PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w08 15/8 hlm. 3-7
  • Yehuwa Tidak Akan Meninggalkan Orang-Orang-Nya yang Loyal

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Yehuwa Tidak Akan Meninggalkan Orang-Orang-Nya yang Loyal
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Sewaktu di Bawah Penindasan
  • Ketika Menghadapi Pengaruh Kemurtadan
  • Sewaktu Menjalankan Tugas dari Allah
  • Yehuwa Akan Menjaga Orang-Orang-Nya yang Loyal
  • Yeroboam
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Kerajaan yang Terbagi
    Belajarlah dari Cerita-Cerita di Alkitab
  • Kerajaan Itu Dibagi
    Buku Cerita Alkitab
  • Pertahankan Loyalitas dengan Kebulatan Hati
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
w08 15/8 hlm. 3-7

Yehuwa Tidak Akan Meninggalkan Orang-Orang-Nya yang Loyal

”[Yehuwa] tidak akan meninggalkan orang-orangnya yang loyal. Sampai waktu yang tidak tertentu, mereka pasti akan dijaga.”​—MZ. 37:28.

1, 2. (a) Perkembangan apa saja pada abad kesepuluh SM yang menguji loyalitas hamba-hamba Allah? (b) Dalam tiga situasi apa Yehuwa menjaga orang-orang-Nya yang loyal?

KALA itu abad kesepuluh SM dan hamba-hamba Yehuwa harus membuat keputusan. Perang sipil nyaris terjadi kalau saja suku-suku Israel yang resah di utara tidak diberi cukup banyak kebebasan. Raja mereka yang baru dilantik, Yeroboam, bergerak cepat untuk mengokohkan kekuasaannya dengan membentuk agama Negara yang baru. Ia menuntut kesetiaan penuh dari rakyatnya. Apa yang akan dilakukan oleh hamba-hamba Yehuwa yang setia? Apakah mereka akan tetap loyal kepada Allah yang mereka sembah? Ada ribuan orang yang tetap loyal, dan Yehuwa menjaga mereka seraya mereka mempertahankan integritas.​—1 Raj. 12:1-33; 2 Taw. 11:13, 14.

2 Loyalitas hamba-hamba Allah sedang diuji pada zaman kita juga. ”Pertahankanlah kesadaranmu, waspadalah,” kata Alkitab memperingatkan. ”Musuhmu, si Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum, berupaya melahap orang.” Dapatkah kita berhasil ”menentang dia, kokoh dalam iman”? (1 Ptr. 5:8, 9) Mari kita cermati beberapa peristiwa seputar pelantikan Raja Yeroboam pada tahun 997 SM, dan mari kita lihat pelajaran yang bisa kita peroleh. Selama masa kritis tersebut, hamba-hamba Yehuwa yang setia mengalami penindasan. Mereka juga menghadapi berbagai pengaruh kemurtadan sementara harus menjalankan tugas yang tidak mudah. Dalam setiap situasi tersebut, Yehuwa tidak meninggalkan orang-orang-Nya yang loyal kala itu, demikian juga dewasa ini.​—Mz. 37:28.

Sewaktu di Bawah Penindasan

3. Mengapa pemerintahan Raja Daud tidak menindas?

3 Pertama-tama, mari kita perhatikan keadaan yang menyebabkan Yeroboam diangkat menjadi raja. Amsal 29:2 menyatakan, ”Jika orang fasik memegang kekuasaan, rakyat berkeluh kesah.” Di bawah pemerintahan Daud, raja Israel kuno, rakyat tidak berkeluh kesah. Memang, Daud tidak sempurna, tetapi ia loyal kepada Allah dan mengandalkan Dia. Pemerintahan Daud tidak menindas. Yehuwa mengadakan perjanjian dengan Daud, demikian, ”Keturunanmu dan kerajaanmu pasti akan kokoh sampai waktu yang tidak tertentu di hadapanmu; takhtamu pun akan menjadi takhta yang ditetapkan dengan kokoh sampai waktu yang tidak tertentu.”​—2 Sam. 7:16.

4. Berkat yang dinikmati selama pemerintahan Salomo bergantung pada apa?

4 Pemerintahan Salomo, putra Daud, pada mulanya penuh damai dan sangat makmur sehingga cocok untuk menggambarkan Pemerintahan Milenium Kristus Yesus di masa depan. (Mz. 72:1, 17) Tidak satu pun dari ke-12 suku Israel saat itu punya alasan untuk memberontak. Tetapi, berkat yang dinikmati Salomo dan rakyatnya bukannya tanpa syarat. Yehuwa sudah memberi tahu Salomo, ”Jika engkau berjalan menurut ketetapanku dan melaksanakan keputusan hukumku dan benar-benar menjalankan semua perintahku dengan berjalan menurutnya, aku juga pasti akan melaksanakan firmanku berkenaan dengan engkau yang telah kuucapkan kepada Daud, bapakmu; dan aku benar-benar akan berdiam di tengah-tengah putra-putra Israel, dan aku tidak akan meninggalkan umatku, Israel.”​—1 Raj. 6:11-13.

5, 6. Apa akibat ketidakloyalan Salomo kepada Allah?

5 Pada masa tuanya, Salomo menjadi tidak setia kepada Yehuwa dan mulai melakukan ibadat palsu. (1 Raj. 11:4-6) Lambat laun, Salomo tidak lagi menaati hukum-hukum Yehuwa dan semakin menindas. Begitu beratnya penindasan itu sehingga bahkan setelah kematiannya, rakyat terus mengeluh tentang dia kepada Rehoboam, putra sekaligus penerusnya, dan memohon kelegaan. (1 Raj. 12:4) Apa tanggapan Yehuwa sewaktu Salomo menjadi tidak setia?

6 Alkitab memberi tahu kita, ”Yehuwa menjadi berang kepada Salomo, karena hatinya telah menyimpang dari . . . Allah Israel, pribadi yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya.” Yehuwa memberi tahu Salomo, ”Oleh karena . . . engkau tidak berpegang pada perjanjianku dan ketetapanku yang telah kuperintahkan kepadamu, aku pasti akan mengoyakkan kerajaan itu darimu, dan aku pasti akan memberikannya kepada hambamu.”​—1 Raj. 11:9-11.

7. Meskipun Salomo ditolak, bagaimana Yehuwa memperhatikan orang-orang-Nya yang loyal?

7 Kemudian, Yehuwa mengutus nabi Ahiya untuk mengurapi seorang pembebas. Pembebas itu adalah Yeroboam, seorang pria kompeten yang pernah bekerja pada pemerintahan Salomo. Meskipun Yehuwa tetap loyal kepada perjanjian Kerajaan yang diadakan dengan Daud, Ia setuju untuk membagi pemerintahan di antara ke-12 suku itu. Sepuluh suku akan diberikan kepada Yeroboam; dua suku akan tetap berada di bawah garis keturunan Daud, yang pada saat itu diwakili oleh Raja Rehoboam. (1 Raj. 11:29-37; 12:16, 17, 21) Yehuwa memberi tahu Yeroboam, ”Pastilah terjadi bahwa, jika engkau menaati semua yang akan aku perintahkan kepadamu, dan engkau benar-benar berjalan di jalan-jalanku dan sungguh-sungguh melakukan apa yang benar di mataku dengan menjalankan ketetapanku dan perintahku, sebagaimana yang dilakukan Daud, hambaku, aku juga akan menyertai engkau, dan aku akan membangun bagimu keturunan yang bertahan lama, sebagaimana yang telah aku bangun bagi Daud, dan aku akan memberikan Israel kepadamu.” (1 Raj. 11:38) Yehuwa bertindak demi kepentingan umat-Nya dan menyediakan jalan agar mereka memperoleh kelegaan dari penindasan.

8. Cobaan apa saja yang menindas umat Allah dewasa ini?

8 Penindasan dan ketidakadilan juga marak dewasa ini. ”Manusia menguasai manusia sehingga ia celaka,” kata Pengkhotbah 8:9. Perdagangan yang tamak dan pemerintahan yang korup bisa mengakibatkan kondisi ekonomi yang sulit. Para pemimpin dalam pemerintahan, bisnis, dan agama sering kali memberikan contoh moral yang buruk. Karena itu, seperti Lot yang adil-benar, hamba-hamba Allah yang loyal dewasa ini ”sangat menderita karena perbuatan orang-orang yang menentang hukum, yang memuaskan nafsu dalam tingkah laku bebas”. (2 Ptr. 2:7) Selain itu, seraya kita berupaya untuk hidup selaras dengan standar ilahi tanpa mengganggu orang lain, kita sering menjadi sasaran penganiayaan oleh para pemimpin yang arogan.​—2 Tim. 3:1-5, 12.

9. (a) Apa yang telah Yehuwa lakukan demi membebaskan umat-Nya? (b) Mengapa kita yakin bahwa Yesus akan selalu loyal kepada Allah?

9 Namun, kita bisa yakin akan kebenaran dasar ini: Yehuwa tidak akan meninggalkan orang-orang-Nya yang loyal! Ingat saja langkah-langkah yang telah Ia lakukan untuk mengganti para penguasa dunia yang korup. Kerajaan Mesianik Allah di tangan Kristus Yesus sudah didirikan. Yesus Kristus telah memerintah di surga selama hampir seratus tahun. Tidak lama lagi, ia akan mendatangkan kelegaan sepenuhnya bagi orang-orang yang takut akan nama Allah. (Baca Penyingkapan 11:15-18.) Yesus sendiri telah terbukti loyal kepada Allah sampai mati. Tidak seperti Salomo, Yesus tidak bakal mengecewakan rakyatnya.​—Ibr. 7:26; 1 Ptr. 2:6.

10. (a) Bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa kita menghargai Kerajaan Allah? (b) Sewaktu mengalami cobaan, kita bisa yakin akan hal apa?

10 Kerajaan Allah adalah pemerintahan yang nyata, yang akan mengakhiri segala penindasan. Kesetiaan kita hanya untuk Allah Yehuwa dan Kerajaan-Nya. Karena yakin sepenuhnya pada Kerajaan itu, kita menolak ketidaksalehan dunia ini dan dengan bersemangat melakukan pekerjaan yang baik. (Tit. 2:12-14) Kita berjuang untuk terus menjaga diri tanpa noda dari dunia. (2 Ptr. 3:14) Tidak soal cobaan yang mungkin kita hadapi sekarang, kita bisa yakin bahwa Yehuwa akan melindungi kita dari bahaya rohani. (Baca Mazmur 97:10.) Selain itu, Mazmur 116:15 meyakinkan kita, ”Berhargalah di mata Yehuwa kematian orang-orangnya yang loyal.” Hamba-hamba Yehuwa sangatlah berharga bagi-Nya sehingga Ia tidak akan membiarkan mereka musnah sebagai suatu kelompok.

Ketika Menghadapi Pengaruh Kemurtadan

11. Bagaimana Yeroboam menjadi tidak loyal?

11 Sebenarnya pemerintahan Raja Yeroboam sedikit banyak bisa mendatangkan kelegaan bagi umat Allah. Namun, sepak terjangnya menguji lebih lanjut loyalitas mereka kepada Allah. Yeroboam tidak puas dengan kehormatan dan hak istimewa yang telah dikaruniakan kepadanya, dan ia mulai mencari cara untuk mengokohkan posisinya. ”Jika bangsa ini tetap pergi mempersembahkan korban di rumah Yehuwa di Yerusalem,” pikirnya, ”hati bangsa itu tentu juga akan kembali kepada tuan mereka, Rehoboam, raja Yehuda; dan mereka pasti akan membunuhku dan kembali kepada Rehoboam, raja Yehuda.” Maka, Yeroboam membentuk suatu ibadat baru kepada dua patung anak lembu emas. ”Lalu ia menempatkan yang satu di Betel, dan yang lain ditaruhnya di Dan. Maka hal ini menyebabkan orang berdosa, dan rakyat mulai pergi sampai ke Dan ke hadapan patung yang ada di sana. Dan ia mulai membuat sebuah rumah di tempat-tempat tinggi dan mengangkat imam-imam dari rakyat biasa, yang bukan dari putra-putra Lewi.” Yeroboam bahkan menciptakan sendiri hari ”perayaan bagi putra-putra Israel”, kemudian ia ”memberikan persembahan di atas mezbah untuk membuat asap korban”.—1 Raj. 12:26-33.

12. Apa yang dilakukan oleh hamba-hamba Allah yang loyal di kerajaan utara sewaktu Yeroboam mendirikan ibadat kepada anak lembu di Israel?

12 Apa yang kini akan dilakukan oleh hamba-hamba Allah yang loyal di kerajaan utara? Seperti leluhur mereka yang setia, orang Lewi yang tinggal di kota-kota yang diberikan kepada mereka di wilayah kerajaan utara tidak membuang-buang waktu. (Kel. 32:26-28; Bil. 35:6-8; Ul. 33:8, 9) Mereka meninggalkan tanah pusaka mereka, dan pindah bersama keluarga mereka ke Yehuda di selatan, tempat mereka bisa terus beribadat kepada Yehuwa tanpa gangguan. (2 Taw. 11:13, 14) Orang-orang Israel lain yang tinggal untuk sementara di Yehuda memilih untuk menetap secara permanen dan tidak pulang lagi. (2 Taw. 10:17) Yehuwa memastikan agar jalan kembali ke ibadat sejati tetap terbuka sehingga pada generasi-generasi berikutnya, orang-orang lain dari kerajaan utara bisa meninggalkan ibadat kepada anak lembu dan kembali ke Yehuda.​—2 Taw. 15:9-15.

13. Pada zaman modern, bagaimana pengaruh kemurtadan menguji umat Allah?

13 Orang-orang murtad dan pengaruh mereka mengancam umat Allah dewasa ini. Beberapa penguasa telah berupaya mendirikan agama Negara buatan mereka sendiri, dan menekan rakyat untuk menerimanya. Pemimpin agama Susunan Kristen dan orang-orang lancang lainnya telah berupaya mengaku diri sebagai imam bait rohani. Tetapi, hanya di antara orang Kristen sejati kita menemukan kaum terurap yang sebenarnya, yang membentuk ”keimaman kerajaan”.—1 Ptr. 2:9; Pny. 14:1-5.

14. Apa seharusnya tanggapan kita terhadap pemikiran murtad?

14 Seperti orang Lewi yang setia pada abad kesepuluh SM, hamba-hamba Allah yang loyal dewasa ini tidak tertipu oleh gagasan murtad. Kaum terurap dan rekan-rekan Kristen mereka dengan cepat menghindari dan menolak gagasan murtad. (Baca Roma 16:17.) Meskipun kita bersedia tunduk kepada kalangan berwenang pemerintah dalam hal-hal sekuler, kita tetap netral dalam konflik dunia dan loyal pada Kerajaan Allah. (Yoh. 18:36; Rm. 13:1-8) Kita menolak pernyataan palsu orang-orang yang mengaku melayani Allah padahal mencela Dia dengan perbuatan mereka.​—Tit. 1:16.

15. Mengapa ”budak yang setia dan bijaksana” pantas menerima loyalitas kita?

15 Pikirkan juga fakta bahwa Yehuwa telah memungkinkan orang-orang yang berhati jujur untuk secara kiasan keluar dari dunia fasik ini dan masuk ke firdaus rohani yang diciptakan-Nya. (2 Kor. 12:1-4) Dengan hati yang penuh syukur, kita tetap dekat dengan ”budak yang setia dan bijaksana yang ditetapkan oleh majikannya untuk mengurus pelayan-pelayan rumahnya, untuk memberi mereka makanan pada waktu yang tepat”. Kristus telah mengangkat budak ini untuk ”mengurus semua harta miliknya”. (Mat. 24:45-47) Karena itu, sekalipun kita secara pribadi tidak sepenuhnya memahami pendirian tertentu yang diambil golongan budak, itu bukan alasan bagi kita untuk menolaknya atau kembali ke dunia Setan. Sebaliknya, loyalitas akan menggerakkan kita untuk berlaku rendah hati dan menanti Yehuwa untuk memperjelas masalahnya.

Sewaktu Menjalankan Tugas dari Allah

16. Seorang nabi dari Yehuda menerima tugas apa?

16 Yehuwa mengecam Yeroboam karena telah bertindak murtad. Ia menugasi seorang nabi dari Yehuda untuk pergi ke Betel di utara dan menemui Yeroboam yang sedang mengadakan upacara di mezbahnya. Sang nabi harus menyampaikan berita penghukuman yang keras kepada Yeroboam. Pastilah, tugas itu tidak mudah.​—1 Raj. 13:1-3.

17. Bagaimana Yehuwa melindungi utusan-Nya?

17 Yeroboam langsung murka ketika mendengar berita penghukuman dari Yehuwa. Ia mengulurkan tangannya kepada wakil Allah, dan berteriak kepada orang-orang di dekatnya, ”Kamu sekalian, tangkap dia!” Tetapi, tiba-tiba, sebelum ada yang dapat bertindak, ”tangan yang diulurkannya kepada orang itu mengering, dan ia tidak dapat menariknya kembali. Dan mezbah itu pun terbelah sehingga abu yang berlemak tumpah dari mezbah”. Yeroboam terpaksa memohon kepada sang nabi untuk melembutkan muka Yehuwa dan berdoa agar tangan yang mengering itu dipulihkan. Sang nabi berdoa, dan tangan raja pun sembuh. Demikianlah Yehuwa melindungi utusan-Nya dari celaka.—1 Raj. 13:4-6.

18. Bagaimana Yehuwa menjaga kita seraya kita memberikan dinas suci kepada-Nya tanpa takut?

18 Seraya dengan loyal memberitakan Kerajaan dan membuat murid, kita kadang-kadang mendapatkan tanggapan yang tidak ramah, bahkan bermusuhan. (Mat. 24:14; 28:19, 20) Tetapi, jangan pernah biarkan rasa takut-ditolak memadamkan semangat kita untuk melayani. Seperti nabi yang anonim pada zaman Yeroboam itu, kita memiliki ”hak istimewa untuk memberikan dinas suci kepada [Yehuwa] tanpa perasaan takut disertai loyalitas”.a (Luk. 1:74, 75) Meskipun dewasa ini kita tidak mengharapkan campur tangan Yehuwa secara mukjizat, Ia masih menjaga dan mendukung kita sebagai Saksi-Saksi-Nya melalui roh kudus-Nya dan para malaikat. (Baca Yohanes 14:15-17; Penyingkapan 14:6.) Allah tidak akan pernah meninggalkan orang-orang yang terus berbicara tentang firman-Nya tanpa takut.​—Flp. 1:14, 28.

Yehuwa Akan Menjaga Orang-Orang-Nya yang Loyal

19, 20. (a) Mengapa kita bisa yakin bahwa Yehuwa tidak akan pernah meninggalkan kita? (b) Pertanyaan apa saja yang akan dibahas di artikel berikut?

19 Yehuwa adalah Allah kita yang loyal. (Pny. 15:4; 16:5) Ia ”loyal dalam segala perbuatannya”. (Mz. 145:17) Dan, Alkitab menjamin, ”Ia akan menjaga jalan orang-orangnya yang loyal.” (Ams. 2:8) Ketika menghadapi cobaan atau gagasan murtad atau ketika melakukan tugas yang sulit, hamba-hamba Allah yang loyal bisa yakin akan bimbingan dan dukungan Yehuwa.

20 Yang perlu direnungkan oleh kita masing-masing sekarang ialah: Apa yang akan membantu saya mempertahankan loyalitas kepada Yehuwa tidak soal cobaan atau godaan yang mungkin saya hadapi? Dengan kata lain, bagaimana saya bisa memperteguh loyalitas saya kepada Allah?

[Catatan Kaki]

a Apakah sang nabi terus menaati Yehuwa atau tidak, dan apa yang kemudian terjadi dengan dia, akan dibahas di artikel berikut.

Apa Jawaban Saudara?

• Apa yang memperlihatkan bahwa Yehuwa tidak meninggalkan orang-orang-Nya yang loyal sewaktu mereka ditindas?

• Bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap orang murtad dan gagasan mereka?

• Bagaimana Yehuwa menjaga orang-orang-Nya yang loyal seraya mereka melakukan pelayanan Kristen?

[Peta/​Gambar di hlm. 5]

(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)

KERAJAAN UTARA (Yeroboam)

Dan

SYIKHEM

Betel

KERAJAAN SELATAN (Rehoboam)

YERUSALEM

[Gambar]

Yehuwa tidak meninggalkan orang-orang-Nya yang loyal sewaktu Yeroboam memperkenalkan ibadat kepada anak lembu

[Gambar di hlm. 3]

Berkat-berkat yang dinikmati Salomo dan rakyatnya bukannya tanpa syarat

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan