Kecenderungan yang Benar”
    Pelayanan Kerajaan Kita—2003
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 15/1 hlm. 15-20

Carilah Orang-Orang yang Layak Menerima Hidup Kekal

”Semua orang yang layak untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.”—KISAH 13:48, ”NW.”

1. Mengenai hati manusia, Yehuwa sanggup melakukan apa?

ALLAH YEHUWA dapat membaca hati. Hal ini jelas ketika nabi Samuel ditugaskan mengurapi salah seorang putra Isai untuk menjadi raja Israel. Ketika melihat Eliab, Samuel ”[segera berkata, NW], ’Sungguh, di hadapan [Yehuwa] sekarang berdiri yang diurapiNya.’ Tetapi berfirmanlah [Yehuwa] kepada Samuel, ’Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi [Yehuwa] melihat hati.’” Demikianlah, Samuel diberi petunjuk untuk mengurapi Daud, yang ternyata ’berkenan di hati Allah’.—1 Samuel 13:13, 14; 16:4-13.

2. Apa yang berakar dalam hati kiasan, dan karena itu apa yang kita baca tentang hal ini dalam Alkitab?

2 Setiap orang memperlihatkan suatu sikap tertentu yang dominan. Ia memiliki perangai tertentu yang berakar dalam hati kiasannya. (Matius 12:34, 35; 15:18-20) Maka kita membaca tentang orang yang ”dalam hatinya ada kebencian”. (Mazmur 55:21, BIS) Kita diberi tahu bahwa ”orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya”. Dan kita membaca, ”Ada teman yang [cenderung, NW] mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.” (Amsal 18:24; 29:22) Untunglah, ada banyak yang membuktikan diri seperti beberapa orang non-Israel di Antiokhia purba di Pisidia. Setelah mendengar tentang persediaan Yehuwa untuk memperoleh keselamatan, ’mereka bergembira dan memuliakan firman Yehuwa; dan semua orang yang layak menerima hidup yang kekal, menjadi percaya’.—Kisah 13:44-48, NW.

Orang-Orang yang Percaya ”Murni Hatinya”

3, 4. (a) Siapa yang murni hatinya? (b) Bagaimana mereka yang murni hatinya dapat melihat Allah?

3 Orang-orang yang percaya di Antiokhia menjadi orang Kristiani yang terbaptis, dan yang beriman di antara mereka dapat menerapkan atas diri mereka kata-kata Yesus, ”Berbahagialah orang yang suci [”murnI”, BIS] hatinya; karena mereka akan melihat Allah.” (Matius 5:8) Siapa gerangan orang yang ”murni hatinya”? Dan bagaimana mereka dapat ”melihat Allah”?

4 Orang yang murni hatinya, mempunyai batin yang bersih. Hati mereka dipenuhi penghargaan, kasih, keinginan, dan motif yang tulus. (1 Timotius 1:5) Mereka sekarang melihat Allah dalam arti mereka mengamati Dia bertindak demi kepentingan para pemelihara integritas. (Bandingkan Keluaran 33:20; Ayub 19:26; 42:5.) Kata Yunani yang di sini diterjemahkan ”melihat” juga berarti ”melihat dengan akal, memahami, mengenal”. Karena Yesus mencerminkan kepribadian Allah dengan sempurna, kepribadian tersebut dapat dipahami oleh ”orang yang murni hatinya”, yang mengamalkan iman kepada Kristus dan kepada korbannya yang menebus dosa, memperoleh pengampunan atas dosa-dosanya, dan layak memberikan ibadat yang diperkenan kepada Allah. (Yohanes 14:7-9; Efesus 1:7) Bagi golongan terurap, melihat Allah akan mencapai puncaknya pada waktu mereka dibangkitkan ke surga, tempat mereka benar-benar dapat melihat Allah dan Kristus. (2 Korintus 1:21, 22; 1 Yohanes 3:2) Namun semua orang yang murni hatinya dapat melihat Allah melalui pengetahuan yang saksama dan ibadat yang benar. (Mazmur 24:3, 4; 1 Yohanes 3:6; 3 Yohanes 11) Mereka layak menerima hidup kekal di surga atau di atas bumi firdaus.—Lukas 23:43, NW; 1 Korintus 15:50-57; 1 Petrus 1:3-5.

5. Hanya dengan cara bagaimana seseorang dapat menaruh iman dan menjadi pengikut Kristus Yesus yang sejati?

5 Mereka yang tidak layak untuk hidup kekal tidak akan menjadi orang percaya. Mereka tidak mungkin mengamalkan iman. (2 Tesalonika 3:2) Lagi pula, tidak seorang pun dapat menjadi pengikut Kristus Yesus yang sejati kecuali ia rela diajar dan kecuali Yehuwa, yang melihat keadaan hati, menarik orang tersebut. (Yohanes 6:41-47) Tentu, dalam mengabar dari rumah ke rumah, Saksi-Saksi Yehuwa tidak menghakimi siapa pun juga. Mereka tidak dapat membaca hati tetapi menyerahkan hasilnya dalam tangan Allah yang pengasih.

6. (a) Apa yang dikatakan mengenai kontak pribadi dalam pelayanan dari rumah ke rumah? (b) Penyelenggaraan apa yang diadakan untuk membantu Saksi-Saksi Yehuwa menemukan orang yang layak untuk hidup kekal?

6 Seorang sarjana dengan tepat berkata, ”[Paulus] mengajarkan kebenaran di hadapan umum dan dari rumah ke rumah. Tidak saja dari mimbar, tetapi melalui kontak pribadi dengan orang-orang yang dikabarinya mengenai Kristus. Pada umumnya bertemu secara pribadi jauh lebih efektif daripada jenis atau metode lain apa pun untuk mencapai jiwa-jiwa.” (August Van Ryn) Publikasi seperti Buku Petunjuk Sekolah Pelayanan Teokratis, Bertukar Pikiran Mengenai Ayat-Ayat Alkitab, dan Pelayanan Kerajaan Kita membantu Saksi-Saksi Yehuwa memberikan khotbah dan memanfaatkan sebaik-baiknya kontak pribadi dalam dinas pengabaran mereka. Yang juga membantu adalah pertunjukan yang diadakan dalam Perhimpunan Dinas dan nasihat yang diberikan dalam Sekolah Pelayanan Teokratis. Mereka yang menghadiri sekolah menerima pelatihan yang berharga dalam kemahiran berbicara seperti kata pengantar yang baik, penggunaan ayat-ayat Alkitab dengan benar, perkembangan yang logis, argumen yang meyakinkan, penggunaan ilustrasi, dan kata penutup yang efektif. Mari kita lihat bagaimana Alkitab meningkatkan pengajaran ini yang dapat membuat umat Allah lebih efektif seraya mereka mencari orang-orang yang layak untuk hidup kekal.

Kata Pengantar yang Membuat Orang Berpikir

7. Kata pembukaan dari Khotbah Yesus di Bukit memberi pelajaran apa mengenai kata pengantar?

7 Dari teladan Yesus, mereka yang membuat persiapan untuk memberikan kesaksian dari rumah ke rumah dapat belajar sesuatu mengenai kata pengantar yang membangkitkan minat. Dalam Khotbah di Bukit, ia mulai dengan menggunakan kata ”berbahagialah” sembilan kali. Misalnya, ia berkata, ”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah [”sadar akan kebutuhan rohani mereka”, NW], karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. . . . Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki [”mewarisi”, NW] bumi.” (Matius 5:3-12) Kalimat-kalimatnya langsung dan jelas. Dan kata pengantar tersebut pasti menimbulkan minat dan membuat para pendengarnya terlibat, karena siapa yang tidak ingin berbahagia?

8. Dalam pelayanan dari rumah ke rumah, bagaimana topik untuk percakapan dapat diantarkan?

8 Topik percakapan apapun yang digunakan dalam pelayanan dari rumah ke rumah harus diantarkan dengan cara yang positif dan menyenangkan. Akan tetapi jangan menggunakan kata pengantar yang mengejutkan, seperti, ”Saya membawa berita bagi Anda dari ruang angkasa.” Kabar baik memang berasal dari surga, akan tetapi dengan kata pengantar tersebut penghuni rumah mungkin akan bertanya-tanya apakah Saksi itu harus ditanggapi secara serius atau diusir secepat mungkin.

Mengajarkan Firman Allah dengan Tepat

9. (a) Bagaimana ayat-ayat harus diantarkan, dibaca dan diterapkan dalam pelayanan? (b) Contoh apa yang dikutip untuk memperlihatkan cara Yesus menggunakan pertanyaan-pertanyaan?

9 Dalam dinas pengabaran, dan juga di mimbar, ayat-ayat harus diantar dengan sepatutnya, dibacakan dengan tekanan yang tepat, dan diterapkan dengan cara yang jelas dan saksama. Pertanyaan-pertanyaan yang membuat penghuni rumah memikirkan pokok-pokok Alkitab dapat juga berfaedah. Sekali lagi, metode Yesus bersifat mengajar. Pernah pada suatu kesempatan, seorang pria yang ahli dalam Hukum Musa bertanya kepadanya, ”Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Sebagai jawaban Yesus bertanya, ”Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Tidak diragukan, Yesus tahu bahwa pertanyaan ini dapat dijawab oleh pria tadi. Ia memang menjawab dengan tepat, dengan berkata, ”Kasihilah Tuhan [”Yehuwa”, NW], Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Yesus kemudian memberikan pujian, dan diskusi dapat diadakan.—Lukas 10:25-37.

10. Apa yang hendaknya diingat sehubungan dengan topik percakapan, dan apa yang hendaknya dihindari pada waktu mengajukan pertanyaan kepada penghuni rumah?

10 Mereka yang memberi kesaksian dari rumah ke rumah harus menandaskan tema dari topik untuk percakapan dan membuat jelas alasan mengapa ayat Alkitab yang memperkembangkan pokok tersebut dibacakan. Karena Saksi itu berupaya mencapai hati, ia hendaknya tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membuat malu penghuni rumah. Dalam menggunakan Firman Allah, ’hendaklah kata-katamu senantiasa berkat, dimasinkan dengan garam’.—Kolose 4:6, Bode.

11. Dalam menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk mengoreksi pandangan yang salah, contoh apa yang kita miliki dalam godaan yang dilancarkan Setan atas Yesus?

11 Pada kunjungan kembali khususnya, mungkin pandangan yang salah perlu dikoreksi dengan memperlihatkan apa yang sebenarnya dikatakan atau dimaksudkan oleh ayat-ayat Alkitab tertentu. Hal serupa dilakukan Yesus ketika menghardik Setan, yang berkata, ”Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diriMu ke bawah [dari bubungan bait, seperti upaya bunuh diri], sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikatNya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kakiMu jangan terantuk kepada batu.” Mazmur 91:11, 12, yang dikutip Setan, tidak membenarkan seseorang untuk membahayakan kehidupan, karena kehidupan adalah karunia Allah. Menyadari bahwa mencobai Yehuwa dengan mempertaruhkan kehidupan itu salah, Yesus menyatakan kepada Setan, ”Ada pula tertulis, ’Janganlah engkau mencobai Tuhan [”Yehuwa”, NW], Allahmu.’” (Matius 4:5-7) Memang, Setan bukan pencari kebenaran. Akan tetapi apabila orang yang berakal sehat menyatakan pandangan yang salah yang dapat merintangi kemajuan rohaninya, rohaniwan dari Firman Allah harus dengan bijaksana memperlihatkan apa yang sebenarnya dikatakan dan dimaksudkan oleh Alkitab. Ini semua merupakan bagian dari ”mengajarkan dengan tepat ajaran-ajaran benar dari Allah”—salah satu hal penting yang diajarkan dalam Sekolah Pelayanan Teokratis.—2 Timotius 2:15, BIS.

Upaya untuk Meyakinkan Ada Tempatnya

12, 13. Mengapa tepat untuk berusaha meyakinkan dalam pelayanan?

12 Berupaya untuk meyakinkan ada tempatnya dalam pelayanan Kristen. Misalnya, Paulus mendesak rekan sekerjanya Timotius untuk tetap berpegang pada segala perkara yang telah ia pelajari dan ”diyakinkan untuk percaya”. (2 Timotius 3:14, NW) Di Korintus, Paulus ”[setiap hari Sabat] berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani”. (Kisah 18:1-4) Di Efesus, dengan sukses ia ’memberitakan dan berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah’. (Kisah 19:8) Dan selama dalam tahanan rumah di Roma, sang rasul mengundang orang datang dan ia memberikan kesaksian kepada mereka, ”berusaha meyakinkan”, dan beberapa orang menjadi beriman.—Kisah 28:23, 24.

13 Tentu saja, tidak soal seberapa besar upaya yang dibuat oleh Saksi itu untuk meyakinkan, hanya mereka yang layak untuk hidup kekal akan menjadi orang beriman. Argumen yang meyakinkan dan penjelasan yang jelas, yang disampaikan dengan bijaksana, dapat meyakinkan mereka untuk percaya. Akan tetapi apa lagi yang dapat membantu meyakinkan mereka?

Hendaklah Logis dan Meyakinkan

14. (a) Apa yang tersangkut dalam perkembangan yang logis dan berpautan? (b) Argumen yang meyakinkan menuntut apa?

14 Salah satu kemahiran berbicara yang ditekankan dalam Sekolah Pelayanan Teokratis adalah perkembangan yang logis dan berpautan. Ini berarti menempatkan semua gagasan kunci dan bahan yang relevan dalam urutan yang masuk akal. Juga penting adalah argumen yang meyakinkan, dan ini menuntut agar saudara membubuh dasar yang baik dan menyediakan bukti yang kuat. Erat hubungannya dengan hal ini adalah membantu pendengar berpikir dengan mempertahankan dasar yang disetujui bersama, mengembangkan pokok-pokok secara memadai, dan menerapkannya dengan efektif. Sekali lagi, Alkitab menyediakan bimbingan.

15. (a) Bagaimana Paulus memikat perhatian dan membubuh dasar yang disetujui bersama pada waktu ia berbicara di Bukit Mars? (b) Dalam ceramah Paulus, bukti apa yang ada tentang perkembangan yang logis dan berpautan?

15 Kemahiran berbicara demikian nyata dalam ceramah rasul Paulus yang terkenal di Bukit Mars di Atena purba. (Kisah 17:22-31) Kata pengantarnya memikat perhatian hadirin dan membubuh dasar yang disetujui bersama, karena ia berkata, ”Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.” Bagi mereka, pasti kata-kata ini tampaknya sebagai pujian. Setelah menyebutkan tentang altar atau mezbah yang dibaktikan ”Kepada Allah yang tidak dikenal”, Paulus melanjutkan dengan perkembangan yang logis dan berpautan, serta argumen yang meyakinkan. Ia menunjukkan bahwa Allah ini yang tidak mereka kenal telah ”menjadikan bumi dan segala isinya”. Tidak seperti Atena atau dewa-dewi Yunani lainnya, ’Ia tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia’. Sang rasul kemudian menunjukkan bahwa Allah ini memberi kita kehidupan dan tidak membuat kita harus meraba-raba dalam kegelapan untuk mencari Dia. Paulus kemudian memberikan argumen bahwa Pencipta kita, yang telah mengabaikan zaman kebodohan karena penyembahan berhala, ’memberi tahu manusia di mana-mana agar bertobat’. Ini secara logis mengarah kepada pokok bahwa ’Allah akan menghakimi penduduk dunia dengan adil melalui seorang yang telah ditentukan yang Ia bangkitkan dari antara orang mati’. Karena Paulus telah ”memberitakan Injil tentang Yesus dan tentang kebangkitannya”, orang-orang Atena tersebut mengetahui bahwa Hakim ini tentu Kristus Yesus.—Kisah 17:18.

16. Bagaimana pengaruh ceramah Paulus di Bukit Mars dan pelatihan dalam Sekolah Pelayanan Teokratis atas pelayanan seseorang?

16 Memang, Paulus tidak memberikan kesaksian dari rumah ke rumah di Bukit Mars. Akan tetapi dari khotbahnya dan dari pelatihan yang diberikan di Sekolah Pelayanan Teokratis, Saksi-Saksi Yehuwa dapat belajar banyak hal yang akan memperbaiki dinas pengabaran mereka. Ya, ini semua membantu mereka menjadi rohaniwan yang lebih efektif, sebagaimana penjelasan Paulus yang logis dan argumennya yang meyakinkan telah menarik beberapa dari orang-orang Atena tersebut untuk menjadi beriman.—Kisah 17:32-34.

Gunakan Ilustrasi yang Mengandung Pelajaran

17. Ilustrasi macam apa hendaknya digunakan dalam pelayanan?

17 Sekolah Pelayanan Teokratis juga membantu hamba-hamba Allah menggunakan ilustrasi atau perumpamaan yang baik dalam kesaksian dari rumah ke rumah dan dalam corak-corak lain dari pelayanan mereka. Untuk menekankan pokok-pokok penting, ilustrasi yang sederhana dan dipilih dengan baik hendaknya digunakan. Seorang Saksi hendaknya mengambil ilustrasi tersebut dari situasi yang umum dan jangan lupa menjelaskan penerapannya. Ilustrasi yang digunakan Yesus memenuhi semua persyaratan ini.

18. Bagaimana Matius 13:45, 46 terbukti bermanfaat dalam pelayanan?

18 Misalnya, pertimbangkan kata-kata Yesus, ”Kerajaan surga itu seumpama seorang saudagar yang mencari mutiara yang elok. Apabila didapatinya sebiji mutiara yang mahal harganya, pergilah ia menjualkan segala sesuatu yang ada padanya, lalu dibelinya mutiara itu.” (Matius 13:45, 46, Bode) Mutiara adalah permata yang berharga yang terdapat di dalam kulit tiram dan kerang-kerangan lain. Akan tetapi hanya beberapa saja yang ”elok”. Saudagar itu memiliki daya pengamatan yang diperlukan untuk dapat menghargai nilai yang unggul dari satu mutiara ini dan rela berpisah dengan semua hal lain agar dapat memilikinya. Kemungkinan pada waktu kunjungan kembali atau pengajaran Alkitab di rumah, ilustrasi ini dapat digunakan untuk memperlihatkan bahwa seseorang yang benar-benar menghargai Kerajaan Allah akan bertindak seperti pedagang tersebut. Orang demikian akan mengutamakan Kerajaan dalam hidupnya, menyadari bahwa pengorbanan apapun layak dilakukan.

Akhiri dengan Motivasi

19. Dalam pelayanan dari rumah ke rumah, apa yang hendaknya diperlihatkan oleh kata penutup kepada penghuni rumah?

19 Dalam Sekolah Pelayanan Teokratis, umat Allah juga belajar bahwa kata penutup sebuah khotbah atau pembahasan, harus berhubungan langsung dengan tema dan harus memperlihatkan kepada para pendengar apa yang perlu dilakukan dan menganjurkan mereka untuk melakukannya. Dalam pelayanan dari rumah ke rumah, penghuni rumah perlu diberi tahu dengan tegas haluan apa yang diharapkan darinya, seperti menerima publikasi Alkitab atau bersedia dikunjungi kembali.

20. Contoh baik apa tentang kata penutup yang memberikan motivasi terdapat dalam Matius 7:24-27?

20 Penutup dari Khotbah Yesus di Bukit merupakan contoh yang baik. Melalui ilustrasi yang mudah dimengerti, Yesus memperlihatkan bahwa mengindahkan kata-katanya adalah haluan yang bijaksana. Ia mengakhiri dengan berkata, ”Setiap orang yang mendengar perkataanKu dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.” (Matius 7:24-27) Betapa tepatnya hal ini memperlihatkan bahwa hamba-hamba Allah harus berupaya memberikan motivasi atau menggerakkan penghuni rumah untuk mengambil tindakan tertentu!

21. Apa yang digambarkan dalam pembahasan kita, tetapi apa yang harus diakui?

21 Pokok-pokok di atas menggambarkan bagaimana Sekolah Pelayanan Teokratis dapat membantu banyak orang menjadi pemberita Kerajaan yang cakap. Tentu saja, Allah yang terutama memberi kita kemahiran. (2 Korintus 3:4-6, BIS) Tidak soal seberapa cakap seorang rohaniwan, tidak ada yang akan dapat meyakinkan seseorang untuk menjadi beriman kecuali ia ditarik oleh Allah melalui Kristus. (Yohanes 14:6) Namun, umat Allah tentu harus memanfaatkan semua persediaan rohani yang diadakan oleh Yehuwa seraya mereka mencari orang-orang yang layak untuk hidup kekal.

Apa Jawaban Saudara?

◻ Siapa mereka ”yang murni hatinya”, dan bagaimana mereka ”melihat Allah”?

◻ Faktor-faktor apa hendaknya dipertimbangkan pada waktu mengantarkan berita Kerajaan dalam pekerjaan dari rumah ke rumah?

◻ Bagaimana Firman Allah dapat diajarkan dengan tepat dalam pelayanan?

◻ Apa yang dapat membantu kita membuat persembahan yang logis dan meyakinkan dalam dinas pengabaran?

◻ Apa yang hendaknya diingat sehubungan dengan ilustrasi yang digunakan dalam pelayanan

◻ Apa yang hendaknya dicapai oleh kata penutup yang digunakan dalam pekerjaan kesaksian?

[Gambar di hlm. 16]

Yesus berkata bahwa orang ”murni suci hatinya” akan ”melihat Allah.” Apa yang ia maksudkan?

[Gambar di hlm. 18]

Ayat-ayat Alkitab harus diantar dengan sepatutnya, dibacakan dengan tekanan yang cocok, dan diterapkan dengan cara yang jelas dan saksama

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan