PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w93 15/7 hlm. 5-8
  • Yehuwa​—Allah yang Sejati dan Hidup

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yehuwa​—Allah yang Sejati dan Hidup
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Nama dan Kemasyhuran-Nya
  • Yehuwa dan Sifat-sifat-Nya
  • Raja Surgawi yang Tak Ada Bandingannya
  • Yehuwa Adalah Allah yang Sejati dan Hidup
  • Siapakah Allah yang Benar?
    Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi
  • Allah Mempunyai Nama
    Belajarlah dari sang Guru Agung
  • Allah Mempunyai Nama
    Mendengar kepada Guru yang Agung
  • Siapakah Yehuwa?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1993
w93 15/7 hlm. 5-8

Yehuwa​—Allah yang Sejati dan Hidup

FIRAUN dari Mesir berkata dengan sikap menantang dan mencela ketika ia bertanya, ”Siapakah Yehuwa?” (Keluaran 5:2, NW) Sebagaimana telah diperlihatkan dalam artikel sebelumnya, sikap itu mendatangkan tulah dan kematian atas bangsa Mesir, termasuk terkubur dalam air bagi Firaun beserta kekuatan militernya.

Di Mesir purba, Allah Yehuwa membuktikan keunggulan-Nya atas allah-allah palsu. Namun masih banyak yang perlu diketahui tentang-Nya. Apa beberapa segi dari kepribadian-Nya? Dan apa yang Ia tuntut dari kita?

Nama dan Kemasyhuran-Nya

Ketika mengajukan permintaan kepada Firaun Mesir, Musa tidak berkata, ’Tuhan berkata ini dan itu.’ Firaun dan orang-orang Mesir lainnya menganggap allah palsu mereka yang banyak sebagai tuhan-tuhan. Tidak, Musa menggunakan nama ilahi, Yehuwa. Ia sendiri telah mendengar nama itu disebutkan dari atas ketika ia berada di semak yang terbakar di tanah Midian. Catatan yang terilham berkata,

”Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: ’Akulah [Yehuwa]. . . . Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjianKu. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah [Yehuwa], Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umatKu dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, [Yehuwa], Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri [Kanaan] yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada [nenek moyangmu,] Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah [Yehuwa].’”—Keluaran 5:24–6:1-7.

Hal itulah yang tepatnya dilakukan Yehuwa. Ia membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan memungkinkan mereka memiliki negeri Kanaan. Sebagaimana dijanjikan, Allah menyebabkan semua ini terjadi. Sungguh tepat! Nama-Nya, Yehuwa, berarti ”Ia yang Menjadikan Ada”. Alkitab menyapa Yehuwa dengan panggilan seperti ”Allah”, ”Tuhan yang Berdaulat”, ”Pencipta”, ”Bapa”, ”Yang Mahakuasa”, dan ”Yang Maha Tinggi”. Meskipun demikian, nama-Nya yang adalah Yehuwa menyatakan Dia sebagai Allah yang sejati, yang dengan progresif membuat maksud-tujuan-Nya yang mulia terlaksana.—Yesaya 42:8.

Jika kita membaca Alkitab dalam bahasa aslinya, kita akan menemukan nama Allah ribuan kali. Dalam bahasa Ibrani, Ia dinyatakan dalam empat huruf konsonan Yod He Waw He (יהוה), yang disebut Tetragramaton, dibaca dari kanan ke kiri. Mereka yang berbahasa Ibrani menyisipkan bunyi vokal, namun dewasa ini orang-orang tidak tahu secara pasti vokal apa yang digunakan. Meski beberapa orang lebih senang menggunakan ejaan Yahweh, bentuk Yehuwa sudah umum dan cocok untuk mengidentifikasikan Pencipta kita.

Penggunaan nama Yehuwa juga membedakan Allah dari pribadi yang disebut ”Tuhanku” dalam Mazmur 110:1, yang dinyatakan dalam sebuah terjemahan, ”TUHAN [Ibrani, יהוה] berfirman kepada Tuhanku, Duduklah di kananKu, sampai Aku membuat musuh-musuhmu menjadi alas kakimu.” (King James Version) Dengan mengakui keberadaan nama Allah di sini dalam ayat Ibraninya, New World Translation berbunyi, ”Perkataan Yehuwa kepada Tuhanku adalah, ’Duduklah di sebelah kananKu sampai Aku menempatkan musuh-musuhmu sebagai alas bagi kakimu.’” Kata-kata dari Allah Yehuwa ini secara nubuat ditujukan kepada Yesus Kristus, yang disapa oleh sang penulis sebagai ”Tuhanku”.

Yehuwa membuat nama bagi diri-Nya sendiri pada zaman Firaun. Melalui Musa, Allah berkata kepada penguasa yang keras hati itu, ”Sekali ini Aku akan melepaskan segala tulahKu terhadap engkau sendiri, terhadap pegawai-pegawaimu dan terhadap rakyatmu, dengan maksud supaya engkau mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi. Bukankah sudah lama Aku dapat mengacungkan tanganKu untuk membunuh engkau dan rakyatmu dengan penyakit sampar, sehingga engkau terhapus dari atas bumi; akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni supaya memperlihatkan kepadamu kekuatanKu, dan supaya namaKu dimasyhurkan di seluruh bumi.”—Keluaran 9:14-16.

Berkenaan eksodus bangsa Israel dari Mesir dan digulingkannya raja-raja Kanaan tertentu, Rahab wanita Yerikho berkata kepada dua mata-mata Ibrani, ”Aku tahu, bahwa [Yehuwa] telah memberikan negeri ini kepada kamu [bangsa Israel] dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa [Yehuwa] telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas. Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab [Yehuwa], Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.” (Yosua 2:9-11) Ya, kemasyhuran Yehuwa telah menyebar.

Yehuwa dan Sifat-sifat-Nya

Sang pemazmur menyatakan harapannya yang sepenuh hati, ”Supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama [Yehuwa], Yang Mahatinggi atas seluruh bumi.” (Mazmur 83:19) Karena kedaulatan Yehuwa bersifat universal, para pengikut Yesus yang dianiaya dapat berdoa, ”Ya Tuhan [yang berdaulat, NW], Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.” (Kisah 4:24) Dan betapa menghibur untuk mengetahui bahwa Yehuwa adalah ’Pendengar doa’!—Mazmur 65:3.

Sifat utama Yehuwa adalah kasih. Sungguh, ”Allah adalah kasih”—contoh yang sempurna dari sifat ini. (1 Yohanes 4:8) Sebagai tambahan, ”pada Allahlah hikmat dan kekuatan”. Yehuwa sepenuhnya berhikmat dan sepenuhnya berkuasa, tetapi Ia tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan-Nya. (Ayub 12:13; 37:23) Kita juga dapat merasa yakin bahwa Yehuwa akan selalu adil dalam berurusan dengan kita, karena ”keadilan [”keadilbenaran”, NW] dan hukum adalah tumpuan takhtaNya”. (Mazmur 97:2) Jika kita berbuat salah namun bertobat, kita dapat merasa terhibur karena mengetahui bahwa Yehuwa adalah ”Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasihNya dan setiaNya”. (Keluaran 34:6) Tidak mengherankan kita dapat memperoleh sukacita dalam melayani Yehuwa!—Mazmur 100:1-5.

Raja Surgawi yang Tak Ada Bandingannya

Putra Yehuwa, Yesus Kristus, berkata, ”Allah itu Roh.” (Yohanes 4:24) Dengan demikian, Yehuwa tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Malahan, Yehuwa berkata kepada Musa, ”Engkau tidak tahan memandang wajahKu, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.” (Keluaran 33:20) Raja surgawi ini begitu mulia sehingga manusia tidak akan dapat tahan memandang-Nya.

Meski Yehuwa tidak dapat dilihat oleh mata kita, ada banyak bukti dari keberadaan-Nya sebagai Allah Yang Mahakuasa. Ya, ”apa yang tidak nampak dari padaNya, yaitu kekuatanNya yang kekal dan keilahianNya, dapat nampak kepada pikiran dari karyaNya sejak dunia diciptakan.” (Roma 1:20) Bumi—dengan rerumputan, pepohonan, buah-buahan, sayur-mayur, dan bunga-bunganya—memberi kesaksian akan keilahian Yehuwa. Tidak seperti allah-allah berhala yang tidak berharga, Yehuwa memberikan hujan dan musim-musim yang subur. (Kisah 14:16, 17) Tataplah bintang-bintang pada malam hari. Sungguh suatu bukti yang agung berkenaan keilahian Yehuwa dan kemampuan-Nya berorganisasi!

Yehuwa juga telah mengorganisasi makhluk-makhluk rohani-Nya yang cerdas dan kudus di surga. Sebagai suatu organisasi yang harmonis, mereka melaksanakan kehendak Allah, sebagaimana sang pemazmur katakan, ”Pujilah [Yehuwa], hai malaikat-malaikatNya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firmanNya dengan mendengarkan suara firmanNya. Pujilah [Yehuwa], hai segala tentaraNya, hai pejabat-pejabatNya yang melakukan kehendakNya.” (Mazmur 103:20, 21) Yehuwa juga telah mengorganisasi umat-Nya di bumi. Bangsa Israel telah diorganisasi dengan baik, juga para pengikut Putra Allah pada masa awal. Demikian pula dewasa ini, Yehuwa memiliki organisasi seluas dunia yang terdiri dari Saksi-Saksi yang bergairah, yang memberitakan kabar baik bahwa Kerajaan-Nya sudah dekat.—Matius 24:14.

Yehuwa Adalah Allah yang Sejati dan Hidup

Keilahian Yehuwa telah dinyatakan dengan begitu banyak cara! Ia mempermalukan allah-allah palsu dari Mesir dan menuntun bangsa Israel memasuki Negeri Perjanjian dengan selamat. Ciptaan memberi bukti yang limpah akan keilahian Yehuwa. Dan sama sekali tidak ada yang dapat dibandingkan antara Dia dengan allah-allah berhala yang sia-sia dari agama-agama palsu.

Nabi Yeremia memperlihatkan perbedaan yang mencolok antara Yehuwa, Allah yang hidup, dengan berhala-berhala mati buatan manusia. Perbedaan itu digambarkan dengan baik dalam Yeremia pasal 10. Antara lain, Yeremia menulis, ”[Yehuwa] adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal.” (Yeremia 10:10) Allah yang hidup dan sejati, Yehuwa, telah menciptakan segala sesuatu. Ia telah menyelamatkan bangsa Israel yang menderita di bawah perbudakan Mesir. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya.

Yehuwa, ”Raja yang kekal”, akan menjawab doa, ”Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.” (1 Timotius 1:17, NW; Matius 6:9, 10) Kerajaan Mesias surgawi, yang sudah berada di tangan Yesus Kristus, segera akan mengambil tindakan melawan yang jahat dan membinasakan semua musuh Yehuwa. (Daniel 7:13, 14) Kerajaan itu juga akan mendatangkan dunia baru penuh berkat yang tak ada habis-habisnya bagi umat manusia yang patuh.—2 Petrus 3:13.

Masih banyak yang perlu diketahui tentang Yehuwa dan maksud-tujuan-Nya. Mengapa saudara tidak membuat tekad untuk mendapatkan pengetahuan demikian dan bertindak selaras dengannya? Jika saudara melakukan hal ini, saudara akan mendapat hak istimewa untuk menikmati kehidupan kekal dalam bumi firdaus di bawah pemerintahan Kerajaan. Saudara akan hidup ketika kesedihan, kesakitan, bahkan kematian telah berlalu dan pengetahuan akan Yehuwa memenuhi bumi. (Yesaya 11:9; Wahyu 21:1-4) Itu bisa menjadi masa depan saudara jika saudara mencari, menemukan, dan bertindak selaras dengan jawaban-jawaban yang berdasarkan Alkitab atas pertanyaan, ”Siapakah Yehuwa?”

[Keterangan Gambar di hlm. 7]

Pictorial Archive (Near Eastern History) Est.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan