PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w93 1/3 hlm. 2-3
  • Menunda Berarti Maut!

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Menunda Berarti Maut!
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Bahan Terkait
  • Pompeii−Segalanya Tidak Berubah
    Sedarlah!—1996
  • Hidup di Bawah Bayang-Bayang Raksasa Tidur
    Sedarlah!—2007
  • As, Pohon
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Terlebih Lagi Sekarang, Tetaplah Sadar!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2003
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
w93 1/3 hlm. 2-3

Menunda Berarti Maut!

TIGA keluarga, yang terdiri dari tujuh orang dewasa dan enam anak, dengan sekuat tenaga lari menyelamatkan diri. Rupanya mereka telah berimpit-impitan di tempat perlindungan rumah seseorang, berharap dapat selamat dari hujan batu yang menakutkan. Tetapi seraya gemuruh batu yang berjatuhan kian mereda, suatu kengerian yang baru timbul—suatu awan hitam berupa abu yang menyesakkan napas. Sekarang, tidak ada pilihan selain melarikan diri.

Yang berada paling depan adalah seorang pria, kemungkinan seorang pelayan, yang berlari dengan sebuah tas berisi perbekalan yang diselempangkan di bahunya. Ia diikuti oleh dua anak laki-laki, yang satu berusia sekitar empat tahun, dan yang lainnya lima tahun, berlari sambil berpegangan tangan. Yang lain-lain menyusul—dengan penuh rasa panik, jatuh-bangun, berjuang sekuat tenaga agar dapat selamat. Mereka berupaya untuk bernapas, tetapi bukannya udara yang mereka hirup melainkan abu yang basah. Ke-13 orang itu satu demi satu, jatuh tak berdaya dan akhirnya terkubur abu yang berjatuhan. Jenazah mereka yang keadaannya menyedihkan tetap terkubur di sana hingga para arkeolog menemukan mereka hampir 2.000 tahun kemudian dan menguraikan rincian yang menyedihkan dari saat-saat terakhir kehidupan mereka.

Ke-13 korban ini hanya segelintir dari sekitar 16.000 orang yang binasa di kota purba Pompeii, Italia, pada tanggal 24 Agustus 79 M. Banyak yang selamat dengan melarikan diri dari kota tersebut ketika Gunung Vesuvius menyemburkan letusannya yang pertama. Namun, orang-orang yang menunda—kebanyakan orang-orang kaya yang tidak mau meninggalkan rumah dan harta mereka—terkubur di bawah timbunan batu dan abu sedalam enam meter.

Apa yang terjadi di Pompeii hampir 2.000 tahun yang lalu boleh jadi merupakan sejarah purba. Tetapi dalam banyak hal, peristiwa ini berpadanan dengan situasi yang dihadapi seluruh umat manusia dewasa ini. Suatu tanda global, jauh lebih mengancam daripada gemuruh Gunung Vesuvius, sedang memberi peringatan bahwa tatanan dunia sekarang sedang menghadapi pembinasaan yang sudah sangat dekat. Untuk dapat selamat, kita harus segera mengambil tindakan. Menunda berarti maut. Apa sebenarnya tanda itu dan bagaimana kita dapat menanggapinya dengan bijaksana merupakan pokok artikel kita berikut ini.

[Keterangan Gambar di hlm. 2]

Sampul foto: National Park Service

[Keterangan Gambar di hlm. 3]

Soprintendenza Archeologica di Pompei

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan