PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • wp19 No. 2 hlm. 8-9
  • Saat Teman Hidup Tidak Setia

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Saat Teman Hidup Tidak Setia
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2019
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • BANTUAN DARI ALKITAB
  • Menghadapi Kemunduran dengan Menetapkan Tujuan
    Sedarlah!—2001
  • Penghiburan pada Masa Sulit
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2016
  • Mungkinkah Bersatu Kembali?
    Sedarlah!—1999
  • Saya Memilih Karier yang Tepat
    Sedarlah!—2007
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2019
wp19 No. 2 hlm. 8-9
Seorang wanita sedang berdoa

Saat Teman Hidup Tidak Setia

”Mau mati saya rasanya waktu suami saya bilang dia akan tinggalkan saya gara-gara perempuan lain yang lebih muda. Tega sekali dia, padahal saya sudah banyak berkorban demi dia.”​—Maria, Spanyol.

”Waktu istri saya tiba-tiba meninggalkan saya, saya merasa ada sesuatu yang hilang dari diri saya. Semua impian dan rencana kami hancur berantakan. Kadang saya merasa kuat dan tabah, tapi tiba-tiba saya langsung merasa terpuruk lagi.”​—Bill, Spanyol.

DIKHIANATI teman hidup bisa sangat menyakitkan. Memang, ada yang akhirnya bisa memaafkan pasangan hidup yang menyesali perbuatannya, lalu memperbaiki keretakan rumah tangga mereka.a Tapi, tidak soal perkawinan itu bisa diselamatkan atau tidak, teman hidup yang dikhianati tetap saja merasakan luka yang sangat dalam. Bagaimana mereka bisa mengobati kepedihan yang mereka rasakan?

BANTUAN DARI ALKITAB

Meski sangat sakit hati, banyak pasangan yang tidak bersalah terhibur dengan membaca Alkitab. Mereka jadi mengerti bahwa Allah melihat air mata mereka dan ikut merasakan kepedihan mereka.​—Maleakhi 2:13-16.

”Sewaktu rasa khawatir meliputi aku, Engkau menghibur dan menenangkan aku.”​—Mazmur 94:19.

”Saat saya baca ayat itu, saya merasa Yehuwa sedang mengobati luka saya dengan lembut, seperti ayah yang baik hati,” kenang Bill.

”Engkau setia kepada orang yang setia.”​—Mazmur 18:25.

”Suami saya tidak setia,” kata Carmen yang suaminya berselingkuh selama berbulan-bulan. ”Tapi saya yakin Yehuwa selalu setia kepada saya. Dia tidak akan pernah membuat saya kecewa.”

”Jangan khawatirkan apa pun. Sebaliknya, dalam segala hal, sampaikan permintaan kalian kepada Allah dengan berdoa dan memohon . . . sehingga kedamaian dari Allah, yang bisa mengalahkan pemikiran apa pun, akan menjaga hati [kalian].”​—Filipi 4:6, 7.

”Saya baca ayat ini berulang-ulang,” kata Sasha. ”Saya terus-menerus berdoa, dan Allah membuat saya merasa damai.”

Semua orang yang disebutkan di atas kadang merasa sudah tidak sanggup lagi. Tapi, mereka mengandalkan Allah Yehuwa dan mendapat kekuatan dari Firman-Nya. Bill berkata, ”Saat saya merasa tidak ada yang beres dalam hidup saya, yang menopang saya hanyalah iman saya. Meski saya pernah berjalan ’di lembah yang gelap gulita’, Allah ada di samping saya.”​—Mazmur 23:4.

a Untuk keterangan lebih lanjut tentang hal-hal yang bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan apakah akan memaafkan atau tidak, lihat artikel ”Bila Teman Hidup Berselingkuh” di Sedarlah! 22 April 1999.

Saran yang Bisa Anda Ikuti

Pikirkan ayat Alkitab yang menghibur

”Saya baca buku Ayub, lalu saya baca Mazmur,” kata Bill, ”saya tandai setiap ayat yang kelihatannya cocok dengan keadaan saya. Ternyata, orang-orang yang diceritakan di Alkitab juga pernah sakit hati dan khawatir seperti saya.”

Dengarkan musik yang menenangkan

”Kalau saya tidak bisa tidur, saya dengar musik,” kenang Carmen. ”Perasaan saya jadi tenang.” Daniel bercerita, ”Saya belajar memainkan gitar. Musik yang saya mainkan membuat saya merasa damai dan tenang.”

Ceritakan perasaan Anda

”Saya bukan orang yang mudah mengungkapkan perasaan,” kata Daniel. ”Tapi saya punya beberapa sahabat, dan tiap hari saya mengobrol dengan mereka. Saya mencurahkan segala perasaan saya kepada mereka, kadang lewat tulisan juga. Saya benar-benar terbantu.” Sasha berkata, ”Dukungan keluarga saya sangat besar pengaruhnya. Mama selalu siap menolong saya. Kalau saya butuh teman bicara, dia siap mendengarkan. Papa juga membuat saya merasa disayangi dan dilindungi. Dia membantu saya bangkit lagi sedikit demi sedikit.”

Teruslah berdoa

”Saya tidak berhenti berdoa,” kata Carmen. ”Saya merasa Allah selalu ada di dekat saya, mendengarkan saya, dan menolong saya. Selama masa-masa yang sulit itu, saya semakin akrab dengan Allah.”

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan