PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w25 September hlm. 20-25
  • Bantulah Orang ”yang Memiliki Sikap yang Benar”

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Bantulah Orang ”yang Memiliki Sikap yang Benar”
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • SEWAKTU BERTEMU ORANG YANG BERMINAT
  • SEWAKTU MEMANDU PELAJARAN ALKITAB
  • SEWAKTU ADA YANG PERTAMA KALI DATANG BERHIMPUN
  • Andalkan Yehuwa Sewaktu Membuat Keputusan
    Pelayanan dan Kehidupan Kristen—Lembar Pelajaran—2023
  • Cara Menikmati Dinas Pengabaran
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2024
  • Terimalah Kenyataan Bahwa Ada Yang Tidak Kita Ketahui
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
  • Mendekat kepada Satu Sama Lain Itu Sungguh Baik!
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa (Edisi Pelajaran)—2025
w25 September hlm. 20-25

ARTIKEL PELAJARAN 39

NYANYIAN 54 ’Inilah Jalannya’

Bantulah Orang ”yang Memiliki Sikap yang Benar”

”Semua yang memiliki sikap yang benar untuk mendapat kehidupan abadi menjadi percaya.”—KIS. 13:48.

INTI

Pentingnya menawarkan pelajaran Alkitab dan mengundang orang untuk berhimpun.

1. Bagaimana tanggapan orang-orang sewaktu kita kabari? (Kisah 13:​47, 48; 16:​14, 15)

DI ABAD pertama, ada banyak yang langsung menerima kebenaran sewaktu dikabari. (Baca Kisah 13:​47, 48; 16:​14, 15.) Begitu juga sekarang, ada yang sangat senang sewaktu pertama kali mendengar kabar baik. Bahkan, ada yang tadinya tidak berminat tapi belakangan membuka hati mereka untuk belajar Alkitab. Nah, apa yang perlu kita lakukan sewaktu bertemu dengan orang ”yang memiliki sikap yang benar”?

2. Mengapa sewaktu mengabar kita bisa disamakan seperti orang yang mengurus kebun?

2 Sewaktu mengabar, kita bisa disamakan seperti orang yang mengurus sebuah kebun. Di kebun itu, ada pohon yang buahnya sudah matang dan ada yang belum. Buah yang sudah matang pasti akan langsung kita petik, dan pohon-pohon lainnya akan terus kita urus. Begitu juga, sewaktu bertemu dengan orang yang berminat, kita mau langsung membantu dia untuk menjadi murid. Tapi, kita juga terus membantu orang-orang lain yang mungkin butuh lebih banyak waktu untuk menghargai kebenaran. (Yoh. 4:​35, 36) Kalau kita punya pertimbangan yang baik, kita akan tahu cara terbaik untuk membantu setiap orang. Di artikel ini, kita akan membahas apa yang bisa kita lakukan sewaktu bertemu dengan orang yang berminat dalam pengabaran. Kita juga akan membahas bagaimana kita bisa membantu mereka untuk semakin akrab dengan Yehuwa.

SEWAKTU BERTEMU ORANG YANG BERMINAT

3. Sewaktu bertemu dengan orang yang berminat, apa yang perlu kita lakukan? (1 Korintus 9:26)

3 Sewaktu bertemu dengan orang yang berminat, kita mau segera membantu mereka untuk mulai melangkah di jalan menuju kehidupan. Jadi, kita mau langsung menawarkan pelajaran Alkitab dan mengundang mereka berhimpun.—Baca 1 Korintus 9:26.

4. Ceritakan pengalaman seseorang yang mau langsung belajar Alkitab.

4 Tawarkan pelajaran Alkitab. Beberapa orang yang kita kabari mungkin mau langsung belajar Alkitab. Perhatikan pengalaman seorang wanita muda di Kanada. Pada hari Kamis, dia mendekati rak beroda dan mengambil brosur Hidup Bahagia Selamanya! Saudari yang berjaga di sana menjelaskan bahwa dia juga bisa mendapat pelajaran Alkitab gratis menggunakan brosur tersebut. Wanita itu pun tertarik, dan mereka saling bertukar nomor HP. Belakangan di hari itu juga, dia mengirim pesan ke saudari itu dan bertanya kapan pelajaran Alkitabnya bisa dimulai. Saudari itu menjawab bahwa mereka bisa bertemu di akhir pekan. Tapi wanita itu bertanya, ”Kalau besok bagaimana? Saya ada waktu besok.” Dia pun mulai belajar pada hari Jumat. Dan di akhir pekan itu, dia datang berhimpun untuk pertama kalinya. Setelah itu, dia membuat kemajuan dengan cepat.

5. Kalau bertemu dengan orang yang butuh waktu untuk mau belajar Alkitab, apa yang perlu kita lakukan? (Lihat juga gambar.)

5 Memang, tidak semua orang yang kita kabari mau langsung belajar Alkitab seperti wanita itu. Beberapa orang mungkin butuh lebih banyak waktu untuk mau belajar. Jadi, awalnya kita mungkin perlu membahas topik yang menarik bagi dia. Kita juga perlu terus bersikap positif dan menunjukkan kepedulian kepadanya. Tidak lama kemudian, dia pun mungkin mau belajar Alkitab. Nah, apa yang bisa kita katakan sewaktu menawarkan pelajaran Alkitab? Coba perhatikan saran dari beberapa saudara-saudari yang terampil dalam memulai pelajaran Alkitab.

Beberapa gambar: 1. Dua saudara berbicara dengan seorang pria lansia yang duduk di teras rumahnya. 2. Dua saudari memberikan brosur ”Hidup Bahagia Selamanya!” kepada seorang wanita di depan pintu apartemennya. Wanita itu menggendong seorang anak laki-laki di tangannya, dan anak laki-laki yang satu lagi berdiri di dekatnya.

Bagaimana supaya mereka lebih tertarik untuk belajar Alkitab? (Lihat paragraf 5-6)a


6. Apa saja yang perlu diperhatikan sewaktu menawarkan pelajaran Alkitab?

6 Menurut penyiar dan perintis di beberapa tempat, kata-kata seperti ”belajar” atau ”kursus Alkitab” mungkin kurang cocok sewaktu menawarkan pelajaran Alkitab. Sebaliknya, kata-kata seperti ”mengobrol”, ”membahas”, atau ”mau tahu lebih banyak tentang Alkitab” mungkin lebih cocok. Supaya bisa melanjutkan percakapan di kali berikutnya, Saudara bisa mengatakan, ”Masih ada banyak pertanyaan tentang kehidupan yang dijawab di Alkitab” atau ”Alkitab bukan hanya buku agama, tapi juga berisi banyak nasihat yang berguna untuk kehidupan kita.” Lalu Saudara bisa mengatakan, ”Dalam 10 sampai 15 menit saja, Bapak/Ibu bisa dapat informasi yang bermanfaat.” Saudara sebaiknya menghindari kata-kata yang bisa membuat mereka merasa terikat seperti ”rutin” atau ”setiap minggu”.

7. Kapan beberapa orang sadar bahwa mereka sudah mendapat kebenaran? (1 Korintus 14:​23-25)

7 Undang ke perhimpunan. Di abad pertama, kelihatannya beberapa orang sadar bahwa mereka sudah menemukan kebenaran sewaktu mereka berhimpun. (Baca 1 Korintus 14:​23-25.) Begitu juga sekarang, banyak peminat membuat kemajuan dengan lebih cepat setelah berhimpun. Jadi, kapan sebaiknya Saudara mengundang mereka berhimpun? Memang, sewaktu membahas pelajaran 10 dari buku Hidup Bahagia Selamanya!, mereka disarankan untuk berhimpun. Tapi sebenarnya, Saudara bisa mengundang mereka bahkan sewaktu Saudara mengabar kepadanya. Saudara bisa mengundang mereka untuk berhimpun di akhir pekan, mungkin dengan menyebutkan judul khotbah umum atau hal menarik yang akan dibahas di Pelajaran Menara Pengawal minggu itu.

8. Sewaktu mengundang seseorang berhimpun, apa saja yang bisa kita jelaskan? (Yesaya 54:13)

8 Sewaktu mengundang seseorang berhimpun, jelaskan bahwa perhimpunan kita berbeda dengan acara ibadah yang mungkin biasa dia ikuti. Perhatikan pengalaman ini. Sewaktu seorang pelajar Alkitab pertama kali mengikuti Pelajaran Menara Pengawal di perhimpunan, dia bertanya kepada guru Alkitabnya, ”Orang yang di mimbar itu tahu nama semua orang?” Guru Alkitabnya menjelaskan bahwa sama seperti kita tahu nama anggota keluarga kita, Saksi Yehuwa juga berupaya untuk tahu nama semua orang di sidang mereka. Pelajar Alkitab itu merasa bahwa ini berbeda dengan apa yang dia rasakan di gereja. Selain itu, tujuan kita berhimpun berbeda dengan yang kebanyakan orang pikirkan. (Baca Yesaya 54:13.) Kita berhimpun untuk beribadah kepada Yehuwa, belajar dari-Nya, dan menguatkan satu sama lain. (Ibr. 2:12; 10:​24, 25) Jadi, perhimpunan kita bukan ritual, tapi perhimpunan kita diatur untuk membantu kita belajar hal-hal yang berguna. (1 Kor. 14:40) Tempat berhimpun kita juga dirancang dengan pencahayaan yang baik sehingga kita bisa belajar dengan nyaman. Tidak ada pembahasan tentang hal-hal politik karena kita netral, dan tidak ada perdebatan tentang apa pun. Selain itu, kita bisa menunjukkan video Apa Saja yang Berlangsung di Balai Kerajaan? kepada orang yang berminat. Dengan begitu, dia bisa tahu seperti apa perhimpunan kita.

9-10. Supaya seseorang tidak ragu untuk datang berhimpun, apa yang bisa kita jelaskan kepadanya? (Lihat juga gambar.)

9 Ada orang yang ragu untuk berhimpun karena takut diminta pindah agama. Jadi, yakinkan dia bahwa dia tidak akan dipaksa untuk melakukan apa pun dan kita senang mengundang siapa saja. Dia juga boleh mengajak keluarganya, termasuk anak kecil. Di perhimpunan, anak-anak tidak dipisahkan dengan orang tuanya, tapi mereka akan duduk dan belajar bersama. Dengan begitu, orang tua tahu dengan siapa anaknya bergaul dan apa yang diajarkan ke anaknya. (Ul. 31:12) Selain itu, tidak ada kolekte atau sumbangan yang diwajibkan, karena kita mengikuti perintah Yesus ini: ”Kalian sudah menerima dengan gratis, jadi berikan juga dengan gratis.” (Mat. 10:8) Kita mungkin juga bisa memberi tahu dia bahwa dia tidak perlu memakai baju yang mahal, karena yang Allah lihat adalah hati, bukan penampilan.—1 Sam. 16:7.

10 Kalau dia datang, berupayalah untuk membuat dia merasa disambut. Kenalkan dia dengan penatua dan penyiar lainnya. Kalau dia merasa nyaman, dia kemungkinan besar akan mau datang lagi. Kalau dia tidak punya Alkitab, tunjukkan dari Alkitab Saudara ayat-ayat yang sedang dibahas. Dan selama Pelajaran Menara Pengawal, bantu dia untuk mengikuti pembahasannya.

Wanita di gambar sebelumnya disambut dengan hangat oleh saudara-saudari di Balai Kerajaan. Dia menggendong anak bungsunya, dan dia terlihat senang. Anak sulungnya berbicara dengan anak laki-laki lainnya.

Semakin cepat seseorang datang berhimpun, semakin cepat dia akan merasakan manfaatnya (Lihat paragraf 9-10)


SEWAKTU MEMANDU PELAJARAN ALKITAB

11. Bagaimana Saudara menunjukkan bahwa Saudara menghargai waktu pelajar Alkitab Saudara?

11 Sewaktu memandu pelajaran Alkitab, apa saja yang perlu diperhatikan? Hargai waktu pelajar Alkitab kita. Misalnya, kalau Saudara berjanji untuk bertemu di jam tertentu, datanglah tepat waktu, meskipun itu mungkin bukan kebiasaan di daerah Saudara. Pelajaran Alkitab yang pertama juga sebaiknya tidak terlalu lama. Dan menurut beberapa penyiar yang berpengalaman, ada baiknya kalau pelajaran Alkitab tidak berlangsung lebih dari waktu yang dijanjikan, meskipun pelajar Alkitab Saudara masih mau melanjutkannya. Selain itu, jangan bicara terlalu banyak. Biarkan pelajar Alkitab Saudara menceritakan perasaannya.—Ams. 10:19.

12. Sewaktu memandu pelajaran Alkitab, apa tujuan kita sejak awal?

12 Sewaktu memandu pelajaran Alkitab, tujuan kita sejak awal adalah untuk membantu pelajar Alkitab mengenal dan menyayangi Yehuwa dan Yesus. Untuk itu, kita perlu selalu mengajarkan apa yang Alkitab katakan, bukan pendapat kita sendiri. (Kis. 10:​25, 26) Itulah yang Rasul Paulus lakukan. Sewaktu mengajar orang-orang, dia mengarahkan perhatian mereka kepada Yesus Kristus, yang diutus untuk membantu orang-orang mengenal dan menyayangi Yehuwa. (1 Kor. 2:​1, 2) Paulus juga menunjukkan pentingnya membantu pelajar Alkitab untuk punya hal-hal yang penting, seperti iman, hikmat, pengertian, dan rasa hormat kepada Yehuwa. (Mz. 19:​9, 10; Ams. 3:​13-15; 1 Ptr. 1:7) Paulus menyamakan hal-hal itu dengan emas, perak, dan batu-batu berharga. (1 Kor. 3:​11-15) Nah, bagaimana kita bisa meniru Paulus? Bantulah pelajar Alkitab untuk punya iman yang kuat dan hubungan yang akrab dengan Yehuwa, Bapak yang menyayangi mereka.—2 Kor. 1:24.

13. Bagaimana kita bisa bersikap sabar dan masuk akal sewaktu membantu pelajar Alkitab? (2 Korintus 10:​4, 5; lihat juga gambar.)

13 Kita juga bisa meniru cara Yesus mengajar dengan bersikap sabar dan masuk akal. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat pelajar Alkitab tidak nyaman. Kalau ada ajaran yang sulit dia terima, lanjutkan saja dulu pelajarannya dan kembali ke topik itu belakangan. Jangan paksa pelajar Alkitab untuk menerima ajaran yang belum bisa dia terima. Sebaliknya, berilah dia waktu supaya kebenaran bisa berakar dalam hatinya. (Yoh. 16:12; Kol. 2:​6, 7) Alkitab menyamakan ajaran yang salah dengan sebuah ’benteng yang kokoh’ yang perlu ’dihancurkan’. (Baca 2 Korintus 10:​4, 5.) Bisa jadi, tidak mudah bagi pelajar Alkitab untuk melakukannya. Karena itu, bantulah dia untuk menjadikan Yehuwa sebagai bentengnya yang baru.—Mz. 91:9.

Pria lansia dari gambar sebelumnya belajar Alkitab dengan buku ”Hidup Bahagia Selamanya!” bersama dua saudara. Di belakang mereka, ada lemari yang memajang lencana militer pria itu.

Berilah pelajar Alkitab waktu supaya kebenaran bisa berakar dalam hatinya (Lihat paragraf 13)


SEWAKTU ADA YANG PERTAMA KALI DATANG BERHIMPUN

14. Bagaimana kita seharusnya memperlakukan orang yang pertama kali datang berhimpun?

14 Yehuwa ingin kita memperlakukan semua orang dengan baik hati, tidak soal budaya, suku, atau status ekonomi mereka. (Yak. 2:​1-4, 9) Jadi, bagaimana kita bisa menunjukkannya kepada orang yang pertama kali datang berhimpun?

15-16. Bagaimana kita bisa membuat orang yang datang berhimpun merasa disambut dan nyaman?

15 Ada yang mungkin datang berhimpun karena ingin tahu atau karena disarankan teman atau keluarganya yang tinggal di daerah lain. Jadi, jangan ragu untuk menyambut orang seperti itu, tapi jangan melakukannya dengan berlebihan. Ajak dia untuk duduk bersama Saudara. Gunakan Alkitab dan publikasi Saudara bersama dia, atau berikan Alkitab dan publikasi yang baru kepadanya. Selain itu, pikirkan perasaannya. Seorang pria yang pertama kali datang berhimpun memberi tahu saudara yang menyambutnya bahwa dia malu karena datang dengan baju santai. Saudara itu dengan baik hati membuat dia merasa tenang. Dia menjelaskan bahwa meskipun Saksi Yehuwa memakai baju formal sewaktu berhimpun, mereka hanya orang-orang biasa. Pria itu belakangan dibaptis, dan dia tidak pernah lupa dengan tanggapan saudara itu. Tapi ingatlah, sewaktu berbicara dengan orang yang pertama kali berhimpun, jangan menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi.—1 Ptr. 4:15.

16 Apa lagi yang bisa kita lakukan untuk membuat orang yang datang berhimpun merasa nyaman? Sewaktu mengobrol, memberikan komentar, atau menyampaikan bagian di perhimpunan, kita perlu berhati-hati kalau berbicara tentang orang yang bukan Saksi Yehuwa atau kepercayaan mereka. Jangan gunakan kata-kata yang bisa menyinggung mereka, dan jangan merendahkan kepercayaan mereka. (2 Kor. 6:3; Tit. 2:8; 3:2) Hal ini khususnya harus diperhatikan oleh saudara-saudara yang menyampaikan khotbah umum. Mereka juga perlu menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti atau menjelaskan istilah yang tidak dipahami oleh orang yang bukan Saksi Yehuwa.

17. Sewaktu menemukan orang ”yang memiliki sikap yang benar”, apa yang perlu kita lakukan?

17 Kegiatan pengabaran kita semakin hari semakin penting, dan kita terus menemukan orang ”yang memiliki sikap yang benar untuk mendapat kehidupan abadi”. (Kis. 13:48) Sewaktu itu terjadi, jangan ragu untuk menawarkan pelajaran Alkitab atau mengundangnya berhimpun. Dengan begitu, kita bisa membantunya untuk mulai melangkah di ’jalan menuju kehidupan’.—Mat. 7:14.

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Sewaktu bertemu dengan orang ”yang memiliki sikap yang benar” dalam pengabaran, apa yang bisa kita lakukan?

  • Sewaktu memulai pelajaran Alkitab, apa saja saran yang perlu kita perhatikan?

  • Sewaktu ada yang pertama kali datang berhimpun, bagaimana kita bisa membuat dia merasa disambut dan nyaman?

NYANYIAN 64 Senangnya Ikut Menuai

a PENJELASAN GAMBAR: Dua saudara mengabar kepada seorang pensiunan tentara yang sedang bersantai di teras. Dua saudari mengabar dengan singkat kepada seorang wanita yang sibuk mengurus anak-anaknya.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan