PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • wp19 No. 2 hlm. 12-13
  • Saat Rasanya Ingin Menyerah Saja

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Saat Rasanya Ingin Menyerah Saja
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2019
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • ADA BANTUAN YANG TERSEDIA
  • DEPRESI AKAN LENYAP SELAMANYA
  • Mengapa Kita Semua Hendaknya Memuji Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1997
  • Depresi​—Bagaimana Rasanya?
    Sedarlah!—2009
  • Memenangkan Perjuangan Melawan Depresi
    Sedarlah!—1987 (No. 24)
  • Memenangkan Perjuangan Melawan Depresi
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1990
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Umum)—2019
wp19 No. 2 hlm. 12-13
Seorang wanita sedang memegang Alkitab yang terbuka, duduk di tepi pantai, dan menatap ke kejauhan

Saat Rasanya Ingin Menyerah Saja

”Perasaan-perasaan ini terus menghantui saya. Saya pikir lebih baik saya akhiri saja hidup saya.”​—Adriana, Brasil.

PERNAHKAH Anda merasa tidak tahan lagi sampai ingin mati saja? Kalau pernah, mungkin Anda memahami apa yang Adriana rasakan. Dia menderita gangguan cemas yang berlebihan serta merasa tidak bahagia dan tidak berdaya. Adriana didiagnosis menderita depresi klinis.

Seorang pria Jepang yang bernama Kaoru mengurus orang tuanya yang sudah lansia dan sakit-sakitan. Dia bercerita, ”Waktu itu, saya stres dengan banyaknya tekanan di tempat kerja. . . . Saya jadi susah tidur dan tidak nafsu makan. Saya sempat terpikir lebih baik saya mati saja supaya semua masalah saya hilang.”

Ojebode, yang berasal dari Nigeria, mengatakan, ”Saya selalu merasa sangat sedih sampai-sampai saya menangis. Jadi saya mulai berpikir bagaimana caranya saya bisa mengakhiri hidup saya.” Syukurlah, Ojebode, Kaoru, dan Adriana tidak jadi menyudahi hidup mereka. Tapi sayangnya, ada hampir 800.000 orang yang bunuh diri setiap tahun.

ADA BANTUAN YANG TERSEDIA

Kebanyakan dari orang yang bunuh diri adalah pria. Banyak dari mereka malu untuk meminta bantuan. Yesus pernah berkata bahwa orang sakit butuh dokter. (Lukas 5:31) Jadi, kalau Anda merasa tidak sanggup lagi sampai ingin mengakhiri hidup, janganlah malu untuk meminta bantuan. Banyak orang yang mengalami depresi bisa merasa lebih baik dan sanggup menjalani hidup dengan bantuan medis. Itulah yang dilakukan Ojebode, Kaoru, dan Adriana. Mereka kini merasa jauh lebih baik.

Dokter bisa jadi meresepkan obat, memberikan konseling, atau melakukan keduanya untuk membantu penderita depresi. Teman dan keluarga juga perlu mendukung orang yang depresi dengan sabar, pengertian, dan kasih sayang. Selain itu, ada sahabat terbaik yang selalu siap mendukung kita. Ya, Allah Yehuwa menolong kita dengan pengasih melalui Firman-Nya, Alkitab.

DEPRESI AKAN LENYAP SELAMANYA

Orang yang mengalami depresi sering kali perlu menjalani perawatan medis untuk waktu yang lama dan perlu menyesuaikan cara hidup mereka. Tapi meski Anda sedang berjuang melawan depresi, ingatlah bahwa Anda punya masa depan yang cerah. Harapan itulah yang digenggam oleh Ojebode. Dia berkata, ”Saya sangat menunggu-nunggu saat Yesaya 33:24 jadi kenyataan. Nanti tidak ada seorang pun di bumi yang berkata, ’Aku sakit.’” Seperti Ojebode, Anda bisa terhibur dengan janji Allah bahwa di ”bumi baru” nanti, tidak akan ada lagi ”rasa sakit”. (Wahyu 21:1, 4) Itu termasuk berakhirnya rasa sakit secara emosi dan mental. Semua rasa sakit yang Anda rasakan akan lenyap. Semua kepedihan ”tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati [Anda]”.​—Yesaya 65:17.

Bantuan dari Alkitab

Allah ingin menolong Anda

”Aku, Yehuwa Allahmu, memegang erat tangan kananmu dan berkata kepadamu, ’Jangan takut. Aku akan menolongmu.’”​—Yesaya 41:13.

Yehuwa paling memahami perasaan kita, dan Dia ingin menolong kita.

Renungkan Firman Allah

”[Elia] meminta agar dia mati saja. Dia berkata, ’ . . . Oh Yehuwa, ambillah nyawaku.’”​—1 Raja 19:4.

”Merenungkan Firman Allah membantu saya,” kata Ojebode. ”Ternyata, Nabi Elia juga merasakan apa yang saya rasakan.”

Belajarlah dari kisah Alkitab

”Aku [Yesus] telah memohon kepada Allah demi kamu [Petrus], agar kamu tidak kehilangan iman.”​—Lukas 22:32.

Rasul Petrus sangat kecewa dan menangis dengan getir setelah menyangkal Yesus tiga kali. Kaoru bercerita, ”Dari kisah ini, saya belajar bahwa Yehuwa dan Yesus peduli dengan perasaan Petrus. Ini sangat menguatkan saya.”

Semua kepedihan ”tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati [Anda]”.​—Yesaya 65:17

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan