PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w13 1/10 hlm. 14-15
  • Bagaimana Warna Memengaruhi Anda?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bagaimana Warna Memengaruhi Anda?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • MEMENGARUHI EMOSI
  • MEMBANTU MENGINGAT
  • Buta Warna—Suatu Kelainan yang Aneh
    Sedarlah!—1991
  • Warna
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Merah
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
  • Putih
    Pemahaman Alkitab, Jilid 2
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2013
w13 1/10 hlm. 14-15

Bagaimana Warna Memengaruhi Anda?

Saat Anda melihat sesuatu, mata dan otak Anda bekerja sama untuk mengumpulkan informasi. Anda melihat buah dan berpikir apakah Anda mau memakannya. Anda memandang langit dan menyimpulkan bahwa hari ini tidak akan hujan. Anda membaca kata-kata ini dan berusaha mengerti artinya. Dalam semua kejadian di atas, warna sangat memengaruhi Anda. Bagaimana?

Dari warna kulitnya, Anda bisa tahu apakah buah itu sudah matang dan enak. Warna langit dan awan membantu Anda mengetahui cuaca. Sewaktu membaca kata-kata dalam artikel ini, Anda bisa membaca dengan jelas karena adanya kontras antara warna teks dan warna latar belakang. Ya, mungkin tanpa sadar, Anda bergantung pada warna untuk memproses informasi tentang dunia di sekitar Anda. Namun, warna juga punya pengaruh atas emosi Anda.

MEMENGARUHI EMOSI

Sewaktu Anda berjalan di toko, Anda dikelilingi deretan produk yang dirancang agar kelihatan menarik. Entah Anda sadar atau tidak, para pengiklan memilih warna dan kombinasi warna dengan cermat agar suatu produk bisa menarik kelompok konsumen tertentu. Perancang interior dan busana serta seniman juga mengerti bahwa warna bisa menimbulkan reaksi emosi tertentu.

Budaya dan kebiasaan orang memengaruhi cara ia mengartikan warna. Misalnya, bagi banyak orang Asia, merah melambangkan keberuntungan dan perayaan, tetapi di beberapa daerah di Afrika, merah adalah warna perkabungan. Namun, warna-warna tertentu menimbulkan reaksi emosi yang sama dalam diri semua orang, tidak soal latar belakang mereka. Mari kita lihat tiga contoh berikut.

MERAH adalah warna yang sangat mencolok. Merah sering dihubungkan dengan energi, perang, dan bahaya. Merah adalah warna yang memberikan dampak emosi yang kuat dan bisa meningkatkan metabolisme, mempercepat frekuensi pernapasan, dan menaikkan tekanan darah.

Dalam Alkitab, kata Ibrani untuk ”merah” berasal dari kata yang artinya ”darah”. Sewaktu menggambarkan seorang pelacur yang haus darah, Alkitab mengatakan bahwa ia memakai pakaian ungu dan merah menyala, dan menunggangi ”binatang buas berwarna merah marak yang penuh dengan nama-nama hujah”.​—Penyingkapan (Wahyu) 17:1-6.

HIJAU bertolak belakang dengan merah. Warna ini memperlambat metabolisme dan menghasilkan efek yang menenangkan. Hijau adalah warna yang teduh dan sering dihubungkan dengan keheningan. Kita merasa rileks ketika melihat taman dan bukit yang hijau. Sewaktu bercerita tentang penciptaan, buku Kejadian mengatakan bahwa Allah memberikan rumput dan tanaman hijau bagi manusia.​—Kejadian 1:11, 12, 29, 30.

PUTIH sering dikaitkan dengan terang, keamanan, dan kebersihan. Warna ini juga sering dihubungkan dengan sifat-sifat kebaikan, kepolosan, dan kemurnian. Putih adalah warna yang paling sering disebut dalam Alkitab. Dalam beberapa penglihatan, manusia dan malaikat berpakaian putih, lambang kelurusan dan kebersihan rohani. (Yohanes 20:12; Penyingkapan 3:4; 7:9, 13, 14) Kuda-kuda putih dengan para penunggangnya yang mengenakan linen putih bersih melambangkan perang yang adil. (Penyingkapan 19:14) Allah menggunakan warna putih untuk menunjukkan sejauh mana Ia rela mengampuni, ”Walaupun dosa-dosamu seperti bahan berwarna merah marak, itu akan dibuat putih seperti salju.”​—Yesaya 1:18.

MEMBANTU MENGINGAT

Penggunaan warna dalam Alkitab menunjukkan bahwa Allah memahami pengaruh warna atas emosi manusia. Misalnya, buku Penyingkapan dalam Alkitab menubuatkan apa yang terjadi sekarang, termasuk perang, kelaparan, dan kematian karena kekurangan makanan dan penyakit. Untuk membantu kita mengingatnya, sebuah penglihatan yang luar biasa menunjukkan kepada kita empat penunggang di atas kuda-kuda yang berbeda warna.

Kuda pertama berwarna putih bersih, yang menggambarkan peperangan Kristus Yesus yang adil. Berikutnya, kita melihat kuda berwarna merah darah, yang melambangkan peperangan antarbangsa. Kuda ini diikuti kuda hitam yang menyeramkan, yang berarti kelaparan. Kemudian, ada ”kuda pucat; dan pribadi yang duduk di atasnya bernama Kematian”. (Penyingkapan 6:1-8) Reaksi emosi kita terhadap warna setiap kuda mirip dengan reaksi emosi kita sewaktu memikirkan apa yang dilambangkan kuda-kuda itu. Jadi, kita dapat dengan mudah mengingat warna kuda-kuda itu dan artinya untuk zaman kita.

Dalam Alkitab, warna sering dipakai agar makna suatu kata menjadi jelas. Ya, Sang Pencipta cahaya, warna, dan mata manusia menggunakan warna untuk membantu kita mengerti dan mengingat berbagai hal. Warna membantu kita mengumpulkan dan memproses informasi. Warna memengaruhi emosi kita. Warna bisa membantu kita mengingat hal-hal penting. Warna adalah hadiah dari Pencipta kita yang pengasih agar kita bisa menikmati hidup.

Setelah Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera, Allah memperlihatkan kepada mereka pelangi yang berwarna-warni. Pelangi itu adalah jaminan bahwa Allah tidak akan lagi membinasakan manusia dengan banjir. Kecantikan pelangi yang beraneka warna itu pasti membuat Nuh dan keluarganya terkagum-kagum.​—Kejadian 9:12-17.

Para evolusionis mungkin bingung mengapa manusia punya kesanggupan membedakan ragam warna, karena manusia sebenarnya bisa saja tetap hidup walaupun tidak ada warna. Tetapi, fakta bahwa Sang Pencipta menghadiahi kita kesanggupan ini membuat kita sadar bahwa Ia mengasihi kita dan ingin kita menikmati hidup.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan