PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w92 1/8 hlm. 31
  • Pertanyaan Pembaca

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Pertanyaan Pembaca
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
  • Bahan Terkait
  • Ayub
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Ayub Menjunjung Tinggi Nama Yehuwa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Pokok-Pokok Penting Buku Ayub
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Buku Alkitab Nomor 18​—Ayub
    “Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat”
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1992
w92 1/8 hlm. 31

Pertanyaan Pembaca

Apakah kita harus memahami dari Ayub 1:8, bahwa selama jangka waktu kehidupan Ayub, dia adalah satu-satunya manusia yang setia kepada Yehuwa?

Tidak. Kesimpulan demikian tidak ditegaskan oleh Ayub 1:8, yang mengatakan,

”Lalu bertanyalah [Yehuwa] kepada Iblis: ’Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.’” Allah memberikan pernyataan serupa dalam Ayub 2:3, ”Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”

Buku Ayub sendiri menunjukkan bahwa Ayub bukan satu-satunya manusia yang hidup yang dianggap setia oleh Allah. Mulai pasal 32, kita membaca mengenai Elihu. Meskipun lebih muda, Elihu mengoreksi pandangan yang salah dari Ayub dan mengagungkan Allah yang sejati.—Ayub 32:6–33:6, 31-33; 35:1–36:2.

Sebagai hasilnya, pernyataan Allah bahwa ’tiada seorang pun seperti Ayub di bumi’ pasti berarti bahwa Ayub khususnya menonjol sebagai orang yang menjunjung kebenaran. Kemungkinan, Ayub hidup dalam waktu antara masa kematian Yusuf di Mesir dan masa awal pelayanan Musa sebagai nabi Allah. Selama jangka waktu tersebut, sejumlah besar dari umat Israel berada di Mesir. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa mereka semua tidak setia dan tidak berkenan kepada Allah; kemungkinan ada banyak yang percaya kepada Yehuwa. (Keluaran 2:1-10; Ibrani 11:23) Namun, tak seorang pun dari antara mereka memainkan peranan yang menonjol seperti Yusuf, juga tidak ada di antara para penyembah itu yang menonjol dalam ibadat sejati, seperti halnya Musa yang kelak dalam memimpin bangsa Israel ke luar dari Mesir.

Namun, di suatu tempat lain, hiduplah seorang pria dengan kesetiaan yang patut diperhatikan. ”Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”—Ayub 1:1.

Maka, Yehuwa dapat menyebut Ayub sebagai contoh yang menonjol dan terkemuka dalam mempertahankan iman dan ketaatan. Demikian pula, penulis Alkitab Yehezkiel dan Yakobus mengenang kembali pribadi Ayub sebagai pola teladan dari kebenaran dan ketekunan.—Yehezkiel 14:14; Yakobus 5:11.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan