Mempersembahkan Kabar Kesukaan—Dng Membuat Kesempatan untuk Memberikan Kesaksian Tidak Resmi
(Tercetak sebagai km No. 138)
1 Yesus menyuruh murid-muridnya untuk membiarkan terang mereka bercahaya. (Mat. 5:14-16) Ia ingin agar mereka menceritakan kabar baik tt Kerajaan Allah kpd orang-orang lain pd setiap kesempatan yg cocok. Sehubungan dng hal ini, Yesus menjadi teladan. Suatu contoh tt hal ini adalah ketika ia menggunakan kesempatan untuk berbicara tt kebenaran kpd seorang wanita Samaria di pinggir sebuah sumur di Sikhar. (Yoh. 4:5-30) Bagaimana dng kita? Apakah kita membuat kesempatan demikian untuk memberikan kesaksian?
2 Tidak semua orang di antara kita dapat setiap hari ikut serta dl dinas pengabaran. Namun hampir setiap hari ada kesempatan untuk memberikan kesaksian. Cara bagaimana? Dng kesaksian tidak resmi. Ribuan sdr mengenal kebenaran melalui cara ini. Jika kita waspada untuk melihat adanya kesempatan dan kemudian mengadakan upaya, lebih banyak orang lagi dapat dihubungi.
KPD SIAPA KITA DAPAT MENGABAR?
3 Selain kesaksian umum yg resmi, kunjungan kembali, dan pengajaran Alkitab, kita dapat memberikan kesaksian kpd rekan sekerja, teman sekolah, rekan bisnis, sanak keluarga, dan kenalan-kenalan lain secara tidak resmi. Pd waktu mengadakan perjalanan naik bus, kereta api, atau kapal terbang, kita mungkin dapat memulai percakapan dng orang seperjalanan. Sewaktu berlibur, kita dapat menceritakan kabar baik kpd para karyawan hotel dan motel, petugas pompa bensin, pegawai restoran, dan pengemudi taksi. Kita dapat berbicara kpd orang lain sewaktu berada di ruang tunggu dokter. Di rumah, kita mungkin dapat memberikan kesaksian kpd tetangga, salesman, atau orang-orang yg mengantar barang. Bahkan jika kita sedang dirawat di rumah sakit, kita dapat memberikan kesaksian kpd para dokter, juru rawat, dan pasien lain.
BAGAIMANA MEMULAI PERCAKAPAN
4 Jika kita ada janji dan tahu bahwa kita harus menunggu beberapa waktu, kita dapat membawa serta brosur-brosur terakhir dan sudah menyiapkan diri untuk membahas sebuah artikel yg menarik dng seseorang yg kita jumpai. Atau kita dapat menggunakan sebuah risalat atau brosur sbg dasar untuk memulai percakapan. Dl keadaan semacam itu, beberapa mendapati efektif untuk memulai percakapan dng membuat pernyataan yg menarik tt peristiwa yg baru terjadi dan kemudian meminta tanggapan orang tsb. Yg lain mendapati bahwa mengajukan pertanyaan yg menggugah pikiran tt peristiwa yg sedang hangat dl berita dapat mengarah kpd kesaksian yg baik. Dl semua keadaan, prakarsa diperlukan untuk memulai sesuatu.
MEMBERIKAN KESAKSIAN DI TEMPAT KERJA
5 Mereka yg bekerja duniawi dapat membuat kesempatan untuk memberikan kesaksian kpd rekan-rekan sekerja. Dua sdri di Georgia (AS) membuat daftar dr para karyawan yg mereka pikir akan berminat kpd kebenaran. Dng berbicara kpd mereka yg ada dl daftar dan beberapa orang lain, mereka berhasil menempatkan lebih dr 65 buku Wahyu Klimaksnya dan memupuk banyak minat.
6 Dl pengalaman lain, seorang sdr memutuskan akan memberikan kesaksian kpd orang pertama yg duduk di samping dia selama waktu istirahat 15 menit di tempat kerja. Pria kpd siapa ia berbicara tahu tt kebenaran tetapi berkata bahwa ia tidak ingin memperpanjang pokok pembicaraan. Meskipun begitu, sdr kita meletakkan lektur di tempat yg mudah dilihat oleh pria itu. Dl waktu enam bulan pria tsb dan keluarganya semua sudah dibaptis.
7 Sbg ”terang dunia”, Yesus membuat kesempatan untuk memberikan kesaksian tidak resmi. (Yoh. 8:12) Jika kita waspada dan rela membagikan harapan kita yg berdasarkan Alkitab, kita juga tidak akan melewatkan kesempatan untuk memberikan kesaksian. Jadi, spt halnya murid-murid Yesus, kita akan ’bercahaya sbg bintang-bintang di dunia’.—Flp. 2:15, 16.