PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w94 1/1 hlm. 4-9
  • Di Timur dan di Barat, Yehuwa Menguatkan Umat-Nya

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Di Timur dan di Barat, Yehuwa Menguatkan Umat-Nya
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Kemakmuran di Bawah Larangan
  • Bagaimana dengan Negara-Negara di Benua Amerika?
  • Di Afrika yang Terpecah-belah
  • Di ”Negeri Elang”
  • ”Panjangkanlah Tali-Tali Kemahmu”
  • Hal-Hal Menarik pada Tahun Lalu
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 2001
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Laporan Buku Kegiatan 1998
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1998
  • Saksi-Saksi Yehuwa—Laporan Buku Kegiatan 1995
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1995
  • Buku Kegiatan 1990
    Buku Kegiatan Saksi-Saksi Yehuwa 1990
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
w94 1/1 hlm. 4-9

Di Timur dan di Barat, Yehuwa Menguatkan Umat-Nya

DI WILAYAH-WILAYAH tempat pekerjaan pengabaran dilarang, di negeri-negeri yang terpecah-belah oleh kekerasan, dan di negara-negara tempat larangan dicabut baru-baru ini—ya, di seluruh wilayah seluas dunia—Yehuwa terus memperlengkapi Saksi-Saksi-Nya dengan ”kuasa yang melampaui apa yang normal”.—2 Korintus 4:7, NW.

Kemakmuran di Bawah Larangan

Di sebuah negeri kepulauan di Timur Jauh, pekerjaan pengabaran telah berada di bawah larangan selama 17 tahun. Apakah Saksi-Saksi di sana patah semangat? Sama sekali tidak! Pada bulan Mei yang lalu, mereka mencapai suatu puncak baru sebanyak 10.756 penyiar, dan dari antara jumlah tersebut 1.297 melayani sebagai rohaniwan sepenuh waktu. Seraya kondisi dunia memburuk, orang-orang di kepulauan tersebut semakin cenderung mendengarkan kebenaran. Maka mereka melaporkan 15.654 pengajaran Alkitab yang diadakan di rumah orang-orang berminat. Sebelumnya, 25.397 orang menghadiri pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan dengan senyap untuk memperingati kematian Yesus.

Ketika Pesta Distrik ”Pengajaran Ilahi” berlangsung—sekali lagi dengan bijaksana sesuai keadaan setempat—saudara-saudara di sana sangat gembira menerima suatu terbitan baru dalam bahasa mereka sendiri, yang sama dengan yang baru diterbitkan di Amerika Serikat. Para penerjemah, proofreader, dan yang lain-lain telah dengan sukarela bekerja lembur sehingga mereka dapat mempersiapkan terbitan utama tersebut, dengan ratusan halamannya, tepat pada waktunya. Sebuah percetakan luar yang suka bekerja sama merasa senang melakukan pekerjaan yang bagus dalam hal mencetak dan menjilid. Hadirin kebaktian sangat gembira menerima publikasi tersebut, dengan lebih dari seribu gambarnya yang berwarna. Banyak pejabat pemerintah merespek Saksi-Saksi Yehuwa, namun tentangan datang terutama dari para pemimpin agama Susunan Kristen. Diharapkan agar larangan ini akan segera dicabut.

Bagaimana dengan Negara-Negara di Benua Amerika?

Saksi-Saksi Yehuwa di negara-negara Barat ini dipersatukan dengan saudara-saudara mereka di Timur dalam menangani problem-problem mereka dengan berani, dan roh kudus Yehuwa membantu mereka mengatasi situasi-situasi yang sulit. Sebagai contoh, perhatikan laporan berikut dari sebuah negeri Amerika Latin tempat kartel-kartel obat bius hilir mudik menerobos hutan.

Sekelompok Saksi menggunakan sebuah bus ke suatu wilayah terpencil. Sewaktu mereka turun dari bus tersebut, mereka melihat sebuah jalan kecil ke arah luar desa. Maka kelima saudara pergi melihat arah ke mana jalan kecil yang tidak beraspal itu, menugaskan saudari-saudari dan anak-anak untuk bekerja di desa tersebut. Seorang saudara mengisahkan,

”Selama dua jam berjalan di sepanjang jalan itu yang ada hanyalah beberapa rumah saja. Kemudian, delapan pria bersenjata dengan kain menutupi kepala mereka tiba-tiba keluar dari hutan. Beberapa memiliki senapan mesin, dan beberapa memiliki parang. Apa yang kami sedang hadapi? Kami mulai bertanya apa yang mereka inginkan, namun kami diperintahkan untuk diam dan tidak bicara—yang penting jalan terus. Kami melakukannya! Dua jam berikutnya kami berjalan melalui pohon-pohon dan semak-semak dalam hutan yang lebat sampai di sebidang tanah lapang yang jelas adalah sebuah kamp yang dipersenjatai. Pengawal-pengawal bersenjata ada di mana-mana. Di tengah-tengahnya terdapat sebuah rumah yang cukup baik, dan ternyata kami digiring ke sana.

”Begitu kami duduk, kami diajak bicara oleh seseorang yang rupanya adalah pemimpin kamp tersebut. Ia berpakaian rapi, berpendidikan, dan cukup berwibawa. Ia menunjuk salah seorang saudara dari kelompok kami dan menyuruhnya berdiri. Kemudian, ia bertanya kepada saudara tersebut, ’Bagaimana pendapatmu mengenai kelompok [kami]?’ Sepenuhnya sadar di mana kami berada, saudara tersebut menjawab, ’Ya, kami tahu tentang kelompok Anda, namun kami tidak berminat pada kelompok Anda maupun kelompok politik lain mana pun. Satu-satunya alasan kami berada di sini adalah untuk memberitakan Kerajaan Allah Yehuwa melalui Kristus Yesus. Kerajaan itu segera akan menghancurkan semua pemerintahan politik dari sistem perkara ini dan mendatangkan berkat-berkat menakjubkan atas umat manusia di bumi ini di bawah keadaan Firdaus—sesuatu yang tidak seorang pun atau kelompok manusia mana pun dapat lakukan.’

”Sikap pria tersebut berubah. Ia mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan. ’Di mana kalian belajar semua ini? Bagaimana caranya kalian dipersiapkan untuk berbicara seperti itu?’ Selama satu setengah jam, kami dapat memberikan suatu kesaksian yang bagus tentang keadaan dunia dan memperlihatkan bahwa Alkitab menunjukkan satu-satunya harapan bagi umat manusia. Kami juga menjelaskan Roma pasal 13—bahwa kami menaati kalangan berwenang yang berkuasa, namun jika ada pertentangan antara Firman Yehuwa dengan perintah mereka, kami lebih menaati Allah kami, Yehuwa. Akhirnya, kami menawarkan kepadanya buku-buku yang kami bawa. Ia mengambil tiga buku dan sebuah Alkitab dan, yang tidak kami duga, memberi kami sumbangan untuk buku-buku tersebut. Ia mengatakan bahwa ia akan membacanya.

”Kemudian, pemimpin tersebut memberi isyarat kepada seorang dari antara anak buahnya untuk mengantar kami ke luar kamp. Segera kami berada dalam perjalanan pulang, bersyukur kepada Yehuwa atas kemenangan yang kami dapatkan dalam memberi kesaksian di wilayah lain.”

Di Afrika yang Terpecah-belah

Di antara Timur Jauh dan Barat jauh terletak benua Afrika. Perang antar suku telah mengubah beberapa negara di sana menjadi pusaran kekerasan. Di Liberia, umat Yehuwa sekali lagi telah sangat dipengaruhi oleh gejolak perang saudara. Mula-mula, terjadi pertempuran di dalam dan di sekitar ibu kota selama bulan Oktober dan November 1992. Lalu, seraya perang tersebut menjalar ke pedalaman, sidang-sidang secara keseluruhan bubar karena saudara-saudara melarikan diri ke hutan bersama penduduk lainnya. Akan tetapi, gairah mereka tak kunjung padam. Seraya mereka melarikan diri, mereka mengabar, dan ini menghasilkan kesaksian yang luar biasa yang diberikan di bagian-bagian terpencil dari daerah pedalaman.

Sebuah sidang yang terdiri dari saudara-saudara yang diusir dari rumah mereka mendirikan Balai Kerajaan darurat di tengah-tengah perkebunan karet. Di sebuah kota dekat garis depan, pada waktu siang hari, penduduk sipil akan bersembunyi dalam perkebunan karet di sekitar kota itu untuk menyelamatkan diri dari serangan udara. Saudara-saudara setempat (termasuk banyak penyiar yang diusir dari ibu kota, Monrovia) mengorganisasi dinas pengabaran dan secara tetap tentu dapat terlihat mengabar kepada ribuan orang yang berlindung di bawah pohon-pohon karet! Setiap kali sebuah pesawat mendekat, para saudara dan saudari akan melompat ke dalam sebuah parit perlindungan terdekat lalu, ketika bahaya sudah lewat, meneruskan pekerjaan kesaksian mereka.

Yang mengagumkan, meskipun adanya kondisi perang saudara ini, keseribu lebih penyiar sidang yang berhasil mengirimkan laporan kepada Lembaga memiliki rata-rata 18,1 jam dalam dinas pengabaran dan memimpin 3.111 pengajaran Alkitab setiap bulan.

Di Afrika, selama empat tahun belakangan ini, pembatasan atas pekerjaan Saksi-Saksi Yehuwa telah dicabut di 18 negeri. Dan sungguh sukacita yang luar biasa! Pada tanggal 12 Agustus, pelarangan atas Saksi-Saksi Yehuwa di Malawi yang telah diberlakukan pada bulan Oktober 1967, dicabut. Pemberitaan kabar baik di bawah tanah selalu berhasil, tetapi kini Saksi-Saksi dapat maju dengan bebas, meskipun mereka harus menantikan kebangkitan untuk menyambut kembali rekan-rekan yang mereka kasihi yang dibunuh oleh para penindas.

Di Mozambik, sebuah perjanjian perdamaian diberlakukan sejak 4 Oktober 1992. Daerah-daerah yang sebelumnya tidak dapat dimasuki karena perang yang menghancurkan selama 16 tahun belakangan ini, kini dapat dicapai. Di daerah Carioco, komunikasi dibina kembali dengan 375 saudara dan saudari yang telah kehilangan semua kontak dengan organisasi selama tujuh tahun terakhir ini. Kebaktian istimewa satu hari diselenggarakan di Milange, ibu kota dari distrik yang dahulunya dikenal sebagai lokasi kamp konsentrasi dan pusat ”pendidikan ulang” Saksi-Saksi Yehuwa, yang banyak dari antara mereka adalah pengungsi dari Malawi. Suatu jumlah yang mengejutkan sebanyak 2.915 orang hadir, termasuk sang administrator kota, yang menyambut Saksi-Saksi Yehuwa. Maka, bekas pusat ”pendidikan ulang” menjadi pusat untuk pengajaran ilahi selama hari tersebut.

Seorang utusan injil menulis, ”Sehubungan dengan saudara-saudara kita yang mendapati diri mereka dalam kamp pengungsi di Propinsi Tete, sebuah pengamatan yang menarik dibuat oleh seorang wakil dari UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees). Ia mengatakan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa telah mengorganisasi kamp mereka sendiri, terpisah dari kelompok-kelompok lain. ’Kamp mereka,’ katanya, ’adalah satu-satunya kamp yang diatur dengan baik,’ dan menambahkan, ’Saksi-Saksi Yehuwa bersih, terorganisasi, dan terpelajar.’ Kemudian, ia menawarkan untuk membawa saya dengan pesawat melintas di atas semak-semak untuk menyaksikannya sendiri. Dari udara, sang pilot menunjuk dua kamp. Yang satu buruk dan kotor, dengan rumah-rumah lumpur yang dibangun berimpitan tanpa perencanaan sama sekali. Kamp yang satunya telah direncana dengan baik, dengan rumah-rumah yang dipisahkan menjadi baris-baris oleh jalanan. Rumah-rumah tersebut memiliki penampilan yang rapi, dengan halaman yang disapu bersih. Beberapa rumah bahkan dicat dengan cat buatan sendiri. ’Tebak yang mana milik orang-orangmu?’ sang pilot bertanya. Sungguh besar sukacita saya untuk bertemu saudara-saudara dari kamp ini. Kini, ada delapan sidang dalam perkampungan Saksi ini.”

Di ”Negeri Elang”

Bukan, ini bukan elang AS! Antara Timur dan Barat terletak sebuah negara Eropa, Albania, namanya dalam bahasa resmi, Shqipëria, berarti ”Negeri Elang”. Baru-baru ini, pelarangan yang kejam selama 50 tahun atas Saksi-Saksi Yehuwa di negeri ini telah dicabut, sehingga mereka dapat bersatu dengan saudara-saudara mereka dari Timur dan dari Barat dalam menikmati kebebasan beribadat. Mereka benar-benar ”membeli semua waktu yang tepat”. (Efesus 5:16, NW) Kebaktian pertama dalam sejarah Albania, sebuah kebaktian satu hari, diadakan di National Theater, di ibu kota, Tiranë, pada hari Minggu tanggal 21 Maret. Pada hari Sabtu sore, satu regu pekerja terdiri dari 75 sukarelawan Saksi telah mengubah sebuah tempat pertemuan yang bobrok menjadi sebuah balai kebaktian yang bersih dan cerah. Pengelolanya terkagum-kagum! Dan patut diperhatikan bahwa dari ke-75 sukarelawan, hanya kira-kira 20 orang yang terbaptis!

Cuacanya cerah. Seraya para delegasi dari luar negeri tiba, salam-salam—kebanyakan melalui isyarat-isyarat dan pelukan—membuat hari kebaktian istimewa itu sangat istimewa. Dengan telapak tangan diangkat ke atas, Saudara Nasho Dori mengucapkan doa pembukaan. Ia dibaptis pada tahun 1930 dan kini hampir buta. Acara disampaikan dalam bahasa Albania yang bagian terbesar disampaikan oleh para perintis istimewa asing. Seluruh hadirin yang berjumlah 585 menyanyikan lagu ”Pembaktian Kristen”—salah satu dari enam lagu yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Albania untuk kebaktian tersebut—seraya 41 saudara dan saudari baru berbaris ke luar menuju kolam yang dengan baik hati telah disiapkan di Balai Kerajaan setempat oleh saudara-saudara Yunani yang berkunjung. Sungguh perubahan besar! Dahulu, memiliki Alkitab berarti dikirim ke kamp-kamp kerja, dan perhimpunan dibatasi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang.

Setelah hari kebaktian, kantor Menara Pengawal menerima telepon dari direktur teater itu. Biasanya ia tidak begitu berminat kepada orang-orang yang menggunakan teater tersebut. Itu adalah tugas asisten direktur. Namun ia berkata, ”Saya harus menelepon Anda untuk mengucapkan terima kasih. Saya belum pernah melihat tempat ini begitu bersih. Jika saya harus menggambarkannya, saya akan mengatakan bahwa embusan angin dari surga turun ke atas teater kami kemarin. Kapan saja Anda ingin menggunakan fasilitas kami, silakan kembali, dan kami akan menempatkan Anda pada urutan pertama. Anda tahu, kami seharusnya mempersilakan Anda datang setiap tiga bulan tanpa bayar sewa.”

Para Saksi kembali ke kota-kota mereka dengan kekuatan tambahan dan rasa syukur serta mulai menyiapkan Peringatan kematian Yesus. Hanya 15 hari kemudian, pada hari Selasa, tanggal 6 April, Perayaan Kematian Kristus pertama secara terang-terangan diadakan di tujuh tempat.

Di kota Berat, hadirin perhimpunan telah membengkak hingga kira-kira 170 orang, dan imam setempat menjadi sangat marah. Dari ke-33 penyiar Kerajaan di Berat, 21 dibaptis pada kebaktian istimewa tersebut. Berat melaporkan 472 orang menghadiri Perayaan Kematian Kristus tersebut. Jumlah hadirin Perayaan Kematian Kristus yang lain juga luar biasa, sebagian besar karena hasil pengarahan yang baik yang diberikan oleh para perintis istimewa.

Di kota yang agama Katoliknya paling fanatik di Albania, Shkodër, yang mempunyai sebuah basilika, gereja mulai mencetak suatu berita bulanan, dan tiap terbitan membahas tentang ”Bagaimana Menghindari Saksi-Saksi Yehuwa”. Terbitan terakhir berbunyi, ”Saksi-Saksi Yehuwa telah menyerbu Shkodër”! Pasukan tentara besar itu, yang terdiri dari dua Saksi, telah mengumpulkan 74 orang yang bertingkah-laku baik dan berpikiran serius ke Perayaan Kematian Kristus. Setelah mendengar khotbah Perayaan Kematian Kristus, 15 keluarga meminta pengajaran Alkitab di rumah. Di kota lain, Durres, yang ada pasukan tentara sebanyak empat Saksi, hadirin berjumlah 79.

Karena tentangan dari para remaja Katolik, yang mengancam akan mengusir para Saksi ke luar desa dengan cara melempari batu, pertemuan Perayaan Kematian Kristus di desa pegunungan Kalmeti i Vogel dipindahkan ke rumah seorang saudara setempat, yang dengan damai dihadiri oleh 22 orang. Ada lima penyiar dalam kelompok ini, tiga orang di antaranya dibaptis pada kebaktian istimewa di Tiranë.

Di Vlorë, dua pria muda menerima sebuah majalah Menara Pengawal, membacanya, dan menulis kepada Lembaga, ”Kami kini menyebut diri kami Saksi-Saksi Yehuwa karena kebenaran yang telah kami pelajari melalui majalah Menara Pengawal. Tolong kirim bantuan bagi kami.” Dua perintis istimewa ditugaskan ke sana, dan salah seorang dari pria-pria muda tadi segera memenuhi syarat sebagai penyiar. Ia berbahagia berada di antara ke-64 orang yang menghadiri Perayaan Kematian Kristus di Vlorë.

Seorang saudara Albania yang belajar kebenaran di Amerika Serikat kembali pada tahun 1950 ke kota asalnya di Gjirokastër, tempat ia melayani sebisa-bisanya sampai ia meninggal. Ia menabur benih kebenaran di dalam hati anak lelakinya. Ketika pelarangan dicabut, anak ini meminta bantuan dari Lembaga Menara Pengawal. Seorang peminat lainnya yang tinggal di desa di sebelah utara juga telah menulis meminta bantuan, maka empat perintis istimewa diutus ke sana. Pada hari Rabu pagi setelah Perayaan Kematian Kristus, salah seorang dari perintis-perintis tersebut menelepon kantor Lembaga di Tiranë, ”Saya tidak dapat menahan diri untuk menceritakan kepada saudara betapa banyak yang telah dilakukan oleh roh Yehuwa. Kami begitu bahagia. Perayaan Kematian Kristus tersebut sukses!” Hadirin berjumlah 106 orang, termasuk kelompok mereka yang terdiri dari tujuh penyiar Kerajaan.

Berapa jumlah keseluruhan hadirin Perayaan Kematian Kristus? Pada tahun 1992, ketika hanya terdapat 30 penyiar Kerajaan, hadirin berjumlah 325 orang. Pada tahun 1993, ke-131 penyiar telah mengumpulkan 1.318 hadirin. Dalam kedua tahun tersebut, jumlah hadirin menjadi sepuluh kali lipat jumlah penyiar. Betapa menggetarkan melihat ”yang paling kecil . . . menjadi kaum yang besar” dalam jangka waktu sesingkat itu!—Yesaya 60:22.

”Panjangkanlah Tali-Tali Kemahmu”

Seraya pekerjaan pengabaran dari Saksi-Saksi Yehuwa semakin meluas sampai ke ujung-ujung bola bumi, seruan ini berkumandang, ”Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri.” (Yesaya 54:2, 3) Pengembangan ”tabernakel menakjubkan” milik Allah ini—yang menggambarkan sidang seluas dunia dari para penyembah-Nya—memang telah nyata di Eropa Timur, terutama di negeri-negeri bekas Uni Soviet. Setelah menopang hamba-hamba-Nya selama dekade-dekade yang penuh tekanan, kini Yehuwa menyediakan bagi Saksi-Saksi-Nya energi dinamis yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menguatkan organisasi.

Di Moskow, Rusia, di Stadion Lokomotif pada tanggal 22-25 Juli, suatu puncak sebanyak 23.743 orang menghadiri suatu kebaktian internasional bersejarah dari rangkaian kebaktian ”Pengajaran Ilahi” tahun lalu. Siapa yang pernah menyangka hal ini mungkin terjadi, bahkan dua tahun yang lalu? Namun itulah yang terjadi! Lebih dari 1.000 orang datang dari Jepang dan Korea, hampir 4.000 orang datang dari Amerika Serikat dan Kanada, juga ribuan lainnya datang dari lebih 30 negeri di Pasifik Selatan, Afrika, Eropa, dan daerah-daerah lain—benar-benar pertemuan Timur dan Barat. Betapa membesarkan hati mereka semua untuk bergaul dengan bebas bersama lebih dari 15.000 saudara dan saudari Rusia mereka! Perasaan sukacita melimpah ruah.

Suatu total jumlah yang mengagumkan sebanyak 1.489 Saksi baru dibaptis. Pembaptisan tersebut mendapatkan publisitas besar-besaran di media di seputar dunia, termasuk sebuah foto yang bagus di halaman muka The New York Times. Meskipun tepuk tangan bergemuruh selama pembaptisan, tepuk tangan diberikan dengan lebih bergemuruh lagi pada waktu khotbah terakhir ketika, setelah sang pembicara mengucapkan terima kasih kepada 4.752 sukarelawan dan panitia yang telah membantu terselenggaranya kebaktian tersebut dengan begitu sukses, ia berkata, ”Di atas semuanya, kita berterima kasih kepada Yehuwa!” Ya, roh Yehuwa telah menahan tentangan yang kuat dari umat Ortodoks yang fanatik dan menyediakan energi vital yang membuat kebaktian tersebut suatu kenyataan yang menggetarkan.

Akan tetapi, lebih banyak lagi yang akan datang ke kota Kiev di Ukraina, pada tanggal 5-8 Agustus. Sekali lagi, stadion tersebut dibersihkan secara total oleh para sukarelawan dengan senang hati, dan Balai Kerajaan berukuran raksasa ini menampung puncak hadirin sebanyak 64.714 orang. Sekali lagi, Saksi-Saksi berdatangan dari Timur dan Barat, dan dari seluruh penjuru dunia. Khotbah-khotbah utama diterjemahkan ke dalam 12 bahasa. Sekitar 53.000 delegasi, yang tiba dengan transportasi umum, harus ditemui di stasiun-stasiun kereta api dan bandara-bandara udara serta diantar ke pemondokan mereka di hotel-hotel, sekolah-sekolah, rumah-rumah pribadi, juga di kapal-kapal. Semua ini dilaksanakan dengan biaya yang minim dan dengan pengorganisasian yang lancar dan efisien, yang mendatangkan kekaguman dan pujian dari kepolisian kota tersebut.

Acara kebaktian yang menggetarkan hati itu mencapai puncaknya pada acara pembaptisan yang memakan waktu dua setengah jam. Suatu jumlah keseluruhan sebanyak 7.402 saudara dan saudari baru melambangkan pembaktian mereka kepada Yehuwa, seraya tepuk tangan menggema dan terus menggema di sekitar stadion yang luas tersebut. Jumlah ini melampaui rekor puncak pembaptisan sebelumnya, yaitu 7.136 orang, yang dicatat ketika 253.922 hadirin kebaktian berkumpul di New York City pada tahun 1958.

Seraya masa penghakiman ini kini terus maju menuju akhirnya, orang-orang yang seperti domba dari Timur, Barat, dan bahkan ”ujung bumi” sedang dikumpulkan ke dalam suatu persatuan yang tak ada bandingannya dalam seluruh sejarah umat manusia. Sungguh, suatu ”kumpulan besar orang banyak . . . dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” sedang menggabungkan diri dengan Israel rohani dalam menyatakan iman mereka akan korban tebusan Yesus yang berharga, dasar dari semua yang sedang dicapai dalam pembenaran pemerintahan kedaulatan Yehuwa.—Kisah 1:8; Wahyu 7:4, 9, 10.

[Gambar di hlm. 8, 9]

Timur bertemu Barat di Moskow dan Kiev

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan