”Buatlah Hatimu Teguh”
”Kamu membutuhkan ketekunan, agar, setelah kamu melakukan kehendak Allah, kamu dapat menerima penggenapan janji itu.”—IBRANI 10:36.
1, 2. (a) Apa yang terjadi atas sejumlah orang Kristen pada abad pertama? (b) Mengapa iman mudah melemah?
DI ANTARA semua penulis Alkitab, rasul Paulus-lah yang paling sering menyebutkan soal iman. Dan, ia sering berbicara tentang orang-orang yang imannya melemah atau mati. Misalnya, Himeneus dan Aleksander ”mengalami karam kapal sehubungan dengan iman mereka”. (1 Timotius 1:19, 20) Demas meninggalkan Paulus karena ”ia mengasihi sistem perkara sekarang ini”. (2 Timotius 4:10) Beberapa orang, melalui tindakan mereka yang tidak bertanggung jawab dan tidak bersifat Kristen, telah ”menyangkal iman”. Yang lain-lain tertipu oleh hikmat yang palsu dan ”menyimpang dari iman”.—1 Timotius 5:8; 6:20, 21.
2 Mengapa orang-orang Kristen terurap ini jatuh dalam hal-hal tersebut? Nah, ”iman adalah penantian yang pasti akan perkara-perkara yang diharapkan, bukti yang jelas dari kenyataan-kenyataan walaupun tidak kelihatan”. (Ibrani 11:1) Kita beriman sehubungan dengan hal-hal yang tidak dapat kita lihat. Kita tidak membutuhkan iman untuk hal-hal yang memang kita lihat. Maka, lebih mudah untuk mengupayakan kekayaan yang kelihatan daripada kekayaan rohani yang tidak kelihatan. (Matius 19:21, 22) Banyak perkara yang kelihatan—seperti ”keinginan daging dan keinginan mata”—sangat memikat tubuh yang tidak sempurna dan dapat melemahkan iman kita.—1 Yohanes 2:16.
3. Iman macam apa hendaknya dipupuk oleh seorang Kristen?
3 Namun, Paulus mengatakan, ”ia yang menghampiri Allah harus percaya bahwa dia ada dan bahwa dia menjadi pemberi upah bagi mereka yang dengan sungguh-sungguh mencari dia”. Musa memiliki iman seperti itu. Ia ”memandang dengan perhatian terpusat kepada pemberian upah” dan ”tetap kukuh seperti melihat Pribadi yang tidak kelihatan”. (Ibrani 11:6, 24, 26, 27) Seorang Kristen membutuhkan iman semacam itu. Seperti yang dinyatakan dalam artikel sebelumnya, Abraham menjadi teladan yang bagus dalam hal ini.
Teladan Iman Abraham
4. Bagaimana haluan hidup Abraham dipengaruhi oleh imannya?
4 Abraham berada di Ur sewaktu ia menerima janji Allah bahwa ia akan menjadi ayah dari benih yang akan menjadi berkat bagi orang-orang segala bangsa. (Kejadian 12:1-3; Kisah 7:2, 3) Berdasarkan janji tersebut, Abraham menaati Yehuwa dengan hijrah ke Haran, kemudian ke Kanaan. Di sana, Yehuwa berjanji untuk memberikan negeri tersebut kepada benih Abraham. (Kejadian 12:7; Nehemia 9:7, 8) Akan tetapi, banyak hal yang Yehuwa pernah janjikan baru tergenap setelah kematian Abraham. Misalnya, Abraham sendiri tidak pernah memiliki sepetak pun tanah Kanaan—kecuali gua Makhpela, yang ia beli sebagai tempat penguburan. (Kejadian 23:1-20) Namun, ia beriman akan firman Yehuwa. Ia khususnya beriman akan suatu ”kota” di masa depan ”yang mempunyai fondasi yang nyata, kota yang pembangun dan pembuatnya ialah Allah”. (Ibrani 11:10) Iman semacam itu menopang dia seumur hidupnya.
5, 6. Dengan cara bagaimana iman Abraham diuji sehubungan dengan janji Yehuwa?
5 Hal ini tampak jelas, khususnya sehubungan dengan janji bahwa benih Abraham akan menjadi suatu bangsa yang besar. Agar janji ini terwujud, Abraham membutuhkan seorang putra, dan ia menunggu sangat lama sebelum akhirnya ia dikaruniai seorang putra. Kita tidak tahu berapa usianya sewaktu ia pertama kali mendengar janji Allah, namun sewaktu ia mengadakan perjalanan yang jauh ke Haran, Yehuwa belum memberinya seorang anak. (Kejadian 11:30) Ia cukup lama berada di Haran hingga ia ’mendapat segala harta benda dan memperoleh orang-orang’, dan sewaktu ia pindah ke Kanaan, ia berusia 75 tahun dan Sara 65 tahun. Namun, sang putra belum kunjung lahir. (Kejadian 12:4, 5) Sewaktu Sara mencapai usia pertengahan 70-an, ia menyimpulkan bahwa kini ia terlalu tua untuk memberi Abraham seorang anak. Oleh karena itu, seperti kebiasaan di zaman itu, ia memberikan budak perempuannya, Hagar, kepada Abraham, dan ia mendapatkan seorang putra darinya. Namun, anak itu bukanlah anak yang dijanjikan. Hagar dan putranya, Ismael, akhirnya diusir. Namun, sewaktu Abraham memohonkan berkat bagi mereka, Yehuwa berjanji untuk memberkati Ismael.—Kejadian 16:1-4, 10; 17:15, 16, 18-20; 21:8-21.
6 Pada waktu yang Allah tentukan—cukup lama setelah mereka pertama kali mendengar janji itu—Abraham yang berusia 100 tahun dan Sara yang berusia 90 tahun mendapatkan seorang bayi laki-laki, Ishak. Sungguh menakjubkan! Bagi pasangan yang lanjut usia ini, hal itu bagaikan kebangkitan karena tubuh mereka yang ”mati” melahirkan kehidupan yang baru. (Roma 4:19-21) Penantian mereka cukup panjang, namun sewaktu janji tersebut akhirnya tergenap, penantian itu tidak sia-sia.
7. Bagaimana iman dikaitkan dengan ketekunan?
7 Teladan Abraham mengingatkan kita bahwa iman bukan untuk suatu jangka pendek saja. Paulus mengaitkan iman dengan ketekunan sewaktu ia menulis, ”Kamu membutuhkan ketekunan, agar, setelah kamu melakukan kehendak Allah, kamu dapat menerima penggenapan janji itu. . . . Kita bukan jenis yang menciut dan undur kepada kebinasaan, melainkan jenis yang memiliki iman sehingga jiwa terpelihara hidup.” (Ibrani 10:36-39) Banyak yang telah lama sekali menunggu penggenapan janji tersebut. Beberapa telah menantikannya seumur hidup mereka. Iman mereka yang kuat telah memelihara mereka. Dan, seperti Abraham, mereka akan menerima pahala pada waktu yang ditentukan Yehuwa.—Habakuk 2:3.
Mendengarkan Allah
8. Bagaimana kita dapat mendengarkan Allah dewasa ini, dan mengapa hal itu akan menguatkan iman kita?
8 Setidaknya ada empat hal yang menguatkan iman Abraham, dan keempat hal itu pun dapat membantu kita. Yang pertama, ia mempertunjukkan ’kepercayaannya bahwa Allah ada’ dengan cara mendengarkan sewaktu Yehuwa berbicara. Dengan demikian, ia berbeda dari orang-orang Yahudi pada zaman Yeremia, yang percaya kepada Yehuwa namun tidak memiliki iman akan firman-Nya. (Yeremia 44:15-19) Dewasa ini, Yehuwa berbicara kepada kita melalui halaman-halaman Alkitab, Firman-Nya yang terilham, yang Petrus katakan seperti ”pelita yang bersinar di tempat gelap . . . dalam hatimu”. (2 Petrus 1:19) Bila kita membaca Alkitab dengan penuh perhatian, kita ”terdidik dengan kata-kata iman”. (1 Timotius 4:6; Roma 10:17) Selain itu, di hari-hari terakhir ini, ”budak yang setia dan bijaksana” menyediakan ’makanan rohani pada waktu yang tepat’, bimbingan dalam menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dan dalam memahami nubuat Alkitab. (Matius 24:45-47) Mendengarkan Yehuwa melalui sarana ini mutlak diperlukan untuk memperoleh iman yang kuat.
9. Apa hasilnya jika kita benar-benar mempercayai harapan Kristen?
9 Iman Abraham berhubungan erat dengan harapannya. ”Berdasarkan harapan ia mempunyai iman, agar ia menjadi bapak banyak bangsa.” (Roma 4:18) Ini adalah hal kedua yang dapat membantu kita. Kita hendaknya tidak pernah lupa bahwa Yehuwa adalah ”pemberi upah bagi mereka yang dengan sungguh-sungguh mencari dia”. Rasul Paulus mengatakan, ”Kita bekerja keras dan mengerahkan diri, karena kita telah mendasarkan harapan kita pada Allah yang hidup.” (1 Timotius 4:10) Jika kita benar-benar mempercayai harapan Kristen, seluruh haluan hidup kita akan menjadi bukti iman kita, sebagaimana Abraham.
Berbicara dengan Allah
10. Doa macam apa yang akan menguatkan iman kita?
10 Abraham berbicara dengan Allah, dan ini adalah hal ketiga yang menguatkan imannya. Dewasa ini, kita juga dapat berbicara kepada Yehuwa, dengan memanfaatkan karunia doa melalui Yesus Kristus. (Yohanes 14:6; Efesus 6:18) Setelah menceritakan sebuah perumpamaan yang menekankan perlunya terus berdoa, Yesus mengajukan pertanyaan ini, ”Apabila Putra manusia datang, apakah dia akan benar-benar mendapati iman itu di atas bumi?” (Lukas 18:8) Doa yang membina iman bukanlah doa yang tanpa dipikir atau yang bersifat otomatis. Doa itu harus benar-benar bermutu. Misalnya, doa yang sepenuh hati sangat penting sewaktu kita harus membuat keputusan yang penting atau sewaktu kita sedang dilanda stres berat.—Lukas 6:12, 13; 22:41-44.
11. (a) Bagaimana Abraham dikuatkan sewaktu ia membuka hatinya kepada Allah? (b) Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Abraham?
11 Sewaktu Abraham bertambah tua dan Yehuwa masih juga belum memberikan benih yang dijanjikan kepadanya, ia mengutarakan kekhawatirannya kepada Allah. Yehuwa menenteramkan dia. Hasilnya? Abraham ”menaruh iman kepada Yehuwa; dan Allah memperhitungkan hal itu sebagai keadilbenaran kepadanya”. Kemudian, Yehuwa menyediakan sebuah tanda untuk meneguhkan kata-kata-Nya yang menenteramkan. (Kejadian 15:1-18, NW) Jika kita membuka hati kepada Yehuwa dalam doa, menerima jaminan Yehuwa dalam Firman-Nya, Alkitab, dan menaati Dia dengan sepenuh iman, maka Yehuwa juga akan menguatkan iman kita.—Matius 21:22; Yudas 20, 21.
12, 13. (a) Bagaimana Abraham diberkati sewaktu ia mengikuti bimbingan Yehuwa? (b) Pengalaman apa akan menguatkan iman kita?
12 Hal keempat yang menguatkan iman Abraham adalah dukungan yang Yehuwa berikan kepadanya sewaktu ia mengikuti bimbingan Allah. Ketika Abraham pergi menyelamatkan Lot dari tangan raja-raja yang menyerbu, Yehuwa memberikan kemenangan kepadanya. (Kejadian 14:16, 20) Meskipun Abraham tinggal bagaikan penduduk sementara di tanah yang akan diwarisi oleh benihnya, Yehuwa memberkatinya secara materi. (Bandingkan Kejadian 14:21-23.) Yehuwa membimbing upaya pengurusnya untuk menemukan istri yang cocok bagi Ishak. (Kejadian 24:10-27) Ya, Yehuwa ’memberkati Abraham dalam segala hal’. (Kejadian 24:1) Sebagai hasilnya, imannya sangat kuat dan hubungannya dengan Allah Yehuwa begitu erat sehingga Yehuwa menyebutnya ”sahabatku”.—Yesaya 41:8, NW; Yakobus 2:23.
13 Dapatkah kita dewasa ini memiliki iman sekuat itu? Ya. Jika kita, seperti Abraham, menguji Yehuwa dengan menaati perintah-perintah-Nya, Ia akan memberkati kita juga, dan hal itu akan menguatkan iman kita. Misalnya, dengan meninjau Laporan Tahun Dinas 1998, tampaklah bahwa banyak orang diberkati secara menakjubkan bila mereka menaati perintah-Nya untuk memberitakan kabar baik.—Markus 13:10.
Catatan tentang Iman Dewasa Ini
14. Bagaimana Yehuwa memberkati kampanye Berita Kerajaan No. 35?
14 Pada bulan Oktober 1997, kampanye Berita Kerajaan No. 35 di seluas dunia sangat sukses berkat kegairahan dan semangat jutaan Saksi-Saksi. Apa yang terjadi di Ghana berikut ini bukan hal baru. Hampir 2,5 juta eksemplar disiarkan dalam empat bahasa, dan sebagai hasilnya, terdapat hampir 2.000 permohonan untuk PAR. Di Siprus, dua orang Saksi yang sedang menyiarkan Berita Kerajaan memperhatikan bahwa seorang imam membuntuti mereka. Setelah beberapa saat, mereka menawarkan satu eksemplar Berita Kerajaan kepadanya. Rupanya, ia telah mendapat selembar risalah itu dan mengatakan, ”Saya begitu terkesan dengan beritanya sehingga saya ingin menyalami orang-orang yang mempersiapkannya.” Di Denmark, 1,5 juta eksemplar Berita Kerajaan disiarkan dan ada banyak hasil bagus. Seorang wanita yang bekerja di bidang hubungan masyarakat di sana mengatakan, ”Risalah ini berisi berita bagi semua orang. Isinya mudah dimengerti, dan menyentuh hati, menggugah keinginan untuk mencari tahu lebih banyak. Benar-benar jitu!”
15. Pengalaman apa yang memperlihatkan bahwa Yehuwa memberkati upaya untuk mencapai orang-orang di mana saja?
15 Pada tahun 1998, upaya dikerahkan untuk tidak hanya mengabar kepada orang-orang di rumah mereka, tetapi di mana saja. Di Pantai Gading, sepasang utusan injil mengunjungi 322 kapal di dermaga. Mereka menempatkan 247 buku, 2.284 majalah, 500 brosur, dan ratusan risalah, serta video untuk ditonton para awak kapal bila mereka melaut. Di Kanada, seorang Saksi pergi ke sebuah bengkel karoseri. Pemiliknya berminat, dan saudara ini tinggal selama empat setengah jam, meskipun waktu yang digunakan untuk memberikan kesaksian kepada para pelanggan hanya kurang-lebih satu jam. Akhirnya, disepakati untuk mengadakan pelajaran pada pukul 10.00 malam. Namun, kadang-kadang, pelajaran baru dimulai tengah malam dan berlangsung sampai pukul dua pagi. Jadwal pelajaran semacam ini memang menjadi tantangan, namun hasil yang baik diperoleh. Pria ini memutuskan untuk menutup bengkelnya setiap hari Minggu agar dapat menghadiri perhimpunan. Ia dan keluarganya segera membuat kemajuan yang bagus.
16. Pengalaman apa yang memperlihatkan bahwa brosur Apa yang Allah Tuntut dan buku Pengetahuan adalah alat-alat yang ampuh dalam pekerjaan pengabaran dan pengajaran?
16 Brosur Apa yang Allah Tuntut? dan buku Pengetahuan yang Membimbing Kepada Kehidupan Abadi terus menjadi alat yang ampuh dalam pekerjaan mengabar dan mengajar. Di Italia, seorang biarawati yang sedang menunggu bus menerima satu eksemplar Berita Kerajaan. Keesokan harinya, ia didekati kembali dan menerima brosur Apa yang Allah Tuntut. Setiap hari semenjak itu, ia mendapatkan pengajaran Alkitab selama 10 sampai 15 menit di halte bus. Setelah satu setengah bulan, ia memutuskan untuk meninggalkan biara dan pulang ke Guatemala untuk melanjutkan pelajarannya. Di Malawi, seorang hadirin gereja yang setia bernama Lobina tidak senang sewaktu putri-putrinya mulai mempelajari Alkitab bersama Saksi-Saksi Yehuwa. Namun, gadis-gadis ini membagikan kebenaran Alkitab dengan ibu mereka sesanggup mereka. Pada bulan Juni 1997, Lobina melihat buku Pengetahuan dan merasa tertarik dengan pernyataan ”Pengetahuan yang Membimbing”. Pada bulan Juli, ia mau menerima pengajaran Alkitab. Pada bulan Agustus, ia menghadiri kebaktian distrik dan dengan saksama mendengarkan seluruh acara. Pada akhir bulan itu, ia meninggalkan gereja dan memenuhi syarat sebagai seorang penyiar yang belum dibaptis. Ia dibaptis pada bulan November 1997.
17, 18. Bagaimana video-video Lembaga terbukti berguna dalam membantu orang-orang ”melihat” perkara-perkara rohani?
17 Video-video Lembaga telah membantu banyak orang untuk ”melihat” perkara-perkara rohani. Di Mauritius, seorang pria meninggalkan gerejanya karena perpecahan di dalamnya. Seorang utusan injil memperlihatkan persatuan Saksi-Saksi Yehuwa kepada pria ini dengan menggunakan video United by Divine Teaching (Dipersatukan Oleh Pengajaran Ilahi). Karena terkesan, ia mengatakan, ”Saksi-Saksi Yehuwa sudah menikmati Firdaus!” Ia setuju untuk menerima sebuah pengajaran Alkitab. Seorang saudari di Jepang memperlihatkan video Saksi-Saksi Yehuwa—Organisasi yang Mendukung Nama Itu kepada suaminya yang tidak seiman, dan ia tergerak menerima pengajaran Alkitab yang tetap tentu. Setelah menyaksikan video Dipersatukan Oleh Pengajaran Ilahi, ia ingin menjadi salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Sebuah serial video berjudul The Bible—A Book of Fact and Prophecy (Alkitab—Buku yang Berisi Fakta dan Nubuat) yang terdiri dari tiga bagian membantunya menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam hidupnya. Akhirnya, video Jehovah’s Witnesses Stand Firm Against Nazi Assault (Saksi-Saksi Yehuwa Berdiri Teguh di Bawah Serangan Nazi) memperlihatkan kepadanya bahwa Yehuwa menguatkan umat-Nya sewaktu menghadapi serangan-serangan Setan. Pria ini dibaptis pada bulan Oktober 1997.
18 Ini hanyalah beberapa di antara banyak sekali pengalaman yang dinikmati selama tahun dinas lalu. Semua itu memperlihatkan bahwa Saksi-Saksi Yehuwa memiliki iman yang aktif dan bahwa Yehuwa menguatkan iman tersebut dengan memberkati kegiatan mereka.—Yakobus 2:17.
Memupuk Iman Dewasa Ini
19. (a) Mengapa keadaan kita lebih menguntungkan daripada keadaan Abraham? (b) Berapa banyak yang berkumpul pada tahun lalu untuk memperingati kematian Yesus sebagai korban? (c) Negeri-negeri mana yang memiliki jumlah hadirin Peringatan yang luar biasa pada tahun lalu? (Lihat bagan di halaman 12 sampai 15.)
19 Dalam banyak hal, keadaan kita dewasa ini lebih menguntungkan daripada keadaan Abraham. Kita tahu bahwa Yehuwa menggenapi semua janji-Nya kepada Abraham. Keturunan Abraham memang mewarisi Kanaan, dan mereka memang menjadi bangsa yang besar. (1 Raja 4:20; Ibrani 11:12) Selain itu, sekitar 1.971 tahun setelah Abraham meninggalkan Haran, salah seorang keturunannya, Yesus, dibaptis dalam air oleh Yohanes Pembaptis dan kemudian dibaptis dalam roh kudus oleh Yehuwa sendiri. Dengan demikian, ia menjadi Mesias, Benih Abraham dalam arti sepenuhnya dan secara rohani. (Matius 3:16, 17; Galatia 3:16) Pada tanggal 14 Nisan 33 M, Yesus mempersembahkan kehidupannya sebagai tebusan bagi orang-orang yang akan menjalankan iman kepadanya. (Matius 20:28; Yohanes 3:16) Jutaan orang kini dapat memberkati diri mereka melaluinya. Tahun lalu, 13.896.312 orang berkumpul pada tanggal 14 Nisan untuk memperingati tindakan kasih yang luar biasa ini. Ini merupakan suatu pembenaran bagi Yehuwa, sang Penggenap Agung dari janji-janji-Nya!
20, 21. (a) Bagaimana orang-orang dari segala bangsa memberkati diri mereka melalui Benih Abraham pada abad pertama, dan bagaimana mereka memberkati diri mereka dewasa ini?
20 Pada abad pertama, banyak orang dari segala bangsa—dimulai dari Israel jasmani—menjalankan iman akan Benih Abraham ini dan menjadi putra-putra Allah yang terurap, anggota-anggota ”Israel milik Allah” yang rohani dan baru. (Galatia 3:26-29; 6:16; Kisah 3:25, 26) Mereka memiliki penantian yang pasti akan kehidupan roh yang tak berkematian di surga sebagai rekan penguasa dalam Kerajaan Allah. Hanya 144.000 orang yang akan diberkati dengan cara ini, dan hanya beberapa dari antara mereka yang masih hidup di bumi. (Penyingkapan 5:9, 10; 7:4) Tahun lalu, 8.756 orang membuktikan kepercayaan mereka bahwa mereka termasuk jumlah ini dengan ambil bagian dari lambang-lambang selama perayaan Peringatan.
21 Hampir semua Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini termasuk dalam ”kumpulan besar” yang dinubuatkan di Penyingkapan 7:9-17. Karena mereka memberkati diri melalui Yesus, mereka memiliki harapan hidup kekal di firdaus di bumi. (Penyingkapan 21:3-5) Ke-5.888.650 orang yang ambil bagian dalam pekerjaan pemberitaan pada tahun 1998 menjadi bukti bahwa kumpulan ini sungguh ”besar”. Sungguh menggetarkan untuk melihat bahwa Rusia dan Ukraina melaporkan lebih dari 100.000 penyiar untuk pertama kalinya. Yang juga menonjol adalah laporan dari Amerika Serikat—1.040.283 penyiar pada bulan Agustus! Itu hanyalah tiga negeri yang termasuk dalam 19 negeri yang melaporkan lebih dari 100.000 penyiar pada tahun lalu.
Harapan yang Segera Akan Tergenap
22, 23. (a) Mengapa hendaknya kita membuat hati kita teguh dewasa ini? (b) Bagaimana kita dapat terbukti seperti Abraham, tidak seperti orang-orang tidak beriman yang disebutkan Paulus?
22 Para hadirin Peringatan diingatkan tentang seberapa jauh posisi kita dalam penggenapan janji-janji Yehuwa. Pada tahun 1914, Yesus ditakhtakan sebagai Raja Kerajaan surgawi Allah, memulai kehadirannya dalam kuasa Kerajaan. (Matius 24:3; Penyingkapan 11:15) Ya, Benih Abraham kini bertakhta di surga! Yakobus mengatakan kepada orang-orang Kristen pada zamannya, ”Bersabarlah; buatlah hatimu teguh, karena kehadiran Tuan telah mendekat.” (Yakobus 5:8) Nah, kehadiran tersebut kini telah menjadi kenyataan! Alangkah lebih banyak lagi alasan kita untuk teguh hati!
23 Semoga keyakinan kita akan janji-janji Allah senantiasa diperbarui oleh pelajaran Alkitab yang tetap tentu dan doa yang bermutu. Semoga kita tidak henti-hentinya menikmati berkat Yehuwa seraya kita menaati Firman-Nya. Dengan demikian, kita akan seperti Abraham, bukan seperti orang-orang yang imannya melemah dan mati, seperti yang disebutkan Paulus. Tidak ada yang akan memisahkan kita dari iman kita yang paling kudus. (Yudas 20) Kita berdoa, semoga hal itu berlaku atas semua hamba Yehuwa selama tahun dinas 1999 dan terus ke masa depan yang kekal.
Apakah Saudara Tahu?
◻ Bagaimana kita dapat mendengarkan Allah dewasa ini?
◻ Manfaat apa dapat diperoleh dari doa-doa yang bermutu kepada Allah?
◻ Jika kita dengan taat mengikuti bimbingan Yehuwa, bagaimana iman kita akan dikuatkan?
◻ Aspek-aspek apa dari laporan tahunan (halaman 12 sampai 15) yang paling menarik bagi saudara?
[Tabel di hlm. 12-15]
LAPORAN TAHUN DINAS 1998 DARI SAKSI-SAKSI YEHUWA SEDUNIA
(Lihat publikasi tercetak)
[Gambar di hlm. 16]
Jika kita mendengarkan Firman Yehuwa, keyakinan kita akan janji-janji-Nya akan diperbarui
[Gambar di hlm. 18]
Iman kita dikuatkan sewaktu kita ambil bagian dalam pelayanan