PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w94 1/6 hlm. 24
  • Allah Tidak Membedakan Orang

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Allah Tidak Membedakan Orang
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Bahan Terkait
  • Menantikan Kerajaan yang ”Bukan Bagian dari Dunia Ini”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Prajurit
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Bersyukur Bisa Melayani Yehuwa meski di Bawah Cobaan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Membantu Orang-Orang Lain Menyembah Allah
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1988 (s-54)
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
w94 1/6 hlm. 24

Laporan Pemberita Kerajaan

Allah Tidak Membedakan Orang

LEBIH dari 1.900 tahun yang lalu, rasul Petrus memberi kesaksian kepada sang perwira pasukan Kornelius, dengan berkata, ”Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya.” (Kisah 10:34, 35) Kornelius menunjukkan takut akan Allah dan kasih akan keadilbenaran. Ia menerima kesaksian yang diberikan Petrus dan menjadi seorang Kristen.

Prinsip yang sama tersebut juga berlaku dewasa ini​—Allah tidak membedakan orang. Kita melihat ini dari sebuah pengalaman dari Jerman. Laporan tersebut berbunyi:

”Di wilayah sidang kami, ada sebuah barak tentara Rusia yang besar. Pada tahun 1989, tidak lama setelah Tembok Berlin roboh, para penatua menanyakan apakah ada penyiar yang bisa berbahasa Rusia. Beberapa dari antara kami bisa, dan kami pergi untuk bekerja di wilayah ini, yang telah terbukti menghasilkan sukacita yang sejati. Berikut ini adalah salah satu dari banyak pengalaman.

”Saya bersama seorang penyiar yang belum terbaptis (yang setelah pengalaman ini dibaptis) ketika kami berbicara dengan seorang komandan. Komandan tersebut mendengarkan apa yang harus kami katakan, kemudian mengundang kami berbicara kepada tentara-tentaranya. Ia mengatakan bahwa mereka harus mendengar tentang Allah dan juga Alkitab, maka kami membuat janji untuk datang kembali.

”Kami mengajak seorang saudari yang dapat berbahasa Rusia dengan fasih sebagai juru bahasa. Di ruang pertemuan barak itu, kami mengatur sebuah meja untuk tempat lektur dan dapat berbicara kepada 68 tentara serta menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Setelah itu, mereka dengan senang menerima 35 buku dan hampir 100 majalah. Seraya kami meninggalkan ruang pertemuan itu, kami melihat kelompok-kelompok kecil sedang membahas lektur tadi.

”Kami membuat janji untuk kembali pada tanggal 4 Juli 1992. Ketika kami tiba pada pukul 10.50 pagi, penjaga di pintu gerbang barak tersebut memberi tahu kami bahwa para serdadu sedang menunggu kami. Seorang mayor membawa kami ke ruang pertemuan, dan kami mendapati seorang wanita, yang sebelumnya telah menerima lektur dari kami untuk disimpan di perpustakaan, telah mengumumkan kedatangan kami dengan menempelkan plakat di barak tersebut. Tiga saudara memberikan khotbah singkat tentang pekerjaan kita di seluas dunia dan memperlihatkan mengapa kami dapat memiliki keyakinan pada Alkitab. Kemudian kami melayani pertanyaan-pertanyaan dari hadirin, memberikan jawaban berdasarkan Alkitab. Pertanyaan-pertanyaan di antaranya adalah: Bagaimana pendirian Saksi-Saksi Yehuwa tentang dinas militer, dan apakah ada Saksi-Saksi Yehuwa yang menjadi tentara? Ini memberi kesempatan kepada penyiar yang belum terbaptis yang sebelumnya menemani saya, untuk menceritakan kariernya selama 25 tahun dalam dinas militer di Jerman Timur, tahun-tahun terakhir sebagai kapten angkatan udara. Ia menceritakan bagaimana ia belajar tentang Allah dan Alkitab serta kini ingin menjadi seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Para tentara tersebut terkesan dengan apa yang mereka dengar. Dalam waktu tujuh menit semua lektur yang kami bawa telah berada di tangan para tentara tersebut, dan banyak yang ingin memiliki Alkitab. Di sebuah toko buku kami berhasil memperoleh tujuh Alkitab dalam bahasa Rusia, yang mereka terima dengan penuh penghargaan. Benar-benar merupakan sukacita dapat memberikan keterangan tentang Alkitab kepada orang-orang yang lapar secara rohani ini, dan kami berharap mereka akan bertindak selaras dengan Alkitab.”

Sungguh, Allah tidak membedakan orang. Melalui Firman-Nya, Ia menarik orang-orang yang berhati jujur, siapa saja dan di mana saja mereka mungkin berada. Ia mengundang mereka untuk belajar tentang Dia dan putra-Nya, Yesus Kristus, dan banyak orang dari berbagai macam latar belakang sedang melakukan hal itu.​—Yohanes 17:3.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan