PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w09 1/11 hlm. 5
  • Mitos 2: Orang Fasik Disiksa di Neraka

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Mitos 2: Orang Fasik Disiksa di Neraka
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Bahan Terkait
  • Apakah Neraka Memang Ada? Menurut Alkitab, Apa Itu Neraka?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Siapa yang Pergi ke Neraka?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Apa yang Telah Terjadi dengan Api Neraka?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2002
  • “Neraka”—Apakah Memang Ada?
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
w09 1/11 hlm. 5

Mitos 2: Orang Fasik Disiksa di Neraka

Apa asal usul mitos ini?

”Dari semua filsuf Yunani kuno, Plato adalah filsuf yang paling berpengaruh terhadap pandangan tradisional tentang Neraka.”​—Histoire des enfers (Sejarah Neraka), oleh Georges Minois, halaman 50.

”Sejak pertengahan abad ke-2 M, orang-orang Kristen, yang telah mendapat sedikit pelatihan filsafat Yunani, mulai merasa perlu untuk mengekspresikan iman mereka menurut filsafat tersebut . . . Aliran filsafat yang paling cocok untuk mereka adalah Platonisme [ajaran Plato].”​—The New Encyclopædia Britannica (1988), Jilid 25, halaman 890.

”Ajaran Gereja menegaskan adanya neraka dan kekekalannya. Setelah orang yang melakukan dosa besar meninggal, jiwanya langsung turun ke neraka, tempat mereka menderita hukuman neraka, ’api kekal’. Hukuman utama dari neraka adalah keterpisahan kekal dari Allah.”​—Catechism of the Catholic Church, edisi 1994, halaman 270.

Apa kata Alkitab?

”Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, . . . karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati [bahasa Ibrani, Syeol], ke mana engkau akan pergi.”​—Pengkhotbah 9:5, 10, TB.

Kata Ibrani Syeol, yang memaksudkan ”dunia orang mati”, diterjemahkan menjadi ”neraka” dalam beberapa terjemahan Alkitab. Apa yang disingkapkan ayat itu mengenai kondisi orang mati? Apakah mereka disiksa di Syeol untuk menebus dosa-dosa mereka? Tidak, karena mereka ”tak tahu apa-apa”. Itulah sebabnya mengapa sang patriark Ayub, sewaktu sangat menderita akibat penyakit yang parah, memohon kepada Allah, ”Lindungilah aku di neraka [bahasa Ibrani, Syeol].” (Ayub 14:13; Douay-Rheims Version) Seandainya Syeol adalah tempat siksaan abadi, ia tentu tidak akan mengajukan permintaan itu, bukan? Neraka, menurut Alkitab, hanyalah kuburan umum umat manusia, di mana semua aktivitas tidak ada lagi.

Bukankah definisi neraka ini lebih masuk akal dan selaras dengan Alkitab? Kejahatan apa, seburuk apa pun itu, yang dapat menyebabkan Allah kasih menyiksa seseorang tanpa akhir? (1 Yohanes 4:8) Tetapi, jika api neraka itu mitos, bagaimana dengan surga?

Bandingkan ayat-ayat Alkitab ini: Mazmur 146:3, 4; Kisah 2:25-27; Roma 6:7, 23

FAKTA:

Allah tidak menghukum manusia di neraka

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan