PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 Juli hlm. 14-19
  • Ajaran Dasar Alkitab—Apakah Masih Bermanfaat bagi Saudara?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Ajaran Dasar Alkitab—Apakah Masih Bermanfaat bagi Saudara?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • YEHUWA ADALAH PENCIPTA
  • ALASAN ALLAH MEMBIARKAN MANUSIA MENDERITA
  • KITA HIDUP DI ”HARI-HARI TERAKHIR”
  • TERUSLAH BERSYUKUR ATAS PENGINGAT DARI YEHUWA
  • Terimalah Kenyataan Bahwa Ada Yang Tidak Kita Ketahui
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Andalkan Yehuwa Sewaktu Membuat Keputusan
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2023
  • Kebenaran dan Kebohongan—Bisakah Saudara Membedakannya?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2024
  • Kasih Menggerakkan Kita untuk Terus Mengabar
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2024
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 Juli hlm. 14-19

ARTIKEL PELAJARAN 30

NYANYIAN 97 Kita Harus Hidup dari Firman Allah

Ajaran Dasar Alkitab—Apakah Masih Bermanfaat bagi Saudara?

”Saya selalu ingin mengingatkan kalian tentang hal-hal ini, meski kalian sudah mengetahuinya dan teguh dalam kebenaran.”—2 PTR. 1:12.

INTI

Manfaat ajaran dasar Alkitab bagi kita, meskipun kita sudah lama melayani Yehuwa.

1. Bagaimana ajaran dasar Alkitab memengaruhi kehidupan Saudara?

BAGAIMANA ajaran dasar Alkitab mengubah kehidupan kita? Sewaktu kita belajar bahwa nama Allah adalah Yehuwa, kita mulai bersahabat dengan-Nya. (Yes. 42:8) Lalu, sewaktu kita belajar tentang keadaan orang mati, kita jadi tahu bahwa orang mati tidak sedang menderita dan tidak bisa mencelakai kita. (Pkh. 9:10) Dan sewaktu kita belajar tentang Firdaus, kita tidak khawatir lagi tentang masa depan. Kita yakin bahwa kita bisa hidup tidak hanya untuk waktu yang singkat, yaitu 70 atau 80 tahun, tapi untuk selamanya.—Mz. 37:29; 90:10.

2. Bagaimana 2 Petrus 1:​12, 13 menunjukkan bahwa orang yang sudah lama melayani Yehuwa pun bisa mendapat manfaat dari ajaran dasar Alkitab?

2 Di suratnya yang kedua, Rasul Petrus menulis kepada orang-orang Kristen yang ”teguh dalam kebenaran”. (Baca 2 Petrus 1:​12, 13.) Waktu itu, ada nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu di sidang yang berupaya menyesatkan mereka. (2 Ptr. 2:​1-3) Bagaimana Petrus menguatkan mereka? Dia mengingatkan mereka beberapa ajaran yang sudah mereka ketahui. Ajaran-ajaran itu bisa membantu mereka untuk tetap setia kepada Yehuwa. Apa pelajarannya? Kita tidak boleh meremehkan ajaran dasar Alkitab.

3. Mengapa semua orang Kristen perlu terus merenungkan ajaran dasar Alkitab? Berikan perumpamaan.

3 Meskipun kita sudah lama melayani Yehuwa, kita bisa tetap belajar hal-hal baru dari ajaran dasar Alkitab. Perumpamaannya seperti ini: Seorang koki yang sudah berpengalaman dan seorang koki yang masih baru mungkin menggunakan bahan-bahan yang sama untuk memasak. Tapi, koki yang berpengalaman tahu caranya mengolah bahan-bahan itu dengan kreatif sehingga bisa menghasilkan menu baru yang enak dan menarik. Begitu juga, orang yang sudah lama melayani Yehuwa dan orang yang baru belajar Alkitab mungkin mempelajari ajaran dasar Alkitab yang sama. Tapi, orang yang sudah lama melayani bisa mendapat pelajaran yang berbeda. Mengapa? Karena keadaan atau tugas seseorang dalam organisasi bisa berubah. Jadi, sewaktu merenungkan ajaran dasar Alkitab yang sudah lama dipelajari, seseorang bisa menemukan hal-hal baru yang bermanfaat untuk situasinya sekarang. Nah, mari kita bahas tiga ajaran dasar Alkitab yang bermanfaat bahkan untuk orang yang sudah lama melayani Yehuwa.

YEHUWA ADALAH PENCIPTA

4. Karena tahu bahwa Yehuwa adalah Pencipta, apa pengaruhnya bagi kita?

4 ”Yang membangun segala sesuatu adalah Allah.” (Ibr. 3:4) Kita tahu bahwa bumi dan segala isinya dibuat oleh Pencipta yang sangat bijaksana dan mahakuasa. Karena Dia yang menciptakan kita, Dia tahu segalanya tentang kita. Dia juga sangat peduli kepada kita dan tahu apa yang terbaik untuk kita. Ya, ajaran dasar bahwa Yehuwa adalah Pencipta benar-benar membuat kehidupan kita lebih bermakna.

5. Apa pelajaran yang kita dapatkan dari ajaran dasar bahwa Yehuwa adalah Pencipta? (Yesaya 45:​9-12)

5 Ajaran dasar bahwa Yehuwa adalah Pencipta juga membantu kita untuk rendah hati. Perhatikan pengalaman Ayub. Dia sempat punya pandangan yang salah tentang Yehuwa. Dia terlalu berfokus pada dirinya sendiri dan nama baiknya. Yehuwa pun mengingatkannya bahwa Dia adalah Pencipta yang mahakuasa. (Ayb. 38:​1-4) Ini membuat Ayub sadar bahwa jalan Yehuwa lebih tinggi daripada jalan manusia. Itu jugalah yang dicatat Nabi Yesaya: ”Pantaskah tanah liat bertanya kepada Perajinnya, ’Apa yang kamu buat?’”—Baca Yesaya 45:​9-12.

6. Kapan khususnya kita perlu merenungkan hikmat dan kuasa Pencipta kita? (Lihat juga gambar.)

6 Kalau kita sudah lama melayani Yehuwa dan punya banyak pengalaman, kita mungkin mulai lebih mengandalkan cara berpikir kita sendiri daripada mengandalkan Yehuwa dan Firman-Nya. (Ayb. 37:​23, 24) Supaya kita tidak seperti itu, kita perlu merenungkan betapa luar biasanya hikmat dan kuasa Pencipta kita, Yehuwa. (Yes. 40:22; 55:​8, 9) Ini bisa membantu kita untuk tetap rendah hati dan untuk menyadari bahwa cara berpikir Yehuwa jauh lebih tinggi daripada cara berpikir kita.

Beberapa gambar: 1. Di sebuah rapat penatua, seorang penatua memberikan saran tapi yang lainnya terlihat kurang setuju. 2. Belakangan, penatua itu merenung sambil menatap langit yang berbintang.

Apa yang bisa membantu kita menyadari bahwa cara berpikir Yehuwa lebih tinggi daripada cara berpikir kita? (Lihat paragraf 6)e


7. Apa yang Rahela lakukan untuk menerima perubahan?

7 Rahela, seorang saudari di Slovenia, merasakan manfaatnya karena merenungkan Yehuwa sebagai Pencipta. Dia bercerita, ”Saya kadang sulit menerima keputusan dari saudara-saudara yang memimpin. Misalnya, saya masih merasa aneh waktu pertama kali lihat seorang saudara yang berjenggot menyampaikan khotbah. Padahal, saya sudah nonton laporan Badan Pimpinan yang membahas tentang jenggot.a Jadi, saya berdoa minta bantuan Yehuwa untuk bisa menerima perubahan ini.” Rahela menyadari bahwa sebagai Pencipta langit dan bumi, Yehuwa sanggup mengarahkan organisasi-Nya ke arah yang benar. Ini membantu Rahela untuk menerima perubahan itu. Nah, kalau Saudara merasa sulit untuk menerima pemahaman baru atau petunjuk yang terbaru, cobalah renungkan betapa luar biasanya hikmat dan kuasa Pencipta kita.—Rm. 11:​33-36.

ALASAN ALLAH MEMBIARKAN MANUSIA MENDERITA

8. Setelah mengetahui alasan Yehuwa membiarkan penderitaan, apa manfaatnya bagi kita?

8 Mengapa Allah membiarkan manusia menderita? Beberapa orang yang tidak tahu jawabannya menjadi marah kepada Allah atau bahkan berpikir bahwa Allah tidak ada. (Ams. 19:3) Tapi tidak seperti mereka, Saudara sudah belajar bahwa manusia menderita karena dosa dan ketidaksempurnaan, bukan karena Yehuwa. Saudara juga sudah belajar bahwa karena Yehuwa sabar, jutaan orang bisa mengenal Dia dan melihat sendiri bagaimana Dia akan mengakhiri penderitaan untuk selamanya. (2 Ptr. 3:​9, 15) Ajaran dasar ini pasti menghibur Saudara dan membuat Saudara semakin menyayangi Yehuwa.

9. Kapan saja khususnya kita perlu merenungkan alasan Yehuwa membiarkan penderitaan?

9 Kita tahu bahwa kita perlu bersabar menunggu Yehuwa mengakhiri penderitaan. Tapi sewaktu kita atau orang yang kita sayangi menderita, diperlakukan tidak adil, atau berduka, kita mungkin bertanya-tanya, ’Kenapa Yehuwa tidak segera bertindak?’ (Hab. 1:​2, 3) Di saat seperti itu, kita perlu merenungkan alasan Yehuwa membiarkan orang yang benar mengalami kesulitan.b (Mz. 34:19) Kita juga perlu merenungkan janji-Nya untuk mengakhiri penderitaan sampai tuntas.

10. Apa yang Anne lakukan supaya bisa bertekun sewaktu mamanya meninggal?

10 Karena tahu mengapa Allah membiarkan penderitaan, kita bisa bertekun. Perhatikan pengalaman Anne, seorang saudari di Pulau Mayotte, yang ada di Samudra Hindia. Dia bercerita, ”Waktu mama saya meninggal beberapa tahun yang lalu, saya sedih sekali. Tapi, saya sering mengingatkan diri bahwa bukan Yehuwa yang membuat kita menderita. Malah, Dia sangat ingin menyingkirkan semua penderitaan dan membangkitkan keluarga dan sahabat kita. Memang, sampai sekarang saya masih sedih. Tapi, waktu merenungkan hal-hal itu, pikiran saya jadi tenang. Saya sendiri tidak menyangka saya bisa tenang seperti itu.”

11. Mengapa kita jadi semangat untuk terus mengabar setelah tahu alasan Allah membiarkan penderitaan?

11 Setelah tahu mengapa Allah membiarkan penderitaan, kita jadi semangat untuk terus mengabar. Petrus menjelaskan bahwa karena Yehuwa sabar, banyak orang yang bertobat bisa diselamatkan. Lalu, Petrus menjelaskan apa yang bisa kita lakukan: ”Pikirkanlah seharusnya kalian menjadi orang yang seperti apa. Kalian harus bertingkah laku suci dan mengabdi kepada Allah.” (2 Ptr. 3:11) Salah satu cara kita bisa ”mengabdi kepada Allah” adalah dengan mengabar. Seperti Bapak kita, Yehuwa, kita mengasihi orang-orang. Kita ingin mereka juga hidup di dunia baru. Nah, Yehuwa dengan sabar memberikan kesempatan kepada orang-orang di daerah pengabaran Saudara untuk melayani Dia. Saudara pasti merasa terhormat karena bisa menjadi rekan sekerja Allah dan membantu sebanyak mungkin orang mengenal Dia sebelum akhir itu tiba.—1 Kor. 3:9.

KITA HIDUP DI ”HARI-HARI TERAKHIR”

12. Setelah tahu bahwa kita hidup di ”hari-hari terakhir”, apa manfaatnya bagi kita?

12 Alkitab dengan jelas menubuatkan seperti apa orang-orang di ”hari-hari terakhir”. (2 Tim. 3:​1-5) Dengan memperhatikan sikap orang-orang di sekitar kita yang semakin buruk, kita bisa melihat bahwa nubuat itu sedang menjadi kenyataan. Kita pun semakin yakin bahwa Firman Allah bisa dipercaya.—2 Tim. 3:​13-15.

13. Apa pelajaran yang kita dapatkan dari perumpamaan Yesus di Lukas 12:​15-21?

13 Karena tahu bahwa kita hidup di hari-hari terakhir, kita jadi lebih berfokus pada apa yang benar-benar penting. Perhatikan perumpamaan Yesus tentang hal itu di Lukas 12:​15-21. (Baca.) Mengapa orang kaya dalam perumpamaan itu dianggap ”tidak masuk akal”? Itu bukan karena dia kaya, tapi karena dia berfokus pada hal yang salah. Dia ”menimbun harta untuk diri sendiri tapi tidak kaya di mata Allah”. Ini adalah kesalahan yang besar karena ternyata hidupnya sudah tidak lama lagi. Allah mengatakan kepadanya, ”Malam ini nyawamu akan direnggut.” Apa pelajarannya? Karena akhir dunia ini sudah semakin dekat, kita perlu memikirkan hal-hal ini: ’Apakah cita-cita saya menunjukkan bahwa saya berfokus pada apa yang benar-benar penting? Saya mau anak saya punya cita-cita apa? Apakah saya menggunakan tenaga, waktu, dan uang saya terutama untuk menimbun harta di bumi atau di surga?’

14. Mengapa kita perlu merenungkan fakta bahwa kita hidup di hari-hari terakhir? Berikan contoh.

14 Kalau kita merenungkan bahwa kita hidup di hari-hari terakhir, itu bisa membantu kita membuat keputusan yang bijak untuk masa depan kita. Seorang saudari bernama Miki bercerita, ”Setelah lulus sekolah, saya sangat ingin mempelajari ilmu hewan dan bekerja di bidang itu. Saya juga punya cita-cita untuk merintis dan melayani di daerah yang lebih membutuhkan. Tapi, beberapa teman saya di sidang menasihati saya untuk memikirkan baik-baik apakah saya memang bisa mengejar karier yang saya inginkan sambil mengejar cita-cita rohani saya. Mereka mengingatkan bahwa dunia ini sebentar lagi akan berakhir. Dan di dunia baru, saya akan punya waktu selamanya untuk mempelajari semua binatang. Jadi, saya memutuskan untuk mengikuti kursus singkat yang mengajarkan keterampilan tertentu. Saya pun mendapat pekerjaan yang bisa mendukung saya untuk merintis dan belakangan melayani di daerah yang lebih membutuhkan di Ekuador.” Sekarang, Miki melayani bersama suaminya, yang adalah pengawas wilayah di negeri itu.

15. Mengapa kita tidak boleh menyerah untuk terus mengabar kepada orang yang belum berminat? Berikan contoh. (Lihat juga gambar.)

15 Kita hidup di hari-hari terakhir, jadi kegiatan pengabaran sangat penting. Tapi, bagaimana kalau orang-orang yang kita kabari tidak berminat? Jangan menyerah! Ingatlah, orang bisa berubah. Perhatikan contoh Yakobus, adik tiri Yesus. Dia melihat Yesus bertumbuh besar, menjadi Mesias, dan mengajar dengan cara yang luar biasa. Tapi selama bertahun-tahun, dia tidak mau menjadi pengikut Yesus. Dia baru menjadi pengikutnya hanya setelah Yesus dibangkitkan. Dia bahkan menjadi salah satu murid yang sangat bersemangat!c (Yoh. 7:5; Gal. 2:9) Jadi, jangan menyerah untuk mengabar kepada keluarga atau orang lain yang belum berminat. Berita yang kita sampaikan sekarang bisa punya pengaruh yang besar kepada mereka nanti, bahkan setelah kesengsaraan besar dimulai.d

Seorang saudari yang sedang melakukan pelajaran pribadi menelepon kakaknya, yang bukan seorang Saksi. Kakaknya sedang berbelanja di supermarket bersama anak perempuannya yang masih kecil.

Bagaimana supaya kita tidak menyerah untuk mengabar kepada keluarga yang tidak seiman? (Lihat paragraf 15)f


TERUSLAH BERSYUKUR ATAS PENGINGAT DARI YEHUWA

16. Apa saja manfaat yang sudah Saudara dapatkan dari berbagai makanan rohani yang dirancang untuk umum? (Lihat juga kotak ”Manfaatkan Makanan Rohani yang Disediakan untuk Umum”.)

16 Ada beberapa makanan rohani yang dirancang khusus untuk orang-orang yang belum tahu ajaran dasar Alkitab, misalnya khotbah umum, artikel dan video tertentu di jw.org, serta majalah edisi umum. Meski begitu, kita tetap bisa mendapatkan manfaat dari pengingat-pengingat itu. Misalnya, kita jadi semakin menyayangi Yehuwa, semakin beriman pada Firman-Nya, dan semakin terampil mengajarkan Alkitab kepada orang-orang.—Mz. 19:7.

Manfaatkan Makanan Rohani yang Disediakan untuk Umum

Sewaktu membaca artikel, menonton video, atau mendengarkan khotbah yang disiapkan untuk orang-orang yang bukan Saksi Yehuwa, pikirkan bagaimana Saudara bisa menggunakannya untuk membantu orang lain. Saudara mungkin bisa memikirkan:

  • ’Bukti apa yang digunakan untuk meyakinkan orang-orang?’

  • ’Apakah ada perumpamaan bagus yang bisa saya gunakan sewaktu mengajarkan kebenaran ini kepada orang lain?’

  • ’Siapa yang mungkin tertarik dengan topik ini, dan kapan saya bisa menceritakannya kepada dia?’

17. Kapan khususnya Saudara perlu merenungkan ajaran dasar Alkitab?

17 Sebagai Saksi Yehuwa, kita sangat senang sewaktu ada pemahaman baru tentang ajaran Alkitab tertentu. Tapi, kita juga sangat bersyukur dengan ajaran dasar Alkitab yang sudah membantu kita mengenal Yehuwa. Ajaran-ajaran itu bermanfaat untuk kita sampai sekarang. Misalnya, sewaktu kita merasa pendapat kita lebih baik daripada petunjuk yang diberikan organisasi Yehuwa, kita bisa tetap rendah hati kalau kita merenungkan bahwa organisasi ini diarahkan oleh Pencipta yang sangat bijaksana dan mahakuasa. Sewaktu kita atau orang yang kita sayangi menghadapi kesulitan, kita bisa tetap sabar kalau kita merenungkan alasan Yehuwa membiarkan manusia menderita. Dan sewaktu kita harus membuat keputusan tentang masa depan, kita bisa tetap berfokus pada apa yang benar-benar penting kalau kita merenungkan bahwa kita sudah hidup di hari-hari terakhir. Semoga pengingat-pengingat dari Yehuwa terus membuat kita bijaksana dan membantu kita untuk tetap setia melayani-Nya!

BAGAIMANA AJARAN DASAR ALKITAB INI BERMANFAAT UNTUK SAUDARA SAMPAI SEKARANG?

  • Yehuwa adalah Pencipta

  • Alasan Allah membiarkan penderitaan

  • Kita hidup di ”hari-hari terakhir”

NYANYIAN 95 Cahaya yang Kian Terang

a Lihat video Laporan Badan Pimpinan 2023 (Bagian 8).

b Lihat artikel ”Mengapa Semua Penderitaan Segera Berakhir” di Menara Pengawal 15 Mei 2007, hlm. 21-25.

c Lihat pelajaran 8 dari brosur Kasihi Semua Orang—Jadikan Murid.

d Lihat artikel ”Penghakiman Yehuwa Selama Kesengsaraan Besar—Apa yang Kita Ketahui?” di Menara Pengawal Mei 2024, hlm. 8-13.

e PENJELASAN GAMBAR: Seorang penatua menyampaikan pendapatnya, tapi semua penatua lainnya tidak setuju. Belakangan, dia menatap langit yang berbintang dan menyadari bahwa apa yang Yehuwa inginkan lebih penting daripada apa yang dia inginkan.

f PENJELASAN GAMBAR: Sewaktu melakukan pelajaran pribadi, seorang saudari memeriksa bukti-bukti bahwa kita hidup di hari-hari terakhir. Dia jadi tergerak untuk mengabar kepada kakaknya lewat telepon.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan