Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Dng Berani, namun Bijaksana
(Tercetak sebagai km No. 116)
1 Ketika Petrus dan Yohanes diperintahkan utk berhenti mengabar, mereka menjawab, ”Sebab tidak mungkin bagi kami utk tidak ber-kata2 tentang apa yg telah kami dengar.” (Kis. 4:20) Apa yg memungkinkan mereka berbicara dng keberanian demikian? Mereka ”berdoa” dan ”penuh dng Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dng berani”. (Kis. 4:31) Pastilah kita juga dapat dikuatkan utk memberitakan apabila kita mengikuti teladan mereka.
2 Namun bagaimana kita dapat berbicara dng berani dan pada waktu yg sama berlaku bijaksana? Sebuah kamus mendefinisikan bijaksana sebagai ’perasaan yg peka mengenai apa yg akan dilakukan atau dikatakan agar tidak menimbulkan sakit hati’. Membubuh dasar yg sama akan membantu kita utk berlaku bijaksana. Belajar bagaimana bertukar pikiran dng orang juga akan memungkinkan kita utk berlaku bijaksana. Tidak ada alat yg lebih baik daripada buku Bertukar Pikiran Mengenai Ayat2 Alkitab utk membantu kita menjadi berani dan juga bijaksana.
BERLAKU SEIMBANG
3 Memelihara keseimbangan di antara berani dan bijaksana penting dlm menunaikan pekerjaan pengabaran dng sukses. Misalnya, bagaimana kita dapat menjawab pertanyaan, ’Bukankah benar bahwa ada kebaikan dlm semua agama?’ Jawaban yg langsung namun bijaksana terdapat di hal. 31 dari buku Bertukar Pikiran. Juga, jika seseorang mengajukan sebuah pertanyaan mengenai mengapa kita berulang kali mengunjungi orang yg sudah memiliki Alkitab dan yg mempunyai agama mereka sendiri, kita dapat memberikan jawaban yg berani namun bijaksana sebagaimana dirincikan di hal. 346 dari buku Bertukar Pikiran. Ada yg bertanya mengapa kita tidak ikut menjadikan dunia tempat tinggal yg lebih baik. Beberapa pokok yg menarik dimuat di hal. 347 dan 348 yg akan memungkinkan kita utk berbicara dng berani namun bijaksana.
CONTOH2
4 Petrus mengatakan agar kita hendaknya ’siap sedia pada segala waktu utk memberi pertanggungjawaban tentang pengharapan kita’. Ia kemudian menambahkan agar kita hendaknya melakukan itu ”dng lemah lembut dan penuh hormat”. (1 Ptr. 3:15) Ya, Petrus menyadari perlunya utk berani namun juga berlaku bijaksana. Hasil2 baik yg dicapai para penyiar yg mengikuti metode ini dilaporkan dlm publikasi2 Lembaga.—wIN-s23 h. 5-6; w86 1/8 h. 21, 24; yb87 h. 53-4.
5 Bersandar kepada Yehuwa dlm doa, sebagaimana jelas dari banyak pengalaman, akan memungkinkan kita menerima bantuan roh suci, dng demikian menguatkan kita utk berbicara dng berani dan bijaksana.—Kis. 5:29.