PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w97 15/12 hlm. 2-3
  • Natal​—Hari Besar Duniawi atau Hari Raya yang Kudus?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Natal​—Hari Besar Duniawi atau Hari Raya yang Kudus?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Bahan Terkait
  • Apa yang Salah dengan Natal?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
  • Asal Usul Natal Zaman Modern
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Natal​—Mengapa Begitu Populer di Jepang?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1991
  • Alasan Mengapa Natal Bukan bagi Umat Kristiani
    Sedarlah!—1991
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
w97 15/12 hlm. 2-3

Natal​—Hari Besar Duniawi atau Hari Raya yang Kudus?

DI Cina, ia disebut Kakek Natal. Di Kerajaan Inggris, ia dikenal sebagai Bapak Natal. Orang-orang di Rusia menamainya Kakek Fros, di Amerika Serikat ia dijuluki Santa Klaus, sedangkan di Indonesia, Sinterklas.

Banyak orang memandang pria tua yang periang, berperut buncit, dan berjanggut seputih salju ini sebagai personifikasi Natal. Tetapi, sudah menjadi rahasia umum bahwa Sinterklas hanyalah sebuah mitos, legenda yang didasarkan atas tradisi yang dikaitkan dengan seorang uskup abad keempat dari Mira (di Turki zaman modern).

Kebiasaan dan tradisi selalu saja memberikan pengaruh yang sangat kuat atas kegiatan perayaan, termasuk perayaan Natal. Mitos tentang Sinterklas hanyalah salah satu contoh dari kebudayaan rakyat yang dihubung-hubungkan dengan hari raya yang populer. Meskipun sebagian orang berpendapat bahwa kebiasaan Natal didasarkan pada peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam Alkitab, pada kenyataannya sebagian besar asal-usul kebiasaan ini bersifat kafir.

Salah satu contohnya adalah pohon Natal. The New Encyclopædia Britannica mengatakan, ”Ibadat kepada pohon, yang merupakan kebiasaan umum orang-orang kafir di Eropa, terus dilakukan setelah mereka ditobatkan menjadi Kristen dalam bentuk tradisi Skandinavia, yakni menghias rumah dan lumbung dengan evergreen selama Tahun Baru untuk mengusir iblis dan mendirikan sebuah pohon bagi burung-burung selama musim Natal.”a

Membuat rangkaian holly (sejenis tanaman dengan buah berwarna merah) atau untaian berbagai jenis tanaman evergreen adalah salah satu tradisi Natal yang populer. Ini pun berakar kuat pada ibadat kafir. Orang-orang Romawi purba menggunakan ranting-ranting holly untuk mempercantik kuil-kuil mereka selama perayaan Saturnalia, sebuah festival selama tujuh hari pada pertengahan musim dingin yang dibaktikan kepada Saturnus, dewa pertanian. Festival kafir ini khususnya terkenal karena pesta poranya yang lepas kendali dan gila-gilaan.

Kebiasaan Natal yaitu berciuman di bawah ranting mistletoe (sejenis tanaman parasit berbuah putih, seperti tampak pada gambar) mungkin tampak romantis bagi beberapa orang, tetapi itu berasal dari Abad Pertengahan. Imam-imam Druid dari Inggris purba percaya bahwa mistletoe mengandung kekuatan gaib; oleh karena itu, ini digunakan sebagai perlindungan terhadap hantu, guna-guna, dan berbagai macam kejahatan. Belakangan, muncul takhayul bahwa berciuman di bawah mistletoe akan mengarah ke pelaminan. Praktek ini masih populer bagi beberapa orang di seputar musim Natal.

Ini hanyalah beberapa tradisi Natal modern yang telah mendapat pengaruh, bahkan yang langsung berasal dari ajaran-ajaran kafir. Namun, saudara mungkin bertanya-tanya mengapa sampai jadi begini. Bagaimana suatu hari raya yang seharusnya menghormati kelahiran Kristus malah terbelit oleh kebiasaan-kebiasaan non-Kristen? Terlebih penting lagi, bagaimana Allah memandang hal itu?

[Catatan Kaki]

a Evergreen adalah jenis-jenis pohon yang terus berdaun dan tetap berwarna hijau sepanjang tahun, seperti cemara, pinus, dan lain-lain.

[Keterangan Gambar di hlm. 2]

Halaman 3: Sinterklas: Thomas Nast/Dover Publications, Inc., 1978; mistletoe pada halaman 3 dan ilustrasi pada halaman 4: Discovering Christmas Customs and Folklore oleh Margaret Baker, diterbitkan oleh Shire Publications, 1994

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan