PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w01 15/3 hlm. 4-7
  • ”Sesungguhnya Tuan Telah Dibangkitkan!”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • ”Sesungguhnya Tuan Telah Dibangkitkan!”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Mengapa Memperhatikan Bukti-Buktinya?
  • Yesus Benar-Benar Mati di Tiang
  • Kuburan Ditemukan Kosong
  • Banyak yang Melihat Yesus yang Telah Dibangkitkan
  • Yesus yang Hidup Berpengaruh terhadap Orang-Orang
  • Allah Mengingat Putra-Nya
    Belajarlah dari sang Guru Agung
  • Kebangkitan Yesus—Pengaruhnya bagi Kita
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
  • Kuburan yang Kosong
    Mendengar kepada Guru yang Agung
  • Yesus Sudah Hidup Kembali
    Buku Cerita Alkitab
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2001
w01 15/3 hlm. 4-7

”Sesungguhnya Tuan Telah Dibangkitkan!”

Bayangkan betapa sedihnya murid-murid Yesus karena Tuan mereka telah mati dibunuh. Harapan mereka tampak mati bagaikan jasad yang dibaringkan Yusuf dari Arimatea di kuburan. Matilah pula harapan bahwa Yesus akan membebaskan orang Yahudi dari belenggu Roma.

JIKA begitu akhir ceritanya, tentunya murid-murid Yesus sudah menghilang seperti para pengikut dari banyak tokoh yang mengaku sebagai Mesias. Tetapi, Yesus hidup! Menurut Alkitab, ia muncul di hadapan para pengikutnya pada beberapa kesempatan tak lama setelah kematiannya. Jadi, beberapa dari mereka digerakkan untuk berseru, ”Sesungguhnya Tuan telah dibangkitkan!”—Lukas 24:34.

Murid-murid itu harus membela iman mereka bahwa Yesus adalah Mesias. Untuk itu, mereka khususnya menunjuk kepada kebangkitannya dari kematian sebagai bukti yang sangat kuat terhadap Kemesiasannya. Ya, ”dengan kuasa yang besar, rasul-rasul terus menyampaikan kesaksian mengenai kebangkitan Tuan Yesus”.—Kisah 4:33.

Jika ada yang pernah membuktikan bahwa kebangkitan ini hanyalah penipuan—mungkin dengan membuat salah seorang murid mengakui bahwa memang demikian atau dengan memperlihatkan bahwa tubuh Yesus tetap ada di dalam kuburan—Kekristenan sudah akan gagal sejak awal. Tapi, kenyataannya tidak. Karena tahu bahwa Kristus hidup, para pengikutnya pergi ke mana-mana memberitakan kebangkitannya, dan banyak orang menjadi percaya kepada Yesus yang telah dibangkitkan.

Mengapa saudara pun dapat percaya pada kebangkitan Yesus? Bukti apa yang memperlihatkan bahwa peristiwa ini benar-benar terjadi?

Mengapa Memperhatikan Bukti-Buktinya?

Keempat kisah Injil melaporkan kebangkitan Yesus. (Matius 28:1-10; Markus 16:1-8; Lukas 24:1-12; Yohanes 20:1-29)a Bagian-bagian lain dari Kitab-Kitab Yunani Kristen berbicara dengan pasti tentang dibangkitkannya Kristus dari kematian.

Tidak heran kebangkitan Yesus diumumkan oleh para pengikutnya! Jika ia memang dibangkitkan oleh Allah, itu adalah berita yang paling menakjubkan yang pernah ada di dunia ini. Itu berarti bahwa Allah ada. Lagi pula, itu berarti bahwa sekarang juga Yesus hidup.

Apa pengaruhnya bagi kita? Nah, Yesus berdoa, ”Ini berarti kehidupan abadi, bahwa mereka terus memperoleh pengetahuan mengenai dirimu, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenai pribadi yang engkau utus, Yesus Kristus.” (Yohanes 17:3) Ya, kita dapat memperoleh pengetahuan yang memberi kehidupan tentang Yesus dan Bapaknya. Dengan menerapkan pengetahuan demikian, bahkan bila kita harus mati, kita akan dibangkitkan seperti Yesus. (Yohanes 5:28, 29) Kita dapat memiliki harapan kehidupan abadi dalam bumi firdaus di bawah Kerajaan surgawi Allah, di tangan Putra-Nya yang dimuliakan, Yesus Kristus, Raja dari segala raja.—Yesaya 9:6, 7; Lukas 23:43; Penyingkapan 17:14.

Dengan demikian, pertanyaan tentang apakah Yesus benar-benar dibangkitkan dari kematian sangatlah penting. Itu mempengaruhi kehidupan kita sekarang dan prospek masa depan kita. Itulah alasannya mengapa kami mengundang saudara untuk memeriksa empat bukti bahwa Yesus mati dan dibangkitkan.

Yesus Benar-Benar Mati di Tiang

Beberapa orang yang skeptis menyatakan bahwa, meskipun dipantek, Yesus tidak benar-benar mati di tiang. Mereka mengatakan bahwa ia hanya hampir mati dan bahwa ia pulih kembali karena sejuknya kuburan. Namun, semua sumber yang ada membuktikan bahwa yang diletakkan di kuburan adalah tubuh Yesus yang sudah tak bernyawa.

Karena Yesus dihukum mati di hadapan umum, ada saksi-saksi terhadap fakta bahwa ia benar-benar mati di tiang. Kematiannya dipastikan oleh perwira yang bertanggung jawab melaksanakan hukuman mati itu. Perwira itu adalah seorang profesional yang tugasnya mencakup menentukan apakah Yesus sudah benar-benar mati. Selain itu, hanya setelah memastikan bahwa Yesus sudah benar-benar mati, Gubernur Roma Pontius Pilatus mengizinkan mayat Yesus dibawa oleh Yusuf dari Arimatea untuk dikuburkan.—Markus 15:39-46.

Kuburan Ditemukan Kosong

Kuburan yang sudah kosong memberi murid-murid bukti pertama mereka tentang kebangkitan Yesus, dan bukti ini tetap masih tak dapat dibantah. Yesus dikubur di sebuah kuburan yang baru, yang belum pernah digunakan. Kuburan itu terletak dekat tempat pemantekan dan pasti dapat ditemukan dengan mudah. (Yohanes 19:41, 42) Semua kisah Injil sepakat bahwa sewaktu rekan-rekan Yesus tiba di kuburan pada pagi kedua setelah kematiannya, jazadnya sudah tidak ada.—Matius 28:1-7; Markus 16:1-7; Lukas 24:1-3; Yohanes 20:1-10.

Kuburan yang kosong membuat musuh-musuh Yesus terkejut, seperti yang juga dialami rekan-rekan Yesus. Musuh-musuhnya telah lama berupaya memastikan bahwa dia mati dan dikubur. Setelah berhasil, untuk berjaga-jaga, mereka menempatkan penjaga di kuburan itu dan menyegelnya. Meskipun demikian, keesokan paginya, di hari pertama dari minggu itu, kuburan Yesus sudah kosong.

Apakah rekan-rekan Yesus mengambil mayatnya dari kuburan? Kemungkinan besar tidak, karena Injil memperlihatkan bahwa rekan-rekan Yesus sangat sedih setelah hukuman mati itu. Selain itu, murid-muridnya tidak mungkin mau menderita penindasan dan kematian untuk sesuatu yang mereka tahu cuma tipuan.

Siapa yang mengosongkan kuburan itu? Musuh-musuh Yesus adalah pihak yang paling mungkin melakukannya. Bahkan, jika memang mereka melakukannya, mereka pasti akan memperlihatkan mayatnya untuk membantah pernyataan bahwa Yesus telah dibangkitkan dan hidup. Namun, hal seperti itu tidak terjadi, karena Allah-lah yang bertindak.

Beberapa minggu kemudian, musuh-musuh Yesus tidak membantah keras sewaktu Petrus bersaksi, ”Orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yesus, orang Nazaret, pria yang diperlihatkan kepadamu di hadapan umum oleh Allah melalui perbuatan-perbuatan penuh kuasa dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda yang Allah lakukan melalui dia di tengah-tengah kamu, sebagaimana kamu sendiri tahu, pria ini, sebagai pribadi yang diserahkan menurut kehendak yang ditetapkan dan apa yang telah diketahui sebelumnya oleh Allah, telah kamu pantek pada tiang dan kamu singkirkan melalui tangan para pelanggar hukum. Namun Allah membangkitkan dia dengan melepaskan sengat kematian, sebab tidak mungkin dia tetap dibelenggu oleh itu. Karena Daud mengatakan tentang dia, ’Yehuwa senantiasa ada di depan mataku . . . Selain itu, bahkan tubuhku akan berdiam dalam pengharapan; karena engkau tidak akan meninggalkan jiwaku di Hades, engkau pun tidak akan membiarkan orangmu yang loyal melihat kebinasaan.’”—Kisah 2:22-27.

Banyak yang Melihat Yesus yang Telah Dibangkitkan

Di buku kisah, penulis Injil, Lukas, menyatakan, ”Juga kepada [rasul-rasul itu], melalui banyak bukti positif, [Yesus] memperlihatkan dirinya hidup setelah ia menderita, karena selama empat puluh hari ia kelihatan oleh mereka dan memberitahukan perkara-perkara tentang kerajaan Allah.” (Kisah 1:2, 3) Sejumlah murid melihat Yesus yang telah dibangkitkan pada beberapa peristiwa—di taman, di jalan, sewaktu makan, di pinggir Laut Tiberias.—Matius 28:8-10; Lukas 24:13-43; Yohanes 21:1-23.

Para pengkritik mempertanyakan keakuratan dari pemunculan-pemunculan ini. Mereka mengatakan bahwa para penulis itu mengarang-ngarang kisah itu, atau mereka mengutip apa yang kelihatannya saja sebagai ketidakcocokan di antara para penulis Injil. Sebenarnya, sedikit variasi dalam kisah-kisah Injil membuktikan bahwa tidak ada kolusi di antara para penulisnya. Pengetahuan kita tentang Yesus diperluas sewaktu seorang penulis menyediakan perincian yang melengkapi catatan-catatan lain tentang peristiwa tertentu dalam kehidupan Yesus di bumi.

Apakah penampakan-penampakan Yesus pascakebangkitan adalah halusinasi? Argumen apa pun terhadap bukti-bukti itu tidak dapat dipercaya, karena ia dilihat oleh begitu banyak orang. Di antaranya adalah nelayan, wanita, seorang pegawai negeri, dan bahkan murid yang ragu-ragu, Tomas, yang akhirnya mau percaya sewaktu dia melihat bukti yang tak dapat disangkal bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian. (Yohanes 20:24-29) Pada beberapa peristiwa, murid-murid Yesus pada awalnya tidak mengenali Tuan mereka yang telah dibangkitkan. Suatu hari, lebih dari 500 orang menyaksikannya, kebanyakan dari mereka masih hidup sewaktu rasul Paulus menggunakan kejadian itu sebagai bukti dalam pembelaannya tentang kebangkitan.—1 Korintus 15:6.

Yesus yang Hidup Berpengaruh terhadap Orang-Orang

Kebangkitan Yesus bukanlah sekadar persoalan yang menarik untuk diselidiki dan diperdebatkan. Fakta bahwa ia hidup telah mempengaruhi orang-orang di mana-mana secara positif. Sejak abad pertama, banyak sekali orang yang telah berubah dari ketidakpedulian atau sangat menentang terhadap Kekristenan menjadi sangat yakin bahwa ini adalah agama yang benar. Apa yang mengubah mereka? Dengan belajar Alkitab, mereka mendapatkan bukti bahwa Allah membangkitkan Yesus sebagai makhluk roh yang dimuliakan di surga. (Filipi 2:8-11) Mereka telah mempraktekkan iman kepada Yesus dan kepada persediaan Allah Yehuwa untuk keselamatan melalui korban tebusan Kristus. (Roma 5:8) Orang-orang semacam itu telah memperoleh kebahagiaan sejati dengan melakukan kehendak Allah dan hidup selaras dengan ajaran Yesus.

Pikirkan apa artinya hal itu bagi seorang Kristen pada abad pertama. Tidak ada perolehan prestise, kekuasaan, atau kekayaan. Sebaliknya, banyak orang Kristen masa awal demi iman ’menanggung dengan sukacita ketika barang-barang milik mereka dirampas’. (Ibrani 10:34) Kekristenan menuntut kehidupan yang penuh pengorbanan dan penderitaan, yang dalam banyak kasus, berakhir sebagai martir.

Sebelum menjadi pengikut Kristus, beberapa orang memiliki prospek yang bagus dalam hal prestise dan kekayaan. Saul dari Tarsus belajar di bawah bimbingan guru Hukum terkemuka Gamaliel dan mulai tampil menonjol di mata orang-orang Yahudi. (Kisah 9:1, 2; 22:3; Galatia 1:14) Namun, Saul menjadi rasul Paulus. Ia dan banyak orang lain lagi menolak prestise dan kekuasaan yang ditawarkan dunia ini. Untuk apa? Untuk menyebarkan berita harapan sejati yang didasarkan pada janji Allah dan fakta bahwa Yesus Kristus telah dibangkitkan dari kematian. (Kolose 1:28) Mereka rela menderita untuk suatu hal yang mereka tahu didasarkan pada kebenaran.

Halnya sama dengan jutaan orang dewasa ini. Saudara dapat menemukan mereka di sidang-sidang Saksi-Saksi Yehuwa sedunia. Saksi-Saksi dengan hangat mengundang saudara untuk menghadiri peringatan kematian Kristus, yang akan dilaksanakan setelah matahari terbenam pada hari Minggu, 8 April 2001. Saksi-Saksi akan dengan senang hati menyambut kehadiran saudara di acara itu dan di semua pertemuan pengajaran Alkitab yang diadakan di Balai Kerajaan mereka.

Mengapa tidak belajar lebih banyak, tidak hanya tentang kematian dan kebangkitan Yesus tetapi juga tentang kehidupan dan ajarannya? Ia mengundang kita untuk datang kepadanya. (Matius 11:28-30) Bertindaklah sekarang untuk memperoleh pengetahuan yang saksama tentang Allah Yehuwa dan Yesus Kristus. Dengan melakukan hal ini, saudara dapat memperoleh kehidupan kekal di bawah Kerajaan Allah di tangan Putra yang dikasihi-Nya.

[Catatan Kaki]

a Untuk bukti tentang keautentikan kisah Injil, lihat ”Injil—Sejarah atau Dongeng?” dalam Menara Pengawal 15 Mei 2000.

[Gambar di hlm. 7]

Jutaan orang menemukan kebahagiaan sebagai pengikut Yesus Kristus

[Keterangan Gambar di hlm. 6]

From the Self-Pronouncing Edition of the Holy Bible, containing the King James and Revised versions

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan