PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w01 15/3 hlm. 3-4
  • Kebangkitan Yesus Sedang Diperdebatkan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kebangkitan Yesus Sedang Diperdebatkan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Para Pengkritik Modern
  • Kebangkitan Yesus—Pengaruhnya bagi Kita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
  • Kebangkitan Yesus​—Apakah Benar-Benar Terjadi?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Kebangkitan—Pasti Akan Terjadi!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2020
  • Harapan Kebangkitan Memiliki Kuasa
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2000
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
w01 15/3 hlm. 3-4

Kebangkitan Yesus Sedang Diperdebatkan

”Terus terang, meskipun kita seratus persen yakin bahwa Yesus pernah hidup . . . , kita tidak yakin apakah Ia memang dibangkitkan oleh Allah dari antara orang mati.” Demikianlah pernyataan salah satu wali gereja dari Gereja Inggris, Uskup Agung Canterbury.

RASUL Kristen Paulus tidak memiliki keraguan akan hal ini. Di pasal 15 dari surat pertama Paulus yang terilham kepada rekan-rekan Kristennya di Korintus dahulu, ia menulis, ”Aku meneruskan kepadamu, di antara hal-hal pertama, apa yang juga aku terima, yaitu bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus; dan bahwa ia dikuburkan, ya, bahwa ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Tulisan-Tulisan Kudus.”—1 Korintus 15:3, 4.

Iman akan kebangkitan Yesus Kristus-lah yang menggerakkan murid-muridnya untuk memberitakan injil di seluruh dunia Yunani-Romawi—”di antara semua ciptaan yang ada di bawah langit”. (Kolose 1:23) Sesungguhnya, kebangkitan Yesus adalah fondasi utama iman Kristen.

Namun, sejak awal, kebangkitan Yesus ditanggapi dengan keraguan dan ketidakpercayaan. Bagi orang Yahudi pada umumnya, murid-murid Yesus adalah penghujah karena menyatakan bahwa pria yang dipantek itu adalah Sang Mesias. Dan, bagi kebanyakan orang Yunani yang terpelajar, yang percaya pada jiwa yang tak berkematian, gagasan kebangkitan tampak hina.—Kisah 17:32-34.

Para Pengkritik Modern

Pada tahun-tahun terakhir ini, beberapa cendekiawan yang mengaku Kristen menerbitkan buku dan artikel yang menyatakan bahwa kebangkitan Yesus hanyalah dongeng dan memulai debat sengit tentang pokok ini. Dalam penelitian mereka tentang ”Yesus yang bersejarah”, berbagai cendekiawan berkeras bahwa kisah Injil tentang kuburan kosong dan penampakan Yesus setelah kebangkitan adalah murni fiksi, yang dibuat lama setelah kematiannya untuk mendukung pernyataan kuasa surgawinya.

Misalnya, perhatikan pandangan cendekiawan Jerman, Gerd Lüdemann, profesor Perjanjian Baru dan pengarang buku What Really Happened to Jesus—A Historical Approach to the Resurrection. Ia berargumen bahwa kebangkitan Yesus adalah ”pernyataan kosong” yang harus ditolak oleh siapa pun yang memegang ”pandangan ilmiah dunia ini”.

Profesor Lüdemann berpendapat bahwa Kristus yang dibangkitkan, yang muncul di hadapan rasul Petrus, adalah penglihatan yang timbul dari keadaan Petrus yang sangat sedih dan merasa bersalah karena telah menyangkal Yesus. Dan, menurut Lüdemann, penampakan Yesus kepada lebih dari 500 pengikutnya pada suatu kesempatan adalah kasus ”kegilaan massal”. (1 Korintus 15:5, 6) Kesimpulannya, banyak cendekiawan menganggap bahwa kisah Alkitab tentang kebangkitan Yesus hanyalah serangkaian pengalaman subjektif untuk menimbulkan kembali keyakinan dan kegairahan baru untuk menginjil dalam diri murid-murid.

Tentu saja, banyak orang tidak terlalu berminat pada debat intelektual. Akan tetapi, kebangkitan Yesus hendaknya menjadi hal menarik bagi kita semua. Mengapa? Karena, jika ternyata ia tidak pernah dibangkitkan, itu berarti Kekristenan didasarkan pada fondasi palsu. Namun, jika kebangkitan Yesus benar-benar fakta sejarah, maka Kekristenan juga berfondasikan kebenaran. Jika halnya benar demikian, maka kita bukan hanya dapat menaruh kepercayaan pada kata-kata Kristus, melainkan juga pada janji-janjinya. Selain itu, jika memang ada kebangkitan, kematian bukanlah si penakluk besar, melainkan musuh yang dapat dikalahkan.—1 Korintus 15:55.

[Keterangan Gambar di hlm. 3]

From the Self-Pronouncing Edition of the Holy Bible, containing the King James and the Revised versions

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan