Laporan Pemberita Kerajaan
Respek terhadap Kesucian Kehidupan
ALKITAB memperlihatkan bahwa darah berharga di mata Allah dan bahwa Ia mengutuk penyalahgunaannya. (Imamat 17:14; Kisah 15:19, 20, 28, 29) Karena perintah Alkitab ini, Saksi-Saksi Yehuwa tidak menerima transfusi darah.
Untuk membantu para dokter dan staf rumah sakit mengerti sikap religius dari Saksi-Saksi Yehuwa berkenaan hal ini serta menyadari bahwa Saksi-Saksi bersedia menerima pengobatan alternatif, Lembaga Menara Pengawal telah mengorganisasi Panitia Penghubung Rumah Sakit (PPRS) di berbagai negeri. Para anggota panitia ini mengunjungi rumah sakit untuk berbicara dengan personel medis. Baru-baru ini, di 12 kota di Polandia, lebih dari 200 pertemuan telah diselenggarakan, yang melibatkan lebih dari 500 dokter, sebagian besar adalah kepala klinik atau kepala bagian rumah sakit. Peristiwa berikut ini terjadi pada salah satu kunjungan demikian:
”Pertemuan pada Klinik Bedah-Jantung di Zabrze merupakan suatu prestasi besar. Sejak tahun 1986, tim medis di klinik tersebut telah mengoperasi saudara-saudara kita tanpa darah. Hingga kini, 40 operasi semacam itu telah dilakukan. Klinik tersebut siap menerima pasien dari seluruh Polandia dan juga dari luar negeri. Setelah pembahasan selama 50 menit, seorang wakil kepala bagian klinik itu memperkenalkan anggota-anggota PPRS kepada sekelompok pasien dan berkata, ’Orang-orang ini adalah Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka bekerja sama dengan klinik kami, dan mereka membantu kami. Bukan hanya sesama rekan seiman mereka tetapi juga semua pasien lain mendapat manfaat dari bantuan mereka. Berkat Saksi-Saksi Yehuwa, kami telah diyakinkan bahwa pembedahan besar jantung dapat dilakukan tanpa darah.
”’Sebagai contoh, kami telah mengoperasi nyonya ini [sambil menunjuk kepada salah seorang pasiennya] tanpa darah, dan pada hari Senin ia akan pulang. Saya ingin memberitahukan bahwa kami sudah lebih jarang menggunakan darah dibanding sebelumnya karena berbahaya. Darah dihubungkan dengan HIV, hepatitis, dan kesembuhan yang berlarut-larut.
”’Saya seorang Katolik, namun di rumah kami selalu bersikap toleran terhadap pandangan orang lain. Suatu hari saya berjalan-jalan di sekitar Stadion Slaski bersama anak-anak saya. Sebelumnya, stadion ini tidak terurus, namun kami memperhatikan bahwa kini stadion tersebut telah berubah sehingga hampir tak dapat dikenali. Saya bertanya kepada salah seorang pekerja di sana bagaimana perubahan ini sampai terjadi. Ia berkata bahwa pengelola gedung telah hampir putus asa untuk memperbaiki stadion, tetapi kemudian stadion tersebut disewakan kepada Saksi-Saksi Yehuwa, dan merekalah yang merenovasinya.
”’Jadi, dari orang-orang semacam inilah kita semua bisa belajar banyak. Menurut saya di bangsal ini kita seharusnya bersikap toleran terhadap pandangan orang-orang lain.’ Kemudian, sambil menunjuk kepada seorang Saksi yang akan dioperasi beberapa hari lagi, ia berkata, ’Nyonya ini adalah salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, dan ia akan dioperasi tanpa darah.’”
Meskipun Saksi-Saksi Yehuwa tidak berupaya memaksakan kepercayaan mereka kepada orang-orang lain, mereka sendiri mengikuti teladan para rasul dan ”lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia”. (Kisah 5:29) Ini termasuk menaruh respek terhadap darah. Mereka menghargai bila orang-orang lain menaruh respek terhadap keyakinan agama mereka sehubungan dengan masalah ini.