PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w93 1/7 hlm. 24-25
  • Bersyeba​—Tempat Sebuah Sumur Berarti Kehidupan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bersyeba​—Tempat Sebuah Sumur Berarti Kehidupan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Bahan Terkait
  • Beer-syeba
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Pertanyaan Pembaca
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1989
  • Sumur
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Syiba
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
w93 1/7 hlm. 24-25

Pemandangan dari Negeri Perjanjian

Bersyeba​—Tempat Sebuah Sumur Berarti Kehidupan

”DARI Dan sampai Bersyeba.” Itu adalah ungkapan yang tidak asing bagi para pembaca Alkitab. Itu menggambarkan seluruh Israel, dari Dan, dekat perbatasan sebelah utara, sampai Bersyeba, di sebelah selatan. Kedamaian dalam pemerintahan Raja Salomo digambarkan sebagai berikut, ”Orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo.”—1 Raja 4:25; Hakim 20:1.

Namun, perbedaan antara Dan dan Bersyeba mencakup lebih daripada jarak antara kota-kota ini. Misalnya, Dan mendapat curah hujan yang cukup; air yang mengalir dari daerah tersebut membentuk salah satu hulu Sungai Yordan, sebagaimana terlihat pada foto di sebelah kanan ini. Sungguh berbeda dengan Bersyeba, karena kota ini terletak di sebuah daerah yang gersang, antara pesisir pantai dan ujung selatan Laut Mati.

Di daerah Bersyeba ini, curah hujan setiap tahun hanya 15 sampai 20 sentimeter. Untuk mengetahuinya, perhatikanlah foto Bukit Bersyeba di atas.a Warna hijau yang saudara lihat menunjukkan bahwa foto ini diambil sesudah turun sedikit hujan pada musim dingin, manakala padang-padang di sekitar Bersyeba menghijau untuk waktu yang singkat. Sejak dahulu hingga kini, dataran-dataran di sekitarnya cocok untuk menghasilkan padi-padian.

Karena daerah ini kering, catatan Alkitab tentang Bersyeba menonjolkan sumur-sumur dan hak milik atas air. Kota tersebut terletak dekat jalan atau rute karavan yang melintasi padang belantara jauh di selatan. Sebagaimana dapat saudara bayangkan, para musafir yang lewat atau berhenti di sini membutuhkan air untuk diri mereka dan hewan-hewan mereka. Air demikian tidak memancar dari tanah, seperti di Dan, melainkan diperoleh dari sumur-sumur. Sebenarnya, kata Ibrani beʼerʹ dihubungkan dengan sebuah terowongan atau lubang yang digali untuk membuka jalan bagi persediaan air di bawah tanah. Bersyeba berarti ”Sumur Sumpah” atau, ”Sumur Tujuh”.

Abraham dan keluarganya pernah tinggal lama di Bersyeba dan sekitarnya, dan mereka tahu pentingnya sumur. Sewaktu Hagar, hamba perempuan Sara, melarikan diri ke padang belantara, ia mungkin sudah merencanakan untuk mengambil air dari sumur-sumur atau mendapatkannya dari orang-orang Badui yang menggunakan sumur-sumur itu—seperti gambar perempuan Badui di halaman sebelah, atas, yang menimba air di sebuah sumur di Semenanjung Sinai. Belakangan sewaktu Abraham harus mengusir Hagar dan putranya yang kasar, ia dengan baik hati membekali dengan persediaan air. Apa yang terjadi setelah air tersebut habis? ”Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak itu minum.”—Kejadian 21:19.

Dari mana Abraham mendapat air untuk mengisi kantong air Hagar? Kemungkinan dari sumur yang digalinya, dekat tempat ia menanam pohon tamariska. (Kejadian 21:25-33) Boleh jadi para ilmuwan sekarang mengerti mengapa tepat bahwa Abraham memilih pohon tamariska, karena pohon ini memiliki daun yang sangat kecil yang melepaskan sedikit uap air, sehingga pohon itu dapat tumbuh subur meskipun daerah ini kering.

Bahwa Abraham menggali sebuah sumur disebutkan sehubungan perselisihannya dengan seorang raja Filistin. Sumur merupakan harta yang berharga karena umumnya air dan pekerja yang dibutuhkan untuk menggali sumur yang dalam sukar diperoleh. Sebenarnya, di zaman itu, menggunakan sebuah sumur tanpa izin merupakan pelanggaran terhadap hak milik.—Bandingkan Bilangan 20:17, 19.

Jika saudara mengunjungi Bukit Bersyeba, saudara dapat melihat dasar sebuah sumur yang dalam di lereng sebelah tenggara. Tak seorang pun tahu kapan pertama kali sumur itu digali menembus batu yang keras dan lapisan atasnya (terlihat di foto bawah) kemudian diperkuat dengan batu. Para arkeolog modern memeriksanya ke bawah sedalam 30 meter tanpa mencapai dasarnya. Salah seorang dari mereka mengamati, ”Sungguh menarik untuk menyimpulkan bahwa sumur ini adalah . . . ’Sumur Sumpah’ tempat Abraham dan Abimelekh membuat perjanjian.”—Biblical Archaeology Review.

Jelaslah, Bersyeba bertambah luas belakangan pada zaman Alkitab, menjadi sebuah kota yang dibentengi dengan sebuah gerbang yang besar. Akan tetapi, kunci keberadaan dan kesuksesannya adalah air yang sangat penting dari sumurnya yang dalam.

[Catatan Kaki]

a Untuk gambar yang lebih besar dari Bukit Bersyeba, lihat Kalender 1993 Saksi-Saksi Yehuwa.

[Keterangan Gambar di hlm. 24]

Pictorial Archive (New Eastern History) Est.

[Keterangan Gambar di hlm. 25]

Pictorial Archive (Near Eastern History) Est.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan