PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w91 1/9 hlm. 5-6
  • Pandangan Alkitab tentang Perdamaian dan Keamanan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pandangan Alkitab tentang Perdamaian dan Keamanan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Perdamaian dan Keamanan​—Pendahuluan Menuju Apa?
  • Unsur-Unsur Waktu Disingkapkan
  • ’Pergulatan’ antara Kuasa-Kuasa Dunia
  • Meneropong ”Damai dan Aman” Buatan Manusia
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Perdamaian Dari Allah​—Bilamana?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-29)
  • Perdamaian dan Keamanan Sejati Sudah Dekat!
    Perdamaian dan Keamanan Sejati—Bagaimana Memperolehnya?
  • No. 085—Perdamaian dan Keamanan Sejati
    Pelayanan Kerajaan Kita—1986
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
w91 1/9 hlm. 5-6

Pandangan Alkitab tentang Perdamaian dan Keamanan

Banyak orang menerima seadanya kecenderungan yang jelas menuju persatuan dunia yang lebih erat dan perdamaian dan keamanan yang akan dihasilkannya. Mereka mengharapkan bahwa pergerakan demikian akan membimbing kepada dunia yang lebih baik. Namun, Alkitab menunjukkan bahwa lebih banyak hal yang tersangkut daripada yang kelihatan.

TOPIK mengenai perdamaian dan keamanan khususnya menarik bagi orang-orang kristiani karena apa yang rasul Paulus tulis di bawah ilham kepada sebuah sidang Kristen pada abad pertama. Kata-katanya dicatat dalam Alkitab di 1 Tesalonika 5:3, ”Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman​—maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin—mereka pasti tidak akan luput.” Ayat ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang penting.

Perdamaian dan Keamanan​—Pendahuluan Menuju Apa?

Jika saudara membaca ikatan kalimat dari kata-kata Paulus yang dikutip di atas, saudara akan melihat bahwa orang-orang yang menyerukan ”damai dan aman” bukanlah orang-orang kristiani yang benar-benar waspada tetapi, sebaliknya, mereka adalah pribadi-pribadi yang terlena terhadap apa yang sesungguhnya sedang terjadi di sekeliling mereka. Mereka berada dalam kedudukan yang berbahaya tetapi tidak menyadarinya karena mereka menganggap bahwa keadaan bertambah baik. Namun, mengenai umat kristiani, Paulus mengatakan, ”Tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu.” (1 Tesalonika 5:1) Ya, kita harus waspada akan jadwal waktu Allah. Mengapa? Sebab Paulus mengatakan bahwa waktu untuk kebinasaan yang tiba-tiba, yang disebut ”Hari Tuhan”, akan datang ”seperti pencuri pada malam”.​—1 Tesalonika 5:2.

Apa yang tersangkut dalam seruan damai dan aman yang dinubuatkan? Yang jelas, hal itu harus lebih daripada sekadar pembicaraan. Manusia sudah membicarakan mengenai perdamaian hampir sama lamanya dengan keterlibatan mereka dalam peperangan. Kata-kata Paulus harus menunjuk kepada suatu waktu bilamana bangsa-bangsa tampaknya sudah mencapai perdamaian dan keamanan dalam tingkat yang luar biasa. Namun, ini hanya penampilan luarnya saja. Perdamaian dan keamanan yang kelihatan yang mendahului kehancuran tiba-tiba, jelas bukanlah perdamaian ataupun keamanan sejati.

Yesus juga berbicara mengenai kehancuran yang tiba-tiba ini. Ia menyebutnya ”siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan tidak akan terjadi lagi”. Beberapa ratus tahun sebelum Yesus, nabi Daniel juga berbicara mengenai hal ini, dan ia menggambarkannya sebagai ”suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu”.​—Matius 24:21; Daniel 12:1.

Sebutlah itu sengsara besar, sebutlah itu siksaan yang dahsyat​—yang mana pun, menurut nubuat hal itu akan menyapu sama sekali sistem Setan di bumi. Sebaliknya daripada menunjukkan persetujuan ilahi, kata-kata tentang perdamaian dan keamanan yang dinubuatkan akan membawa kepada keadaan yang justru sebaliknya!​—Bandingkan Zefanya 3:8.

Unsur-Unsur Waktu Disingkapkan

Apakah gerakan-gerakan yang tampak menuju persatuan dunia yang lebih erat baru-baru ini dan harapan yang mulai terwujud untuk perdamaian dan keamanan merupakan penggenapan dari peringatan Paulus yang bersifat nubuat? Ya, sebagaimana sering kali disebutkan dalam majalah ini, sejak tahun 1914 kita telah menyaksikan penggenapan dari banyak nubuat Alkitab sehubungan kehadiran surgawi Yesus dalam kuasa Kerajaan. (Matius, pasal 24, 25; 2 Timotius 3:​1-5; Wahyu 6:1-8) Yesus menunjukkan bahwa hari Yehuwa, ketika kebinasaan yang tiba-tiba akan menimpa orang-orang fasik, akan tiba sementara anggota-anggota dari generasi yang menyaksikan permulaan dari waktu ini masih hidup.​—Lukas 21:29-33.

Rasul Paulus juga menulis mengenai unsur waktu. Ia mengatakan, ”Sementara mereka membicarakan perdamaian dan keamanan, malapetaka akan dengan tiba-tiba menimpa mereka.” Terjemahan dari kata-kata Paulus dalam The New English Bible ini menunjukkan dengan jelas bahwa sengsara besar terjadi ”sementara mereka membicarakan”. Seperti pencuri pada malam hari​—tidak diketahui sebelumnya​—kebinasaan akan menimpa pada saat yang sama sekali tidak diduga, pada waktu perhatian dari banyak orang tertumpu pada perdamaian dan keamanan yang mereka harapkan. Jadi, sekalipun kita sementara ini tidak dapat mengatakan dengan tegas apakah situasi damai dan aman sekarang menggenapi kata-kata Paulus​—atau sampai sejauh mana perdamaian dan keamanan masih harus berkembang​—kenyataan bahwa pembicaraan seperti itu sekarang terdengar pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, patut mendorong orang-orang kristiani agar waspada terhadap perlunya senantiasa berjaga-jaga.

’Pergulatan’ antara Kuasa-Kuasa Dunia

Ketika nabi Daniel berbicara mengenai kesesakan yang besar, ia juga memberikan suatu unsur waktu. Ia memperlihatkan bahwa kesesakan akan terjadi pada akhir dari konflik yang lama antara dua blok penguasa, yang satu disebut ”raja negeri utara” dan yang lain ”raja negeri selatan”. (Daniel 11:5-43) Sejak akhir Perang Dunia II, kedua blok penguasa ini diwakili oleh ”raja negeri selatan” yang kapitalis dan ”raja negeri utara” yang sosialis.

Daniel menubuatkan bahwa persaingan yang sengit antara kedua blok ini, seperti yang dapat diamati selama 45 tahun belakangan, akan seperti ”berperang” [”bergulat”, NW], bagaikan dua pegulat yang berjuang mencari peluang. Baru-baru ini pergulatan tersebut tampak mereda. Maka, pada bulan Mei tahun lalu, menteri luar negeri Soviet menyatakan bahwa perang dingin sudah selesai. Pada bulan Juni, majalah Time menunjuk kepada konferensi puncak antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan menulis, ”Beberapa persetujuan mengenai pengendalian senjata dan uji coba nuklir merupakan hasil yang sangat mengagumkan beberapa tahun yang lalu. Sekarang, meskipun merupakan hasil persetujuan bersama, itu kelihatan hanya anti-klimaks.”

Apakah hubungan yang tampaknya baik antara negara-negara adidaya ini bersifat sementara atau permanen, waktu akan membuktikan. Namun, satu hal sudah jelas. Jangka waktu yang disebut oleh Yesus sudah lama berlangsung. Lagipula perkara-perkara yang terjadi di dunia menunjukkan bahwa kita sudah dekat pada kejadian-kejadian yang dinubuatkan oleh Paulus dan nabi Daniel. Sekalipun perkembangan politik baru-baru ini sampai tingkat tertentu disebabkan oleh pengaruh gereja-gereja Susunan Kristen, mereka tidak akan membimbing kepada perdamaian yang tahan lama. Buktinya, perkembangan ini akan membimbing kepada keadaan yang sama sekali berlawanan bagi bangsa-bangsa di dunia ini.

[Gambar di hlm. 6]

Waktu akan membuktikan seberapa lama, hubungan yang tampaknya baik antara kedua adikuasa akan bertahan

[Keterangan]

USSR Mission to UN

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan