PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w04 15/5 hlm. 2-3
  • Upaya Manusia untuk Menyenangkan Allah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Upaya Manusia untuk Menyenangkan Allah
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2004
  • Bahan Terkait
  • Daftar Isi
    Sedarlah!—2004
  • Ajaran yang Benar​—Di Mana Saudara Dapat Menemukannya?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2005
  • Daftar Isi
    Sedarlah!—2000
  • Epikuros, Golongan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2004
w04 15/5 hlm. 2-3

Upaya Manusia untuk Menyenangkan Allah

DALAM setiap masyarakat manusia, Allah biasanya memiliki peranan, biasanya sebagai pengatur dan pencipta. Hal itu bahkan berlaku atas masyarakat yang memilih untuk menjadi ateis.” Demikian kata John Bowker dalam bukunya, God​—A Brief History. Dalam satu atau lain cara, upaya untuk mencari Allah dan memperoleh perkenan-Nya telah menjadi benang merah perilaku manusia. Di seputar dunia, banyak orang memiliki hasrat yang tulus untuk menyenangkan Allah. Tentu saja, caranya berbeda-beda menurut kepercayaan mereka.

Beberapa orang percaya bahwa satu-satunya yang dibutuhkan untuk memperoleh perkenan Allah adalah menjalani kehidupan yang baik. Yang lainnya merasa bahwa mereka akan memperoleh perkenan Allah dengan berbuat amal bagi orang miskin. Selain itu, upacara dan ritus agama dianggap penting oleh jutaan orang.

Di pihak lain, ada yang percaya bahwa Allah berada di luar jangkauan mereka​—terlalu jauh atau terlalu sibuk dengan hal-hal lain sehingga tidak memperhatikan orang biasa. Seorang filsuf Yunani kuno bernama Epikuros konon percaya bahwa ’para allah terlalu jauh untuk dapat mempengaruhi kita’. Meskipun begitu, banyak orang yang berpikir seperti itu adalah orang yang religius. Ada yang mungkin bahkan mempersembahkan korban dan mengadakan ritus dengan harapan untuk menenangkan arwah nenek moyang mereka.

Apa pendapat Saudara? Apakah Allah benar-benar memperhatikan upaya kita untuk memperoleh perkenan-Nya? Mungkinkah kita dapat menyentuh hati Allah dan menyenangkan Dia?

[Keterangan Gambar di hlm. 2]

COVER: Courtesy of ROE/Anglo-Australian Observatory, photograph by David Malin

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan