PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w97 15/3 hlm. 17-22
  • Biarkan Daya Pengamatan Melindungi Saudara

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Biarkan Daya Pengamatan Melindungi Saudara
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Kebutuhan Khusus akan Daya Pengamatan
  • Bagaimana dengan Investasi?
  • Sewaktu Spekulasi Bisnis Gagal
  • Bagaimana Jika Terdapat Kecurangan?
  • Daya Pengamatan dan Membuat Keputusan
  • Cenderungkan Hati Saudara kepada Daya Pengamatan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Dapatkah Saudara Lebih Memupuk Daya Pengamatan?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1995
  • Memelihara Persatuan Kristen dalam Hubungan Bisnis
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1986 (s-30)
  • ”Yehuwa Sendiri Memberikan Hikmat”
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1999
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
w97 15/3 hlm. 17-22

Biarkan Daya Pengamatan Melindungi Saudara

”Kesanggupan berpikir akan terus menjaga engkau, daya pengamatan akan melindungi engkau.”​—AMSAL 2:11, ”NW”.

1. Daya pengamatan dapat melindungi kita terhadap apa?

YEHUWA ingin agar saudara mempraktekkan daya pengamatan. Mengapa? Karena Ia mengetahui bahwa hal ini akan melindungi saudara terhadap berbagai bahaya. Amsal 2:10-19 (NW) dibuka dengan kata-kata, ”Bila hikmat masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan menyenangkan jiwamu, kesanggupan berpikir akan terus menjaga engkau, daya pengamatan akan melindungi engkau.” Melindungi saudara terhadap apa? Terhadap hal-hal seperti ”jalan yang jahat”, orang-orang yang meninggalkan jalan yang lurus, dan orang-orang yang haluan hidupnya berbelat-belit.

2. Apa daya pengamatan itu, dan daya pengamatan macam apa khususnya diinginkan oleh orang-orang Kristen?

2 Kemungkinan saudara akan mengingat bahwa daya pengamatan adalah kesanggupan pikiran yang dapat membedakan satu hal dengan hal lainnya. Seseorang yang berdaya pengamatan mengerti perbedaan dari gagasan atau hal-hal dan memiliki kesanggupan menilai yang baik. Sebagai orang-orang Kristen, kita teristimewa menginginkan daya pengamatan rohani yang didasarkan atas pengetahuan yang saksama dari Firman Allah. Sewaktu kita mempelajari Alkitab, halnya seolah-olah kita sedang menambang batu-batu untuk membangun daya pengamatan rohani. Apa yang kita pelajari dapat membantu kita untuk membuat keputusan yang menyenangkan Yehuwa.

3. Bagaimana kita dapat memperoleh daya pengamatan rohani?

3 Ketika Allah bertanya kepada Raja Salomo dari Israel tentang berkat apa yang ia inginkan, penguasa muda ini mengatakan, ”Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan [”memahami perbedaan”, NW] antara yang baik dan yang jahat.” Salomo meminta daya pengamatan, dan Yehuwa mengabulkannya hingga ke taraf yang luar biasa. (1 Raja 3:9; 4:30) Untuk memperoleh daya pengamatan, kita perlu berdoa, dan kita harus mempelajari Firman Allah dengan bantuan publikasi-publikasi yang memberikan penyuluhan yang disediakan melalui ”budak yang setia dan bijaksana”. (Matius 24:45-47) Ini akan membantu kita memperkembangkan daya pengamatan rohani sehingga kita menjadi ”dewasa penuh dalam kesanggupan untuk mengerti”, sanggup untuk ”membedakan [atau, memahami perbedaan antara] yang benar maupun yang salah”.​—1 Korintus 14:20; Ibrani 5:14.

Kebutuhan Khusus akan Daya Pengamatan

4. Apa artinya memiliki mata yang ”sederhana”, dan bagaimana ini dapat memberikan manfaat bagi kita?

4 Dengan daya pengamatan yang tepat, kita dapat bertindak selaras dengan kata-kata Yesus Kristus, ”Maka, teruslah cari dahulu kerajaan dan keadilbenaran [Allah], dan semua perkara [materi] yang lain ini akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33) Yesus juga mengatakan, ”Pelita tubuh adalah matamu. Apabila matamu sederhana, seluruh tubuhmu juga cemerlang.” (Lukas 11:34) Mata adalah pelita kiasan. Mata yang ”sederhana” itu tulus, terfokus. Dengan mata yang demikian, kita dapat memperlihatkan daya pengamatan dan berjalan tanpa tersandung secara rohani.

5. Sehubungan dengan urusan-urusan bisnis, apa yang hendaknya kita ingat tentang tujuan dari sidang Kristen?

5 Sebaliknya daripada menjaga mata mereka sederhana, beberapa orang telah merumitkan kehidupan mereka dan kehidupan orang lain dengan urusan-urusan bisnis yang menggoda. Namun kita hendaknya mengingat bahwa sidang Kristen adalah ”pilar dan penopang kebenaran”. (1 Timotius 3:15) Seperti sebuah tiang bangunan, sidang menjunjung kebenaran Allah, bukan perusahaan bisnis siapa pun. Sidang Saksi-Saksi Yehuwa tidak dibentuk sebagai lokasi untuk mempromosikan kepentingan komersial, barang ataupun jasa. Kita harus menahan diri agar tidak melakukan urusan bisnis pribadi di Balai Kerajaan. Daya pengamatan membantu kita untuk melihat bahwa Balai Kerajaan, Pelajaran Buku Sidang, dan kebaktian Saksi-Saksi Yehuwa adalah tempat bagi pergaulan Kristen dan pembahasan rohani. Jika kita hendak memanfaatkan hubungan rohani untuk mempromosikan bentuk apa pun dari komersialisme, bukankah ini setidak-tidaknya mempertunjukkan kurangnya penghargaan akan nilai-nilai rohani? Hal-hal yang ada sangkut-pautnya dengan sidang tidak boleh dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan finansial.

6. Mengapa produk-produk dan jasa komersial hendaknya tidak dijual atau dipromosikan di perhimpunan-perhimpunan sidang?

6 Beberapa telah menggunakan hubungan teokratis untuk menjual alat-alat kesehatan atau kecantikan, produk-produk vitamin, jasa telekomunikasi, bahan-bahan bangunan, pariwisata, program serta perlengkapan komputer, dan sebagainya. Namun, perhimpunan-perhimpunan sidang bukanlah tempat untuk menjual atau mempromosikan produk atau jasa komersial. Kita dapat memahami prinsip dasar yang tersangkut jika kita mengingat bahwa Yesus ”mengusir mereka semua beserta domba dan ternak ke luar bait, dan ia mencurahkan uang logam dari penukar-penukar uang dan menjungkirbalikkan meja-meja mereka. Dan ia mengatakan kepada mereka yang menjual merpati, ’Singkirkan hal-hal ini dari sini! Berhentilah menjadikan rumah Bapakku rumah dagang!’”​—Yohanes 2:15, 16.

Bagaimana dengan Investasi?

7. Mengapa daya pengamatan dan kewaspadaan dibutuhkan untuk investasi?

7 Baik daya pengamatan maupun kewaspadaan dibutuhkan sewaktu mempertimbangkan investasi dalam suatu spekulasi bisnis. Misalkan seseorang ingin meminjam uang dan membuat janji semacam ini, ”Saya jamin saudara akan meraih keuntungan.” ”Saudara tidak akan rugi.” ”Investasi ini pasti menguntungkan.” Berhati-hatilah bila siapa pun memberikan jaminan semacam itu. Entah ia tidak realistis atau ia tidak jujur, karena investasi jarang bersifat pasti. Sesungguhnya, orang-orang yang berbicara manis dan tidak bermoral telah mencurangi anggota-anggota sidang. Ini mengingatkan kita kepada ”orang-orang yang tidak saleh” yang menyelusup ke dalam sidang abad pertama dan ”mengubah kebaikan hati Allah kita yang tidak layak diterima menjadi dalih untuk tingkah laku bebas”. Mereka bagaikan batu-batu karang bergerigi di bawah air yang dapat mengoyak dan membunuh para perenang. (Yudas 4, 12) Memang, motif dari orang-orang yang curang ini berbeda, namun mereka juga memangsa anggota-anggota sidang.

8. Apa yang telah terjadi sehubungan dengan spekulasi-spekulasi bisnis yang tampaknya menguntungkan?

8 Bahkan orang-orang Kristen yang beritikad baik telah berbagi informasi mengenai spekulasi yang tampaknya menguntungkan, ternyata hanya mendapati bahwa mereka dan orang-orang yang mengikuti contoh mereka kehilangan uang yang mereka investasikan. Akibatnya, sejumlah orang Kristen telah kehilangan hak-hak istimewa di dalam sidang. Bila spekulasi yang dapat membuat orang kaya mendadak ini ternyata hanyalah penipuan, satu-satunya yang mendapat keuntungan adalah otak dari kecurangan itu, yang sering kali menghilang dalam sekejap. Bagaimana daya pengamatan membantu seseorang untuk menghindari situasi demikian?

9. Mengapa daya pengamatan dibutuhkan untuk mengevaluasi pernyataan-pernyataan tentang investasi?

9 Daya pengamatan berarti kemampuan untuk memahami apa yang tersembunyi. Kesanggupan ini perlu agar kita dapat mengevaluasi pernyataan-pernyataan tentang investasi. Orang-orang Kristen saling mempercayai satu sama lain, dan beberapa mungkin bernalar bahwa saudara dan saudari rohani mereka tidak akan terlibat dalam spekulasi yang akan membahayakan sumber daya rekan-rekan seiman mereka. Namun fakta bahwa seorang pengusaha adalah seorang Kristen tidak menjamin bahwa ia lebih unggul dalam urusan-urusan bisnis atau bahwa usahanya akan sukses.

10. Mengapa beberapa orang Kristen mencari pinjaman bisnis dari rekan-rekan seiman, dan apa yang dapat terjadi atas investasi demikian?

10 Beberapa orang Kristen mencari pinjaman bisnis dari rekan-rekan seiman karena lembaga keuangan yang mempunyai nama baik tidak pernah bersedia memberikan pinjaman bagi proyek mereka yang berisiko. Banyak orang telah dikelabui sehingga percaya bahwa hanya dengan menginvestasikan uang mereka, mereka dapat menjadi cepat kaya tanpa perlu bekerja keras atau barangkali bahkan sama sekali tidak perlu bekerja. Beberapa tertarik untuk melakukan investasi karena keglamoran yang menyertainya, namun ternyata simpanan seumur hidup mereka lenyap! Seorang Kristen menginvestasikan sejumlah besar uang, dengan mengharapkan tingkat pengembalian modal sebesar 25 persen hanya dalam dua minggu! Ia kehilangan semua uang itu sewaktu perusahaan yang menerima investasinya dinyatakan bangkrut. Dalam spekulasi lain, seorang pengembang kawasan real estat meminjam sejumlah besar uang dari orang-orang lain di dalam sidang. Ia menjanjikan keuntungan dalam jumlah besar yang tidak masuk akal namun ternyata ia bangkrut dan kehilangan dana yang dipinjam.

Sewaktu Spekulasi Bisnis Gagal

11. Nasihat apa diberikan Paulus sehubungan dengan ketamakan dan cinta akan uang?

11 Kegagalan bisnis telah membawa kepada kekecewaan dan bahkan kerugian secara rohani di pihak beberapa orang Kristen yang memasuki spekulasi yang tidak benar. Sakit hati dan kepahitan telah diakibatkan oleh kegagalan untuk membiarkan daya pengamatan bertindak sebagai pelindung. Ketamakan telah menjerat banyak orang. ”Ketamakan bahkan disebut pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepantasnya bagi umat yang kudus,” tulis Paulus. (Efesus 5:3) Dan ia memperingatkan, ”Mereka yang bertekad untuk menjadi kaya jatuh ke dalam godaan dan jerat dan banyak hasrat yang tidak berakal dan menyakitkan, yang menjerumuskan orang-orang ke dalam kebinasaan dan keruntuhan. Karena cinta akan uang adalah akar segala macam perkara yang merugikan, dan dengan berupaya meraih cinta ini beberapa telah disesatkan dari iman dan telah menikam seluruh diri mereka sendiri dengan banyak kesakitan.”​—1 Timotius 6:9, 10.

12. Jika orang-orang Kristen melakukan bisnis dengan satu sama lain, apa yang teristimewa hendaknya mereka ingat?

12 Jika seorang Kristen memperkembangkan cinta akan uang, ia akan menimpakan banyak kerugian rohani atas dirinya. Orang-orang Farisi adalah para pencinta uang, dan ini adalah karakteristik dari banyak orang pada hari-hari terakhir ini. (Lukas 16:14; 2 Timotius 3:1, 2) Secara kontras, cara hidup seorang Kristen hendaknya ”bebas dari cinta uang”. (Ibrani 13:5) Tentu saja, orang-orang Kristen dapat melakukan bisnis dengan satu sama lain atau memulai bisnis bersama-sama. Namun, jika mereka melakukan hal itu, diskusi dan negosiasi hendaknya dipisahkan dari perkara-perkara sidang. Dan ingat: Sekalipun di antara saudara-saudara rohani, buatlah selalu perjanjian bisnis secara tertulis. Sehubungan dengan hal ini terdapat artikel yang membantu, ”Put It in Writing!”, yang diterbitkan dalam Awake! 8 Februari 1983, halaman 13 sampai 15.

13. Bagaimana saudara akan menerapkan Amsal 22:7 kepada spekulasi bisnis?

13 Amsal 22:7 memberi tahu kita, ”Yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Sering kali tidak bijaksana bagi kita untuk menaruh diri kita atau saudara kita dalam kedudukan sebagai budak demikian. Bila seseorang meminta kita meminjamkannya uang untuk suatu spekulasi bisnis, adalah bijaksana untuk mempertimbangkan kesanggupannya membayar kembali jumlah tersebut. Apakah ia dikenal dapat diandalkan dan dapat dipercaya? Tentu saja, kita harus menyadari bahwa menyediakan pinjaman semacam itu dapat berarti kehilangan uang karena ada banyak spekulasi bisnis yang gagal. Kontrak itu sendiri tidak menjamin keberhasilan suatu spekulasi. Dan tentu saja tidak bijaksana bagi siapa pun untuk mengambil risiko menanamkan uang melebihi apa yang ia mampu dalam menjalankan suatu spekulasi bisnis.

14. Mengapa kita perlu memperlihatkan daya pengamatan jika kita telah meminjamkan uang kepada rekan Kristen yang memiliki bisnis yang gagal?

14 Kita perlu memperlihatkan daya pengamatan jika kita telah meminjamkan dana kepada seorang Kristen untuk tujuan bisnis dan uang tersebut hilang, meskipun tidak ada praktek ketidakjujuran yang terlibat. Jika kegagalan bisnis tersebut bukan kesalahan dari rekan seiman kita yang meminjam uang, dapatkah kita mengatakan bahwa kita telah dirugikan? Tidak, karena kita memberikan pinjaman dengan sukarela, kita mungkin telah mendapat bunga darinya, dan tidak ada ketidakjujuran yang terjadi. Karena tidak terdapat unsur ketidakjujuran, kita tidak memiliki alasan untuk mengambil tindakan hukum terhadap si peminjam. Apa gunanya menuntut seorang rekan Kristen yang jujur yang terpaksa menyatakan diri bangkrut karena kegagalan suatu spekulasi bisnis yang memiliki maksud baik?​—1 Korintus 6:1.

15. Faktor-faktor apa perlu dipertimbangkan jika kebangkrutan dinyatakan?

15 Adakalanya orang-orang yang mengalami kegagalan bisnis mencari jalan keluar dengan menyatakan diri bangkrut. Karena orang-orang Kristen tidak boleh lalai dalam membayar utang, bahkan setelah secara hukum dibebaskan dari utang tertentu, beberapa orang merasa wajib untuk berupaya melunasi utang yang telah dibatalkan jika si pemberi pinjaman bersedia menerima pembayaran. Akan tetapi, bagaimana jika seorang peminjam telah menghilangkan uang saudaranya dan kemudian hidup bermewah-mewah? Atau bagaimana jika sang peminjam memperoleh dana yang cukup untuk membayar kembali yang telah ia pinjam namun mengabaikan tuntutan moral yang mungkin ia miliki secara finansial kepada saudaranya? Maka kualifikasi sang peminjam untuk melayani dalam kedudukan yang menuntut tanggung jawab jawab di sidang akan dipertanyakan.​—1 Timotius 3:3, 8; lihat Menara Pengawal, 15 September 1994, halaman 30-1.

Bagaimana Jika Terdapat Kecurangan?

16. Langkah-langkah apa dapat diambil jika kita tampaknya menjadi korban dari kecurangan bisnis?

16 Daya pengamatan membantu kita menyadari bahwa tidak semua investasi menghasilkan keuntungan. Namun, bagaimana jika terdapat unsur kecurangan? Kecurangan adalah ”dengan sengaja menggunakan tipu daya, muslihat, atau penyelewengan kebenaran untuk tujuan membujuk orang lain agar menyerahkan beberapa miliknya yang bernilai atau untuk melepas haknya yang sah”. Yesus Kristus menguraikan langkah-langkah yang dapat diambil bila seseorang berpikir ia telah dicurangi oleh seorang rekan seiman. Menurut Matius 18:15-​17, Yesus mengatakan, ”Jika saudaramu berbuat dosa, pergi ungkapkan kesalahannya antara engkau dan dia sendirian. Jika dia mendengarkan engkau, engkau telah memperoleh saudaramu. Namun jika dia tidak mendengarkan, bawalah serta bersamamu satu atau dua lagi, agar melalui mulut dua atau tiga saksi setiap perkara dapat diteguhkan. Jika dia tidak mendengarkan kepada mereka, berbicaralah kepada sidang jemaat. Jika dia tidak mendengarkan bahkan kepada sidang jemaat, biarlah dia menjadi bagimu sama seperti orang dari bangsa-bangsa dan seperti seorang pemungut pajak.” Perumpamaan yang Yesus berikan selanjutnya menunjukkan bahwa ia berbicara tentang dosa-dosa yang melibatkan urusan-urusan finansial, termasuk kecurangan.​—Matius 18:23-35.

17, 18. Jika seseorang yang mengaku Kristen mencurangi kita, bagaimana daya pengamatan dapat melindungi kita?

17 Tentu saja, tidak akan ada dasar Alkitab untuk mengambil langkah-langkah yang disebutkan dalam Matius 18:15-17 jika tidak ada bukti atau bahkan petunjuk adanya kecurangan. Namun, bagaimana jika seseorang yang mengaku Kristen benar-benar berbuat curang terhadap kita? Daya pengamatan dapat melindungi kita untuk tidak mengambil tindakan yang mungkin menyebabkan kesan yang buruk atas sidang. Paulus menasihati rekan-rekan Kristen untuk membiarkan diri mereka dirugikan dan bahkan dicurangi daripada membawa seorang saudara ke pengadilan.​—1 Korintus 6:7.

18 Saudara dan saudari kita yang sejati tidak ’penuh dengan kecurangan dan kejahatan’, seperti si tukang sihir Bar-Yesus. (Kisah 13:6-12) Maka marilah kita menggunakan daya pengamatan bila uang kita hilang dalam spekulasi bisnis yang melibatkan rekan-rekan seiman. Jika kita berpikir untuk mengambil tindakan hukum, kita hendaknya mempertimbangkan dampak yang mungkin diakibatkan atas kita secara pribadi, atas seseorang atau orang-orang lain, atas sidang, dan atas orang-orang luar. Berupaya mendapat ganti rugi dapat menghabiskan banyak waktu, energi, dan sumber daya kita yang lain. Itu mungkin hanya memperkaya pengacara dan para profesional lain. Sangat disayangkan, beberapa orang Kristen telah mengorbankan hak-hak istimewa teokratis karena menjadi terlalu larut dalam hal-hal ini. Bila kita disimpangkan dengan cara demikian, Setan pasti bergirang, namun kita ingin menyenangkan hati Yehuwa. (Amsal 27:11) Di lain pihak, dengan menerima kerugian kita mungkin dapat menghindarkan diri dari sakit hati dan menghemat banyak waktu bagi kita dan bagi para penatua. Ini akan membantu untuk memelihara perdamaian sidang dan akan memungkinkan kita terus menaruh kepentingan Kerajaan di tempat pertama.

Daya Pengamatan dan Membuat Keputusan

19. Apa yang dapat dilakukan daya pengamatan rohani dan doa bagi kita bila kita membuat keputusan yang mengakibatkan stres?

19 Membuat keputusan sehubungan dengan hal-hal finansial atau bisnis dapat mengakibatkan stres. Namun daya pengamatan rohani dapat membantu kita untuk menimbang semua faktor dan membuat keputusan yang bijaksana. Selain itu, dengan sungguh-sungguh bersandar pada Yehuwa dapat mendatangkan ”kedamaian Allah” bagi kita. (Filipi 4:6, 7) Ini adalah ketenangan dan kedamaian yang dihasilkan dari hubungan pribadi yang akrab dengan Yehuwa. Tentu saja, perdamaian demikian dapat membantu kita untuk memelihara keseimbangan bila kita dihadapkan kepada keputusan-keputusan yang sulit.

20. Hendaknya kita bertekad melakukan hal apa sejauh perkara bisnis dan sidang tersangkut?

20 Marilah kita bertekad untuk tidak membiarkan perselisihan bisnis mengganggu kedamaian kita maupun kedamaian sidang. Kita perlu mengingat bahwa sidang Kristen berfungsi untuk membantu kita secara rohani, bukan menjadi pusat kegiatan komersial. Urusan-urusan bisnis hendaknya senantiasa dipisahkan dari kegiatan sidang. Kita perlu menggunakan daya pengamatan dan kewaspadaan sewaktu memulai spekulasi bisnis. Dan hendaknya kita senantiasa memelihara pandangan yang seimbang sehubungan dengan perkara-perkara demikian, mencari dahulu kepentingan Kerajaan. Jika suatu spekulasi bisnis melibatkan rekan-rekan seiman gagal, marilah kita mengupayakan apa yang terbaik bagi semua yang terlibat.

21. Bagaimana kita dapat menggunakan daya pengamatan dan bertindak selaras dengan Filipi 1:9-11?

21 Sebaliknya daripada menjadi terlalu peduli terhadap masalah-masalah keuangan dan hal-hal lain yang kurang penting, semoga kita semua mencenderungkan hati kita kepada daya pengamatan, berdoa memohon bimbingan Allah, dan mencari dahulu kepentingan Kerajaan. Selaras dengan doa Paulus, ’agar kasih kita dapat melimpah dengan pengetahuan yang saksama dan daya pengamatan yang penuh sehingga kita dapat memastikan perkara-perkara yang lebih penting dan tidak membuat orang-orang lain atau diri kita tersandung’. Karena Kristus sang Raja kini berada di takhta surgawi, marilah kita memperlihatkan daya pengamatan rohani dalam setiap aspek kehidupan. Dan semoga kita ’dapat dipenuhi dengan buah yang adil-benar melalui Yesus Kristus, demi kemuliaan dan pujian bagi Allah kita’, Tuan Yang Berdaulat Yehuwa.​—Filipi 1:9-11.

Bagaimana Saudara Akan Menjawab?

◻ Apa daya pengamatan itu?

◻ Mengapa ada kebutuhan khusus untuk memperlihatkan daya pengamatan sehubungan dengan urusan bisnis di antara orang-orang Kristen?

◻ Bagaimana daya pengamatan dapat membantu kita jika kita merasa bahwa seorang rekan seiman telah mencurangi kita?

◻ Peran apa yang hendaknya dimainkan daya pengamatan dalam membuat keputusan?

[Gambar di hlm. 18]

Daya pengamatan akan membantu kita menerapkan nasihat Yesus untuk terus mencari dahulu Kerajaan

[Gambar di hlm. 20]

Buatlah selalu perjanjian bisnis secara tertulis

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan