PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w96 15/6 hlm. 17-22
  • Berkat atau Laknat​—Contoh bagi Kita Dewasa Ini

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Berkat atau Laknat​—Contoh bagi Kita Dewasa Ini
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Peringatan terhadap Penyembahan Berhala
  • Peringatan terhadap Percabulan
  • Peringatan terhadap Keluhan-Keluhan yang Bersifat Memberontak
  • Peringatan terhadap Menggerutu
  • Belajar, dan Menikmati Berkat-berkatnya
  • Jangan Menjadi Pendengar yang Suka Lupa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • ’Jangan Suka Menggerutu’
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2006
  • Memenuhi Pembaktian Kita ”Hari demi Hari”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Berkat atau Laknat​—Silakan Pilih!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
w96 15/6 hlm. 17-22

Berkat atau Laknat​—Contoh bagi Kita Dewasa Ini

”Hal-hal ini terus menimpa mereka sebagai contoh, dan ini ditulis untuk menjadi peringatan bagi kita yang ke atasnya akhir sistem-sistem perkara ini telah tiba.”​—1 KORINTUS 10:11.

1. Sama seperti seseorang memeriksa sebuah perkakas, pemeriksaan apa hendaknya kita buat?

DI BAWAH lapisan cat, karat yang tidak tampak dapat mulai mengikis sebuah perkakas yang terbuat dari besi. Mungkin makan waktu sebelum karat itu tampak di permukaan. Demikian pula, sikap dan hasrat hati seseorang mungkin mulai memburuk lama sebelum hal ini menghasilkan akibat-akibat serius atau bahkan diperhatikan oleh orang-orang lain. Sebagaimana kita dengan bijaksana memeriksa sebuah perkakas untuk melihat apakah itu telah berkarat, demikian pula pemeriksaan yang saksama terhadap hati kita dan pemeliharaan yang teratur dapat melindungi integritas Kristen kita. Dengan kata lain, kita dapat menerima berkat Allah dan dapat menghindari laknat ilahi. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa berkat dan laknat yang dinyatakan atas Israel purba tidak banyak artinya bagi orang-orang yang menghadapi penutup dari sistem perkara ini. (Yosua 8:34, 35; Matius 13:49, 50; 24:3) Akan tetapi, halnya tidak demikian. Kita dapat memperoleh manfaat besar dari contoh-contoh peringatan yang melibatkan Israel, seperti yang dikatakan di 1 Korintus pasal 10.

2. Apa yang 1 Korintus 10:5, 6 katakan tentang pengalaman-pengalaman Israel di padang belantara?

2 Rasul Paulus menyamakan orang-orang Israel di bawah pimpinan Musa dengan orang-orang Kristen di bawah Kristus. (1 Korintus 10:1-4) Meskipun orang-orang Israel sebenarnya dapat memasuki Negeri Perjanjian jika mereka taat, ”ke atas sebagian besar dari antara mereka Allah tidak menyatakan perkenannya, karena mereka direndahkan di padang belantara”. Oleh karena itu, Paulus memberi tahu rekan-rekan Kristen, ”Maka hal-hal ini menjadi contoh bagi kita, agar kita tidak menjadi orang-orang yang menghasratkan perkara-perkara yang merugikan, sama seperti mereka menghasratkannya.” (1 Korintus 10:5, 6) Hasrat dipupuk di dalam hati, maka kita perlu mengindahkan contoh peringatan yang Paulus kutip.

Peringatan terhadap Penyembahan Berhala

3. Bagaimana dosa orang-orang Israel sehubungan dengan anak lembu emas?

3 Peringatan Paulus yang pertama adalah, ”Juga tidak menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti yang dilakukan beberapa dari mereka; sebagaimana ada tertulis, ’Orang-orang itu duduk untuk makan dan minum, dan mereka berdiri untuk bersenang-senang.’” (1 Korintus 10:7) Contoh peringatan ini adalah tentang orang-orang Israel yang kembali kepada haluan Mesir dan membuat anak lembu emas sebagai berhala. (Keluaran, pasal 32) Sang murid Stefanus memperlihatkan pokok persoalannya, ”Kepada [Musa, wakil Allah] bapak-bapak leluhur kita menolak untuk menjadi taat, bahkan mereka mengesampingkan dia dan dalam hati mereka, mereka berpaling kembali ke Mesir, dengan mengatakan kepada Harun, ’Buatlah allah-allah bagi kami untuk berjalan di depan kami. Karena Musa ini, yang membawa kami ke luar dari tanah Mesir, kami tidak tahu apa yang telah terjadi atas dia.’ Maka mereka membuat seekor anak lembu pada hari-hari itu dan membawa korban kepada berhala itu dan mulai bersukaria dalam perbuatan-perbuatan tangan mereka.” (Kisah 7:39-41) Perhatikan bahwa ”dalam hati mereka”, orang-orang Israel yang tidak patuh menyimpan hasrat yang salah yang membawa kepada penyembahan berhala. ”Mereka membuat seekor anak lembu . . . dan membawa korban kepada berhala itu.” Selanjutnya, mereka ”mulai bersukaria dalam perbuatan-perbuatan tangan mereka”. Ada musik, nyanyian, tarian, makan dan minum. Jelaslah, penyembahan berhala menarik dan bersifat menghibur.

4, 5. Praktek-praktek penyembahan berhala apa perlu kita hindari?

4 Imbangan Mesir—dunia Setan—pada dasarnya menyembah hiburan. (1 Yohanes 5:19; Penyingkapan 11:8) Ia mengidolakan para aktor, penyanyi, dan bintang olahraga, demikian pula dengan tarian mereka, musik mereka, konsep mereka tentang kegembiraan dan bersenang-senang. Banyak yang telah tergoda untuk sibuk dalam hiburan sementara masih mengaku melayani Yehuwa. Bila seorang Kristen harus ditegur karena perbuatan salah, maka jika ditelusuri kembali, awal keadaan rohaninya yang melemah sering kali adalah minum minuman beralkohol, berdansa, dan bersenang-senang dengan satu atau lain cara yang mungkin mendekati penyembahan berhala. (Keluaran 32:5, 6, 17, 18) Beberapa hiburan bersifat sehat dan menyenangkan. Namun, dewasa ini kebanyakan musik, tarian, film, dan video dunia menyokong hasrat daging yang bejat.

5 Orang-orang Kristen yang sejati tidak menyerah kepada penyembahan berhala. (2 Korintus 6:16; 1 Yohanes 5:21) Semoga kita masing-masing sama waspadanya untuk tidak kecanduan hiburan yang seperti penyembahan berhala dan mengambil risiko menderita pengaruh yang merusak karena terlalu sibuk dalam bersenang-senang dengan cara duniawi. Jika kita menyerah kepada pengaruh-pengaruh duniawi, keinginan dan sikap yang merugikan dapat nyaris tidak kelihatan meresap dalam pikiran dan hati. Bila tidak dikoreksi, hal-hal ini pada akhirnya dapat ”direndahkan di padang belantara” dari sistem Setan.

6. Tindakan positif apa perlu kita ambil sehubungan dengan hiburan?

6 Sama seperti Musa pada peristiwa anak lembu emas, ”budak yang setia dan bijaksana” sebenarnya juga mengatakan, ”Siapa yang memihak kepada [Yehuwa] datanglah kepadaku!” Mengambil tindakan positif untuk memperlihatkan bahwa kita berdiri dengan teguh di pihak ibadat yang sejati dapat menyelamatkan kehidupan. Suku dari Musa, Lewi, bertindak dengan segera untuk menyingkirkan pengaruh-pengaruh yang merendahkan moral. (Matius 24:45-47; Keluaran 32:26-28) Maka, dengan saksama periksalah pilihan saudara dalam soal hiburan, musik, video, dan sebagainya. Jika pilihan saudara bejat dalam satu atau lain cara, berpihaklah kepada Yehuwa. Dengan sungguh-sungguh bersandar kepada Allah, buatlah perubahan dalam pilihan hiburan dan musik saudara, dan singkirkan bahan yang berbahaya secara rohani, sebagaimana Musa menghancurkan anak lembu emas.—Keluaran 32:20; Ulangan 9:21.

7. Bagaimana kita dapat melindungi hati kiasan?

7 Bagaimana kita dapat melawan pengikisan hati? Dengan rajin mempelajari Firman Allah, membiarkan kebenarannya menyerap ke dalam pikiran dan hati kita. (Roma 12:1, 2) Tentu saja, kita harus menghadiri perhimpunan Kristen dengan tetap tentu. (Ibrani 10:24, 25) Hadir secara pasif di perhimpunan dapat disamakan seperti mengecat di atas tempat yang berkarat. Ini mungkin membuat kita cemerlang untuk sementara, namun hal itu tidak mengatasi pokok persoalannya. Sebaliknya, dengan persiapan jauh di muka, renungan, dan partisipasi yang aktif dalam perhimpunan, kita dapat dengan gencar menyingkirkan pengaruh-pengaruh yang mengikis yang mungkin melekat dalam lubuk hati kiasan kita. Ini akan membantu kita untuk berpaut kepada Firman Allah dan akan menguatkan kita untuk menahan ujian iman dan menjadi ”sehat dalam segala segi”.—Yakobus 1:3, 4; Amsal 15:28.

Peringatan terhadap Percabulan

8-10. (a) Contoh peringatan apa dirujuk di 1 Korintus 10:8? (b) Bagaimana kata-kata Yesus yang terdapat di Matius 5:27, 28 dapat diterapkan secara bermanfaat?

8 Dalam contoh Paulus berikutnya, kita dinasihati, ”Juga jangan kita mempraktekkan percabulan, sebagaimana beberapa dari antara mereka melakukan percabulan, tetapi akhirnya jatuh, dua puluh tiga ribu dari mereka dalam satu hari.”a (1 Korintus 10:8) Sang rasul merujuk kepada saat manakala orang-orang Israel sujud kepada allah-allah palsu dan ”berzinah dengan perempuan-perempuan Moab”. (Bilangan 25:1-9) Perbuatan seksual yang amoral membawa kematian! Membiarkan pikiran dan hasrat yang amoral merajalela sama seperti membiarkan hati ”berkarat”. Yesus mengatakan, ”Kamu mendengar bahwa telah dikatakan, ’Jangan engkau berbuat zina.’ Akan tetapi, aku mengatakan kepadamu bahwa setiap orang yang terus memandang seorang wanita sehingga mempunyai nafsu terhadapnya sudah berbuat zina dengan dia dalam hatinya.”—Matius 5:27, 28.

9 Sebagai bukti konsekuensi dari ’terus memandang sehingga mempunyai nafsu terhadap seorang perempuan’, perhatikan akibat dari pikiran yang bejat dari malaikat-malaikat yang tidak taat sebelum Air Bah pada zaman Nuh. (Kejadian 6:1, 2) Ingatlah juga bahwa salah satu insiden yang paling tragis dalam kehidupan Raja Daud dikobarkan karena ia terus melihat secara tidak pantas kepada seorang wanita. (2 Samuel 11:1-4) Sebaliknya, Ayub, seorang pria menikah yang adil-benar, ’menetapkan syarat bagi matanya sehingga tidak memperhatikan anak dara’, dengan demikian menghindari perbuatan amoral dan membuktikan diri sebagai seorang pemelihara integritas. (Ayub 31:1-3, 6-11) Mata dapat disamakan seperti jendela hati. Dan dari hati yang bejatlah banyak hal yang fasik keluar.—Markus 7:20-23.

10 Jika kita menerapkan kata-kata Yesus, kita tidak akan membiarkan pikiran kita lepas kendali ke arah yang salah dengan membaca bahan pornografi atau dengan terus memikirkan hal-hal yang amoral sehubungan dengan seorang rekan Kristen, rekan sekerja, atau siapa pun juga. Karat tidak akan lepas dari metal dengan menyikatnya ala kadarnya. Oleh karena itu, jangan dengan ringan menyingkirkan gagasan dan kecenderungan yang amoral seolah-olah hal-hal itu tidak penting. Ambillah tindakan yang tegas untuk menyingkirkan kecenderungan yang amoral dari diri saudara. (Bandingkan Matius 5:29, 30.) Paulus menganjurkan rekan-rekan seimannya, ”Matikanlah anggota-anggota tubuhmu yang ada di bumi berkenaan percabulan, kenajisan, nafsu seksual, hasrat yang menyakitkan, dan ketamakan akan milik orang lain, yang merupakan penyembahan berhala. Oleh karena perkara-perkara itu murka Allah akan datang.” Ya, oleh karena hal-hal seperti perbuatan seksual yang amoral, ”murka Allah akan datang” sebagai pernyataan laknat-Nya. Maka kita perlu ’mematikan’ anggota-anggota tubuh kita sehubungan dengan hal-hal ini.—Kolose 3:5, 6.

Peringatan terhadap Keluhan-Keluhan yang Bersifat Memberontak

11, 12. (a) Peringatan apa diberikan di 1 Korintus 10:9, dan peristiwa apa yang dirujuk? (b) Bagaimana hendaknya peringatan Paulus mempengaruhi kita?

11 Paulus selanjutnya memperingatkan, ”Juga jangan kita menguji Yehuwa, sebagaimana beberapa dari antara mereka menguji dia, tetapi akhirnya binasa oleh ular-ular.” (1 Korintus 10:9) Sewaktu berjalan di padang belantara di dekat perbatasan Edom, orang-orang Israel ”berkata-kata melawan Allah dan Musa: ’Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak,’” yaitu manna yang disediakan secara mukjizat. (Bilangan 21:4, 5) Bayangkan! Orang-orang Israel itu ”berkata-kata melawan Allah” dengan menyebut persediaan-Nya hambar!

12 Dengan keluhan mereka, orang-orang Israel menguji kesabaran Yehuwa. Hukuman tidak ditahan, karena Yehuwa mengirim ular-ular yang beracun ke tengah-tengah mereka, dan banyak yang tewas karena gigitan ular. Setelah orang-orang ini bertobat dan Musa memohonkan belas kasihan bagi mereka, tulah diakhiri. (Bilangan 21:6-9) Tentu saja insiden ini hendaknya menjadi peringatan bagi kita untuk tidak mempertunjukkan semangat memberontak dan mengeluh, khususnya terhadap Allah dan pengaturan teokratis-Nya.

Peringatan terhadap Menggerutu

13. Satu Korintus 10:10 memperingatkan kita akan hal apa, dan pemberontakan apa dalam pikiran Paulus?

13 Mengutip contohnya yang terakhir sehubungan dengan orang-orang Israel di padang belantara, Paulus menulis, ”Juga jangan menjadi penggerutu, sama seperti beberapa dari antara mereka menggerutu, tetapi akhirnya binasa oleh si pembinasa.” (1 Korintus 10:10) Pemberontakan timbul sewaktu Korah, Datan, Abiram, dan rekan-rekan mereka bertindak dengan tidak teokratis dan menantang wewenang Musa dan Harun. (Bilangan 16:1-3) Setelah kebinasaan dari pemberontak-pemberontak ini, orang-orang Israel mulai menggerutu. Hal ini terjadi karena mereka mulai bernalar bahwa kebinasaan para pemberontak tersebut tidak adil. Bilangan 16:41 mengatakan, ”Pada keesokan harinya bersungut-sungutlah [”menggerutu”, NW] segenap umat Israel kepada Musa dan Harun, kata mereka: ’Kamu telah membunuh umat [Yehuwa].’” Akibat kritik mereka atas caranya keadilan ditegakkan pada peristiwa itu, 14.700 orang Israel binasa karena tulah yang dikirim ilahi.—Bilangan 16:49.

14, 15. (a) Apa salah satu dari dosa ”orang-orang yang tidak saleh” yang menyelusup ke dalam sidang? (b) Apa yang dapat dipelajari dari peristiwa yang melibatkan Korah?

14 Pada abad pertama M, ”orang-orang yang tidak saleh” yang menyelusup ke dalam sidang Kristen adalah guru-guru palsu serta juga penggerutu. Pria-pria ini ”mengabaikan pertuanan serta mencaci pribadi-pribadi yang mulia”, pria-pria terurap yang dipercayakan dengan pengawasan rohani atas sidang. Sehubungan dengan orang-orang murtad yang tidak saleh ini, sang murid Yudas juga mengatakan, ”Orang-orang ini adalah penggerutu, pengeluh tentang keadaan mereka dalam kehidupan, bertindak menurut hasrat mereka sendiri.” (Yudas 3, 4, 8, 16) Dewasa ini, beberapa orang menjadi penggerutu karena mereka membiarkan pengikisan rohani berkembang dalam hati mereka. Sering kali orang-orang ini memusatkan perhatian kepada ketidaksempurnaan orang-orang yang memiliki kedudukan sebagai pengawas di dalam sidang dan mulai menggerutu terhadap mereka. Gerutu dan keluhan mereka bahkan sampai mengkritik publikasi-publikasi dari ”budak yang setia”.

15 Adalah pantas untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tulus tentang sebuah pokok Alkitab. Namun bagaimana jika kita memperkembangkan sikap negatif yang dimanifestasikan dalam pembahasan yang kritis di antara lingkungan teman akrab? Kita sebaiknya menanyakan diri kita, ’Apa yang mungkin dihasilkan dengan menggerutu? Bukankah jauh lebih baik untuk berhenti menggerutu dan berdoa dengan rendah hati memohon hikmat?’ (Yakobus 1:5-8; Yudas 17-21) Korah dan para pendukungnya, yang memberontak melawan wewenang dari Musa dan Harun, mungkin begitu yakin bahwa sudut pandangan mereka benar sehingga mereka tidak memeriksa motif mereka. Akan tetapi, mereka sama sekali keliru. Demikian pula dengan orang-orang Israel yang menggerutu tentang kebinasaan Korah dan pemberontak-pemberontak lain. Betapa bijaksananya untuk membiarkan contoh-contoh tersebut memotivasi kita untuk memeriksa motif kita, menyingkirkan gerutu atau keluhan, dan membiarkan Yehuwa memurnikan kita!—Mazmur 17:1-3.

Belajar, dan Menikmati Berkat-berkatnya

16. Apa inti dari nasihat di 1 Korintus 10:11, 12?

16 Di bawah ilham ilahi, Paulus mengakhiri daftar berita peringatan dengan nasihat ini, ”Hal-hal ini terus menimpa mereka sebagai contoh, dan ini ditulis untuk menjadi peringatan bagi kita yang ke atasnya akhir sistem-sistem perkara ini telah tiba. Oleh karena itu biarlah ia yang berpikir ia sedang berdiri, berhati-hati agar ia tidak jatuh.” (1 Korintus 10:11, 12) Semoga kita tidak meremehkan kedudukan kita dalam sidang Kristen.

17. Jika kita merasakan motif yang tidak patut di dalam hati kita, apa yang hendaknya kita lakukan?

17 Sebagaimana besi memiliki kecenderungan untuk berkarat, demikian pula kita keturunan dari Adam yang berdosa telah mewarisi kecenderungan ke arah keburukan. (Kejadian 8:21; Roma 5:12) Oleh karena itu, kita hendaknya tidak menjadi tawar hati jika kita merasakan adanya motif yang tidak patut dalam hati kita. Sebaliknya, marilah kita mengambil tindakan tegas. Udara yang lembap atau lingkungan yang merusak, dapat membuat besi berkarat dengan sangat cepat. Kita perlu menghindari mudah terkena ”udara” dunia Setan, dengan hiburannya yang bejat, perbuatan amoral yang merajalela, dan kecenderungan pikiran yang buruk.—Efesus 2:1, 2.

18. Apa yang Yehuwa telah lakukan sehubungan dengan kecenderungan-kecenderungan yang buruk dari umat manusia?

18 Yehuwa telah menyediakan bagi umat manusia sebuah sarana untuk melawan kecenderungan-kecenderungan buruk yang telah kita warisi. Ia memberikan satu-satunya Putra yang diperanakkan sehingga orang-orang yang menjalankan iman kepada-Nya dapat memperoleh kehidupan abadi. (Yohanes 3:16) Jika kita mengikuti langkah-langkah Yesus dengan saksama dan memanifestasikan kepribadian seperti Kristus, kita akan menjadi berkat bagi orang-orang lain. (1 Petrus 2:21) Kita juga akan menerima, bukan laknat, tetapi berkat-berkat ilahi.

19. Bagaimana kita dapat memperoleh manfaat dari memperhatikan contoh-contoh Alkitab?

19 Meskipun dewasa ini kita sama rentannya terhadap kesalahan sebagaimana orang-orang Israel zaman dahulu, kita memiliki Firman tertulis yang lengkap dari Allah untuk membimbing kita. Dari halaman-halamannya kita belajar tentang cara Yehuwa berurusan dengan umat manusia serta sifat-sifat-Nya yang dipertunjukkan dalam diri Yesus, ”cerminan kemuliaan Allah dan gambaran yang tepat dari diri pribadi-Nya”. (Ibrani 1:1-3; Yohanes 14:9, 10) Melalui doa dan pelajaran Alkitab yang rajin, kita dapat memiliki ”pikiran Kristus”. (1 Korintus 2:16) Sewaktu dihadapkan dengan godaan dan ujian-ujian lain atas iman kita, kita dapat memperoleh manfaat dengan memperhatikan contoh-contoh Alkitab zaman dahulu dan khususnya teladan yang paling unggul dari Yesus Kristus. Jika kita berbuat demikian, kita tidak akan perlu mengalami penggenapan dari laknat ilahi. Sebaliknya, kita akan menikmati perkenan Yehuwa sekarang ini dan berkat-berkat-Nya selama-lamanya.

[Catatan Kaki]

a Lihat Menara Pengawal 15 Juli 1992, hlm. 4.

Bagaimana Saudara Menjawab?

◻ Bagaimana kita dapat menerapkan nasihat Paulus untuk tidak menjadi penyembah berhala?

◻ Apa yang dapat kita lakukan untuk menaati peringatan sang rasul terhadap percabulan?

◻ Mengapa kita hendaknya menghindari menggerutu dan mengeluh?

◻ Bagaimana kita dapat menerima berkat ilahi, bukan laknat?

[Gambar di hlm. 18]

Jika kita menginginkan berkat-berkat ilahi, kita harus menghindari penyembahan berhala

[Gambar di hlm. 20]

Bahkan sebagaimana karat harus dihilangkan, marilah kita mengambil tindakan yang positif untuk menyingkirkan keinginan-keinginan yang tidak patut dari hati kita

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan