PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 September hlm. 8-13
  • Cara Terbaik Menghadapi Ketidakadilan

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Cara Terbaik Menghadapi Ketidakadilan
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • YEHUWA DAN YESUS MEMBENCI KETIDAKADILAN
  • CARA YESUS MENGHADAPI KETIDAKADILAN
  • TIRULAH TELADAN YESUS SEWAKTU MENGHADAPI KETIDAKADILAN
  • YANG BISA KITA LAKUKAN SEKARANG
  • Caranya Tetap Bertekun Saat Mengalami Ketidakadilan
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2024
  • Apakah Keadilan Akan Ditegakkan?
    Topik Menarik Lainnya
  • Saudara Dapat Bertahan Menghadapi Ketidakadilan!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2007
  • Pertanyaan Alkitab Dijawab
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2014
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 September hlm. 8-13

ARTIKEL PELAJARAN 37

NYANYIAN 114 Bersabar

Cara Terbaik Menghadapi Ketidakadilan

”Dia terus mengharapkan keadilan, tapi yang ada hanya apa yang tidak adil.”—YES. 5:7.

INTI

Belajar dari cara Yesus menghadapi ketidakadilan.

1-2. Bagaimana reaksi banyak orang terhadap ketidakadilan, dan apa yang mungkin kita pikirkan?

KITA hidup di dunia yang penuh dengan ketidakadilan. Banyak orang diperlakukan tidak adil karena berbagai alasan, misalnya karena status ekonomi, latar belakang, suku, atau ras mereka. Ada juga yang menderita karena pejabat dan pebisnis yang serakah. Ketidakadilan seperti itu memengaruhi kita semua, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2 Semua orang pasti mau hidup di dunia yang aman dan adil. Tidak heran banyak yang marah dengan ketidakadilan yang terjadi sekarang. Karena itu, ada yang mengajukan petisi, melakukan aksi protes, atau mendukung pemimpin politik yang berjanji akan melawan ketidakadilan. Tapi sebagai orang Kristen, kita belajar bahwa kita ”bukan bagian dari dunia” dan kita harus menunggu sampai Kerajaan Allah menghapus semua ketidakadilan. (Yoh. 17:16) Meski begitu, kita pasti sedih atau bahkan marah sewaktu melihat seseorang diperlakukan tidak adil. Kita mungkin berpikir, ’Saya harus bagaimana? Apa yang bisa saya lakukan sekarang?’ Untuk menjawabnya, pertama-tama kita akan membahas perasaan Yehuwa dan Yesus tentang ketidakadilan.

YEHUWA DAN YESUS MEMBENCI KETIDAKADILAN

3. Mengapa kita tidak suka dengan ketidakadilan? (Yesaya 5:7)

3 Mengapa kita tidak suka dengan ketidakadilan? Alkitab menjelaskan bahwa Yehuwa menciptakan kita mirip dengan Dia, dan Dia ’mencintai apa yang benar dan yang adil’. (Mz. 33:5; Kej. 1:26) Dia selalu bertindak adil, dan Dia tidak ingin siapa pun bertindak tidak adil. (Ul. 32:​3, 4; Mi. 6:8; Za. 7:9) Misalnya, di zaman Nabi Yesaya, Yehuwa mendengar ”tangisan penderitaan” banyak orang Israel yang diperlakukan dengan tidak adil oleh orang sebangsanya. (Baca Yesaya 5:7.) Yehuwa pun menghukum orang-orang yang tidak adil itu, yang sudah berulang kali mengabaikan hukum-Nya.—Yes. 5:​5, 13.

4. Bagaimana perasaan Yesus terhadap ketidakadilan? Berikan contoh. (Lihat juga gambar.)

4 Seperti Yehuwa, Yesus mencintai keadilan dan membenci ketidakadilan. Sewaktu di bumi, dia bertemu dengan seorang pria yang tangannya lumpuh sebelah. Yesus tergerak untuk membantu dia, tapi para pemimpin agama tidak senang. Mereka tidak peduli dengan penderitaan pria itu. Mereka lebih mementingkan peraturan yang mereka buat sendiri tentang hari Sabat. Nah, bagaimana perasaan Yesus terhadap mereka? Yesus ”begitu sedih karena hati mereka tidak peka”.—Mrk. 3:​1-6.

Di tempat ibadah orang Yahudi, Yesus berbicara kepada para pemimpin agama Yahudi tentang seorang pria yang tangannya lumpuh sebelah, yang akan dia sembuhkan. Mereka melihat Yesus dengan kesal.

Tidak seperti pemimpin agama Yahudi, Yesus peduli kepada orang yang membutuhkan (Lihat paragraf 4)


5. Sewaktu kita marah karena melihat ketidakadilan, apa yang harus kita ingat?

5 Yehuwa dan Yesus marah sewaktu melihat ketidakadilan. Jadi, wajar kalau kita juga merasa seperti itu. (Ef. 4:26) Tapi, kita harus ingat bahwa perasaan marah, meskipun alasannya benar, tidak akan menyelesaikan masalahnya. Malah, kalau kita tidak mengendalikan kemarahan kita atau kita terus merasa marah, itu bisa membahayakan kita secara emosi dan fisik. (Mz. 37:​1, 8; Yak. 1:20) Jadi, kita harus bagaimana? Mari kita pelajari teladan Yesus.

CARA YESUS MENGHADAPI KETIDAKADILAN

6. Ketidakadilan apa saja yang terjadi sewaktu Yesus di bumi? (Lihat juga gambar.)

6 Sewaktu di bumi, Yesus melihat banyak ketidakadilan. Dia melihat bagaimana orang-orang terbebani dengan peraturan yang dibuat oleh para pemimpin agama. (Mat. 23:​2-4) Dia juga tahu bahwa pemerintahan Romawi memperlakukan orang-orang dengan kejam. Banyak orang Yahudi sangat ingin bebas dari penjajahan Romawi. Beberapa dari mereka, seperti kaum Zelot, bahkan memberontak melawan pemerintahan Roma. Tapi, Yesus tidak mau terlibat dengan upaya orang-orang untuk membuat perubahan. Malah, sewaktu dia tahu bahwa orang-orang ingin menjadikan dia raja, Yesus menghindari mereka dan pergi ke gunung.—Yoh. 6:15.

Yesus berjalan sendiri ke gunung. Ada sekumpulan besar orang di kaki gunung.

Sewaktu orang-orang mau menjadikan Yesus raja, dia pergi menghindari mereka (Lihat paragraf 6)


7-8. Selama di bumi, mengapa Yesus tidak mau terlibat dalam urusan politik untuk menyingkirkan ketidakadilan? (Yohanes 18:36)

7 Selama di bumi, Yesus tidak mau terlibat dalam urusan politik untuk menyingkirkan ketidakadilan. Mengapa? Dia tahu bahwa manusia tidak punya hak ataupun kemampuan untuk memerintah atas manusia lain. (Mz. 146:3; Yer. 10:23) Mereka juga tidak bisa menyingkirkan akar dari ketidakadilan, yaitu Setan si Iblis dan ketidaksempurnaan manusia. Setan, makhluk roh yang sangat jahat, menguasai dunia ini dan menggunakan wewenangnya untuk menyebabkan ketidakadilan. (Yoh. 8:44; Ef. 2:2) Selain itu, karena ketidaksempurnaan, orang yang paling baik pun tidak mungkin selalu bertindak adil.—Pkh. 7:20.

8 Yesus tahu bahwa hanya Kerajaan Allah yang bisa menyingkirkan ketidakadilan sampai tuntas. Karena itu, dia menggunakan banyak waktu dan tenaganya untuk ”memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah”. (Luk. 8:1) Dia meyakinkan ”orang yang lapar dan haus akan apa yang benar” bahwa korupsi dan ketidakadilan akan berakhir. (Mat. 5:6 dan keterangan tambahannya; Luk. 18:​7, 8) Tapi, itu tidak bisa terwujud dengan upaya manusia. Hanya Kerajaan Allah, yang ”bukan bagian dari dunia ini”, yang bisa mewujudkannya.—Baca Yohanes 18:36.

TIRULAH TELADAN YESUS SEWAKTU MENGHADAPI KETIDAKADILAN

9. Mengapa Saudara yakin bahwa hanya Kerajaan Allah yang bisa mengakhiri ketidakadilan?

9 Di ”hari-hari terakhir” ini, ada lebih banyak ketidakadilan yang terjadi dibandingkan dengan zaman Yesus dulu. Dan sumbernya masih sama, yaitu Setan dan orang-orang yang ada di bawah pengaruhnya. (2 Tim. 3:​1-5, 13; Why. 12:12) Seperti Yesus, kita tahu bahwa hanya Kerajaan Allah yang bisa menyingkirkan ketidakadilan sampai tuntas. Karena kita mau mendukung sepenuhnya Kerajaan itu, kita tidak akan terlibat dalam aksi protes atau upaya lainnya untuk menyingkirkan ketidakadilan. Perhatikan pengalaman Saudari Stacy.a Sebelum belajar Alkitab, dia sering ikut aksi protes. Tapi setelah beberapa waktu, dia mulai ragu dengan apa yang dia lakukan. Dia mengatakan, ”Dulu waktu ikut demo, saya kadang ragu apakah saya mendukung pihak yang benar. Tapi sekarang, saya tahu saya sudah ada di pihak yang benar karena saya mendukung Kerajaan Allah. Saya tahu Yehuwa bisa membela setiap orang yang diperlakukan tidak adil. Itu suatu hal yang tidak akan bisa saya lakukan.”—Mz. 72:​1, 4. 

10. Mengapa aksi protes tidak sesuai dengan ajaran Yesus di Matius 5:​43-48? (Lihat juga gambar.)

10 Berbagai aksi protes yang terjadi di dunia ini biasanya penuh dengan kemarahan dan semangat memberontak. (Ef. 4:31) Seorang saudara bernama Jeffrey mengatakan, ”Aksi protes yang kelihatannya damai bisa tiba-tiba berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan.” Hal-hal itu tidak sesuai dengan ajaran Yesus. Dia mengajar kita untuk menunjukkan kasih kepada semua orang, bahkan kepada mereka yang tidak sependapat dengan kita atau yang menganiaya kita. (Baca Matius 5:​43-48.) Dan sebagai orang Kristen, kita berupaya sebisa-bisanya untuk tidak melakukan apa pun yang bertentangan dengan ajaran Yesus.

Seorang saudari dengan tenang berjalan melewati sekumpulan orang yang sedang demo di jalan yang ramai.

Kita perlu bertekad untuk tetap netral dalam masalah politik dan sosial (Lihat paragraf 10)


11. Mengapa kita kadang sulit meniru Yesus?

11 Memang, kita tahu bahwa Kerajaan Allah akan menyingkirkan ketidakadilan sampai tuntas. Tapi sewaktu kita diperlakukan tidak adil, kita mungkin sulit meniru Yesus. Perhatikan pengalaman Saudari Janiya, yang pernah diperlakukan tidak adil karena warna kulitnya. Dia berkata, ”Waktu itu, saya sangat marah dan sakit hati. Saya mau orang-orang itu dihukum. Jadi, saya terpikir untuk ikut sebuah gerakan yang melawan rasisme dan diskriminasi. Saya pikir dengan melakukannya, saya akan merasa lebih baik.” Tapi belakangan, Janiya sadar bahwa dia harus mengubah cara berpikirnya. Dia berkata, ”Dulu, saya membiarkan orang lain memengaruhi cara berpikir saya. Saya jadi lebih percaya kepada manusia daripada Yehuwa. Saya pun memutuskan untuk tidak terlibat lagi dengan gerakan seperti itu.” Ya, kita mungkin marah sewaktu melihat ketidakadilan. Tapi, jangan biarkan hal itu membuat kita tidak lagi netral dalam masalah politik maupun sosial.—Yoh. 15:19.

12. Mengapa kita perlu berhati-hati dalam memilih apa yang kita baca, dengar, dan tonton?

12 Bagaimana supaya kita bisa tetap tenang sewaktu melihat ketidakadilan? Salah satu caranya adalah dengan berhati-hati dalam memilih apa yang kita baca, dengar, dan tonton. Di Internet, ada banyak berita yang melebih-lebihkan suatu masalah dan memicu orang-orang untuk melakukan aksi protes. Sering kali, para jurnalis menyampaikan berita berdasarkan pendapat mereka sendiri, bukan berdasarkan faktanya. Tapi, bagaimana kalau apa yang diberitakan itu memang benar? Coba pikirkan: Apakah ada manfaatnya kalau kita terus memikirkannya? Kalau kita menghabiskan banyak waktu untuk menonton atau membaca berita seperti itu, kita mungkin akan semakin khawatir, sedih, atau marah. (Ams. 24:10) Yang lebih parah lagi, kita mungkin jadi lupa bahwa hanya Kerajaan Allah yang bisa menyingkirkan ketidakadilan sampai tuntas.

13. Mengapa membaca Alkitab setiap hari bisa membantu kita menghadapi ketidakadilan?

13 Apa lagi yang bisa membantu kita menghadapi ketidakadilan? Kita perlu membaca Alkitab dan merenungkannya setiap hari. Perhatikan pengalaman seorang saudari bernama Alia. Dia sangat sedih dan marah sewaktu orang-orang di sekitarnya diperlakukan dengan tidak adil. Dan kelihatannya, orang-orang yang melakukan hal itu tidak dihukum. Dia berkata, ”Saya harus menenangkan diri dan berpikir, ’Apakah saya yakin bahwa Yehuwa akan menyelesaikan masalah ini?’ Lalu, saya baca Ayub 34:​22-29. Ayat-ayat itu mengingatkan saya bahwa tidak ada yang bisa bersembunyi dari Yehuwa. Hanya Dia yang bisa benar-benar menghakimi dengan adil dan menyelesaikan masalahnya sampai tuntas.” Nah, sambil menunggu Kerajaan Allah mengakhiri ketidakadilan, apa yang bisa kita lakukan?

YANG BISA KITA LAKUKAN SEKARANG

14. Apa yang bisa kita lakukan sekarang? (Kolose 3:​10, 11)

14 Kita mungkin tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain lakukan, tapi kita bisa mengendalikan apa yang kita lakukan. Seperti yang sudah dibahas, kita mau meniru Yesus dengan menunjukkan kasih. Kasih bisa menggerakkan kita untuk berbaik hati kepada semua orang, bahkan kepada mereka yang memperlakukan kita dengan tidak adil. (Mat. 7:12; Rm. 12:17) Yehuwa senang kalau kita memperlakukan semua orang dengan baik hati dan adil.—Baca Kolose 3:​10, 11.

15. Mengapa membagikan kebenaran Alkitab kepada orang lain adalah cara terbaik untuk menghadapi ketidakadilan?

15 Cara terbaik kita bisa menghadapi ketidakadilan adalah dengan membagikan kebenaran Alkitab kepada orang lain. Mengapa? Karena ”pengetahuan tentang Yehuwa” bisa mengubah seseorang yang tadinya kasar dan kejam menjadi baik hati dan suka damai. (Yes. 11:​6, 7, 9) Jadi, semakin banyak orang yang belajar Alkitab dan berubah, semakin sedikit orang yang berbuat tidak adil. Perhatikan pengalaman Jemal. Dulu, dia merasa pemerintahan di negaranya menindas rakyat. Karena itu, dia bergabung dengan sebuah kelompok pemberontak. Tapi belakangan dia berkata, ”Kita tidak bisa memaksa orang untuk berubah. Saya sendiri berubah bukan karena dipaksa, tapi karena tergerak oleh kebenaran Alkitab.” Setelah belajar Alkitab, Jemal tidak menjadi pemberontak lagi.

16. Mengapa Saudara mau memberi tahu orang-orang tentang Kerajaan Allah?

16 Seperti Yesus, kita sangat ingin memberi tahu orang-orang bahwa Kerajaan Allah akan mengakhiri ketidakadilan sampai tuntas. Berita itu bisa menghibur orang-orang yang selama ini diperlakukan dengan tidak adil. (Yer. 29:11) Stacy, yang disebutkan sebelumnya, mengatakan, ”Yehuwa menggunakan Alkitab untuk menghibur kita. Kebenaran yang saya pelajari membantu saya untuk tetap tenang sewaktu melihat atau menghadapi ketidakadilan.” Karena itu, kita harus selalu siap membagikan berita Alkitab yang menghibur itu. Bagaimana caranya? Kita harus yakin bahwa ayat-ayat yang dibahas di artikel ini memang benar. Semakin kita yakin akan hal itu, kita akan semakin siap kalau kita perlu membahas topik ini di sekolah atau di tempat kerja.b

17. Bagaimana Yehuwa membantu kita menghadapi ketidakadilan?

17 Selama Setan masih menjadi ”penguasa dunia ini”, kita akan terus menghadapi ketidakadilan. Tapi sambil menunggu saatnya dia disingkirkan, kita bisa menghadapi ketidakadilan dengan sikap yang positif. (Yoh. 12:31) Melalui ayat-ayat di Alkitab, Yehuwa memberi tahu kita mengapa ada banyak ketidakadilan dan bagaimana perasaan-Nya terhadap orang-orang yang diperlakukan tidak adil. (Mz. 34:​17-19) Selain itu, melalui Putra-Nya, Yehuwa mengajar kita caranya menghadapi ketidakadilan sekarang. Yehuwa juga mengajarkan bahwa sebentar lagi, Kerajaan-Nya akan menyingkirkan ketidakadilan untuk selama-lamanya. (2 Ptr. 3:13) Jadi, mari kita terus memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Allah dengan bersemangat sambil menantikan saatnya bumi dipenuhi dengan ”keadilan dan kebenaran”.—Yes. 9:7.

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Mengapa kita tidak suka dengan ketidakadilan?

  • Mengapa kita tidak mau terlibat dalam upaya manusia untuk melawan ketidakadilan?

  • Apa yang bisa kita lakukan sekarang untuk menghadapi ketidakadilan?

NYANYIAN 158 Tak ’Kan Terlambat!

a Beberapa nama di artikel ini sudah diubah.

b Lihat juga lampiran A nomor 24-27 di brosur Kasihi Semua Orang—Jadikan Murid.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan