Kunjungan Kembali yang Sederhana dan Efektif
1 Apakah sdr secara tetap tentu mengadakan kunjungan kembali, atau apakah sdr biasanya mendapati sulit krn tidak tahu apa yg harus dikatakan? Tidak perlu merasa takut. Tiga hal ini akan membantu sdr untuk berhasil: (1) persiapan yg baik; (2) kesanggupan membahas satu atau dua pokok tt beberapa topik Alkitab yg sederhana; dan (3) kesediaan untuk mendengarkan pandangan penghuni rumah.
2 Dlm persiapan untuk berkunjung kembali, pertimbangkan topik apa yg mungkin cocok untuk dibahas bersama penghuni rumah. Apakah ia seorang siswa sekolah? Banyak siswa akan memiliki waktu ekstra untuk membahas topik-topik Alkitab bulan ini seraya mereka menikmati liburan. Sdr mungkin akan bertemu dng beberapa yg suka menerima berita Kerajaan. Apakah sdr mengajukan sebuah pertanyaan pd akhir kunjungan sdr sebelumnya, atau apakah penghuni rumah memperlihatkan minat akan topik tertentu? Tinjau kembali catatan sdr, dan gunakan buku Bertukar Pikiran untuk mencari keterangan yg sdr butuhkan agar dapat mengadakan kunjungan kembali yg efektif. Sewaktu sdr mengadakan kunjungan, bersikaplah hangat dan ramah. Hendaknya menyapa penghuni rumah dng menyertakan nama mereka.
3 Bila sdr menempatkan Menara Pengawal dan Sedarlah! kpd penghuni rumah, kunjungan kembali sdr dapat didasari pd satu atau dua pokok sederhana yg telah sdr pilih dari sebuah majalah. Bila sdr menempatkan risalah pd kunjungan pertama, sdr mungkin dapat mengomentari risalah tsb ataupun melanjutkan penempatan atau melanjutkan dng mengacu kpd sebuah pokok yg cocok dlm majalah atau brosur.
4 Bila sdr menempatkan ”Kehidupan Dalam Dunia Baru yang Penuh Damai”, dng sederhana katakan,
◼ ”Kali terakhir saya berkunjung, kita berbicara tt janji Allah akan dunia baru. Spt yg kita telah bahas, keadaan-keadaan yg lebih baik akan datang melalui Kerajaan Allah. Apa yg Anda pikir dituntut dari kita untuk menjadi bagian dari dunia baru yg damai?” Biarkan penghuni rumah memberi komentar, kemudian sampaikan pandangan dr Mazmur 37:9, 11, 29.
5 Bila sdr menempatkan ”Apa Harapan bagi Orang-Orang Tercinta yang Sudah Meninggal?”, pernyataan singkat ini dapat memulai suatu pembahasan:
◼ ”Pd akhir percakapan kita yg lalu, saya meninggalkan sebuah risalah yg berjudul Apa Harapan bagi Orang-Orang Tercinta yang Sudah Meninggal? kpd Anda. Paragraf ketiga mengajukan beberapa pertanyaan menarik, ’Mengapa orang harus mati? Di manakah orang mati berada? Dan bagaimana kita dapat yakin bahwa mereka dapat hidup lagi?’ Berikutnya terdapat judul kecil, ’Kematian, dan Apa yg Terjadi Bila Kita Mati’, yg menjawab setiap pertanyaan. Kebetulan saya mempunyai sebuah risalah ekstra. Silakan Anda memperhatikan apa yg dikatakan dlm paragraf keempat.” Kemudian seraya penghuni rumah mengikuti, bacakan paragraf tsb, termasuk dua ayat, dan mintalah pandangannya. Dengarkan dng saksama apa yg ia katakan, dan akhiri sesuai dng itu.
6 Selama pembahasan, penghuni rumah mungkin menyatakan sejumlah pandangan yg tidak akurat. Tidak perlu mempermasalahkan setiap hal yg ia katakan. Sebaliknya, berpeganglah pd topik yg sedang dibahas. Gagasan apa pun yg tidak berdasarkan Alkitab yg mungkin dimilikinya dapat dikoreksi pd kunjungan-kunjungan berikutnya.
7 Dng segala upaya, rencanakan untuk mengadakan tindak lanjut atas minat apa pun dng mengadakan kunjungan kembali yg sederhana dan efektif selama bulan April.