PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w11 1/10 hlm. 24-25
  • Kapan Kita Tidak Boleh Tertidur

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Kapan Kita Tidak Boleh Tertidur
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Bahan Terkait
  • Eutikhus
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Anak Laki-Laki Tertidur
    Buku Cerita Alkitab
  • ”Aku Bersih dari Darah Semua Orang”
    ”Memberikan Kesaksian yang Saksama tentang Kerajaan Allah”
  • Apa yang Terjadi Setelah Kematian?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2015
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
w11 1/10 hlm. 24-25

Ajarlah Anak Anda

Kapan Kita Tidak Boleh Tertidur

[Gambar di hlm. 24]
[Gambar di hlm. 24]
[Gambar di hlm. 25]

KAMU mungkin setuju bahwa kamu tidak boleh tertidur sewaktu bersekolah. Banyak anak yang mengantuk selama jam pelajaran; tetapi untuk bisa belajar, kamu tidak boleh tertidur. Mungkin kamu juga pergi ke pertemuan ibadat, dan di sana kamu belajar Alkitab.

Menurutmu, bagaimana supaya kamu tidak tertidur?—a Salah satu caranya, jangan tidur terlalu malam. Tidur siang mungkin juga bisa membantu. Mari kita lihat apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman seorang pemuda yang tertidur sewaktu rasul Paulus berkhotbah sampai larut malam. Bukalah Alkitabmu di Kisah pasal 20, ayat 7 sampai 12, dan perhatikan apa yang terjadi.

Paulus sedang mengunjungi sidang di kota pelabuhan Troas. Alkitab mengatakan bahwa Paulus ”akan pergi pada hari berikutnya” naik kapal. Maka, ”ia memperpanjang khotbahnya hingga tengah malam”. Kita membaca, ”Seorang pemuda bernama Eutikhus duduk di jendela dan ia tertidur pulas sementara Paulus berbicara.” Lalu, apa yang terjadi?—

Eutikhus jatuh dari jendela ”dari tingkat ketiga”. Paulus dan yang lainnya berlari turun secepat-cepatnya. Eutikhus sudah tergeletak di tanah​—mati! Dapatkah kamu bayangkan betapa sedihnya mereka semua?— Alkitab mengatakan bahwa Paulus merangkul Eutikhus dan mendekapnya. Tidak lama kemudian, Paulus berseru dengan gembira, ’Tenang, tenang, dia baik-baik saja!’ Allah telah menghidupkan kembali Eutikhus!

Apa yang dapat kita pelajari tentang Allah dari kejadian yang menimpa Eutikhus?— Salah satunya, Yehuwa, Bapak kita yang di surga, bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, termasuk anak-anak muda. Yehuwa memahami dan mengasihi kamu, ya, bahkan lebih daripada orang tuamu sendiri. Sewaktu di bumi, Yesus memperlihatkan sifat-sifat Bapaknya dengan merangkul anak-anak dan memberkati mereka. Ia juga membangkitkan anak muda, misalnya seorang gadis berusia 12 tahun.

Bagaimana perasaanmu sewaktu tahu bahwa Bapakmu yang di surga mengasihi kamu?— Pastilah kamu ingin mengasihi Yehuwa juga dan ingin menaati perkataan-Nya. Tahukah kamu caranya memperlihatkan bahwa kita mengasihi Dia?— Satu cara adalah dengan mengungkapkannya melalui kata-kata. Yesus berkata, ”Aku mengasihi Bapak.” Tetapi, Yesus tidak hanya mengatakan bahwa ia mengasihi Allah. Ia menunjukkannya dengan perbuatan.

[Gambar di hlm. 25]

Yesus menaati Allah. ”Aku selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan dia,” kata Yesus. Jadi, untuk menyenangkan Yehuwa dan Putra-Nya, Yesus, kita akan berupaya sebisa-bisanya untuk tidak tertidur sewaktu bersekolah dan di pertemuan ibadat.

Bacalah dalam Alkitabmu

  • Kisah 20:7-12

  • Lukas 8:49-56

  • Yohanes 8:29; 14:31

a Sewaktu membaca bersama seorang anak dan melihat tanda jeda (—), berhentilah sejenak dan anjurkan dia mengutarakan diri.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan