Apakah Sdr Memiliki Semangat Perintis?
(Tercetak sebagai km No. 113)
1 Apa yg dimaksud dng ”semangat perintis”? Hal itu dapat didefinisikan sebagai memiliki sikap positif terhadap perintah utk mengabar dan menjadikan murid, sepenuhnya melibatkan diri dlm memperlihatkan kasih dan prihatin terhadap orang2, menikmati keriangan dlm mengikuti sang Majikan dng saksama, dan mendapatkan keriangan dlm perkara2 rohani, bukan perkara2 materi.
2 Umat Yehuwa secara keseluruhan pasti memperlihatkan semangat ini sekarang. Bahkan di bawah penindasan yg hebat dan perlawanan2 lain, dng riang mereka terus maju dlm memberitakan kabar kesukaan dari Kerajaan Allah. Keriangan yg dihasilkan karena bergairah memberitakan kabar kesukaan, nyata dan terasa khususnya pada waktu kita menghadiri pesta2 distrik dan perhimpunan2 besar lain dari umat Allah. Semangat yg diperlihatkan pada kesempatan2 demikian memberikan kepada kita semangat lebih besar, tidak soal kita penyiar atau perintis.
3 Namun, karena hidup jauh dlm masa kesudahan, kekuatiran dan ketegangan kehidupan setiap hari dapat memuncak, kemungkinan mengurangi semangat kita utk perkara2 rohani. Setiap orang dapat menanyakan diri sendiri, ’Apakah saya memiliki semangat perintis? Apakah saya membiarkan sistem ini merampasnya dari diri saya? Apakah saya bersemangat utk kebenaran, ingin sekali menceritakan kepada orang2 lain mengenai Kerajaan Allah? Apakah saya memajukan semangat merintis di sidang dan menganjurkan orang2 lain agar lebih sepenuhnya terlibat dlm melakukan kehendak Allah? Apa yg dapat saya lakukan utk mengatasi sikap negatif atau masa bodoh?’
BAGAIMANA MEMUPUK SEMANGAT PERINTIS
4 Semangat perintis terutama adalah suatu keadaan hati, dan kita harus memupuknya. Karena hati kita diberi makan melalui perkara2 yg kita baca dan dengar, pelajaran Alkitab pribadi memainkan peranan penting dlm upaya kita utk memupuk semangat perintis. Paulus menasihati Timotius, ”Perhatikanlah semuanya itu . . . supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. . . . Bertekunlah dlm semuanya itu, karena dng berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yg mendengar engkau.” (1 Tim. 4:15, 16) Karena itu, penting bagi kita utk merenungkan perkara2 rohani agar menanamkannya ke dlm hati kita, pusat dari motivasi. Dng berbuat demikian kita akan mengembangkan keinginan utk melakukan kehendak Allah. Penghargaan kita terhadap perkara2 rohani akan bertambah dalam, dan kita akan mencari jalan utk memperluas dinas kita.
5 Perkara2 yg kita bicarakan dapat membuat sdr2 kita patah semangat atau dapat membina mereka. (Ef. 4:29) Dng membagikan hal2 yg kita alami di dinas dan pokok2 yg kita nikmati pada perhimpunan2 atau dlm pelajaran pribadi, kita menanamkan buah pikiran yg positif dan menganjurkan. Selain itu, pada waktu kita mempunyai kesempatan utk berbicara kepada orang2 selama kegiatan rutin kita sepanjang hari, apakah kita mencari kesempatan utk memberikan kesaksian tidak resmi? Jika kita melakukan hal tsb, kita sedang mengikuti jejak Teladan kita, Yesus.—Yoh. 4:7-10.
6 Dengan memperkembangkan kasih terhadap sesama kita dibantu memupuk semangat perintis. (Mat. 22:39) Yesus mempertunjukkan jenis kasih ini pada waktu ia berada di bumi. Ia merasa kasihan kepada orang2 dan ingin melakukan se-bisa2nya utk membantu mereka, meskipun berarti banyak kerelaan berkorban. (Mat. 9:36; Rm. 5:6) Jika kita memperlihatkan sikap seperti Kristus, kita akan tergerak oleh belas kasihan dan berbuat se-bisa2nya utk membantu sesama kita secara rohani, bahkan jika ada yg menolak kita.—Bandingkan Matius 23:37.
PENGARUH YG POSITIF
7 Ada banyak berkat dan manfaat yg dihasilkan dng menunjukkan semangat perintis dlm hidup kita. Karena kita menambah kegiatan kita dlm dinas, kita menjadi guru yg lebih cakap, dan hal ini dapat membawa banyak sukacita. Seraya semangat perintis bertumbuh di sidang, demikian pula halnya dng kehangatan dan kerohanian dari sdr2. Mengenai pengaruh baik dari semangat perintis atas sidangnya, seorang penatua menyatakan, ”Alangkah bedanya! Pergerakan sidang berubah. Kecenderungannya adalah utk semakin menambah keikutsertaan kita dlm dinas Yehuwa.”—Lihat Watchtower, 15 September 1985, hal. 26, par. 1.
8 Seraya tahun dinas 1989 mendekat, bertekadlah utk memupuk semangat perintis di dlm sidang. Carilah jalan utk memperluas dinas sdr. Rencanakanlah utk merintis ekstra kapan saja ada kesempatan, atau mungkin berupayalah mencapai dinas perintis tetap. Tidak soal perintis atau penyiar, semua orang di sidang dapat memiliki semangat perintis.