PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w11 1/12 hlm. 22
  • Tahukah Anda?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Tahukah Anda?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
  • Bahan Terkait
  • Merah Marak
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Pewarnaan
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Kirmizi
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1
  • Pewarnaan Kain​—Dahulu dan Sekarang
    Sedarlah!—2007
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2011
w11 1/12 hlm. 22

Tahukah Anda?

Apa ”bahan berwarna kirmizi” yang sering disebutkan di buku Keluaran?

▪ Menurut catatan Alkitab, kain kemah yang digunakan sebagai dinding dan gerbang tabernakel, kemah ibadat orang Israel kuno, dibuat dari ”benang biru, wol yang diwarnai ungu kemerah-merahan, bahan berwarna kirmizi, dan linen yang dipintal halus”. (Keluaran 26:1; 38:18) ”Pakaian kudus” para imam juga dibuat dari ”bahan berwarna kirmizi”.​—Keluaran 28:1-6.

Kirmizi, yang juga disebut kermes, adalah bahan pewarna yang menghasilkan warna merah menyala. Bahan pewarna ini diekstrak dari tubuh serangga betina dari famili Coccidae. Serangga tidak bersayap itu hidup di pohon ek kermes (Quercus coccifera), yang banyak tumbuh di Timur Tengah dan Pesisir Laut Tengah. Warna merah menyala didapat dari telur-telur di dalam tubuhnya. Sewaktu sedang bertelur, serangga itu berbentuk seperti buah beri sebesar kacang polong, yang menempel pada daun dan ranting pohon ek kermes. Setelah dikumpulkan dan diremukkan, serangga itu menghasilkan warna merah menyala yang larut dalam air, dan cocok untuk mewarnai kain. Sejarawan Romawi Plinius Tua pernah menyebutkan kirmizi, dan menganggapnya sebagai salah satu warna yang menggambarkan status sosial yang tinggi.

Siapa saja penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen yang hadir pada Pentakosta 33 M?

▪ Dari delapan pria yang menulis bagian Alkitab ini, mungkin ada enam yang hadir.

Menurut catatan di buku Kisah, Yesus menginstruksikan murid-muridnya, ”Jangan pergi dari Yerusalem, tetapi teruslah nantikan apa yang Bapak janjikan.” (Kisah 1:4) Catatan yang sama menunjukkan bahwa orang-orang yang belakangan menulis Alkitab, yakni Matius, Yohanes, dan Petrus menaati instruksi ini dan berkumpul ”di tempat yang sama” dengan murid-murid lain. Saudara-saudara tiri Yesus juga ada di sana. (Kisah 1:12-14; 2:1-4) Dua di antaranya, Yakobus dan Yudas, belakangan menulis dua buku Alkitab yang menggunakan nama mereka.​—Matius 13:55; Yakobus 1:1; Yudas 1.

Dalam Injilnya, Markus menyebutkan tentang seorang pria muda yang melarikan diri pada malam Yesus ditangkap. Ia rupanya memaksudkan dirinya, karena murid-murid lain sudah terlebih dahulu meninggalkan Yesus. (Markus 14:50-52) Jadi, Markus tampaknya termasuk di antara murid-murid masa awal dan kemungkinan besar hadir pada Pentakosta.

Dua orang lainnya yang menulis Kitab-Kitab Yunani Kristen yang terilham adalah Paulus dan Lukas. Pada Pentakosta 33 M, Paulus belum menjadi pengikut Kristus. (Galatia 1:17, 18) Kelihatannya, Lukas juga tidak hadir, karena ia tidak menyebutkan dirinya sebagai ”saksi mata” pelayanan Yesus.​—Lukas 1:1-3.

[Gambar di hlm. 22]

Serangga untuk bahan pewarna

[Keterangan]

Courtesy of SDC Colour Experience (www.sdc.org.uk)

[Gambar di hlm. 22]

Petrus berbicara pada Pentakosta 33 M

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan