PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • km 5/15 hlm. 2-3
  • Bantu Kaum Tunanetra Belajar tentang Yehuwa

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bantu Kaum Tunanetra Belajar tentang Yehuwa
  • Pelayanan Kerajaan Kita—2015
  • Bahan Terkait
  • Lebih Terampil dalam Pelayanan—Mengabar kepada Tunanetra
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2020
  • Hidup Tanpa Penglihatan
    Sadarlah!—2015
  • Membuka Mata bagi Kabar Baik
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
  • Apa Harapan bagi para Tuna Netra?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1994
Lihat Lebih Banyak
Pelayanan Kerajaan Kita—2015
km 5/15 hlm. 2-3

Bantu Kaum Tunanetra Belajar tentang Yehuwa

1. Bagaimana Yesus menunjukkan keibaan hati kepada orang buta?

1 Kematian Yesus tinggal beberapa hari. Seraya ia meninggalkan kota Yerikho, dua pengemis buta berseru, ”Tuan, kasihanilah kami!” Walau cobaan yang akan dihadapi membebani pikirannya, Yesus berhenti, memanggil kedua pria itu, lalu menyembuhkan mereka. (Mat. 20:29-34) Bagaimana kita bisa meniru keibaan hati Yesus?

2. Bagaimana kita bisa memberikan kesaksian kepada orang tunanetra di tempat umum?

2 Tunjukkan Kepedulian: Jika Saudara bertemu orang tunanetra, barangkali di tempat umum, perkenalkan diri dan tawarkan bantuan. Karena sering dirugikan, ia mungkin curiga pada mulanya. Namun, keramahan dan ketulusan Saudara bisa membuat ia merasa tenang. Ingatlah juga bahwa orang tunanetra punya tingkat kebutaan yang berbeda-beda, dan ini menentukan seberapa banyak bantuan bisa diberikan. Setelah mengulurkan bantuan, Saudara barangkali bisa bilang bahwa Saudara berkecimpung di bidang pendidikan Alkitab. Tanya apakah ia mau mendengar ayat seperti Mazmur 146:8 atau Yesaya 35:5, 6. Jika ia bisa membaca huruf Braille, tanya apakah ia ingin memiliki publikasi Braille yang akan membantunya belajar lebih banyak tentang Alkitab. Saudara juga bisa membantunya mendapatkan fail audio dari jw.org. Jika ia memiliki komputer dengan program pembaca layar, ia mungkin senang mendengar artikel dari jw.org yang bisa diunduh dalam format RTF (Rich Text Format).​—Lihat kotak ”Sewaktu Membantu Tunanetra . . .”

3. Bagaimana kita bisa mencari orang tunanetra di daerah dinas kita?

3 Mencari Orang Tunanetra: Kita jarang bertemu orang tunanetra dalam dinas dari rumah ke rumah karena banyak dari mereka tidak merasa nyaman berbicara kepada tamu tak dikenal. Maka, kita perlu mengerahkan upaya untuk ’mencari’ mereka. (Mat. 10:11) Apakah Saudara punya rekan sekerja atau teman sekolah tunanetra? Berinisiatiflah untuk berbicara kepadanya. Jika di daerah Saudara ada sekolah untuk tunanetra, tawarkanlah publikasi Braille kita ke perpustakaan sekolah. Apakah Saudara mengenal seseorang yang anggota keluarganya tunanetra? Apakah di daerah Saudara ada yayasan atau fasilitas tempat tinggal untuk tunanetra? Jelaskanlah kepada anggota keluarga, resepsionis, atau seseorang yang bertanggung jawab bahwa Saksi-Saksi Yehuwa sangat berminat menolong kaum tunanetra, dan tawarkan untuk membawakan lektur Braille atau rekaman audio. Tunjukkan kepadanya janji Alkitab bahwa Allah akan segera melenyapkan kebutaan selamanya. Saudara juga mungkin ingin menunjukkan video dari jw.org berjudul ”Tanpanya, Saya Hilang Arah”, yang mengisahkan pengalaman pria tunanetra yang memperoleh manfaat dari Alkitab Braille. Menjelaskan tujuan kunjungan Saudara bisa jadi membuka jalan bagi Saudara untuk bertemu dengan orang tunanetra.

4. Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman Janet?

4 Saudari tunanetra bernama Janet mengunjungi sebuah fasilitas yang penghuninya tunanetra. Dia memulai percakapan dengan seorang wanita muda. Janet berkata kepadanya, ”Yesus menyembuhkan orang buta untuk menunjukkan apa yang akan ia lakukan bagi semua orang yang tidak bisa melihat.” Mereka membahas Penyingkapan 21:3, 4, dan Janet menjelaskan bagaimana janji ini akan diwujudkan oleh Kerajaan Allah. Wanita itu terdiam lalu berkata, ”Belum pernah saya mendengar seperti ini dari seorang tunanetra. Kebanyakan orang yang bisa melihat percaya bahwa orang jadi buta gara-gara perbuatan mereka atau leluhur mereka.” Janet mengirim buku Alkitab Ajarkan via e-mail kepada wanita itu, dan mereka pun belajar Alkitab dua kali seminggu.

5. Meski tidak bisa menyembuhkan orang buta seperti halnya Yesus, apa berkatnya bila kita peduli kepada kaum tunanetra?

5 Ya, kita memang tidak bisa menyembuhkan orang buta seperti halnya Yesus, tetapi kita bisa membantu semua yang dibutakan oleh allah sistem ini, termasuk kaum tunanetra, untuk memahami kebenaran Firman Allah. (2 Kor. 4:4) Yesus menyembuhkan dua pria itu dekat Yerikho karena ia ”tergerak oleh rasa kasihan”. (Mat. 20:34) Bila kita juga tergerak oleh rasa kasihan, kita bisa menikmati hak istimewa membantu orang tunanetra untuk belajar tentang Yehuwa, pribadi yang akan mengakhiri kebutaan untuk selama-lamanya.

Sewaktu Membantu Tunanetra . . .

  • Berbicaralah langsung kepadanya, tanpa menaikkan volume suara. Mereka tak bisa melihat, tapi pendengaran mereka biasanya sangat peka.

  • Biarkan ia memegang lengan Saudara jika Saudara menuntunnya. Ia sanggup mengikuti Saudara jika Saudara berjalan setengah langkah di depannya. Bila ada pinggiran trotoar, tiang, tangga, atau penghalang lain, ia perlu diberi tahu.

  • Jangan segan pakai kata yang mengacu pada penglihatan, seperti ”lihat” dan ”perhatikan”. Mereka juga menggunakannya. Mereka ”melihat” dengan indra lain, bahkan membuat gambaran mental dari keterangan yang mereka terima.

  • Berdiskusilah di tempat yang tenang. Mereka sering kurang nyaman di tempat yang bising, karena menyulitkan mereka mengenali keadaan di sekeliling.

  • Beri tahu dia bila Saudara akan pergi supaya ia tidak malu karena berbicara kepada orang yang sudah tidak ada lagi di situ.

  • Isi formulir Silakan Tindak Lanjuti (S-43), dan berikan kepada sekretaris jika ada orang tunanetra yang berminat tapi tinggal di luar daerah sidang Saudara.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan