PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w09 1/4 hlm. 30
  • Vatikan Berupaya Menghapus Penggunaan Nama Ilahi

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Vatikan Berupaya Menghapus Penggunaan Nama Ilahi
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Bahan Terkait
  • Tantangan Mengenal Allah dengan Nama-Nya
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2010
  • A4 Nama Allah dalam Kitab-Kitab Ibrani
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
  • A4 Nama Allah dalam Kitab-Kitab Ibrani
    Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru
  • Salahkah untuk Menggunakan Nama Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2008
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
w09 1/4 hlm. 30

Vatikan Berupaya Menghapus Penggunaan Nama Ilahi

PEMBESAR Katolik sedang berupaya menghapus nama ilahi dari kebaktian di gereja mereka. Tahun lalu, Kongregasi Vatikan untuk Ibadat Ilahi dan Tata Cara Sakramen mengirimkan instruksi berkenaan dengan masalah ini kepada konferensi uskup-uskup Katolik di seluruh dunia. Langkah itu diambil ”atas perintah” paus.

Dokumen ini, tertanggal 29 Juni 2008, mengutuk fakta bahwa meskipun larangan sudah diinstruksikan, ”pada tahun-tahun belakangan ini, telah menyusup praktek pengucapan nama Allah Israel, yang dikenal sebagai tetragramaton kudus atau ilahi, yang ditulis dengan empat konsonan dari alfabet Ibrani dalam bentuk יהוה, YHWH”. Dokumen itu mengomentari bahwa nama ilahi memiliki variasi terjemahan ”Yahweh”, ”Yahwè”, ”Jahweh”, ”Jahwè”, ”Jave”, ”Yehovah”, dan sebagainya.a Akan tetapi, perintah Vatikan tersebut berupaya meneguhkan kembali posisi Katolik tradisional, yaitu Tetragramaton harus diganti dengan ”Tuhan”. Selain itu, dalam kebaktian, himne, dan doa agama Katolik, nama Allah ”YHWH tidak boleh digunakan ataupun diucapkan”.

Untuk meneguhkan posisi ini, dokumen Vatikan itu merujuk ke ”tradisi sejak dahulu kala” dari agama Katolik. Perintah itu menyatakan bahwa bahkan dalam terjemahan Septuaginta Kitab-Kitab Ibrani dari zaman pra-Kristen, nama ilahi biasanya diterjemahkan Kyʹri·os, kata Yunani untuk ”Tuhan”. Itu sebabnya, perintah tersebut menegaskan, ”Orang Kristen sejak semula pun tidak pernah mengucapkan tetragramaton ilahi.” Namun, pernyataan ini mengabaikan bukti sebaliknya yang jelas. Salinan-salinan masa awal Septuaginta memuat, bukan Kyʹri·os, melainkan nama ilahi dalam bentuk יהוה. Para pengikut Kristus abad pertama mengenal dan mengucapkan nama Allah. Yesus sendiri berkata dalam doa kepada Bapaknya, ”Aku telah memberitahukan namamu.” (Yohanes 17:26) Dan, dalam contoh doa yang terkenal, Yesus mengajar kita untuk berdoa, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan.”—Matius 6:9.

Semua orang Kristen seharusnya ingin sekali melihat nama Allah disucikan. Upaya Vatikan untuk menghapus penggunaannya tidak menghormati Yehuwa, Pribadi yang berkata, ”Inilah namaKu untuk selama-lamanya, dan inilah cara Aku akan diperingati oleh segala keturunanmu.”—Keluaran 3:15, Kitab Sutji Ende-Flores edisi 1967.

[Catatan Kaki]

a Padanan kata ”Yehuwa” dalam banyak bahasa telah dikenal luas selama berabad-abad dan digunakan dalam banyak terjemahan Alkitab.

[Kutipan di hlm. 30]

”Inilah namaKu untuk selama-lamanya.”—Keluaran 3:15, Kitab Sutji Ende-Flores

[Gambar di hlm. 30]

Fragmen ”Septuaginta” dari abad pertama M. Yang dilingkari adalah nama ilahi dalam empat huruf Ibrani yang umumnya ditransliterasi menjadi YHWH

[Keterangan]

Courtesy of the Egypt Exploration Society

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan